Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK USIA

SMA

Diajukan sebagai

Tugas Mata Kuliah : PPD DAN TEORI BELAJAR

Dosen Pengampu : Ossa Bodhi Tala Sumanto, M.A.

Oleh :

1. Galih Prayogo (NIM : 21202110)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna
dengan bahasa yang sangat indah.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK USIA SMA . Maksud dan tujuan
dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menjelaskan tentang Cara menamkan Kesadaran
konstitusional.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami memahami jika makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya
kami kedepannya.

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................................3

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................9

B. Saran.............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa SMA memiliki rentang usia 15-18 tahun bisa dikatakan merupakan peralihan
seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau yang lebih dikenal masa remaja.
Pada masa remaja ini dapat dikatakan sebagai masa badai bagi seseorang karena akan terjadi
perombakan besar terhadap hidupnya, sehingga dalam fase ini benar-benar dibutuhkan peran
orang tua, guru lingkungan dan teman-teman sebayanya untuk membawa dia ke ranah positif dari
kehidupan.
Setiap orang melalui berbagai macam masa seiring perkembangan usia mereka. Dalam
setiap masa memiliki tugas perkembangan masing-masing dan menghadapi perubahan yang
terjadi dalam perkembangan usianya. Hal ini berbeda antara masa satu dengan masa yang
lainnya.Masing-masing orang dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap tugas perkembangan dan
mengetahuan ciri dan karakteristik sesuai dengan tahapan masa yang dilalui dan rentang usia
sudah ditentukan pada tiap masa tersebut. Apabila orang tersebut mengalami hambatan dalam
menghadapi perubahan, maka orang tersebut akan mengalami gangguan baik dalam aspek fisik,
kognitif, emosi, sosial maupun spiritual. Masa SMA juga bisa disebut masa remaja, dimasa inilah
menentukan kepribadian dan menentukan jawaban yang tepat atas dirinya, dan masa ini adalah
masa ingin mencari kebebasan yang membuat kecemasan orang tua atas diri anaknya yang
menganjak usia remaja.

Dalam usia remaja perubahan emosi dan psikologis sangat pesat, gejala-gejala
emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan
benci, harapan-harapan dan putus asa. Perkembangan emosi adalah luapan perasaan ketika
anak berinteraksi dengan orang lain.

Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa remaja ini maka
sang pendidik kemungkinan besar akan mengalami kesalahan dalam memberikan
pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja.

1
Kehidupan anak remaja perkembangannya itu pada dasarnya merupakan
kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungannya. Proses sosial yang mendudukkan
usia sma sebagai insan yang aktif melalukan proses sosialisasi. Perkembangan sosial ini
berupa jalinan interaksi anak dengan orang tua, mulai dari orang tua, saudara, teman
bermain hingga masyarakat secara luas. Dengan kata lain perkembangan sosial harus
melibatatkan emosional.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perkembangan intelektual anak SMA ?

2. Bagaimana karakteristik perkembangan kognitif usia SMA ?

3. Bagaimana perkembangan emosi anak usia SMA ?

4. Bagaimana perkembangan sosial anak usia SMA ?

5. Bagaimana proses perkembangan fisik SMA ?


C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui dan memahami perkembangan intelektual anak SMA.

2. Dapat mengetahui dan memahami karakteristik perkembangan kognitif usia SMA.

3. Dapat mengetahui dan memahami Karakteristik perkembangan emosi anak usia


SMA.

4. Dapat mengetahui dan memahami Karalteristik perkembangan sosial anak usia SMA

5. Dapat mengetahui dan memahami Karakteristik perkembangan fisik SMA.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Usia SMA

Menurut Sarwono (2007:27) Siswa adalah setiap orang yang resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di dunia pendidikan. Siswa atau anak didik adalah salah satu
komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajarmengajar,
dalam proses belajar mengajar siswa sebagai pihak yang ingin meraih citacita memiliki
tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor
penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai
tujuan belajarnya. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) secara umum berusia enam
belas tahun sampai dengan Sembilan belas tahun dan berapa pada tahap perkembangan
remaja. Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa yang mengandung perubahan besar pada kondisi fisik, kognitif dan
psikososial. Piaget menyatakan bahwa siswa sekolah menengah atas berada pada tahap
perkembangan kognitif operasional formal(Papaliadkk, 2008:534).

