Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PISIKOLOGI UMUN DAN PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN MASA DEWASA DAN LANSIA

Oleh :

Ninda Putri Redini (2214050120)

Nadya Rahma (2214050118)

Mimi Karim Ade Rahayu (2214050128)

Dosen

Pengampu:

Khadijah ,M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGIS
.D.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis bersyukur tiada terhingga kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat sehat Nya kepada penulis sehingga pemaklah diberikan kesempatan
utnuk bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul Psikologi Perkembangan Masa Dewasa
dan Lansia.

Makalah ni diharapkan dapat menjadi buku acuan mahasiswa dalam memahami


konsep-konsep dasar dan proses-proses psikologi dalam bidang perkembangan khususnya
perkembangan masa dewasa dan lansia. Sehingga mahasiwa dapat memahami perilaku
manusia sebagai dalam masa rentang perkembangan dalam hidupnya. Pembahasan dalam
Makalah t ini mencakup: Perkembangan dewasa dini dalam penyesuaian pribadi, penyesuaian
sosial, penyesuaian pekerjaan dan penyesuaian keluarga. Kemudian juga diharapkan
memahami perkembangan usia Madya dalam penyesuaian sosial, penyesuaian pekerjaan dan
keluarga. Serta yang terakhir adalah perkembangan usia lanjut, diharapkan memahami
tentang penyesuaian terhadap pribadi sosial, pekerjaan dan keluarga.

Penulis menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberi support
dan berkontribusi terhadap terwujudnya diktat ini, baik langsung maupun tidak langsung,
terutama kepada Dekan Fakultas Dakwah dan Kepala Prodi Psikologi Islam yang telah
membantu mensupport dalam proses penyusunan Makalah ini, Semoga Allah membalas
kebaikan mereka semuanya.

Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya
saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan karya ini di masa yang akan mendatang.

Padang

10 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A .Latar Belakang.....................................................................................1

B .Rumusan Masalah..................................................................................1

c. Tujuan Penulis........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................2

A .Defenis Masa Dewasa Dan Lansia.......................................2

B .Tugas-Tugas Perkembangan MsasDewasa Dan Lansia........2

C. Perkembangan Aspek Fisik..................................................3

D. Perkembangan Aspek Kognitif.............................................4

E.Perkembangan Aspek Psikososial.........................................4

F. Masalah Yang Dihadapi Pada Masa Dewasa


Dan Lansia...........................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................7

A. Kesimpulan...........................................................................8

B. Saran...................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang
individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang
ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial yang
berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan (Pardede, 2008). Pada masa tersebut remaja
ingin mencari identitas dirinya dan lepas dari ketergantungan dengan orang tuanya, menuju
pribadi yang mandiri (Gunarsa, 2006). Proses pemantapan identitas diri ini tidak selalu
berjalan mulus, tetapi sering bergejolak. Oleh karena itu, banyak ahli menamakan periode ini
sebagai masa-masa storm and stress (Irwanto, 2002). Suatu masa di mana
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Dengan
demikian remaja mudah terkena pengaruh dari lingkungan (Gunarsa, 2006).

Masa remaja awal berada pada masa puber yaitu suatu tahap dalam perkembangan di
mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Gejala
pubertas ini dapat ditandai dengan “menarche” atau haid pertama pada anak perempuan.
Variasi pada usia saat terjadinya pubertas menimbulkan banyak masalah pribadi maupun
sosial bagi anak. Hal ini sebagai akibat dari ketidakmatangan sosial dan kognitif (daya pikir)
mereka, dihubungkan dengan perkembangan fisik yang lebih awal (Hurlock, 2005).
Keluarga
memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak. Hubungan orang tua-anak
yang salah sering merupakan sumber gangguan penyesuaian diri. Kegagalan remaja dalam
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, akan menimbulkan

rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku asosial ataupun
antisosial, bahkan lebih ekstrim bisa menyebabkan gangguan jiwa (Maramis, 2005).
Komunikasi orang tua dan anak adalah suatu proses hubungan antara orang tua (ibu dan ayah)
dan anak yang merupakan jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi anak melalui suatu
hubungan yang memungkinkan keduanya untuk saling berkomunikasi sehingga adanya
keterbukaan, percaya diri dalam menghadapi dan memecahkan masalah (Gunarsa dan
Gunarsa, 2004). Pola asuh orang tua juga berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian
anak. Kondisi keluarga yang harmonis, saling terbuka, akrab, memberikan dampak yang
positif terhadap perkembangan remaja (Gunarsa, 2006).

Berdasarkan hal-hal di atas, penulis ingin mengetahui apakah keakraban yang terjalin antara
orang tua dengan anaknya; khususnya remaja putri dapat mempengaruhi cepat-lambatnya
usia menarch

i
B. Rumusan Masalh

1. Defenisi Masa Remaja Dan Lansia

2. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja Dan Lansia

3. Perkemabnga Aspek Fisik

4.Perkembangan Aspek Kognitif

5.Perkembangan Aspek

Psikososial

6.Masalah-Masalah Yang Di Hadapi Pada Masa Remaja Dan Lansia

c. Tujuan Penulis

1. Untuk Mengetahui .Defenisi Masa Remaja Dan Lansia

2. Untuk Menetahui Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja Dan

Lansia 3.Untuk Mengetahui . Perkemabnga Aspek Fisik

4. Untuk Mengetahui Perkembangan Aspek Kognitif

5. Untuk Mengetahui Perkembangan Aspek Psikososial

6. Untuk Mengetahui Masalah-Masalah Yang Di Hadapi Pada Masa Remaja Dan Lansia

1
BAB II
PEAMBAHASAN

A. Defisini masa dewasa dan masa lansia.

1. Masa dewasa
Secara bahasa dewasa berasal dari kata adults yang mana merupakan kata kerja
latin, seperti juga istilah adolscene- adolescere yang berarti “ tumbuh menjadi dewasa”.
Akan tetapi, kata adult juga berasal dari bentuk lampau dari kata kerja adultus yang berarti
”telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “telah menjadi dewasa”.
Secara istilah orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Menurut pendapat Elizabeth B. Hurlock Masa dewasa dini dimulai pada umur 18
tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan produktif. Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian
diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa
muda diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami istri, orang tua, dan pencari
nafkah, dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru
sesuai dengan tugas-tugas baru.

2. Masa lansia.
Usia lanjut adalah tahap peralihan dalam arti bahwa baik pria maupun wanita harus
menyesuaikan diri pada semakin berkurangnya tenaga mental dan fisik mereka. Menurut
Elizabeth B. Hurlock dalam buku “psikologi perkembangan” usia tua adalah periode
penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu, suatu periode dimana seseorang telah
beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, beranjak dari waktu yang
penuh dengan bermanfaat.

B. Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dan masa lansia.

1. Masa dewasa.
Pada fase ini, dewasa awal atau orang dewasa baru mereka benar-benar telah
mengetahui harapan-harapan yang ditujukan masyarakat pada mereka. Harapan-harapan
tersebut mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, mimilih seorang teman hidup, belajar
hidup bersama dengan pasangan hidup, mengelola sebah rumah tangga, serta menerima
tanggung jawab sebagai warga negara atau bergabung dalam suatu kelompok sosial.
Berikut merupakan faktor-faktor yang akan mempermudah seseorang pada masa dewasa
dini dalam penguasaan tugas-tugas ini :
a. Efisien Fisik: memiliki penampilan fisik yang benar-benar matang, sehingga mereka
lebih mudah untuk mengatasi masalah-masalah atau menerima tugas-tugas orang
dewasa, seperti memilih pasangan hidup, menemukan pekerjaan dan
lainsebagainya.

b. Kemampuan Motorik: mereka lebih terampil atau luwes melakukan hal-hal yang
bersifat mengandalkan kemampuan motorik baru, yang mana pada usia remaja

2
c. mereka merasa tidak mampu atau bahkan kaku. Contohnya seperti pada saat anak
remaja perempuan yang belum bisa memasak akan menjadi pandai memasak jika
terbiasa.

d. Kemampuan Mental: kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan


menyesuaikandiri pada situasi-situasi baru.

e. Motivasi: apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka akan
menginginkan untuk dianggap sebagai orang yang sudah dewasa dan mandiri oleh
orang-orang disekitar mereka.

F. Model Peran: mereka orang-orang dewasa baru memperoleh motivasi untuk mencontoh
perilaku sesuai garis-garis yang dianut masyarakat dewasa, agar mereka sendiri juga
dianggap sebagai orang dewasa.

2. Masa lansia.
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan
kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan
menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secara
bertahap. Akibat dari menurunnya tingkat kesehatan dan pendapatan, maka mereka perlu
menjadwalkan dan menyusun kembali pola hidup yang sesuai dengan keadaan saat itu.
Walaupun umumnya orang usia lanjut pada masa remajanya belajar agar dapat berhasil
dalam berhubungan dengan teman yang seusia , akan tetapi selama masa dewasa mereka
harus bergabung dengan individu-individu dari berbagai kelompok usia.

C. Perkembangan aspek fisik.


1. Masa dewasa.
Salah satu dari sekian banyak penyesuaian yang sulit yang pria dan wanita berusia
dewasa tua harus lakukan adalah dalam mengubah penampilan. Mereka harus menyadari
bahwa fisiknya sudah tidak mampu berfungsi lagi sama seperti sediakala pada saat mereka
kuat dan bahkan beberapa organ-organ tertentu tubuh yang vital sudah aus.

a. Perubahan dalam Penampilan


Seperti telah diketahui, sejak masa remaja dini, penampilan seseorang memegang
peranan yang sangat penting terutama dalam penilaian sosial, sambutan sosial, dan
kepemimpinan. Mereka yang berusia dewasa tua, memberontak terhadap penilaian
statustersebut yang mereka takuti ketika penampilan mereka menurun. Sebagai kebiasaan
umum, kaum pria pada budaya kita memperlihatkan tanda-tanda ketuaan lebih cepat
daripada wanita. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa kaum wanita yang menyadari seberapa
jauh daya tariknya terhadap kaum pria bergantung pada penampilan fisik sehingga secara
daya tarik tersebut hilang oleh adanya tanda-tanda mencapai usia dewasa tua

3
b. Perubahan dalam Kemampuan Indera
Perubahan paling merepotkan dan nampak terdapat pada mata dan telinga.
Perubahan fungsional dan generatif pada mata berakibat mengecilnya bundaran kecil pada
anak mata, mengurangnya ketajaman mata dan akhirnya cenderung menjadi glukoma,
katarak, dan tumor. Kebanyakan orang yang berusia dewasa tua menderita presbiopi atau
kesulitan melihat sesuatu dari jarak jauh, yaitu kehilangan berangsur-angsur akomodasi
lensa mata sebagai akibat dari menurunnya elastisitas lensa mata. Kemampuan mendengar
ternyata juga melemah, akibatnya mereka yang berusia dewasa tua selalu harus
mendengarkan sungguh-sungguh daripada yang mereka lakukan pada masa lalu.

c. Perubahan Pada Keberfungsinya Fisiologis


Perubahan ini, pada sebagian besar bagian tubuh, langsung atau tidak langsung
diakibatkan perubahan jaringan tubuh. Fungsi kelenjar tubuh menjadi lembam. Pori-pori
dan kelenjar-kelenjar pada kulit yang membersihkan kulit dari kotoran menjadi lebih pelan,
sehingga bau badan bertambah. Kesulitan makin bertambah karena banyak orang berusia
dewasa tua menggunakan gigi palsu sehingga menambah kesulitan dalam mengunyah.

d. Perubahan Pada Kesehatan.


