Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Karakteristik Umum Perkembangan Peserta Didik

Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan

Dosen Pengampu :

Agus Moh Sholahudin, M.Pd

Penyusun kelompok 1 :

1. Ahmad Nur Khozin : 220101315


2. Haidar Naufal : 220101316
3. Febi Hidayaturrohman : 220101250

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2I

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS NAHDLOTUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan dan juga untuk
khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon
kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah
Psikologi Perkembangan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Bojonegoro,20 Februari 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Metode Pemecah Masalah ................................................................................ 1
1.4 Sistematika Penulisan Makalah ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Ontologi ............................................................................................... 2

2.2 Scope Kajian Ontologi ...................................................................................... 3

2.3 Implikasi Ontologi dalam Dunia Pendidikan .................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 5

3.2 Saran .................................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan
hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan
dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan
dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Oleh sebab itu, peserta didik harus
mendapat pendidikan yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya
dilingkungan sekitarnya.Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan, seiring
dengan berkembangnya otak seseorang. Proses belajar sangat penting untuk menunjang
kecerdasan anak di masa yang akan datang. Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami
perkembangan peserta didik.
Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat diperlukan untuk merancang
pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang kondusif
akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan proses dan
hasil pembelajaran yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan
untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apakah aspek fisik dalam perkembangan peserta didik?
2. Bagaimana perkembangan fisik pada usia taman kanak-kanak?
3. Bagaimana perkembangan fisik pada usia sekolah dasar?
4. Bagaimana perkembangan fisik pada usia remaja (SMP)?
5. Bagaimana perkembangan fisik pada usia remaja (SMA)?

1.3 Metode Pemecahan Masalah


Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur dari buku-buku yang
membahas tentang bahasan terkait.

1.4 Sitematika Penulisan Makalah


Makalah ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi:
BABI : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Metode Pemecahan Masalah
D. Sistematika Penulisan Makalah

1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Aspek Fisik Dalam Perkembangan Peserta Didik
B. Perkembangan Fisik Pada Usia Taman Kanak-Kanak
C. Perkembangan Fisik Pada Usia Sekolah Dasar
D. Perkembangan Fisik Pada Usia Remaja (SMP)
E. Perkembangan Fisik Pada Usia Remaja (SMA)

BAB III : PENUTUP


A. Simpulan
B. Kritik dan Saran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Aspek Fisik dalam Perkembangan Peserta Didik


Perkembangan fisik yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh,
otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik.Perubahan pada tubuh ditandai dengan
perubahan tinggi dan berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual
dan fungsi reproduksi serta perubahan fisik pada otak sehingga strukturnya semakin sempurna
dalam meningkatkan kemampuan kognitif (Papalia & Olds, 2001).
Children’s physical growth is marked by the loss of their characteristic protruding
abdomen as their legs and trunk grow faster than their heads. The center of gravity-the point in
the body around which weight is evenly distributed-begins to move lower, allowing children to
become steadier on their feet and capable of movements that were impossible when they were top-
heavy infants and toddlers.(Schickedanz et al., 1982).
Selama masa ini, anak-anak juga mengembangkan preferensi yang dapat diamati saat
mereka lebih sering menggunakan salah satu tangan saja.Banyak anak yang lebih menyukai tangan
kanan mereka, tetapi itu menunjukkan adanya suatu preferensi pada tangan kiri mereka yang tidak
boleh dipaksa untuk berubah.Pencapaian utama dalam perkembangan fisik untuk anak-anak
prasekolah adalah peningkatan kontrol terhadap pergerakan kasar dan halus. Aktivitas motorik
halus mengacu pada gerakan yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan, seperti mengikat
sepatu dan menulis surat sesuai hufut abjad. Aktivitas motorik kasar melibatkan pergerakan seperti
berjalan dan berlari.Dengan berakhirnya masa prasekolah, sebagian besar anak-anak dapat
dengan mudah menyelesaikan tugasnya sendiri.