Remaja sering berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.


Mereka berpikir tentang ciri-ciri ideal diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia. Hal
inilah yang disebut oleh Santrock sebagai standar ideal remaja (siswa SMA). Pada tahap
ini, siswa mulai membandingkan kenyataan yang terjadi dengan standar idealnya (siswa
SMA) (Santrock, 2007:126). Akan tetapi, kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri
pada siswa ditahap ini belum disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya sehingga
pandangan dan penilaian diri sendiri dianggap sama dengan pandangan orang lain
mengenai dirinya (Fatimah, 2010:94).

3
B. Karakteristik Perkembangan Kognitif Usia SMA

Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa SMA. Akan tetapi,


bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa SMA tersebut mengarah pada
peningkatan potensi. Kadang-kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami
kemerosotan seiring dengan pertambahan usia. Meskipun demikian sejumlah ahli percaya
bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi terutama pada masa SMA akhir
dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan.

Perkembangan kognitif pada fase usia dewasa awal, dikemukakan oleh Schaie
(1997) bahwa tahap-tahap kognitif  menggambarkan peningkatan efisiensi dalam
perolehan informasi yang baru. Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat
perubahan dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa
yang sudah diketahui, khususnya dalam hal penentuan karier dan mempersiapkan diri
untuk menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga. 

C. Karakteristik Perkembangan Intelektual Usia SMA

Karakteristik perkembangan intelektual usia SMA digambarkan oleh Keating (Syamsu


Yusuf, 2004 : 195-196) sebagai berikut :

1. Berlainan dengan cara pikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadaran sendiri
dan sekarang (here and now) cara berpikir remaja berkaitan erat dengan
kemungkinan (world of possibilities);

2. Melalui kemampuan untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan nalar secara


ilmiah;

4
3. Mampu memikirkan masa depan dan membuat perencanaan dan mengeksplorasi
berbagai kemungkinan untuk mencapainya;

4. Mampu menyadari aktifitas kognitifnya dan mekanisme yang membuat proses


kognitif tersebut efisien atau tidak efisien;

5. Cakrawala berpikir semakin luas.

pemikiran anak usia SMA atau remaja bersifat egosentris, menurut David
Elkind (1985) “egosentris remaja disebabkan oleh pemikiran operasional formal”.
Namun di lain pihak, egosentris remaja bukan suatu fenomena kognitif sama sekali.
Mereka menganggap penonton khayalanlah yang disebabkan oleh kemampuan
berpikir secara hipoteses dan kemampuan untuk melangkah ke luar diri sendiri serta
mengantisipasi reaksi orang lain dalam keadaan khayalan (pengambilan perspektif)
(Lapskey, 1990,1991). Beberapa ahli perkembangan menyatakan bahwa egosentris
dapat menjelaskan perilaku remaja yang nampak ceroboh misalnya menggunakan
obat-obatan, pemikiran bunuh diri, dan sebagainya. Selain itu anak usia SMA tidak
begitu saja menerima suatu informasi dari orang lain, melainkan mereka
mencocokkan dengan informasi yang telah didapat sebelumnya. Dan usia SMA
mulai mencari tentang siapa dirinya/orang lain yang lebih kompleks.

D. Karakteristik Perkembangan Emosi Pada Usia SMA

1. Pengertian Emosi

Menurut Sarlito (1982:59) “Emosi adalah perbuatan atau perilaku kita


sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan
senang atau tidak senang” Perasaan senang atau tidak senang yang menyertai kita
sehari-hari disebut perasaan afektif.

Perasaan afektif ini kadang kuat dan kadang lemah atau kadang-kadang
tidak jelas. Perasaan seperti ini disebut emosi. Pada masa ini merupakan masa yang
sulit, baik remaja sendiri maupun bagi keluarga dan lingkungannya. Hurlock (2002)

5
“menyebut sebagai heigtened emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi
emosi tampak lebih tinggi atau tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan
normal”. Emosi tinggi dapat termanifestasikan dalam berbagai bentuk tingkah laku
seperti bingung, emosi berkobar-kobar atau mudah meledak, bertengkar, tak
bergairah, pemalas. Emosi yang tinggi ini tidak berlangsung terus-menerus selama
masa remaja/usia SMA. Dengan bertambahnya umur maka emosi yang tinggi akan
mulai mereda atau menuju kondisi yang stabil. Emosi yang tinggi pada masa
remaja/SMA sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi perlu mendapat penyaluran
atau penanganan yang baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan.

