Anda di halaman 1dari 20

KEDUDUKAN ANAK DAN REMAJA DALAM RENTANG PERKEMBANGAN

SERTA TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bimbingan Konseling yang Dibina

oleh Bunga Ihda Norra, M.Pd.

Oleh:

Kelompok 4

Pendidikan Biologi 4A

Dewita Nuraini 1908086013

Nurfausiah Fitriani 1908086014

Tahtihal Nur Harani. A 1908086016

Hasnun 1908086017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kedudukan Anak Dan Remaja Dalam Rentang Perkembangan Serta Tugas-Tugas
Perkembangan Remaja” dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bimbingan Konseling, serta untuk menambah pengetahuan tentang kedudukan
anak dan remaja serta tugas tugas perkembangan remaja bagi para pembaca dan bagi
penulis.

Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Bunga Ihda Norra, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bimbingan Konseling, yang telah memberikan tugas ini sehingga
kita dapat menambah pengetahuan.

Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
makalah ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4

A. Latar Belakang..................................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................... 5

C. Tujuan...................................................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 6

A. Kedudukan Anak dan Remaja........................................................................................................ 6

1. Pengertian perkembangan........................................................................................................ 7

2. Aspek perkembangan remaja................................................................................................... 8

3. Ciri-ciri Remaja.............................................................................................................................. 9

B. Tugas Perkembangan Remaja .................................................................................................... 11

C. Faktor yang Mempengaruhi Lancarnya Perkembangan Remaja..................................16

D. Unity Of Science................................................................................................................................ 17

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................................... 18

A. Kesimpulan......................................................................................................................................... 18

B. Saran...................................................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama masa hidupnya manusia tidak pernah hidup dalam keadaan statis, artinya
manusia selalu mengalami perubahan serta perkembangan tahap demi tahap dalam
kehidupanya. Perkembangan ini meliputi beberapa aspek diantaranya,
perkembangan secara fisik, kognitif, sosial serta perkembangan secara emosional.
Salah satu tahap perubahan yang akan dialami manusia masa perlalihan dari masa
anak-anak tingkat akhir ke masa remaja1
Masa remaja ini adalah salah satu masa dalam jenjang kehidupan manusia yang
akan banyak sekali merubah kehidupan manusia dalam hidupnya. Seperti perubahan
yang sudah disebutkan diatas pada masa ini manusia akan mengalami perubahan
fisik, kognitif, sosial serta emosionalnya. Semakin bertambahnya usia pada masa
remaja ini akan semakin banyak pula pilihan serta bahan pertimbangan dalam
mengambil sebuah keputusan dimasa remaja ini, sehingga nantinya akan membawa
pengaruh hingga dampak besar dalam pembentukan identitas diri mereka 2
Untuk itu dalam makalah ini kelompok kami akan berfokus membahas tentang
perkembangan manusia baik mengenai perkembangan anak maupun remaja.
Bagaimana kemudian anak serta remaja ini berkembang dengan harapan memiliki
arti penting dalam kehidupanya. Karena seperti yang disebutkan perubahan yang
dialami oleh setiap individu manusia ini akan menjadi patok integritas dia dimasa
yang akan datang baik dalam fungsi maupun struktur kehidupanya dimasyarakat.
Oleh karena itu lah perubahan dalam hidup ini lah yang akan menjadi pengaruh besar
untuk kehidupanya yang akan datang3

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian perkembangan?
1 ,2 Swastie, Ayu Prima. 2006. Hubungan Antara Tingkat Perfeksionis dan Motivasi Berkompetisi dengan Perkembangan Sosio-Emosional Pada

Remaja Berbakat Intelektual Pada Kelas Akselerasi Tingkat SMA. Surabaya: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Sekolah Dasar

melalui Perancangan Game Simulasi “Warungku”,  Jurnal  Jurnal Desain  Komunikasi Visual & Multimedia, Vol. 1 No.2.

3 Hurlock. E.B., Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1993
b. Apa saja aspek-aspek perkembangan?
c. Apa saja ciri-ciri remaja?
d. Apa saja tugas tugas perkembangan remaja?
e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya perkembangan remaja?
f. Apa Unity Of Sience dari perkembangan remaja?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari perkembangan.
b. Mengetahui aspek-aspek perkembangan
c. Mengetahui ciri ciri dari remaja
d. Mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja
e. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya perkembangan remaja
f. Mengetahui Unity Of Science
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan anak dan remaja
Rentang kehidupan manusia diawali dari dalam kandungan, infancy, bayi,
kanakkanak, remaja, dewasa, lansia bahkan sampai alam barzah atau setelah
meninggal. Disetiap rentang kehidupan tersebut manusia memiliki berbagai tugas
perkembangan yang harus dilaluinya. Dalam setiap tugas perkembangan, setiap
tahap harus berkembang sesuai dengan masa dan usianya, jika terlewati maka
tahap tersebut akan sulit untuk dirubah atau dididik kembali. Perubahan dalam
diri manusia terdiri dari perubahan kualitatif dan perubahan kuantitatif.
Perubahan kualitatif yaitu yang berhubungan dengan psikis dan disebut dengan
perkembangan. Sedangkan perubahan kuantitatif berkaitan dengan fisik dan
disebut dengan pertumbuhan. Kajian dalam ilmu psikologi berkaitan dengan
perkembangan  perkembangan manusia, manusia, karena membahas membahas
yang berkaitan berkaitan dengan fungsi struktur struktur kejiwaan kompleks serta
dinamika prosesnya, meskipun pertumbuhan fisik sedikit banyak  juga
mempengaruhi perkembang  juga mempengaruhi perkembangan psikis (jiwa)
manus an psikis (jiwa) manusia. Terdapat beberapa fase perkembangan manusia,
salah satunya yaitu masa kanakkanak, masa ini memiliki keistimewaan dan sering
disebut masa keemasan (golden age), dikatakan masa keemasan karena pada masa
ini mulai terbentuknya pondasi sikap,  perilaku,  perilaku, mental dan kecerdasan
kecerdasan (spiritual, (spiritual, intelektual, intelektual, emosional, emosional,
kinestetik, kinestetik, seni dan sosial) yang semuanya terjadi secara intensif. Oleh
karena itu perkembangan anak khususnya pada usia dini menjadi perhatian yang
sangat penting bagi orang tua maupun seorang guru. Karena proses kembang anak
menuju dewasa sangat dipengaruhi oleh masa ini4

1. Pengertian perkembangan
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
4 Haryadi, Toto - Aripin. 2015. “Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak Hurlock, Elizabeth B. Pendekatan Perkembangan

Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarno. Jakarta: Erlangga
tingkat kedewasaan atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif  progresif dan berkesinambungan berkesinambungan baik yang
berkaitan berkaitan dengan fisik maupun  psikisnya. Perkembangan merupakan
suatu proses yang terus terjadi atau dengan kata lain diartikan sebagai proses yang
tidak pernah berhenti (never ending process), maksudnya manusia/individu selalu
mengalami perkembangan secara terus-menerus yang dipengaruhi oleh
pengalaman dan belajar. Semua aspek yang terdapat dalam diri individu (manusia)
terus berkembang dan saling mempengaruhi baik dari aspek fisik, emosi,
intelegensi maupun sosial, semua aspek tersebut saling mempengaruhi  jika salah
satu dari aspek tersebut tersebut tidak ada. Perkembangan mengikuti mengikuti
pola atau arah tertentu, artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil
perkembangan  perkembangan dari tahap sebelumnya sebelumnya yang
merupakan merupakan prasyarat prasyarat bagi  perkembangan selanjutnya5
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan pada waktu dan
tempo yang berbeda, ada yang mengalami perubahan tersebut dengan cepat
maupun lambat. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas tertentu. Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan perkembangan. Perkembangan
fisik yang dapat diamati dalam perkembangan individu misalnya perubahan tinggi
badan, berat  badan, warna kulit, jenis rambut dan lain sebagainya. Perkembangan
psikis (rohani) pada individu juga akan mengalami  perubahan perubahan secara
terus-menerus, terus-menerus, misalnya misalnya perubahan perubahan aspek
kognitif, kognitif, sosial, sosial, moral, emosional, bahasa, seni dan agama.
Perubahan ini terjadi mulai dari didalam kandungan, infancy, bayi, kanak-kanak,
remaja sampai dewasa. Setiap individu merupakan cerminan dalam kehidupan
yang dijalaninya. Jika individu mengalami  perkembangan  perkembangan yang
positif positif hal ini akan berdampak berdampak positif positif pula bagi
kehidupannya6

5 Jannah, Miftahul - Fakhri Yacob - Julianto. 2017. “Rentang Kehidupan Manusia ( Life Span  Development ) Dalam Islam”, International Journal

of Child and Gender Studies, Vol. 3 No. 1. Sarwono. 2011. Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011.

6 Haryadi, Toto - Aripin. 2015. “Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak Hurlock, Elizabeth B. Pendekatan Perkembangan

Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarno. Jakarta: Erlangga
2. Aspek perkembangan
Perkembangan dibagi menjadi 3 aspek, yakni perkembangan kognitif,
afektif dan psikomotorik
a. Perkembangan kognitif
Kognitif merupakan ranah yang berhubungan dengan kognisi (perolehan),
dengan tujuan akhir berupa pengetahuan yang didapat melalui  percobaan,
percobaan, penelitian, penelitian, penemuan penemuan dan pengamatan.
pengamatan. Pengetahuan Pengetahuan yang diperoleh yang diperoleh harus
sesuai dengan fakta dan pengalaman yang telah dilakukan sesuai kejadian yang
terjadi sehingga bisa dibuktikan kebenarannya. Kognitif berhubungan erat
dengan pikiran, memori, nalar, intelektual, kemampuan berhitung, logika,
eksakta, sains, numerik dan akademik (3) dapus
b. Perkembangan afektif
Afektif merupakan ranah yang berhubungan dengan psikis, jiwa dan rasa.
Kecerdasan ini meliputi sikap (menikmati, menghormati), penghargaan
(reward , punishment ), nilai (moral, sosial) dan emosi (sedih, senang).
Bersama dengan berkembangnya kecerdasan kognitif, anak juga perlu dilatih
mengembangkan afektif (rasa). Anak tidak hanya didorong untuk pintar, tetapi
juga aktif, bertingkah laku baik kepad  juga aktif, bertingkah laku baik kepada
sesama mau a sesama maupun makhluk hidup lainnya. (3) dapus
c. Perkembangan psikomotorik
Psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan ( skill )
atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman  belajar
belajar tertentu. tertentu. Ranah psikomotorik psikomotorik adalah ranah yang
berhubungan berhubungan dengan aktivitas fisik.6  Yang dimaksud aktivitas
fisik disini seperti berlari, melompat, melukis, menggambar dan lain
sebagainya. Dalam dunia pendidikan, psikomotorik psikomotorik terkandung
dala terkandung dalam mata pelajaran pelajaran praktik. praktik. Psikomotorik
Psikomotorik memiliki memiliki hubungan (korelasi) dengan hasil belajar yang
dicapai melalui manipulasi otot dan fisik7

7 Haryadi, Toto - Aripin. 2015. “Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak Hurlock, Elizabeth B. Pendekatan Perkembangan
3. Ciri-ciri Remaja
Seperti halnya pada semua periode yang penting, sela rentang kehidupan
masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode
sebelumnya dan sesudahnya. Masa remaja ini, selalu merupakan masa-masa sulit
bagi remaja maupun orangtuanya. Menurut Sidik Jatmika,kesulitan itu berangkat
dari fenomena remaja sendiri dengan beberapa perilaku khusus; yakni 8:
a. Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk
mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini dapat
menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan bias menjauhkan remaja dari
keluarganya.
b. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya daripada ketika
mereka masih kanak-kanak. Ini berarti bahwa pengaruh orangtua semakin
lemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda
bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-
contoh yang umum adalah dalam hal mode pakaian, potongan rambut,
kesenangan musik yang kesemuanya harus mutakhir.
c. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya
maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa
menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan
frustrasi.
d. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dan ini bersama-
sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan sulit
menerima nasihat dan pengarahan oangtua.

Berbagai ciri yang menjadi kekhususan remaja. Ciri-ciri tersebut adalah :


a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka
panjang tetaplah penting. Perkembangan fisik yang begitu cepat disertai
dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada masa awal remaja.

Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarno. Jakarta: Erlangga

8 Jatmika, Sidik, Genk Remaja, Anak Haram Sejarah ataukah Korban Globalisasi?, Yogyakarta: Kanisius, 2010
Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian mental serta
perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga orang
dewasa. Kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk
bertindak sesuai dengan umurnya. Kalau remaja berusaha berperilaku
sebagaimana orang dewasa, remaja seringkali dituduh terlalu besar ukurannya
dan dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa. Di lain pihak,
status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberi
waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan
pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja
sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika
perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga
berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan
perilaku juga menurun.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode perkembangan mempunyai masalahnya sendiri-sendiri,
namun masalah masa remaja sering menjadi persoalan yang sulit diatasi baik
oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Ketidakmampuan mereka untuk
mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang mereka yakini, banyak
remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai
dengan harapan mereka.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri terhadap
kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun
mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi
sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Status remaja
yang mendua ini menimbulkan suatu dilema yang menyebabkan remaja
mengalami “krisis identitas” atau masalah-masalah identitas-ego pada remaja.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja suka berbuat semaunya
sendiri atau “semau gue”, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung
berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing
dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab dan bersikap
tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Masa remaja cenderung memandang kehidupan melalui kacamata
berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal harapan
dan cita-cita. Harapan dan cita-cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi
dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, menyebabkan
meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan
sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalau ia tidak
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkannya sendiri.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan
kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti
orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu
merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat
dalam perbuatan seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka menganggap
bahwa perilaku yang seperti ini akan memberikan citra yang sesuai dengan
yang diharapkan mereka.
B. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus
menjalankan tugas-tugas perkembangan pada usinya dengan baik. Apabila tugas
pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan
mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-
fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas
perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase
berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan
tugas-tugas perkembangan berikutnya.
William Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja mengemukakan tugas-tugas
perkembangan masa remaja sebagai berikut9:
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas.
c. Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan
teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya
sendiri.
f. Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala
nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-
kanakan.
Selanjutnya, dalam membahas tujuan tugas perkembangan remaja, Jahja
mengemukakan pendapat Luella Cole yang mengklasifikasikannya ke dalam
sembilan kategori, yaitu10:
a. Kematangan emosional.
b. Pemantapan minat-minat heteroseksual.
c. Kematangan sosial.
d. Emansipasi dari control keluarga.
e. Kematangan intelektual.
f. Memilih pekerjaan.

109, Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana, 2011


g. Menggunakan waktu senggang secara tepat.
h. Memiliki falsafah hidup.
i. Identifikasi diri.
Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Havighurst sebagaimana
dikutip Gunarsa sebagai berikut11:
a. Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan dapat
melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan merasa puas
terhadap keadaan tersebut.
b. Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis
maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
c. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang
dewasa lainnya.
d. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang
kehidupan bermasyarakat.
e. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang
ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
f. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan
bakat dan kesanggupannya.
g. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
h. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
i. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah.
Mengingat tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan
relatif berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut
dengan baik, remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan
supaya dapat mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kondisinya. Di
samping tugas-tugas perkembangan, remaja masih mempunyai kebutuhan-
kebutuhan yang tentu saja menuntut pemenuhan secepatnya sesuai darah

11 Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001
mudanya yang bergejolak. Kebutuhan-kebutuhan tersebut, menurut Edward,
sebagaimana dikutip Hafsah, adalah meliputi12:
1. kebutuhan untuk mencapai sesuatu,
2. kebutuhan akan rasa superior, ingin menonjol, ingin terkenal,
3. kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan,
4. kebutuhan akan keteraturan,
5. kebutuhan akan adanya kebebasan untuk menentukan sikap sesuai dengan
kehendaknya,
6. kebutuhan untuk menciptakan hubungan persahabatan,
7. adanya keinginan ikut berempati,
8. kebutuhan mencari bantuan dan simpati,
9. keinginan menguasai tetapi tidak ingin dikuasai,
10. menganggap diri sendiri rendah,
11. adanya kesediaan untuk membantu orang lain,
12. kebutuhan adanya variasi dalam kehidupan,
13. adanya keuletan dalam melaksanakan tugas,
14. kebutuhan untuk betgaul dengan lawan jenis, dan
15. adanya sikap suka mengkritik orang lain.
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya
sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada
fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam
lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya.Tugas-tugas
perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas
intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka
mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun
gangguan perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri
remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan.
Menurut Karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan
yang berbeda yaitu:

