Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH :

Cindia Novita Sari Manalu

Emia Natasia Br. Sebayang

Daniel Parsaulian Purba

Ferdiansyah Ramadhan Tanjung

DOSEN PENGAMPU :

Siti Maharani Simbolon, M.Pd

KELAS :

PTB-REGULAR A

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya
kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini dan kepada
teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Tujuan penulisan Mini Riset ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik dari dosen pembimbing kami,Siti Maharani Simbolon, M.Pd

Mini Riset ini telah kami susun dengan menarik dan sesuai dengan aturan penulisan Mini
Riset.Kami berharap, tugas yang telah kami susun ini dapat menambah wawasan kepada
pembaca.

Jika dalam pembuatan Mini Riset ini ada kekurangan baik dari segi isi, penulisan,
maupun ejaan yang tidak tepat, saya mohon maaf. Semoga nantinya bisa sebagai evaluasi
pembelajaran saya yang lebih baik untuk tugas kedepannya.

Terimakasih

Medan, November 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

..............A.Latar belakang………….………………………………………..…………..4
................B.Tujuan dan Manfaat………………………………………………………...4
BAB II METODOLOGI....................................................................................................5

BAB III OBJEK PENELITIAN…………………………………………………………9

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………….10

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………15

A.Kesimpulan…………………………………………………………………..15

B.Saran.………………………………………………………………………….15

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah pertumbuhan dan
perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya
saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk
yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih
memperjelas penggunaannya.
Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahassama dengan faktor-faktor
dasar perkembangan peserta didik perlu diketahui agar perkembangan peserta didik dapat
diketahui oleh pengajar seperti emosional, kecerdasan, sosial dan bahasa dapat dikembangkan
kearah yang lebih baik lagi.

1.2  Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian pertumbuhan dan perkembanganindividual peserta didik ?
2.      Apa saja aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu ?
3.      Apa saja perbedaan invidual unik ?

1.3  Tujuan Materi


      Adapun tujuan – tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut ;
1.      Mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan individual peserta didik
2.      Mengetahui aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu
3.      Mengetahui perbedaan invidual unik

BAB II

4
MEODOLOGI

A. Tahapan Perkembangan Manusia

Dalam buku Human Development, definisi perkembangan manusia adalah proses perubahan dan
kemantapan/kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang. Tujuan ilmu
perkembangan ini agar manusia lebih mengerti tentang dirinya (Papalia et al,2007). Perubahan
dan kemantapan mencakup pada perkembangan fisik yang meliputi pertumbuhan tubuh dan otak,
sensori, ketrampilan, kesehatan.Perkembangan kognitif yang meliputi belajar, perhatian, memori,
bahasa, berfikir, berargumen dan kreativitas.Perkembangan psikososial yang meliputi emosi,
kepribadian dan hubungan sosial. Tapi tidak ada definisi yang baku dalam tahapan
perkembangan ini, tergantung pada konstruk sosial yang dianut dimasing-masing negara atau
budaya (Papalia et al, 2007)

Bila kita urutkan perkembangan manusia yakni perkembangan anak sampai dengan masa
remajanya adalah seperti ini

· Tahap Prenatal : diamana dari masa kandungan sampai dengan masa setelah kelahiran,
dalam masa kehamilan adalah masa pertumbuhan tercepat, dimana otak dan struktur tubuh
tumbuh, dan masa ini adalah masa pertumbuhan tercepat pada manusia.

· Masa bayi dan balita : dimulai setelah kelahiran sampai dengan usia 3 tahun, semua sistem
indera pada masa ini beroperasi , otak tumbuh makin rumit dan sangat sensitif terhadap pengaruh
lingkungan, serta diiringi dengan perkembangan motorik yang berlangsung cepat.

· Masa kanak awal : dimulai pada usia anak umur 3 tahun sampai dengan 6 tahun , ditandai
dengan pertumbuhn yang stabil, penampilan menjadi lebih ramping dan mirirp orang dewasa ,
dalam masa ini kehilangan selera makan dan masalah tidur adalah hal yang lazim, memiliki
kecenderungan menggunakan satu tangan lebih dominan terlihat pada masa ini, ditandai juga
dengan meningkatnya keterampilan motorik halus dan kasar serta kekuatan mengingat.

· Masa kanak tengah : pertumbuhan melambat, kekuatan dan keterampilan atletik


meningkat, penyakit pernafasan adalah hal yang lazim pada masa ini, tetapi masalah kesehatan
umumnya lebih baik dari masa yang lainya dalam rentang kehidupan.

· Remaja : terjadi pada usia manusia di umur 11 sampai degan 20 tahun pertumbuhan fisik
dan perubahan lainya berlangsung cepat dan ekstrem. Kematangan repsoduksi berlangsung.

5
· Dewasa Muda : kondisi fisik memuncak, kemudian sedikit menurun , pilihan gaya hidup
mempengaruhi kesehatan .

· Dewasa tengah : kemunduran yang melambat pada kemampuan sensorik, kesehatan,


stamina dan kekuatan dimulai, tetapi perbadaan individual lebar, perempuan mengalami
menopause .

· Dewasa tua : kebanyakan orang sehat dan aktif , meskipun kesehatan dan kemampuan
fisik menurun secara umum. Waktu reaksi yang melambat memengaruhi beberapa aspek fungsi.

B. Aspek-aspek Perkembangan Manusia

1. Aspek Perkembangan Fisik dan Psikomotorik

Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan.Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan
dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan
munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang
untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4)
Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

2. Perkembangan Intelektual

Intelektual adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar,


membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.

Pada usia remaja secara mental anak telah dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang
abstrak. Dengan kata lain, berfikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak serta
sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berfikir konkrit.