Luella Cole mengemukkan tiga jenis emosi, yaitu :

a. Emosi marah dan permusuhan

Emosi marah timbul apabila dmereka direndahkan, dipermalukan, dihina dan


lainnya.

b. Emosi takut

Emosi takut tersebut menyangkut dengan ujian yang akan diikuti, misalnya
rendahnya prestasi, sakit, kesepian dan lain-lain.

c. Emosi cinta/ kasih sayang

Faktor ini penting dalam kehidupan remaja untuk mencintai orang lain

E. Karakteristik Perkembangan Sosial Usia SMA

Kehidupan sosial pada masa SMA/remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi


intelektual dan emosional, seorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang
bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja. Keadaan ini menurut
Erik Erickson (dalam Letfon, 1982:281) “dinyatakan bahwa anak telah dapat mengalami
krisis identitas”.

1. Karakteristik perkembangan sosial usia SMA meliputi :

6
a. Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma
pergaulan;

b. Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan


emosional;

c. Menurut “Eric Erison” bahwa masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian
jati diri;

d. Pergaulan remaja banyak di wujudkan dalam bentuk kelompok-kelompok baik


kelompok besar maupun kelompok kecil.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial :

a. Keluarga

b. Kematangan anak

c. Status sosial ekonomi

d. Pendidikan

e. Kapasitas mental, emosi dan intelegensi

F. Karakteristik Perkembangan Fisik Usia SMA

Perubahan yang terjadi selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:

1. Tinggi Badan

Rata-rata anak perempuan mencapai tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun,
rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja
dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada
masa bayi cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak
yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya
terlambat.

7
2. Berat Badan

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang
hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung
lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan
ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan,
maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan
berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
gemuk gilik (gemuk pendek).

3. Proposi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan yang tumbuh baik.
Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan
terlalu pandang.

4. Organ Vital

Baik laki-laki maupun perempuan, organ Vital mengalami ukuran matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

5. Organ Internal

Adapun bagian organ internal yang mengalami perubahan secara tidak nampak namun
pengaruh terhadap perkembagan fisik anak usia SMA, seperti organ otot yang
berkembang menjadi lebih tebal dan matang pada usia SMA.

8
Bab III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masa SMA memiliki pemikiran operasional formal bersifat lebih abstrak,


idealistis dan logis. Mereka juga berpikir secara logis seperti ilmuan, menyusun berbagai
rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang
terpikirkan. Emosi adalah perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya disertai
oleh perasaan-perasaan tertentu. Bentuk-bentuk emosi antara lain amarah sedih, rasa
takut, kenikmatan, cinta. Emosi sangat berhubungan erat dengan tingkah laku manusia.
Kehidupan sosial pada masa SMA/remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi
intelektual dan emosional, seorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang
bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja serta perkembangan
fisik usia SMA sudah bisa dikatakan telah menjadi matang maupun itu fisik yang nampak
dari luar maupun organ fisik internalnhya.

B. SARAN

Perkembangan intelektual, emosi dan sosial usia SMA merupakan salah satu perjalanan
yang bisa mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan
agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik. Hendaknya pada usia SMA mereka

9
memahami bahwa mereka memiliki hak, kewajiban dan tanggung jawab serta dapat
menentukan jalan hidup mereka kejalan yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

Sarlito, dan Yusuf, Syamsu, Perkembangan Pendidikan. (Yogyakarta : Airlangga :


1896) hlm.52-53

Chaplin, Hurlock, Elkind David, Piaget, Educational Psychology. Edisi bahasa


indonesia. (Yogyakarta : Pusaka Pelajar : 2003) hlm.52-143

Soemiarti Partmonodewa, Pendidikan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta,2003

Susionto,Perilaku Usia Remaja, Jakarta: Pusaka Pelajar,2005

John W. Santrock (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT.
Erlangga.

Santrock, J. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: Penerbit


Erlangga

Fatimah, E. (2010). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung:


Pustaka Setia.

fis18nisaandani.blogspot.com/2019/08/karakteristik-siswa-sma.html

www.smaypm2.sch.id/read/7/karakteristik-perkembangan-anak-usia-sma

10

Anda mungkin juga menyukai