12 Siti Hafsah Budi Argiati, . Perilaku Agresif Ditinjau dari Persepsi Pola Asuh Authoritarian, Asertivitas dan Tahap Perkembangan Remaja Pada

Anak Binaan Lembaga Pemasyarakata Anak Kutoarjo, Jawa Tengah, Tesis, hlm. 75-76
a. Menerima Keadaan Jasmani
Pada periode pra-remaja (periode pubertas), anak tumbuh cepat yang
mengarahkannya pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga
oleh perkembangan sikap dan citra diri. Mereka memiliki gambaran diri
seolah-olah sebagai model pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya
dengan teman-teman sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak
seperti model pujaannya atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal
itu semakin berkurang, dan mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta
memelihara dan memanfaatkannya seoptimal mungkin.
b. Memperoleh Hubungan Baru Lebih Matang dengan Teman Sebaya Lawan Jenis
Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja
untuk menjalin hubungan sosial, terutama dengan lawan jenis. Remaja
diharapkan bisa mencari dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis.
Mereka ingin mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis
ataupun sesama jenis agar merasa dibutuhkan dan dihargai. Kematangan fisik
dan psikis banyak mempengaruhi penerimaan teman-teman sekelompok
remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan teman sebaya, dia akan
mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan sosial, seperti
membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
c. Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya.
Sejak masa puber, apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan, mereka
menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Padahal, mereka seharusnya
menerima kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki harus
bersifat maskulin, lebih banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan remaja
wanita harus bersifat feminine, memikirkan pekerjaan yang berkaitan dengan
urusan rumah tangga dan pola asuh anak.
d. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Bebas dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan
penting yang dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional,
mereka akan menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang
ditempuhnya.
e. Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan
dengan masalah ekonomi.
Tugas lainnya adalah kesanggupan berdiri sendiri dalam maslah ekonomi
karena kelak mereka akan hidup sebagai orang dewasa. Kesanggupan di sini
mencakup dua tugas :
- Mencari sumber keuangan atau pemasukan.
- Pengelolaan keuangan.
f. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa masalah yang berkaitan dengan
kehidupan dan falsafah hidup seperti tujuan hidup, perilaku dirinya,
keluarganya dan orang lain, serta soal keagamaan menjadi daya tarik
tersendiri bagi remaja. Para remaja memang diharapkan memiliki pola pikir,
sikap perasaan, dan perilaku yang menuntun dan mewarnai berbagai aspek
kehidupannya di masa dewasa kelak. Dengan demikian mereka memiliki
kepastian diri, tidak mudah bingung, tidak mudah terbawaa arus kehidupan
yang terus berubah yang pada akhirnya tidak mendapatkan kebahagiaan.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lancarnya Perkembangan Remaja
Sukses atau gagalnya pelaksanaan tugas perkembangan remaja dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
1. Pertumbuhan fisik remaja. Tugas perkembangan remaja akan sukses bila
pertumbuhan fisik remaja berjalan dengan sewajarnya.
2. Perkembangan psikis remaja. Tugas perkembangan akan sukses bila
perkembangan psikisnya, seperti mental, sikap, perasaannya berkembang
dengan wajar.
3. Posisi remaja dalam keluarga. Kelancaran tugas perkembangan juga banyak
dipengaruhi oleh posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau
bukan, anak kandung atau anak angkat, anak pertama atau anak terakhir.
4. Kesempatan remaja untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan. Banyak
sedikitnya kesempatan yang dimiliki remaja sangat berpengaruh pada
pelaksanaan tugas perkembangan remaja.
5. Motivasi diri. Ada tidak adanya motivasi, kuat atau lemahnya, atau faktor
pendorong yang ada dalam diri seorang remaja akan memperlancar atau
menghambat pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja. Motivasi dapat
bersumber dari dlam diri remaja, seperti semangat dan obsesi, dan dari luar
diri remaja, seperti penghargaan orang tua atau masyarakat terhadap remaja.
6. Lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa sebelumnya.
Kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan remaja selama masa kanak-
kanak atau masa puber akan berpengaruh terhadap kelancaran pelaksaan
tugas-tugas perkembangan pada masa berikutnya.