2.2. Perkembangan Fisik Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak


Perkembangan fisik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui
kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Perkembangan fisik
adalah perkembangan yang berlangsung sangat cepat pada masa kanak-kanak.
Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak,
melompat, dan berlari kesana kemari, hanya demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani
mengambil resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap
tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang
sama.
Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan ketika
mereka berusia 4 tahun. Mereka lebih percaya diri melakukan ketangkasan yang mengerikan
seperti memanjat suatu obyek, berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebayanya
bahkan orangtuanya (Santrock, 1995).

2.3. Perkembangan Fisik Pada Anak Usia Sekolah Dasar


Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain.Karakteristik ini menuntut guru SD
untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas
rendah.Guru SD diharap merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur
permainan di dalamnya.
Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam,
sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit.Oleh karena itu, guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau
bergerak.Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai
siksaan.
Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok.
Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi
bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau
belajar dalam kelompok.
Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi
pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, Dengan demikian guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.

3
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini.
Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang
sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki
anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

2.4. Perkembangan Fisik Pada Usia Remaja (SMP)


Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik.Tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan
berkembangnya kapasitas reproduktif.
Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan
fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga
berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah
hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja
menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus
mereka bawa sampai masa dewasa.
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa
remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu
tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar.Mereka juga terdorong untuk
menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi
kecangguangan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan
kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan
pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih daripada kurangnya
kemampuan.

2.5. Perkembangan Fisik Pada Usia Remaja (SMA)


Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
1. Perubahan Eksternal
Perubahan yang terjadi selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun,
rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja
dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa
bayi cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak mendapatkan imunisasi.Anak yang tidak
diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terlambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang
hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan
ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka
bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan
lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik
(gemuk pendek).
c. Proposi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan yang tumbuh
baik.Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan
terlalu pandang.
d. Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan, organ seks mengalami ukuran matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e. Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa
remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbuhnya kumis dan jakun pada
laki-laki, sedangkan pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.

4
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari
luar.Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut
adalah:
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal
dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali berat
pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat
kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki
mencapai tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d. Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan
sementara dari seluruh sistem endokrin pada masa awal puber.Kelenjar-kelenjar seks
berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir
masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang,
khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang
matang.

5
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:


1. Perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kearah kesempurnaan
secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.
2. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan pikiran suatu individu yang disebabkan
oleh pengalaman.
3. Peserta didik adalah semua komponen masyarakat yang belajar dan mengembangkan diri
melalui prosedur – prosedur, baik prosedur formal maupun nonformal.
4. Karakteristik peserta didik merupakan sikap atau pola pikir dari masing-masing peserta
didik. Dalam hal ini mencakup fisik, fisik ini keadaan jasmani, keadaan indra dari
masing;masing peserta didik. Kemudian adanya intelengensi yaitu berpikir abstrak. Adanya
bakat kusus dari masing-masing peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda.
Emosional peserta didik, social cultural, dan komunikasi antar pendidik dan peserta didik
yang harus berjalan dengan baik dengan menggunakan bahasa komunikastif.

3.2. Saran

Dengan adanya,karakteristik perkembangan peserta didik, pembaca diharapkan mampu


mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik serta memberi wawasan yang
lebih dalam mengenal karakteristik peserta didik dan mampu mengaplikasikan dalam proses
belajar mengajar, Kami juga mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Gardner, H. 1983. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York:
Basic Books.
Hartinah, S. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.
Hurlock, E. B. 1998. Psikologi Perkembangan Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga.
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, & R. D. 2001. Perkembangan Manusia. Jakarta:
Salemba Humanika.
Slavin, R. E. 2006.Educational Psychology: Theory and Practice. Boston: Pearson
Education, Inc.
Schickedanz, J. A., Schickedanz, D. I., and Forsyth, P. D. 1982.Toward Understanding
Children. Boston: Little, Brown.
Santrock, J. W. 1995. Life-Span development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai