Di Susun Oleh :
Kelompok 5
2022 / 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, karunia, serta Taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
konsep Tumbuh Kembang Pada Dewasa Pria dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Kelompok 5
I
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
b) Masa dewasa Masa dewasa madya (40 - 60 tahun)
Masa dimana menurunnya perubahan- perubahan fisik dan
psikis yang jelas Nampak pada setiap individu. masa dewasa
madya memiliki karakteristik seperti seperti periode periode
yang sangat ditakuti ditakuti, merupkan masa transisi, masa
stress, merupakan “usia yang berbahaya”, “usia yang
canggung”, masa berprestasi, masa evaluasi dengan standar
ganda, masa sepi, serat merupakan masa jenuh.
3
Menurut Erickson (dalam Santrock, 2002) mengenai hubungan
dekat dan intim, mengungkapkan tentang delapan tahap
perkembangan manusia dan masa hubungan intim ini berada pada
tahap ke enam yaitu masa yang disebut sebagai keintiman dan
keterkucilan (intimacy versus isolation) yaitu tahap yang dialami
individu selama bertahun-tahun awal masa dewasa dimana individu
harus menghadapi tugas perkembangan pembentukan relasi intim
dengan orang lain. Erickson menggambarkan keintiman sebagai
penemuan diri sendiri pada diri orang lain namun kehilangan diri
sendiri. Saat anak muda membentuk persahabatan yang sehat dan
relasi akrab yang intim dengan orang lain maka keintiman akan
dicapai dan jika tidak akan terjadi isolasi. Sehingga individu dewasa
awal yang tidak dapat menjalankan tugas-tugas perkembangannya
secara optimal dan kehidupannya tidak berjalan secara dinamis
sehingga tidak dapat membina hubungan intim dengan orang lain.
(Triana, 2009)
4
B. Masalah Kesehatan pada Dewasa
1. Kekerasan
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kekerasan
merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi orang-orang
kelompok usia dewasa muda dan remaja. Contoh kekerasan yang kerap
terjadi pada kelompok umur ini adalah bullying dan pelecehan seksual.
2. Depresi
Depresi merupakan salah satu penyebab utama penyakit, kecacatan,
dan bunuh diri pada usia remaja dan dewasa muda. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain kekerasan,
kemiskinan, hingga hidup dalam lingkungan yang rentan menyebabkan
gangguan kesehatan mental.
5
4. Kecemasan
Selain depresi, kelompok usia dewasa muda juga seringkali
mengalami gangguan kecemasan. Kondisi ini termasuk fobia, gangguan
panik, kecemasan sosial, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan
gangguan obsesif kompulsif (OCD).
5. Gangguan Makan
Gangguan makan seperti bulimia, anoreksia, body dysmorphic
disorder (BDD) merupakan salah satu masalah yang sering dialami
kelompok umur dewasa muda, khususnya wanita. Kondisi ini terjadi karena
tekanan sosial yang berasal dari teman sebaya, industri hiburan, hingga
standar mengenai berat badan ideal.
Tanda-tanda Anda mengalami gangguan ini yaitu berusaha untuk
menurunkan berat badan secara drastis, selalu merasa tidak percaya diri, dan
takut berat badan bertambah.
6
jangka panjang (long term) dari pada dalam memori jangka pendek (short
term).
3. Karir dan Kerja
Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang
kehidupan. Dari usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan
perguruan tinggi dan bukan lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja
yang terus menerus lebih umum di antara laki-laki dari pada di antara
perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah pola kerjanya lebih
tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata (middle
income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan
bukan uang.
4. Perkembangan psikososial
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu
menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa
dewasa ini ditandai dengan dua gejala penting, yaitu keintiman dan
generativitas.
a. Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan
mereka. Orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan
orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan
hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh
orang yang memasuki masa dewasa.
b. Generativitas
Generativitas (generativity) adalah tahap perkembangan
psikososial ke tujuh yang dialami individu selama pertengahan
masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian
terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide,
dan sebagainya). Serta pembentukan dan penetapan garis-garis
pedoman untuk generasi mendatang.
7
5. Waktu luang
Individu pada masa dewasa tengah tidak hanya butuh untuk belajar
bekerja dengan baik, tetapi juga butuh belajar menikmati waktu luang.