3. Aspek Perkembangan Psikologis

6
Dalam perkembangan psikologis ada ilmu yang mempelajari perkembangan yaitu psikologi
perkembangan. Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan mati.
Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan di bidang berbagai bidang seperti
pendidikan dan pengasuhan, pengoptimalan kualitas hidup dewasa tua, penanganan remaja.

4. Aspek perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka.

Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu.Perkembangan pikiran


individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian,
menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan.

5. Aspek Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan

a. Perkembangan Perilaku sosial

Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato.

Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan
manusia-manusia lain (ingat kisah Singh Zingh di India dan Itard di Perancis, bayi yang disusui
dan dibesarkan binatang tidak dapat dididik kembali untuk menjadi manusia biasa).

Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula
menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang diharapkan orang
lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut sosialisasi.

b. Perkembangan Moralitas

Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (Moris), yang berarti adat istiadat peraturan/nilai-nilai
atau tatacara kehidupan.Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan
melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral.Nilai-nilai moral itu, seperti (a)
seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan, memelihara
kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan (b) larangan mencuri, berzina, membunuh,

7
meminum minuman keras dan berjudi.Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku
tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tingi kelompok sosialnya.

Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan Anak memperoleh nilai-
nilai moral dan lingkungannya dan orangtuanya.Dia belajar untuk mengenal nilai-nilai sesuai
dengan nilai-nilai tersebut.Dalam mengembangkan moral anak, peranan orangtua sangatlah
penting, terutama pada waktu anak masih kecil.

c. Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Sejalan perkembangan kesadaran moralitas, perkembangan penghayatan keagarnaan, yang erat


hubungannya dengan perkembangan intelektual di samping emosional dan volisional (konatifl,
mengalami perkembangan.Para ahli umumnya (Zakiah Daradjat, Starbuch, William James)
sependapat bahwa pada garis besarnya per kembangan penghayatan keagamaan itu dapat dibagi
dalam tiga tahapan yang secara kualitatif menunjukkan karakteristik yang berbeda.

8
BAB III Alamat : Desa pasar melintang Dusun V ,

OBJEK PENELITIAN Lubukpakam

IDENTITAS OBJEK

1. Daniel 3. Ferdiansyah

Umur : 18

Tinggi : 165 cm
Umur : 18
Berat :49 kg
Tinggi : 163cm
Alamat : Pagaran lk 2, Kelurahan Sibuluan
Berat : 50 kg Indah, Kec. Pandan, Kab. Tapanuli Tengah
Alamat : Sitinjak, Desa Purba Bersatu, 4. Emia Natasia Br.Sebayang
Kec.Pakkat, Kab.Humbang Hasundutan

2. Cindia

Umur : 18 thn
Umur : 18
Tinggi : 170 cm
Tinggi : 167 cm
Berat : 70 kg Alamat : DUSUN IV TIMUR
Berat : 65 kg jln. Bakti no.86, Medan.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

Realita

Umur Penjelasan Teori Daniel Cindia Emia Ferdi Foto Kesimpulan


SISWA SLTP    

18 1.Laju
perkembangan
secara umum
berlagsung
secara cepat
2. proporsi    
ukuran tinggi
dan berat badan
sering kurang
seimbang

3. munculnya    
ciri-ciri
sekunder,
disertai mulai
aktifnya sekresi
kelenjar jenis
4. gerak-gerik    
tamapk
canggung dan
kurang
terkoordinasika
n

10
5. aktif dalam    
berbagai jenis
cabang,
permainan yang
dicobanya

6. Proses    
berfikirnya
sudah mampu
mengoperasikan
kaidah-kaidah
logika formal
dalam ide-ide
atau pemikiran
abstrak
7. kecakapan    
dasar umum
menjalani laju
pekembangan
yang terpesat

8. kecakapan    
dasar khusus
mulai
menunjukkan
kecendrungan-
kecendrungan
lebih jelas

11
SISWA SLTA    

1. laju
perkembangan
secara umum
kembali
menurun, sangat
lambat
2. proporsi    
ukuran tinggi
danberat badan
lebih seimbang
mendekati
kekuatan tubuh
orang dewasa
3. siap    
berfungsinya
organ-organ
repdoduktif
seperti pada
orang-orang
yang sudah
dewasa
4. gerak-    
geriknya mulai
mantap

12
5. jenis dan    
jumlah cabang
permainan lebih
selektif dan
terbatas pada
keterampilan
yang menunjang
kepada
persiapan kerja
6. Sudah    
mampu
mengoperasikan
kaidah-kaidah
logika formal
disertai
kemampuan
membuat
generalisasi
yang lebih
konklusif dan
komprehensif
7. tercapainya    
titik puncak
(kedewasaan
intelektual
umum, yang
mungkin ada
pertambahan
yang sangat
terbatas bagi

13
yang terus    
bersekolah)

8.    
kecenderungan
bakat tertentu
mencapai titik
puncak dan
kemantapannya.

14
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Perkembangan fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting dan
ditandai dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga individu tersebut bisa
bereproduksi dengan baik.Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan
baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan
agama.Beberapa problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa yaitu masalah di
perguruan tinggi, masalah sentralisasi masalah berbagai segi serta masalah lain seperti : dari segi
mahasiswa, dari segi pengajar, dari segi sarana dan administrasi pendidikan . Solusi bagi
problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa yaitu menyediakan bimbingan dan
penyuluhan bagi mahasiswa, meningkatkan kuantitas maupun kualitas pengajar dan sarana dan
administrasi pendidikan.

Saran

Bagi remaja hendaknya mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan dengan


baik.Sehingga bisa menerapkan tugas-tugas perkembangan tersebut dengan sebaik-baiknya.

15

Anda mungkin juga menyukai