Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA

DIDIK
“HAKEKAT PERKEMBANGAN”

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dinda Febryanthi
Ichsan Aulia
Lewi Anasta Pasaribu
Radinka Daffa
Siti Faizami
Semester :1
Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro
Program Studi : Pendidikan Teknologi Informatika dan
Komputer
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Dra. Sorta Simanjuntak, MS

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan berkatnya makalah yang berjudul HAKEKAT
PERKEMBANGAN dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang diberikan oleh ibu Dra. Sorta
Simanjuntak, MS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan juga menjadi pengalaman penyusun dalam perkembangan peserta
didik yang dimana makalah ini akan berguna bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Sorta Simanjuntak,MS


selaku dosen dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 21 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah ………………..…………………………………………………………………………… 1
C. Tujuan Umum Pembelajaran ………………………………………………………………………....... 1
D. Tujuan Khusus Pembelajaran .................................................................................1

BAB II Pembahasan .............................................................................................. 2


A. Pengertian dan Ciri-ciri Perkembangan
Remaja (SMP) ……………………………………...................................................... 2
B. Prinsip-prinsip Perkembangan Remaja (SMP) ............................................ 4
C. Fase-fase Perkembangan Remaja (SMP) ………………………………………………… 5

BAB III Penutup ………………………………………………………………………………………………. 7

A. Rangkuman ……………………………………………………………………………………………. 7
B. Evaluasi ………………………………………………………………………………………………….. 7

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………… 8


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa
dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis.
Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat
sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula orang dewasa. Pada periode
ini pula remaja berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak seperti orang
dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua
dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
Selain perubahan yang terjadi dalam diri remaja, terdapat pula perubahan dalam
lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman sebaya, maupun
masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi terhadap pertumbuhan remaja.
Remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai
bagi orang-orang seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya itu
membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan
psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut memperluas lingkungan sosial diluar
lingkungan keluarga, seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat lainnya.

B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan mengenai
hakekat perkembangan dan mendeskripsikan:
1. Apakah pengertian perkembangan dan ciri-ciri perkembangan pada anak remaja (SMP)?
2. Apakah prinsip-prinsip perkembangan pada remaja (SMP)?
3. Apakah fase-fase perkembangan pada remaja (SMP)?

C. Tujuan Umum Pembelajaran


1. Mengetahui dan menjelaskan pengertian perkembangan dan ciri-ciri perkembangan
pada anak remaja (SMP).
2. Mengetahui dan menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan anak remaja (SMP).
3. Mengetahui dan menjelaskan fase-fase perkembangan anak remaja (SMP).

D. Tujuan Khusus Pembelajaran


Untuk memenuhi tugas persyaratan mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-ciri Perkembangan


Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”
(The progressive continous change in the organism from birth to death).
Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya
(maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah
sebagai berikut:
1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme
(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh:
keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan
matangnya organ-organ seksualnya.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
Contoh: terjadinya perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek
menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu
berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan
atau loncat-loncat. Contoh: untuk dapat berdiri dan berjalan, seorang anak
harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan
duduk dan merangkak.

Ciri-ciri anak remaja (SMP) yang sedang berkembang


1. Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat,
dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum maupun sesudahnya.
Pertumbuhan fisik pada permulaan pada remaja sangat cepat. Tulang-tulang
mereka memanjang lebih cepat sehingga ukuran tinggi bertambah cepat.
Otot-otot bertambah kuat dan membesar sehingga tubuh tampak makin
besar dan kokoh. Terjadinya kedua perubahan diatas menyebabkan pekaian
mereka cepat menjadi sempit dan pendek. Demikian juga dengan jantung,
pencernaan, ginjal dan berbagai organ tubuh bagian dalam bertambah kuat
dan berfungsi sempurna. Disamping itu, bagian tubuh yang selama ini belum
aktif, misalnya fungsi organ seksual, akan menjadi lebih aktif berperan.
2. Mempunyai energi yang melimpah secara fisik dan psikis yang mendorong
mereka untuk berprestasi dan beraktifitas.
Periode remaja merupakan periode yang paling kuat secara fisik dan kreatiif
secara mental sapanjang periode kehidupan manusia. Oleh karena itu,
periode remaja merukan periode paling tepat bagi sekolah untuk
mengembangan potensi-potensi fisik dan psikis mereka dengan berbagai cara.
3. Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur
melepas diri dari keterkaitan dengan keluarga.
Ini berarti bahwa remaja tidak membutuhkan keluarga, tetapi sebaliknya
mereka sangat membutuhkan bantuan, sokongan keluarga dalam membina
hubungan dengan teman sebaya aktifitas berkelompok sangat besar
peranannya dalam belajar remaja.
4. Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis.
Pada periode remaja mulai timbul keinginan untuk akrab dengan lawan jenis,
tempat menyatakan isi atau berbagai rasa. Guru hendaknya memahami hal ini
dan membantu remaja memiliki keterampilan dan kemampuan untuk
membina hubungan dengan lawan jenis.
5. Periode idealis
Periode masa remaja merupakan periode terbentuknya keyakinan tentang
kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan yang benar terjadi di masyarakat.
Mereka ingin mengisi kekosongan ilmu dan keyakinan tentang tuujuan hidup
yang merupakan filsafat hidup. Jika mereka akan mengalami perasaan aman
dan nyaman secara psikologis.
6. Menunjukan kemandirian
Remaja menunjukan keiginan untuk mengambil keputusan tentang diri
mereka sendiri. Mereka ingin menentukan sendiri jurusan dan sekolah, karier,
teman-teman yang ingin dijadikan teman akrab. Terjadi konflik dengan orang
tua dan guru atau orang dewasa lainnya jika mereka menuntut remaja patuh
terhadap keinginan mereka.
7. Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan
kehidupan orang dewasa.
Oleh karena itu, mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam hal
penyesuaian diri untuk menempuh kehidupan sebagai orang dewasa. Mereka
bingung dalam menghadapi diri sendiri dan sikap orang-orang yang disekitar
mereka yang kadang memperlakukan mereka sebagai anak, namun disisi lain
menuntut mereka bertingkah laku dewasa. remaja menurut Kurt lewin
(dikemukakan oleh Blair dan Jones, 1969) berada dalam kondisi binggung
dalam melakukan peran. Pada waktu tertentu orang tua mereka menganggap
mereka terlalu muda untuk terlibat dalam satu kegiatan (misalnya untuk
menyetir mobil keluar kota) namun pada waktu lain diminta bertingkah laku
sebagai orang dewasa, misalnya penganti ayah.diyakini bahwa
ketidakmenentuan perlakukan orang dewasa terhadap remaja mengalami
konflik peran dan menjadi sensitif atau mudah tersinggung dan kadang-
kadang emosinya tidak stabil dan sulit diperkirakan tindakan mereka.
8. Pencarian identitas diri
Pecarian identitas diri merupakan suatu kekhasan perkembangan remaja
untuk mengatasi periode transisi seperti dikemukakan sebelumnya. Remaja
ingin menjadi seseorang yang dianggap benar dalam menhadapi kehidupan
ini. Oleh karena itu remaja memerlukan keyakinan hidup yang benar untuk
mengarahkan mereka dalam bertingkah laku.
.
B. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Remaja (SMP)
Prinsip-prinsip perkembangan remaja adalah suatu kondisi yang berlangsung
selama proses perkembangan berlangsung. Prinsip-prinsip perkembangan ini
berlaku juga pada perkembangan semua orang dalam berbagai periode
perkembangan.
Prinsip-prinsip perkembangan itu adalah :
1. Prinsip kematangan
Kematangan remaja terdiri dari taraf kematangan kognitif, sosial dan
emosional serta moral. Remaja yang matang secara kognitif mampu memahami
konsep-konsep abstrak, seperti nilai kebenaran yang murni menghubungkan
peristiwa sekarang dengan peristiwa yang akan datang. Demikian juga dengan
kematangan sosial, emosional dan moral.
2. Prinsip kesatuan organisasi
Pada prinsip ini anak merupakan suatu kesatuan antara fisik dan psikis dan
ketentuan komponen dari kedua unsur tersebut. Perkembangan aspek fisik atau
psikis berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Setiap aspek tidak
berkembang secara sendiri-sendiri tetapi perkembangan satu aspek
berpengaruh terhadap aspek yang lain.
3. Prinsip tempo dan irama perkembangan
Prinsip ini menyatakan bahwa remaja berkembang dengan tempo dan irama
perkembangan sendiri-sendiri. Setiap remaja memiliki tempo dan irama
perkembangan yang berbeda dengan remaja lain. Ada remaja yang cepat dan
ada pula remaja yang lambat pertumbuhannya.
4. Prinsip kesamaan pola
Prinsip ini mengemukakan bahwa anak sebagai manusia mengikuti pola
umum yang sama dalam perkembangannya. Prinsip ini mempunyai beberepa
implikasi dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a) Pada umumnya pendidikan dapat dilaksanakan secara klasikal terhadap
remaja yang berumur kronologis sama.
b) Dapat dilaksanakan keseragaman pendidikan untuk anak tingkat umur
kronologis tertentu.
c) Dapat disediakan alat-alat permainan tertentu yang dapat digunakan dari
generasi ke generasi berikutnya untuk anak sebaya.
5. Prinsip kontinuitas
Menurut prinsip kontinuitas, perkembangan berlangsung secara terus
menerus dan berkesinambungan. Perkembangan pada periode awal
mempengaruhi pencapaian perkembangan periode berikutnya. Jika pada
periode awal dapat dicapai dengan sempurna maka periode berikutnya dapat
diselesaikan dengan baik. Begitu sebaliknya. Pada prinsip ini periode awal
menentukan hasil pada periode selanjutnya.

