Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Nama : Dian Inda


Mata Kuliah : IDIK4013 Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Tutor Pembimbing : Alpin Murdani, S.Pd.Gr.MM

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ18 PALEMBANG
TAHUN 2022.1
ABSTRAK

Penelitian yang berjudul ‘’Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar’’ bertujuan dapat mengetahui
Pertumbuhan dan perkembangan Karakteristik anak usia sekolah dasar dan dan dapat mengetahui cara
belajar dan mengajar anak usia sekolah dasar yang efektif.

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas Perkembangan anak usia Sekolah Dasar dan
menambah Ilmu pengetahuan mengenai Pendidikan anak usia dini. Bisa digunakan untuk langkah
menuju ke pengetahuan yang lebih luas. Adapun manfaat pembelajaran pertumbughan peserta didik
SD bagi pendidik yaitumemberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang
kehidupan beserta factor-faktor yang mepengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, aspek kognitif,
emosi, sosial, psikologis, dan moral.Memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran
yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik usia sekolah dasar.

Kata kunci : pertumbuhan dan perkembangan, karakteristik anak usia sekolah dasar,cara belajar dan
mengajar anak usia sekolah dasar yang efektif
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perkembangan anak usia
Sekolah Dasar.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada Bapak Alpin Murdani, S.Pd.Gr.MM selaku Tutor mata kuliah Teknik
Penulisan Karya Ilmiah serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaatnya maupun inpirasi
terhadap pembaca.

   
                                                                                    Talang Ubi, April 2022
   
                                                                                           

   Dian Inda
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….......………..i

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….…..……….1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….…...……...1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...……..1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………...…….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….…..……2

2.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan……………………………..……...….3

2.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar…………………………………….…….....5

3.3 Cara Belajar dan Mengajar Anak Usia Sekolah Dasar yang Efektif………….…….7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………...8

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...….8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak usia sekolah Dasar adalah dengan usia 6-12 tahun, dimana pada usia ini anak
memperoleh dasar pengetahuan dan keterampilan untuk berhasil penyesuaian diri anak pada
kehidupan dewasanya. sekolah menjadi pengalaman inti pada anak, karena dianggap mulai
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua, teman sebaya, dan
orang lainnya( wong,et all,2009). Pada usia ini anak suka berkelompok, anak sudah mulai
mengalihkan perhatian dari hubungan intim dengan keluarga dan mulai bekerja sama dengan
teman dalam bersikap atau belajar, dengan demikian anak usia sekolah mulai dominan
menghabiskan waktu dengan teman sebayanya.

Orang tua mempuyai harapan besar agar anaknya mempuyai pengetahuan(Intelektual),


Keterampilan serta kemampuan prilaku yang baik yang akan berguna untuk mengatasi persoalan
dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dengan memiliki pengetahuan membaca dan menulis, serta
anak mampu mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga anak berguna bukan hanya bagi
keluarga tapi bangsa dan Negara.

Perkembangan anak pada usia ini merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak factor
yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsung proses perkembangan anak. Baik
unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan
lingkungan, saling memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak
tersebut.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang digunakan dalam
rangkah mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa. Namun, emosi anak-
anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan diola sedemikian rupa agar tidak terjerumus
pada sesuatu yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya.

Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana mereka akan
berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda.
Guru diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang perkembangan dan cara belajar
anak di sekolah. Pemahaman konseptual tersebut meliputi gambaran tentang siapa anak tersebut
dan bagaimana mereka berkembang, yang mencakup karakteristik perkembangan anak usia enam
sam pai dua belas tahun dalam berbagai aspek fisik dan motorik, intelektual emosi, bahasa sosial,
moral, sikap dan kesadaran beragama. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap
karakteristik anak usia sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat
mengoptimalkan potensi mereka yang sesuai dengan umur mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka permasalahan tersebut dirinci dalam 2
rumusan masalah yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?