Di mulai pada usia pertengahan 40 tahunan, terdapat peningkatan ketidakmampuan
dan ketidakabsahan yang berlangsung dengan cepat. Masalah kesehatan secara umum
pada usia dewasa tua mencakup kecenderungan untuk mudah lelah, telinga berdengung,
sakit pada otot, kepekaan kulit, pusing-pusing biasa, sakit pada lambung, kehilangan selera
makan, serta insomnia. Bagaimana usia dewasa tua memengaruhi kesehatan individu,
tergantung pada banyak faktor, seperti faktor keturunan, riwayat kesehatan masa lampau,
tekanan emosi dalam hidup, dan kemauan untuk menyesuaikan diri dengan pola hidup
untuk mengubah kondisi jasmani.

e. Perubahan Seksual
Wanita memasuki masa menopause atau perubahan hidup, di mana masa
menstruasi berhenti, dan mereka kehilangan kemampuan memelihara anak. Sedangkan
pria mengalami masa klimakterik pria.
Perubahan seksual pada wanita ditandai dengan perubahan tubuh dan emosi secara umum
terjadi pada saat menopause, tetapi tidak selalu disebabkan dengan keadaan tersebut.
Berhentinya menstruasi hanya merupakan salah satu aspek dari menopause. Simtom
periode di mana interaksi sistem endokrin seiring dengan menurunnya fungsi ovarium,
tanda-tandanya akan kelihatan pada gejala fisik. Keadaan ini merupakan akibat
darideprivasi estrogen yang berasal dari menurunnya fungsi ovari.
Perubahan seksual pada pria yaitu klimakterik pada pria sangat berbeda dengan
menopause pada wanita. Klimaterik biasanya datang pada usia 60-70 tahunan, dan berjalan
sangat lambat. Keadaan ini terjadi tanpa adanya perubahan organik yang dapat dibuktikan,
sehingga sebenarnya lebih merupakan perubahan emosional atau sosial daripada mental.
Kejadian ini merupakan akibat dari tekanan-tekanan pekerjaan, masyarakat atau keluarga,
dan fakta bahwa gejala tersebut tidak disembuhkan dengan terapi testosterone.

4
2. Masa lansia.
Selama hal ini merupakan kebenaran yang mutlak, bahwa perubahan kondisi fisik
terjadi pada usia lanjut dan sebagian perubahan itu terjadi ke arah yang memburuk.
Perubahan fisik terbesar yang terjadi pada usia lnjut dan penjelasan tentang akan dijelaskan
pada uraian berikut.

A.Perubahan penampilan.

Kebanyakan tanda-tanda yang paling jelas terjadi pada perubahan wajah.


b. Perubahan bagian dalam tubuh. Walaupun perubahan internal tidak dapat
diamati seperti pada bagian luar namun perubahan tersebut juga jelas terjadi dan
menyebar keseluruh organ bagian dalam juga.

c. Perubahan pada fungsi fisiologis.


Pengaturan temperatur badan dipengaruhi oleh memburuknya sistem
pengaturan organ-organ.

d. Perubahan pasca indera.


Pada usia lanjut fungsi seluruh organ penginderaan mempunyai sensivitas dan
efesiensi kerja dibanding yang dimiliki oleh orang yang lebih muda.

C.Perubahan seksual.
Masa berhentinya reproduksi pada pria dating belakangan dibanding masa
menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang lebih lama.

D.Perkembangan Aspek Kognitif Lansia


Menurut Desmita (2010), perkembangan kognitif di masa lansia pada umumnya berkaitan
dengan proses kognitif, memori dan inteligensi mengalami penurunan bersamaan dengan terus
bertambahnya usia. Perkembangan kognitif pada lansia meliputi 3 perkembangan yaitu :
1. Perkembangan pemikiran postformal (kemampuan kognitif mengalami kemerosotan
seiring dengan pertambahan usia). Pemikiran post formal dikatakan sebagai
kombinasi antara logika, emosi dan pengalaman yang nyata yang berperan untuk
menyelesaikan lebih dari satu masalah. Dengan demikian, penalaran formal bukan
menjadi satu – satunya yang penting dalam kemampuan berpikir secara dewasa. Ada
reflective thinking atau pemikiran reflektif, yaitu pemikiran logis yang muncul pada
masa dewasa dengan melibatkan proses evaluasi terhadap informasi yang ada dan
mempertimbangkan semua bukti yang mendukung. Perkembangan pemikiran
postformal ditandai dengan cara berpikir yang reflektif, realistis, pragmatis, dan
bervariasi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan (Izzaty, Yulia, 2015).
2. 2. Perkembangan memori (berbagai kesulitan kognitif misalnya mengalami
kemunduran dalam perkembangan kemampuan mental, termasuk kehilangan memori,
disorientasi dan kebingungan). Memori merupakan sistem penyimpanan atau ingatan
dancara untuk mempelajari hal-hal baru. Kemampuan mengingat yang baik akan
membuat seseorang mendapatkan sumber-sumber informasi yang banyak, namun pada
lansia kemampuan memori ini akan menurun seiring bertambahnya usia (Suparmi,
2010).

5
3. Perkembangan intelegensi (dalam proses penuaan terjadi kemunduran dalam
iintelegensi umum). Perkembangan intelegensi pada lansia mengalami kemunduran
khususnya dalam intelegensi umum seiring dengan proses penuaan.
Banyak psikolog meyakini bahwa beberapa aspek kecerdasan mengalami penurunan pada
masa dewasa akhir, sama seperti masa dewasa tengah. Sementara para ahli lainnya justru
meyakini bahwa aspek kecerdasan tersebut bisa dipertahankan bahkan bisa ditingkatkan.
Penemuan yang tetap memberikan hasil konsisten adalah dalam bidang pengolahan data,
penampilan orang yang berusia dewasa lebih tua akan melakukannya dengan lebih buruk
daripada rekannya yang lebih muda. Hal ini akan terlihat jelas di masa dewasa tengah dan
semakin jelas pada masa dewasa akhir. Orang dewasa akhir akan memberikan penampilan
lebih buruk pada sebagian besar area ingatan daripada yang lebih muda. Mereka tidak
mengingat dengan detil mengenai tempat dan waktu dari peristiwa – peristiwa penting dalam
kehidupannya. Penurunan juga muncul pada area penyusunan informasi untuk pemecahan
masalah dan pembuatan keputusan. Walaupun demikian, beberapa aspek dari kognisi
kemungkinan akan membaik seiring dengan pertambahan usia, salah satunya adalah aspek
kebijaksanaan. Pengalaman hidup yang bertambah menjadi salah satu faktor pendorong
bertambahnya kebijaksanaan tersebut, namun tidak berarti semua orang yang berada pada
tahap dewasa akhir akan memiliki kebijaksanaan. Sebab seluruh aspek kognitif termasuk
pada perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir turut dipengaruhi oleh perbedaan
individu. Perkembangan aspek psikolososial pada masa dini akhir
Menurut Erikson, tahap psikososial dewasa akhir memasuki tahap integrity versus despair,
yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Individu melihat
kembali dan mengevaluasi apa yang telah mereka lakukan sepanjang hidup mereka.
Kepuasan akan masa lalu, prestasi, dan kesuksesan akan positif (integrity). Jika sebaliknya,
maka individu akan merasa kecewa yang dalam (despair). Banyak stereotip positif dan negatif
yang mampu memengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting dalam menghadapi
kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada hubungan sosial dan
produktivitasnya yang maksimal. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati, hidup
terlalu singkat, dan rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap
produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.

E,Perkembangan Aspek Psikososial

Perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu
keintiman, generatif, dan integritas.

1. Perkembangan Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memerhatikan orang lain
dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang-orang yang tidak dapat menjalin
hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan
hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang-orang yang
memasuki masa dewasa akhir.

5
2. Perkembangan Generatif
Generativitas adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami
individu selama masa pertengahan masa dewasa. Ketika seseorang mendekati usia
dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah.
Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa kanak-kanak,
seperti cara anak muda memandang kehidupan.

3. Perkembangan Integritas
Integritas merupakan tahap perkembangan psikososial Erikson yang terakhir. Integritas
paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara
benda-benda, orang-orang, produk-produk, dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan
penyesuaian diri dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya.
Lawan dari integritas adalah keputusan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan
siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan
kefanaan hidup menjelang kematian. Tahap integritas ini ini dimulai kira-kira sekitar usia
65 tahun, dimana orang-orang yang tengah berada pada usia itu sering disebut sebagai usia
tua atau orang lanjut usia (lansia). Usia ini banyak menimbulkan masalah baru dalam
kehidupan seseorang. Meskipun masih banyak waktu luang yang dapat dinikmati, namun
karena penurunan fisik atau penyakit yang melemahkan telah membatasi kegiatan dan
membuat orang tidak merasa berdaya.
Perubahan dalam Relasi pada Masa Dewasa Akhir. Merujuk kepada teori social
konvoi (persahabatan sosial), orang-orang yang menjalani kehidupan dengan dikelilingi oleh
social konvoi, lingkungan teman dekat dan anggota keluarga dengan berbagai tingkat
kedekatan, kepada mereka ia dapat menggantungkan pertolongan, kesejahteraan, dan
dukungan sosial. Sebagai imbalannya mereka menawarkan perhatian, kasih sayang, dan
dukungan. Karakteristik orang tersebut (gender, ras, agama, usia, pendidikan, dan status
perkawinan) bersama dengan karakteristik situasi seseorang (harapan, peran, peristiwa
kehidupan, stress, keuangan, ketidaknyamanan, tuntutan, dan sumber daya), memengaruhi
ukuran dan komposisi persahabatan, dan kepuasan yang bersumber dari dukungan. Semua
faktor ini memberikan konstribusi kepada kesehatan dan kesejahteraan. Teori selektivitas
sosioemosional, menyatakan bahwa orang-orang memilih kontak sosial berdasarkan
perubahan nilai penting relatif interaksi sosial yang merupakan sumber informasi sebagai
bantuan dalam mengembangkan dan mempertahankan konsep diri, dan sebagai sumber
kesejahteraan emosional.
Masalah" pada masa dewasa
1. Stres akibat fisik yang tidak sehat
Karena merasa badan masih muda dan kuat, banyak orang jadi tidak
memerhatikan kesehatannya. Tanpa Anda sadari, badan yang tak begitu sehat
bisa buat Anda jadi cemas dan stres.

2. Depresi karena kehidupan seksual


Banyak faktor yang berkontribusi dalam terjadinya depresi dan salah satunya
adalah dari kehidupan seksual. Masuk usia dewasa, orang akan mulai
mengeskplorasi hal-hal seksual dan dinamika di dalamnya yang tak teratasi
dengan baik bisa buat seseorang jadi depresi.

5
3. Tidak percaya diri karena masalah pekerjaan
Seseorang yang sudah dewasa diharapkan untuk bekerja dan menjadi
mandiri. Namun tak semua orang bisa bekerja atau kalaupun bekerja, pekerjaan
yang dijalankan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Alhasil, kepercayaan diri jadi
sedikit demi sedikit menurun.

4. Cemas karena masalah ekonomi


Stabilitas ekonomi adalah salah satu komponen terpenting bagi orang dewasa. Bila
pada prakteknya Anda tidak bisa memanajemen uangnya dengan tepat maka Anda jadi bisa
terus cemas dan stres.

F. Masalah-Masalah Yang Dihadapi pada masa dewasa lansia

1. Keterasingan sosial dan kesepian


Peluang keterlibatan sosial lansia lebih kecil dibanding kelompok usia yang
lebih muda. Di sisi lain mereka kesepian ketika ditinggalkan anak-anak mereka yang
pindah ke tempat lain, teman atau pasangan meninggal, dan pensiun dari pekerjaan.

2. Pelecehan
Kenyataan pahit yang tak jarang dirasakan lansia adalah dilecehkan.
Diperkirakan antara 9-50 persen persen orang lanjut usia telah mengalami pelecehan
verbal, fisik, dan finansial.Mereka diabaikan keluarga dan kerabat, bahkan dalam
beberapa kasus tertentu membuat keadaan semakin memburuk.

3. Kerawanan finansial
Lansia yang telah pensiun dari pekerjaannya hidup dengan pendapatan tetap,
sementara biaya hidup terus meningkat akan menimbulkan batasan finansial. Selain
itu, jika mereka mengalami masalah kesehatan, ada biaya medis tambahan yang
membuatnya menjadi lebih sulit

6
4. Kesehatan fisik dan mental
Penuaan mempengaruhi tubuh karena melemahkan otot, tulang,
pendengaran, dan penglihatan, serta mobilitas. Sekitar 92 persen lansia menderita
sedikitnya satu penyakit kronis dan 77 persen menderita dua penyakit kronis,
termasuk jantung, stroke, diabetes dan kanker. Selain itu, masalah kesehatan mental
mempengaruhi lansia termasuk Alzheimer, demensia, dan depresi. Sekitar 47,5 juta
orang di dunia menderita demensia dan diperkirakan meningkat tiga kali lipat pada
2050. Menurut WHO, lebih dari 15 persen orang berusia 60 menderita gangguan
mental.

5. Malnutrisi
Malnutrisi pada lansia di atas usia 65 tahun, sering tidak terdiagnosis. Padahal
malnutrisi dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh dan kelemahan
otot. Penyebab malnutrisi dari depresi, pembatasan diet, masalah kesehatan lainnya
dan alkohol.

6
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan

Berdasarkan Kajian yang telah di paparkan maka yang dapat di simpulkan


bahwa masa dewasa itu di mulai dari umur 18 tahun sampai kira’sampai umur
40 tahun .saat perubhn fisik dan psikologis yang menyertai berkurang nya
kemampuan produktif .masa dewasa dini merupakan priode penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan baru .sebagian besar tugas perkembangan usia
lanjut lebih bnyak berkaitan dengan kehidupn pribadi di bnding kan kehdupan
orang lain menurut desmita perkembangan kognitif di masa lansia pada
umumnya berkaitan dengan proses kognitif,memori dan inteligensi,
mengalami penurunan bersaman dengan terus bertambahnya usia,

B. Saran

Saran dari penyusun, selagi kita bisa melakukan apa yang masih bisa di kerjakan,
kerjakanlah! Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik.
Janganlah menjadi orang dewasa atau tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan di masa muda.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang kita
harapkan, maka dari pada itu penulis butuh kritikan dan saran dari ibu dosen pembimbing kita
dan bagi teman-teman yang membacanya, yang sifatnya membanggun, demi
kesempurnaannya kedepan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan


Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Sucipto & Fajar Rinawati. (2017). Pengaruh Kesehatan dan Pekerjaan Terhadap Kepuasan
Hidup pada Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Balowerti Kota Kediri. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 5(2) 103-105

Ika sulistiyawati. Hubungan Antara Pekerjaan, Pendapat, Pengetahuan, Sikap Lnsia, Dengan
Kunjungan Posyandu Lansia. Jurnal Akademi Kebidanan Jember

Anda mungkin juga menyukai