C. Fase-fase Perkembangan Anak Remaja Awal atau Anak SMP


Masa remaja awal terjadi di antara usia 10-13 tahun. Selama tahap ini, anak-
anak sering kali mulai tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas.
Baik anak laki-laki maupun perempuan akan mengalami pertumbuhan fisik yang
signifikan dan minat seksual yang meningkat.
Mereka juga mulai memperhatikan perubahan tubuh lainnya, termasuk
pertumbuhan rambut di bawah lengan dan di dekat alat kelamin, perkembangan
payudara pada anak perempuan dan pembesaran testis pada anak laki-laki.
Pada anak perempuan, perubahan ini biasanya dimulai satu atau dua tahun
lebih awal jika dibandingkan pada anak laki-laki. Bahkan, beberapa perubahan
juga normal dialami sejak memasuki usia 8 tahun untuk perempuan dan 9 tahun
untuk laki-laki. Banyak remaja perempuan mulai menstruasi pada usia 12 tahun
atau rata-rata 2 hingga 3 tahun setelah dimulainya perkembangan payudara.
Perubahan tubuh ini dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan kecemasan pada
beberapa orang, terutama jika tidak tahu mana yang normal dan mana yang tidak.
Beberapa anak mungkin juga mempertanyakan identitas gender mereka saat ini.
Secara kognitif, remaja pada tahap ini sudah mulai mengalami peningkatan
minat intelektual. Mereka juga memiliki pemikiran yang konkrit, seperti mulai
mencari kebenaran dari suatu hal, baik atau buruk, dan sebagainya. Selain itu,
pada tahap ini para remaja juga mulai memusatkan pemikiran mereka pada diri
sendiri (disebut egosentrisme).
Sebagai bagian dari ini, praremaja dan remaja awal sering kali sadar diri
tentang penampilan mereka dan merasa seolah-olah mereka selalu dinilai oleh
teman sebayanya. Hal ini yang membuat kebanyakan anak remaja menganggap
penting semua pemikiran dan penilaian orang tentang dirinya.
Selain itu, anak praremaja merasakan peningkatan kebutuhan akan privasi.
Mereka mungkin mulai mencari cara untuk mandiri dari keluarga. Dalam proses
ini, mereka tampak memberikan batasan atau bereaksi keras jika orangtua
mereka terkesan terlalu mengekang atau mencampuri urusan pribadi mereka.
BAB III
PENUTUP