2. Bagaimana karakteristik anak usia sekolah dasar ?
3. Bagaimana cara belajar dan mengajar anak usia sekolah dasar yang efektif?
1.3 Tujuan
1. Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah Teknik
Penulisan Karya Ilmiah Selain itu, bagi diri kami pribadi dapat mengetahui Pertumbuhan dan
perkembangan Karakteristik anak usia sekolah dasar dan dan dapat mengetahui cara belajar
dan mengajar anak usia sekolah dasar yang efektif.

2. Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas Perkembangan anak usia Sekolah Dasar dan
menambah Ilmu pengetahuan mengenai Pendidikan anak usia dini.
Bisa digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas.

3. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting Perkembangan anak usia
sekolah dasar sehingga dampak negatif yang berimbas bisa lebih diperkecil. Dan juga
diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

Di dalam seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meniggal di
dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan- perubahan tersebut
terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara
bergantian. Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung satu dengan lainnya
bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses tranmisi dari konstitusi fisik ( keadaan tubuh
atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif dalam bentuk
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.

Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dari pengalaman, bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan
aspek-aspek fisik dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses
perkembangan individu mulai dari masa konsepsi sampai mati hasil pertumbuhan antara lain
bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang dan kekuatannya. Begitu pula
pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan syaraf dan
perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan
sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk
memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai tujuan maka
realisasi diri ‘’aktualisasi diri’’ sangat penting perayaan. Realisasi diri memainkan peran dalam
kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi
dan sosial harus mempuyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan
cara menyesuaikan diri. Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar
yang diterima. Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif
terhadap orang lain dan bahkan kehidupan pada umumnya.

Perubahan-perubahan baik fisiologis mampu psikologis tidak semua orang menyadarinya,


kecuali terjadinya perubahan itu secara mendadak,cepat, dan mempengaruhi pola kehidupan
mereka. Suatu bukti hampir semua orang takjub terhadap masa pubertas, pertumbuhan melonjak
dari akhir masa kanak-kanak ke awal masa remaja. Sama halnya dengan usia lanjut ketika proses
penuaan terus berlangsung seseorang telah menyadari bahwa kesehatan mulai ‘’ berkurang ‘’ dan
pikiran mulai ‘’ mundur ‘’ sehinga perlu ada penyesuaian baru terhadap perubahan dalam pola
kehidupan mereka.

A. Pentingnya mengetahui pertmbuhan dan perkembangan anak


Dengan mempelajari pekembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa
keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspetasi yang nyata tentang peserta didik. Dari
psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai
mampu berpikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada
kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui pula pada umur beberapa anak tertentu yang
akan memperoleh keterampilan perilaku pada emosi khusus. Kedua, pengetahuan tentang
psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespon sebagaimana mestinya pada
perilaku tertentu dari seorang anak. Bila seorang anak dari sekolah dasar tidak mau sekolah
lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan oran tuannya? Bila
anak selalu ingin merebut mainnan dari temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi
perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan – pertanyaan itu dan menunjukan
sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan perilakunya.
Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai
penyimpangan dari perkembangan yang normal. Keempat, terakhir, dengan mempelajari
perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri serta bagaimana cara menghadapi
berbabagai macam peserta didik dengan baik.