Paruh kehidupan mungkin suatu waktu khusus yang penting untuk waktu
luang karena persiapan untuk suatu pengunduran diri dari aktivitas.
6. Agama
Banyak orang yang berusia madya, baik pria ataupun wanita yang
tertarik pada kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, dari pada
yang pernah mereka kerjakan pada waktu masih muda. Walaupun
keinginan ini mungkin bukan karena alasan keagamaan. Banyak orang
usia madya, terutama wanita yang karena mempunyai banyak waktu luang
menganggap bahwa kegiatan keagamaan atau sosial dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhannya. Keinginan untuk terlibat dalam kegiatan
keagamaan akan semakin besar setelah seseorang kehilangan anggota
keluarga atau teman dekatnya
8
pengetahuan dan juga keterampilan yang dimiliki dan diperoleh pada
tahap sebelumnya di dunia karir, membangun keluarga.
c. Tahap Tanggung Jawab (Responsible Stage)
Merupakan tahap yang terjadi pada dewasa awal dan dewasa paruh
baya ketika mulai memikirkan tujuan jangka panjang dan masalah –
masalah lain yang berhubungan dengan tanggung jawab mereka
terhadap orang lain. Tanggung jawab tersebut dilakukan secara etika,
moral, pekerjaan, sosial dan masyarakat dan keluarga. Penerapan
psikologi kognitif dalam tingkah laku dan karakteristik perkembangan
individu aspek kognitif serta perkembangan emosi usia dewasa juga
perlu Anda ketahui.
d. Tahap Eksekutif (Executive Stage)
Ini adalah masa dimana dewasa paruh baya atau dewasa tengah
mulai menghadapi banyak tingkat hubungan yang kompleks dan mulai
bertanggung jawab terhadap kehidupan sosialnya. Biasanya individu
tersebut telah mencapai puncak karirnya sehingga memiliki pekerjaan
yang mapan, termasuk peran dan tanggung jawab yang lebih besar
daripada sebelumnya dalam organisasi yang telah dirintis sejak masa
dewasa muda.
e. Tahap Reorganisasional (Reorganizational Stage)
Tahap dalam perkembangan kognitif pada orang dewasa ini awalnya
tidak ada dalam fase Schaie sebelumnya. Akan tetapi ketika manusia
berumur panjang menuntut adanya klasifikasi yang membagi masa
dewasa akhir menjagi tiga bagian, maka tahap ini diusulkan. Ketika
dewasa akhir memasuki masa pensiun dari pekerjaannya dan mulai
mengatur kembali hidup mereka di sekitar aktivitas yang tidak
berkaitan atau berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya, mengatur
surat wasiat, merubah pengarahan medis, mengatur keuangan untuk
melindungi aset – asetnya dan lain sebagainya.
9
2. Perkembangan secara mental
Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu
yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana
perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental
organisme dan lingkungan eksternal. Psikologi dibutuhkan oleh manusia
dalam setiap kehidupannya agar selalu dapat berhubungan dan bersama
dengan yang lain. (Maulidya, Adelina and Alif Hidayat, 2018)
Masa dewasa ialah masa awal dan masa sulit seseorang individu
dalam menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan baru dan harapan soaial
barunya. Pada masa ini, seorang individu dituntut untuk melepaskan
ketergantungan kepada orang tua dan berusaha untuk mandiri sebagai
seorang manusia dewasa.
Masa dewasa juga dikatakan sebagai masa sulit bagi seorang
individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri.
Ciri-ciri masa dewasa dini yaitu :
a. Masa Pengaturan (Settle Down) Pada masa ini, seseorang akan
“mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok,
dan memberi kepuasan permanen.
b. Masa Usia Produktif Dinamakan sebagai masa produktif karena
pada rentang usia ini merupakan masa-masa yang cocok dalam
menentukan pasangan hidup, menikah
c. Masa dewasa dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal
ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan
peran barunya (perkawinan vs. pekerjaan).
d. Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi
emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah
memberontak.
e. Masa Keterasingan Sosial Masa dewasa dini adalah masa di mana
seseorang mengalami “krisis isolasi”, ia terisolasi atau terasingkan
dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi karena berbagai
tekanan pekerjaan dan keluarga.