A. Rangkuman
Perkembangan merupakan perubahan progresif dan berkesinambungan yang dialami
individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-
kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik
bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang.
Salah satu ciri-ciri remaja adalah berkurangnya egoisme, sebaliknya tumbuh perasaan
saling memiliki. Salah atu tanda yang khas adalah tumbuh kemampuan untuk mencintai orang
lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk menenggang rasa dengan orang yang dicintainya,
untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya. Ciri lainnya adalah
berkembangnya “ego ideal” berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan
bagaimana wujud ego (diri sendiri) di masa depan.
Perkembangan sosial pada masa remaja (pubertas) merupakan masa yang unik, masa
pencarian identitas diri dan ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis anak. Pada masa ini
sosialisasi anak lebih luas dan berkembang, mereka mulai menjalin hubungan dengan teman-
teman laki-lakinya dan mengadakan kencan-kencan (dating).
Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat
menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti
memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia.
Perkembangan emosi pada remaja ditandai dengan emosi yang tidak stabil dan penuh
gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. remaja rata-rata
memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar
biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan
emosi ini erat kaitannya dengan kemasakan hormon yang terjadi pada remaja.

B. Evaluasi
Walaupun remaja sedang belajar untuk berdiri sendiri, kebutuhan mereka untuk
diperhatikan tidak berkurang. Sebenarnya tidak dapat diragukan bahwa orang tua
memperhatikan mereka, hanya banyak orang tua yang tidak tahu bagaimana caranya.
Seringkali tindakan orang tua membuat anak merasa bahwa mereka kurang mendapat
perhatian, remaja menilai perhatian orang tua dari tindakan mereka, lebih daripada kata-kata
yang diucapkan.
Remaja memerlukan nasehat atau bimbingan dari orang, lingkungan baik itu lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat. Orang tua perlu menyediakan waktu bagi anak untuk
bercakap-cakap dan memberi perhatian. Perhatian bisa mempunyai bermacam-macam bentuk.
Ada orang tua yang selalu memperhatikan kesalahan-kesalahan anaknya, ada yang hanya
memperhatikan hal-hal khusus (misalnya prestasi sekolah, kesehatan), ada juga yang selalu
ingin tahu setiap tindakan anak remajanya sehingga anak merasa tidak mempunyai privasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja
&uact=8&ved=2ahUKEwi8p_C4ycfyAhXhjuYKHaLUDGoQFnoECAwQAw&url=http
%3A%2F%2Frepository.untag-
sby.ac.id%2F1147%2F4%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw33Y6FE7AzPmycw14es-
Ov8

https://www.prestasiglobal.id/perkembangan-psikologi-anak-usia-sekolah-
menengah-smp/

http://hendynkg.blogspot.com/2011/09/konsep-konsep-dasar-perkembangan-
remaja.html

http://khildaamaliyah.wordpress.com/2011/05/21/psikologi-perkembangan-
remaja/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja
&uact=8&ved=2ahUKEwiU7sigycfyAhW1IbcAHRhgBMkQFnoECAUQAw&url=https
%3A%2F%2Fid.theasianparent.com%2Ffase-
remaja&usg=AOvVaw3lRyEsz6cxCm68ZdwWu04v

Anda mungkin juga menyukai