B. Aspek perkembangan anak

A. Perkembangan fisik anak usia sekolah dasar


Perkembangan fisik peserta didik usia SD meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan.
Perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk postur,
pertumbuhan tulang gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
menentukan keterampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan perkembangan mepengarui
cara memandang dir nya sendiri dan orang lain, yang berdapak dalam melakukan
penyesuaian dengan dirinyadan orang lain.
1. Factor yang mempengarui perkembang fisik
A. Pengaru keluarga
a) Factor keturunan
Membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. Perbedaan ras suku
bangsa (orang amerika,eropa, dan autrali cenderung lebih tinggi dari pada
orang asia).
b) Faktor lingkungan
Akan membantu menentukan tercapai tidak nya perwujutan pontensi
keturunan anak tersebut. Lingkungan lebi banyak pengaruhnya terhadap berat
tubuh dari pada tinggi tubuh.
c) Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat di bandingkan anak
perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun.
d) Gizi dan kesehatan
e) Status sosial dan ekonomi
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasar
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana kemampuan berpikir anak
berkembang dan berfungsi. Kemampuan kognitifdapat di pahami sebagai
kemampuan anakuntuk berpikir lebih komplek serta kemampuan melakukan
penalaran dan pemecahan masalah. Kemempuan berpikir anak berkembang dari
tingkat yang sederhana dan konkret ke tingkat yang lebih rumit dan abstrak.
1. Factor- factor yang mempengarui perkembangan kognitif
Ada beberapa factor yang mempengarui perkembangan kognitif peserta didik
usia SD, Antara lain;
a) Kondisi organ penginderan sebagai saluran yang di lalui pesan indera dalam
perjalanannya ke otak(kesadaran).
b) Intelegensi mempengarui kemampuan anak untuk mengerti dan memahami
sesuatu.
c) Kesempatan belajar yang di peroleh anak.
d) Tipe pengalaman yang di dapat anak secara lansung akan berbeda jika anak
mendapat pengalaman secara tidak lansungdari orang lain atau informasi
dari buku.
e) Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan
telah dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.
f) Kepribadian pada anak dalam memandang kehidupan dan mengunakan
suatu kerangka acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
C. Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami dan
menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Anak-anak semakin banyak
menggunakan kata kerja yang tepat untuk menjelaskan suatu tindakan seperti
memukul, melempar, menendang, atau menampar. Mereke belajar tidak hanya
untuk menggunakan banyak kata lagi, tetapi juga memiliki kata yang tepat untuk
penggunaan tertentu. Area pertama dalam pertumbuhan bahasa adalah pragmatis,
yaitu penguna praktis dari bahasa untuk komunikasi.
Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
pesan, pendapat, perasaan dengan mengunakan simbol-simbol yang di sepakati
bersama, kemudian kata di rangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang
bermakna dan mengikuti aturan atau tata baahasa yang berlaku dalam suatu
komunikasi atau masyarakat, bahasa dapat di bedakan menjadi tiga yaitu baha
lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat.

Faktor Kendal dalam Mempelajari Keterampilan Berbahasa


Meskipun pada umumnya pula perkembangan keterampilan bahasa anak
sama, namun tetapada perbedaan individual. Berikut ini adalah
beberapapaktor penyebab perbedaan tersebut:
a) Kesehatan
b) Kecerdasan
c) Jenis kelamin
d) Keluarga
D. Perkembangan Emosi pada Anak usia sekolah dasar
Pada masa anak sekolah dasr, pada masa ini ia umumnya mulai dituntut untuk
dapat mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu dengan baik bahkan sempurna
Kemampuan melakukan hal-hal tersebut menumbukan kepercayaan akan
kecakapannya menyelesaikan suatu tugas. Kalau tidak akan tumbuh atau
menimbulkan perasaan renda diri yang akan dibawanya pada taraf perkembangan
selanjutnya.
Pada masa ini anak usia sekolah dasar mulai mengalami ketidak senangan
berdiferensiasi di dalam rasa malu, cemas dan kecewa sedangkan kesenangan,
berdiferensiasi kedalam harapan dan kasih orang.
Oleh karena itu, tidak heran kalau terdapat siswa-siswa yang membenci atau
menyenangi guru atau bidang studi tertentu.
E. Perkembangan sosial anak usia sekolah dasar
Anak mulai memilih kesanggupan menyesuaikan diri (egosentris) kepada
yang koperatif (bekerja sama) atau sosientris ( mau memperhatikan kepentingan
orang lain sehinga diterima menjadi anggota kelompok)
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan atau interaksi sosial.dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan
moral agama. Perkembangan sosial anak dipengarui oleh keluarga, teman
sebaya, dan guru.
1) Kegiatan bermain
2) Teman sebaya

F. Perkembangan psikologi anak usia sekolah dasar


Antara pendidikan dan perkembangan anak didik harus disesuaikan,
maksutnya pengajaran yang diberikan pada anak didik harus dilakukan dalam
tingkatan yang sesuai dengan kemampuan anak didik. Dengan begitu proses
belajar mengajar akan terjalin dengan sesuai dengan dua arah antara pengajar
dengan anak didik.
Salah satu keberasilan guru adalah apabila ia memiliki pengaruh yang besar
terhadap siswanya yang mendapat inspirasi mencintai ilmu pengetahuan, rajin
bekerja dan belajar. Banyak pada awal pelajaran orang tua mengeluh anaknya
tidak memiliki potensi untuk belajar rajin, tetapi setelah membina dan mendidik,
anak didiknya menunjukkan peningkatan kopetensi yang tajam hingga
melampaui siswa-siswi yang lain. Hal ini dapat terjadi karena setiap guru
memiliki karakter dan kemampuan yang berlainan.
1. Implementasi dalam pembelajaran di SD
Sebagai individu yang sedang berkembang, maka anak tingkat sekolah
dasar akan memperlihatkan perbedaan personalnya. Baik pekembangan
intelektual , moral maupun kemampuannya. Kondisi demikian dapat
memberikan perhatian seorang guru terhadap kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung. Anak-anak SD memerlukan pelatihan khusus, sehingga
potensi mereka yang bervariasi bisa muncul.
Untuk memenuhi kebutuhan anak dalam perbedaan tersebut, sekolah
dapat menyediakan kegiatan ekstrakurikuler seperti les mata pelajaran,
kegiatan seni pramuka dan lain-lain. Maka diperlukan suatu cara
pembelajaran yang ‘’hidup’’ dalam arti yang memberikan banyak
kesempatan kepada anak untuk memfungsikan unsur-unsur kemampuan yang
dimilikinya.

G. Perkembangan moral anak usia sekolah dasar


Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami
aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perilaku moral banyak
dipengaruhi oleh pola asuh orang tua serta perilaku moral dari orang-orang di
sekitarnya. Perkembangan moral ini juga tidak terlepas dari perkembangan
kognitif dan emosi anak. Perkembangan moral tidak terlepas dari perkembangan
kognitif dan emosi anak.
Menurut piaget, antara usia 5-12 tahun konsep anak mengenai keadilan sudah
berubah. Piaget menyatakan bahwa relativisme moral menggatikan moral yang
kaku. Misalnya; bagi anak usia 5 tahun, berbohong adalah hal yang buruk, tetapi
bagi anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi, berbohong
adalah dibenarkan dan oleh karenanya berbohong tidak terlalu buruk . piaget
berpendapat bahwa anak yang lebih muda ditandai dengan moral yang
heteronomous sedangkan anak pada usia 10 tahun mereka sudah bergerak ke
tingkat lebih tinggi yang disebut moralitas autonomous.

2.2 Karakteristik anak usia sekolah dasar

Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun
hingga sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan
dimulai sejarah baru dalam kehidupan yang kelak akan mengubah sikap dan tingkah lakunya. Masa
usia sekolah dianggap sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Tetapi tidak bisa
dipastikan pada umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar. Pada masa keserasian
bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah di didik dari pada masa sebelum dan sesudahnya,
masa I ni dapat diperinci menjadi dua fase,yakni:

1. Masa kelas rendah sekolah dasar ( 6 tahun sampai usia sekitar 8 tahun atau
kelas 1 sampai kelas 3).
2. Masa kelas tinggi sekolah dasar ( 9 tahun sampai 12 tahun atau kelas 4
sampai kelas 6).
2.3 Cara belajar dan mengajar anak usia sekolah dasar yang efektif

Memahami cara belajar anak adalah kunci pokok untuk menunjang keberhasilan
anak sebaliknya,jika cara belajar anak tidak dipahami, maka hasilnya akan kurang
maksimal secara umum, cara belajar adalah bagaimana seseorang menangkap,
mengerti, memproses, mengungkapkan, dan mengigatkan suatu informasi.

Memahami cara belajar anak adalah kunci pokok untuk menunjangkeberhasilan


anak. Sebalaiknya, jika cara belajar anak tidak dipahami, maka hasilnya akan kurang
maksimal secara umum, cara belajar adalah bagaimana seseorang menangkap,
mengerti, memproses, mengungkapkan, dan mengingat suatu informasi. Demikianlah
“cara belajar anak sekolah dasar”

A. TAHAP BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR


Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang
usia sekolah dasr tersebut, anak mulai menunjukak prilaku belajar sebagai
berikut:
1. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak.
2. Mulai berpikir secara operasional.
3. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikanbenda.
4. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmia
sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat
5. Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas dan berat.
6. Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan
belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
a. Konkret
Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang
konkret yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, dan diotak atik.
Dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebi bermakna dan bernilai. Sebab siswa dihadapakan
dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami,
sehinga lebih nyata, lebih factual, lebih bermakna, dan kebenarannya
lebih dapat dipertanggungjawabkan
b. Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar, anak memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep
dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan car berpikir anak yang
deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
c. Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara
bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih
komplek. Sehubungan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai
urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta
kedalaman materi.
B. PENGEFEKTIFAN CARA BELAJAR ANAK SD
Agar proses pemelajaran efektif, artinya pengajar harus mampu memberikan
pelajaran yang menggunakan semua indera tersebut di atas untuk bisa
menjangkau semua murid. Yang dapat dilakukan:
1. Beberapa ide agar anak-anak yang cenderung visual dapat belajar dengan lebi
baik:
a. Pilikan buku dengan gambar yang berwarna-warni, namun bukan buku
komik.
b. Menonton video dan melihat foto.
c. Membuat kliping dari majalah bekas.
d. Mewarnai, mengambar, dan membuat kolase.
e. Menghias: ajak anak anda memilih hiyasan rumah, kebun, hadia, atau
hiasan apa saja.
f. Gunakan flash card untuk belajar warna, bentuk, polah, hurup, dan angka
2. Berapa ide agar anak-anak yang cenderung auditorial dapat belajar dengan
lebih baik:
a. Mendengarkan musik. Cari tau music apa yang mereka sukai dan
gunakan music untuk mengatur suasana hati mereka sebelum,
saat(sebagai latar belakang) dan sesudah (sebagai hadia/reward) belajar.
b. Memasukan music kedalam topic yang sedang di pelajari.
c. Bicaralah dengan nada tenang dan teratur.
d. Beceritalah dalam mengajarkan sesuatu dan gunakan nada yang berbeda
untuk menekankan topic tersebut.
3. Berapa ide agar anak-anakyang cenderung kinestetik dapat belajar dengan
lebih baik:
a. Menari: gunakan lagu dengan irama yang menyenangkan.
b. Memasak: biarkan mereka berkreasi dan belajar mengukur,, menghitung,
membaca sambil mengaduk sesuatu.
c. Pekerjaan tangan( art & craft ) : menggunting, menempel, menggambar,
finger, paiting, membuat sesuatu dengan ‘play dough’.
d. Gunakan metode ‘hands-on’ dimana anak harus mencoba melakukan
sesuatu sendiri dan bukan hanya menyaksikan demo.

3,1 kesimpulan

Adapun manfaat pembelajaran pertumbughan peserta didik SD bagi pendidik yaitu:

1 memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan


beserta factor-faktor yang mepengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, aspek kognitif,
emosi, sosial, psikologis, dan moral.
2 Memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tahapan perkembangan peserta didik usia sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchari. 2003.Hakekat Studi Sosial.Bandung: Alfabeta Bandung


Wong,et all (2009). Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar.Sumber
google( diakses tanggal 20 April 2022)
Setiadi,Elly M. Dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenada Media. Sumber
Google( di akses tanggal 27 April 2022 )
Sarwono,Sarlito W. Dan Eko A. Meinarno. 2009. Psikologi Sosial.Jakarta: Selambe Humanika.
Sumber Google( di akses tanggal 27 April 2022 )

Anda mungkin juga menyukai