D. Unity Of Science

Surat Al-Luqman ayat 17 :

‫اص بِ ْر َع لَ ٰى َم ا‬ ِ ِ َّ ‫يَا ُب نَ َّي أَقِ ِم‬


ْ ‫ْم ْن َك ِر َو‬
ُ ‫ْم ْع ُر وف َو انْ هَ َع ِن ال‬
َ ‫الص اَل ةَ َو أْ ُم ْر ب ال‬
ِ‫ُم ور‬ ‫أْل‬ ‫ا‬ ِ ‫أَص اب ك ۖ إِ َّن َٰذ لِ ك ِم ن ع ز‬
‫م‬
ُ َْ ْ َ َََ
Artinya : “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).”
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif  progresif dan berkesinambungan berkesinambungan baik yang berkaitan
berkaitan dengan fisik maupun  psikisnya. Aspek-aspek perkembangan ada 3
diantaranya perkembangan kognitif , perkembangan afektif, dan perkembangan
psikomotorik. Terdapat beberapa ciri yang menjadi kekhususan remaja, diantaranya
yaitu masa remaja sebagai periode yang penting, masa remaja sebagai periode
peralihan, masa remaja sebagai periode perubahan, masa remaja sebagai usia
bermasalah, masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, masa remaja
sebagai masa yang tidak realistik, dan masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Menurut willian kay, tugas perkembangan masa remaja ada 7 diantaranya,
menerima fisiknya sendiri, mencapai kemandirian emosional, mengembangkan
keterampilan komunikasi, interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya,
menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya, menerima dirinya
sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri, memperkuat
self-control, dan mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku)
kekanak-kanakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya perkembangan remaja diantaranya
pertumbuhan fisik remaja, perkembangan psikis remaja, posisi remaja dalam
keluarga, kesempatan remaja untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan,
motivasi diri, dan lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa
sebelumnya.
B. Saran

Materi perkembangan remaja ini penting untuk dipelajari, terdapat beberapa


aspek yang perlu diperhatikan. Banyak refrensi yang berkaitan dengan materi ini.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca agar memahami serta mempelajari
lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA

Jatmika, Sidik, Genk Remaja. 2010. Anak Haram Sejarah ataukah Korban Globalisasi?,
Yogyakarta: Kanisius.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana
Hurlock. E.B. 1993. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S. 2001. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga.
Jakarta: BPK Gunung Mulia
Siti Hafsah Budi Argiati. Perilaku Agresif Ditinjau dari Persepsi Pola Asuh Authoritarian,
Asertivitas dan Tahap Perkembangan Remaja Pada Anak Binaan Lembaga
Pemasyarakata Anak Kutoarjo. Jawa Tengah. Tesis, hlm. 75-76
Haryadi, Toto - Aripin. 2015. “Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak
Hurlock, Elizabeth B. Pendekatan Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarno.
Jakarta: Erlangga
Swastie, Ayu Prima. 2006. Hubungan Antara Tingkat Perfeksionis dan Motivasi
Berkompetisi dengan Perkembangan Sosio-Emosional Pada Remaja Berbakat
Intelektual Pada Kelas Akselerasi Tingkat SMA. Surabaya: Skripsi Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga Sekolah Dasar melalui Perancangan Game Simulasi
“Warungku”,  Jurnal  Jurnal Desain  Komunikasi Visual & Multimedia, Vol. 1 No.2.
Jannah, Miftahul. 2015 “Tugas-tugas Perkembangan pada Usia Kanak-kanak ”,
Internasional  Journal of Child and Gen  Journal of Child and Gender Studies, der
Studies, Vol. 1 No. 2.
Jannah, Miftahul - Fakhri Yacob - Julianto. 2017. “Rentang Kehidupan Manusia ( Life Span
Development ) Dalam Islam”, International Journal of Child and Gender Studies,
Vol. 3 No. 1.
Sarwono. 2011. Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai