Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG

TAHAPAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, MOTORIK SERTA SOSIAL”

DISUSUN OLEH

NAMA : SAIFUL S BADU


: ISMAIL LEKI
: MULYADIN A LELANG
PRODI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MK : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

STKIP MUHAMADIYA KALABAHI


2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Rabb
manusia dan seluruh mahkluk, karena hanya dengan hidayah-Nya. Rahmat serta bimbingan dan
Ridlo-Nya,kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa adanya kendala yang
berarti dan semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang
Karakteristik Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik Peserta Didik dan
juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Akhirnya atas segala kerendahan hati dan keterbatasan ilmu pengetahuan dan informasi yang
kami terima.kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna.untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini dan
semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................i

Kata Pengantar ........................................................................................................ii

Daftar Isi ..............................................................................................................iii

>BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan........................................................................................................ 2

> BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Karakteristik Peserta Didik .............................................. 3

B. Karakteristik yang dimiliki Peserta Didik Berdasarkan Usianya.............. 6

C. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik......................................15

D.Pengertian Aspek Kognitif,Afektif dan psikomotorik

E.Faktor yang mempengaruhi Aspek kognitif, Afektif danPsikomotorik

> BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 16

B. Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dalam proses pertumbuhan dan perkembanganya, manusia memiliki berbagai kebutuhan.


Kebutuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
Pada awal kehidupanya, seorang bayi mengutamakan jasmaninya dan tidak perduli dengan apa yang
terjadi dirinya. Ia sudah merasa senang bila kebutuhan fisiknya, seperti makan, minum, dan
kehangatan dapat terpenuhi. Dalam pertumbuhan dan perkembanganya tingkat kebutuhanya terus
meningkat. Ia mulai membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin bertambah usianya,
kebutuhan nonfisiknya semakin banyak.

Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia memasuki usia sekolah. Usia 4-6 tahun, di
taman kanak-kanak. Usia 6-7 tahun di sekolah dasar. Usia 13-16 tahun di SMP, dan usia 16-19 tahun
di SLTA. Jadi, peserta didik adalah anak, individu, yang tergolong dan tercatat sebagai siswa didalam
satuan pendidikan.

Karakteristik peserta didik sangat penting untuk diketahui oleh pendidik, karena ini sangat penting
untuk dijadikan acuan dalam merumuskan strategi serta metode dalam pembelajaran. Strategi dan
metode pembelajaran berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Persoalan
yang terjadi saat ini adalah masih banyak pendidik yang masih belum dapat membedakan antara
strategi pembelajaran dengan metode pembelajaran.Bahkan masih ada juga pendidik yang salah
memperlakukan peserta didik karena kurang pahamnya dalam melihat 2 karakteristik yang dimiliki
peserta didik, sebab karakteristik peserta didik setiap tingkatannya berbeda-beda. Maka perlu bagi
saya untuk membuat makalah ini yang diharapkan mampu memberikan referensi bagi pendidik
dalam membimbing peserta didiknya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik peserta didik?

2. Bagaimana karakteristik yang dimiliki peserta didik berdasarkan usianya?

3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan karakteristik peserta didik?

4. Aspek Psikomotorik, Afektif dan Kognitif.

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan aspek Psikomotorik, Afektif dan Kognitif

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari karakteristik peserta didik.

2. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki peserta didik berdasarkan usianya.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan karakteristik peserta didik.

4.Mengetahui apa yang dimaksud dengan aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.

5.. Mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan ke tiga aspek tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN
1.Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi,
karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan
seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat
diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk
kondisi-kondisi tertentu. Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka
mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai
kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa
aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi
dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).

Setiap peserta didik mempunyai kemampuan dan pembawaan yang berbeda. Peserta didik
juga berasal dari lingkungan sosial yang tidak sama. Kemampuan, pembawaan, dan
lingkungan sosial peserta didik membentuknya menjadi sebuah karakter tersendiri yang
mempunyai pola perilaku tertentu. Pola perilaku yang terbentuk tersebut menentukan
aktivitas yang dilakukan peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Karakteristik yang dimiliki Peserta Didik Berdasarkan Usianya

a. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Awal (2–6 tahun)

Masa anak awal berlangsung dari usia 2 – 6 tahub, yaitu setelah anak meninggalkan masa
bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk
mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan pola perilaku, minat, dan nilai
pada diri anak. Orang tua juga menganggap masa anak awal sebagai usia bermain karena
sebagian besar waktu anak digunakan untuk bermain.

Pada masa prasekolah ini, anak dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan yang akan
diselenggarakan di sekolah formal (SD). Para psikolog perkembangan anak menyebut masa
anak awal sebagai usia kelompok. Karena, anak mulai belajar dasar-dasar perilaku melalui
interaksi dengan anggota keluarga dengan anggota kelompok bermainnya. Selain itu, para
psikolog menyebut anak pada masa ini sebagai usia menjelajah dan usia bertanya.

Masa ini disebut juga masa meniru karena anak senang belajar dengan cara meniru,
terutama menirukan pembicaraan dan tindkan orang lain. Pada masa ini perkembangan
fisik dan motorik anak sangat pesat. Demikian juga kemampuan berbicaranya. Anak mulai
tertarik pada diri sendiri (egosentris).

<”> Bahaya potensial atau resiko pada masa ini dikelompokka atas fisiologis dan bahaya
psikologis.

<> Bahaya FISIOLOGIS antara lain penyakit, kecelakaan, kegemukan atau kekurusan.
<> Bahaya PSIKOLOGIS antara lain kesulitan berbicara, keadaan, dan gangguan emosi, kesulitan
dalam sisoalisasi melalui kegiatan bermain, serta kebiasaan, disisplin, dan konsep diri yang
kurang positif. Kebahagiaan anak pada masa ini antara lain dipengaruhi oleh kondisi kesehatan
yang baik, pengakuan orang lain akan perilaku kekanakannya, bebas mengungkap ekspresi
emosi, harapan sosial yang realitas, kesempatan untuk melakuakn eksplorasi, suasana, gembira,
serta dukungan keluarga.

b. Karakteristik Perkembangan Masa Anak Akhir (6–12 tahun)

Orang tua menyebut masa anak akhir sebagai usia yang menyulitkan karena anak pada masa ini
lebih banyak dipengaruhioleh teman-teman sebaya daripada orang tuanya sehingga sulit
bahkan tidak mau lagi menuruti perintah orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga
kurang memperhatikan dan tidak bertangguang jawab terhadap pakaian dan benda-benda
miliknya, sehingga orang tua menyebutnya usia tidak rapi. Para pendidik memberi sebutan anak
usia sekolah dasar, karena pada rentan usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar.

Dorongan berprestasi membentuk kebiasaan pada anak untuk mencapai sukses ini cenderung
menetapa hingga dewasa. Pada usia ini perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima
oleh teman-teman sebaya sebagai teman kelompoknya. Periode ini juga disebut usia kreatif
sebagai lanjutan dan penyempurnaan dari masa anak awal. Kecendrungan kreatif ini perlu
mendapat bimbingan dan dukungan dari guru maupun orang tua sehingga berkembang menjadi
tindakan kreatif yang positif dan orisinil, tidak negatif dan sekedar meniru tindakan kreatif orang
atau anak yang lain.

Pada masa anak akhir meliputi perkembangan berbagai aspek yaitu:

<> Pertumbuhan Fisik, pada masa ini periodenya berlanjut lambat dan relatif seragam. Bentuk
tubuh mempengaruhi tinggi dan berat badan anak yang dipengaruhi oleh faktor genetik,
kesehatan dan gizi, serta perbedaan jenis.

<> kelamin. Keterampilan motorik seperti pilihan penggunaan tanga (kanan atau kidal) dan
keterampilan bermain.

<> Pertumbuhan Psikis, mempengaruhi perkembangan sosial, emosional, berbicara, dan


konsep diri anak
3.Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perbedaan Karakteristik Peserta Didik

Sikap dapat terbentuk karena faktor subyektif seseorang namun juga karena adanya interaksi
sosial yang dilakukan oleh indpenden. Melalui interaksi sosial akan terjadi hubungan antar
independen sebagai anggota kelompok sosial. Menurut Azwar (2002) ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi pembentukan sikap seorang yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan,
orang lain yang dianggap penting. Media massa, instalasi atau lembaga pendidikan dan lembaga
Agama serta Emisi dalam diri indenpenden.

Perbedaan Karakteristik Peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

A. Faktor internal yang ada pada diri

* Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

* Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).

B. Faktor eksternal yaitu pengaruh yang datangnya dari luar

* Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

* Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

* Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat).

4.Perkembangan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik

Menurut Bloom (1956) menyatakan bahwa “ada 3 aspek yang mendasar pada perkembangan
peserta didik yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik”. Beberapa istilah lain
yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti
yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa.

A. Pengertian Aspek Kognitif adalah:

Bloom (1956) menyatakan aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Pengertian lain dari Mahfudin Shalahudin (1989)
menyatakan “aspek kognitif adalah akal budi atau intelegensi yang berarti kemampuan untuk
meletakkan hubungan dari proses berpikir”. Sedangkan Chaplin (1981) menyatakan kognitif
berarti proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai dan kemampuan
mempertimbangkan, kemampuan mental dan intelegensi.

 Menurut Bloom (1956) domain kogitif terbagi atas 6 bagian yaitu

1. Pengetahuan (knowledge), mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah


dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting adalah
kemampuan mengingat keterangan dengan benar.

2. Pemahaman (comprehension), mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek


ini satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berfikir yang rendah.

3. Penerapan (application), mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi


yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.
Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.

4. Analisis (analysis), mengacu kepada kemampun menguraikan materi ke dalam komponen-


komponen atau faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan di antara bagian
yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis
merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada aspek pemahaman maupun
penerapan.

5. Sintesa (evaluation), mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-


komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini memerluakn
tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan kemampuan tingkat berfikir yang lebih tinggi
daripada kemampuan sebelumnya.

6. Evaluasi (evaluation), mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai


materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan berfikir yang tinggi.

B. Pengertian Aspek Afektif adalah:

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) “ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai, ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai”.
Lebih lanjut dari Daniel Goleman (1995) mengatakan bahwa “aspek afektif merujuk kepada
suatu perasaan dan pikiran – pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecendurungan untuk bertindak”.

Sementara itu, Chaplin (1989) mendefisikan aspek afektif sebagai suatu keadaan yang terangsang
dari organisme mencakup perubahan- perubahan yang disadari, yang mendalam

sifatnya dari perubahan perilaku. Dari kesimpulan 3 pengertian di atas dapat saya simpulkan
bahwa aspek afektif adalah aspek yang mencakup watak, perasaan dan pikiran – pikiran perilaku
seseorang.

> Menurut Bloom (1956) aspek afektif dibagi menjadi lebih rinci lagi ke dalam 5 jenjang, yaitu:

1. Menerima atau memperhatikan adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan


(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-
lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk menerima
stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar.

2. Menanggapi mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam
fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi
daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta didik
tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih dalam lagi, ajaran-ajaran
Islam tentang kedisiplinan.

3. Menilai atau menghargai artinya mem-berikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap
suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan
membawa kerugian atau penyesalan. Valuing adalah merupakan tingkat afektif yang lebih tinggi
lagi daripada receiving dan responding. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta
didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan
untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk.

4. Mengatur atau mengorganisasikan artinya memper-temukan perbedaan nilai sehingga


terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau
mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi,
termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai
yang telah dimilikinya.

5. Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai yakni keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Disini

proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalal suatu hirarki nilai. Nilai itu telah
tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya.
C. Pengertian Aspek Psikomotorik adalah:

Loree (1970) menyatakan “aspek psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu, aspek psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya”. Simpson (1956) menyatakan bahwa
“hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu”.

5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik.

Banyak hal yang menjadi faktor perkembangan seorang anak. Disini akan dibahas tentang faktor
yang mempengaruhi perkembangan peserta didik berdasarkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotoriknya.

A. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Kognitif adalah:

1. Faktor Hereditas Secara potensial anak telah membawa kemungkinan, apakah akan menjadi
kemampuan berfikir setaraf normal, di atas normal, atau di bawah normal. Namun, potensi ini
tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak memberi
kesempatan untuk berkembang.

2. Faktor Lingkungan Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam
mempengaruhi perkembangan intelek anak, yaitu keluarga dan sekolah.

a. Keluarga Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tuaadalah
memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki
informasi yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir.

b. Sekolah Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan
perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya
menyadari bahwa perkembangan kognitif anak terletak di tangannya. Beberapa cara diantaranya
adalah sebagai berikut.

<> Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik. Dengan hubungan
yang akrab tersebut, secara psikologis peserta didik akan merasa aman sehingga segala masalah
yang dialaminya secara bebas dapat dikonsumsikan dengan guru mereka.

<> Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog dengan orang – orang
yang ahli dan berpengalaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sangat menunjang
perkembangan intelektual anak. Membawa para peserta didik ke objek – objek tertentu seperti
objek budaya dan ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembangan kognitif peserta didik.

<> Menjaga dan meningkatkan pertumbuhan fisik anak, baik melalui kegiatan olahraga maupun
menyediakan gizi yang cukup, sangat penting bagi perkembangan berpikir peserta didik. Sebab
jika peserta didik terganggu secara fisik, perkembangan kognitifnya juga akan terganggu.

<> Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui media cetak maupun
dengan menyediakan situasi yang memungkinkan para peserta didik berpendapat atau
mengemukakan ide – idenya. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan kognitif
peserta didik.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Afektif adalah:

1. Perubahan Jasmani Perubahan jasmani yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhannya yang
sangat cepat dari anggota tubuh. Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas pada
bagian – bagian tertentu saja yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang.

2. Perubahan Pada Interaksi dengan Orang Tua Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk
remaja, sangat bervariasi. Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh
dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi
ada juga yang dengan cinta kasih.

3. Perubahan Interaksi dengan Teman Sebaya Remaja seringkali membangun interaksi sesama
teman sebayanya secara khas dengan cara berkumpul untuk melakukan aktivitas bersama dengan
membentuk semacam geng.

4. Perubahan Pandangan Luar Faktor penting yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi
remaja selain perubahan – perubahan yang terjadi dalam diri remaja itu sendiri adalah pandangan
dunia luar dirinya.

C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Psikomotor adalah:

1. Faktor Internal Faktor Internal adalah


a. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya Anak yang ayahnya dan ibunya bertumbuh
tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi daripada anak yang berasal dari orang tua yang
bertubuh pendek.

b. Kematangan Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah – olah seperti sudah direncanakan oleh
faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi tinggi, tetapi kalau saat
kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda.

2. Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk
kedalam faktor eksternal adalah sebagai berikut:

a. Kesehatan Anak yang sering sakit – sakitan pertumbuhan psikomotoriknya pasti akan
terhambat.

b. Makanan Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terlambat, sebaliknya yang cukup gizi
pertumbuhannya pesat.

c. Stimulasi lingkungan Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan
pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan sama sekali.

10

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan.

Untuk dapat menciptakan suatu perpaduan harmonis yang penuh improvisasi, seorang
pendidik, guru atau dosen selain kaya akan kiat – kiat pembelajaran, tidak kalah penting juga
dituntut untuk memiliki bekal pengetahuan memadai tentang peserta didiknya.

 Kesimpulan perkembangan adalah perubahan yang mengacu kepada karakterisitik yang khas
dari gejala fisik atau psikis kearah yang lebih maju, lebih tinggi yang berjalan secara
berkesinambungan atau terus menerus yang berasal dari proses kematangan dan pengalaman.
 Peserta didik adalah orang atau anggota masyarakat yang terkait dalam proses pedidikan
selama hidupnya yang bermaksud untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan
yang berjenjang. Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir,
mengetahui, memecahkan masalah, menilai dan mempertimbangkan suatu permasalahan.
aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui, memecahkan
masalah, menilai dan mempertimbangkan suatu permasalahan. aspek psikomotorik adalah
kelanjutan dari kognitif (memahami sesuatu) dan afektif (yang baru tampak dalam bentuk
kecenderungan-kecenderungan berperilaku).
 Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif adalah dari segi hereditas dan
lingkungan, sedangkan perkembangan afektif yang mempengaruhi adalah perubahan jasmani,
perubahan pada interaksi dengan orang tua, perubahan interaksi pada teman sebaya,
perubahan pandangan luar.

B. Saran

Penulisan memberikan saran yang diberikan kepada:

1. Guru: sebagai peran pendidik yang mempengaruhi proses berkembangnya potensi peserta didik
guru harus memahami betul tentang peserta didik mulai dari faktor internal dan faktor eksternal.

2. Murid: sebagai peserta didik, murid harus mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh
dirinya, dan meminimalisir segala hal negatif yang dapat timbul.

3. Lembaga sekolah: sebagai penyelenggara pendidikan, sekolah harus berupaya penuh untuk
mengoptimalkan peran guru dan juga mengoptimalkan segala potensi akademik maupun non
akademik yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.

11

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. 2005. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi
Aksara. Hamid, H. 2009. Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. (Online),
http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-danpsikomotorik/,
diakses 21 oktober 2011. Hidayah, D.F. 2010. Pengertian Perkembangan. (Online),
http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/PENGERTIANPERKEMBAN_HjSriSuryantiniSPd_
535.pdf, diakses 22 Oktober 2011. Kompas. 2009. Makalah Perkembangan Peserta Didik.
(Online), http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/25/makalah-perkembangan-peserta-didik/,
diakses 21 Oktober 2011 Rahayu, N. 2009. Perkembangan Peserta Didik. (Online),
http://hana3.wordpress.com/2009/03/16/materi-perkembangan-peserta-didik/, diakses 21
Oktober 2011. Tanpa nama. 2009. Pengertian Peserta Didik. (Online),
http://karim71.blogspot.com/2009/12/pengertian-peserta-didik.html, diakses 22 Oktober 2011.
Wikipedia. 2011. Taksonomi Bloom. (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom,
diakses 21Oktober 2011. Hidayat, T. 2012. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MENURUT
PERKEMBANGAN ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF dan PSIKOMOTORIKNYA. (Online),
http://tiwitnorhidayat.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-peserta-didik-menurut.html,
diakses 20 November 2017.

12

Anda mungkin juga menyukai