10
f. Masa Komitmen Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan
pentingnya sebuah komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup,
tanggung jawab, dan komitmen baru.
g. Masa Ketergantungan Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia
20-an,seseorang masih punya ketergantungan pada orang tua atau
organisasi/instansi yang mengikatnya.
h. Masa Perubahan Nilai Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada
dalam masa dewasa dini berubah karena pengalaman dan hubungan
sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang dengan
kacamata orang dewasa.
i. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru, Ketika seseornng telah
u mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggung jawab
karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda (peran
sebagai orang tua dan pekerja).
j. Masa Kreatif Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini
seseorang bebas dalam berbuat apa yang diinginkan. Namun
kreativitas tergantung pada minat, potensi, dan kesempatan.
Menurut
11
dari sistem niali. Mereka sudah merencanakan kehidupan,
mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan terhadap kepercayaan dan
nilai spiritual.
c. Dewasa akhir (38-65 tahun)
Periode perkembangan spiritual pada tahap ini digunakan untuk
instropeksi dan mengkaji kembali dimensi spiritual, kemampuan
intraspeksi ini sama baik dengan dimensi yang lain dari diri individu
tersebut. Biasanya kebanyakan pada tahap ini kebutuhan ritual
spiritual meningkat.
E. Permasalahan aspek perkembangan
Dengan bertambahnya usia, semakin bertambah pula masalah - masalah
yang menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-
hara, ke masa yang menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa
banyak orang dewasa awal mengalami masalah- masalah dalam
perkembangannya. (Nurhazlina Mohd. Ariffin, 2021)Masalah-masalah itu
antara lain masalah dalam dirinya (personal hazard), fisiknya (Physical
hazard), dan masalah dengan masyarakat (social hazard) :
1. Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas
Dewasa awal merupakan kelanjutan dari masa remaja. Penemuan
identitas diri adalah hal yang harus pada masa ini. Jika masa ini
bermasalah, kemungkinan individu akan mengalami kekaburan identitas.
2. Kemandirian vs tidak mandiri
3. Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang
pendidikan dan karir.
4. Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
5. Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri Dalam menjalani masa dewasa
awal, ada beberapa masalah yang menjadi penghambat perkembangan.
Khusus dalam masa dewasa awal, diantara penghambat yang sangat
penting sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas perkembangan,
diantranya :
• Latihan yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah
satu penghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan dewasa
12
awal, berhubungan erat dengan pengalaman-pengalaman belajar dan
latihan masa lalu.
• Perlindungan yang berlebihan (over protectiveness); Bersangkutan
dengan pola asuh orangtua yng pernah dialami dalam masa kanak-
kanak.
• Perpanjangan pengaruh-pengaruh peer-group (prolongation of peer-
group influences); Satu diantara penghambat bagi orang dewasa awal
dalam menguasai tugas-tugas perkembangan. Disini akan terlihat
pengaruh kelompok-kelompok khusus bagi perkembangan dewasa
awal.
• Inspirasi-inspirasi yang tidak realistis (unrealistic aspiration);
Kesukaran- kesukaran dewasa awal, dapat ditimbulkan oleh konsep-
konsep yang tidak realistis dalam benak pada dewasa awal (yang
meninggalkan masa remaja) tentang apa yang diharapkan dengan apa
yang dapat dicapai.
F. Masalah kesehatan pada tumbuh kembang dewasa pria
1. Penyakit Jantung
a) Definisi : kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk
gangguan itu sendiri bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada
pembuluh darah jantung, katup jantung, atau otot jantung. Penyakit
jantung juga dapat disebabkan oleh infeksi atau kelainan lahir.
b) Klasifikasi :
Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner), yaitu
penyempitan pada pembuluh darah jantung
Aritmia atau gangguan pada irama jantung
Penyakit jantung bawaan, yaitu kelainan jantung sejak lahir
Kardiomiopati atau gangguan pada otot jantung
Infeksi jantung, baik akibat akibat bakteri, virus, maupun parasit
Penyakit katup jantung, yaitu gangguan pada salah satu atau
keempat katup jantung
c) Manifestasi klinis : Penyakit jantung yang dapat terjadi baik dewasa
maupun anak-anak membuat pentingnya mendeteksi gejala-gejala
13
penyakit jantung agar terhindar dari resiko penyakit jantung yang
parah. Gejala-gejala yang dapat muncul antara lain nyeri dada, sesak
nafas, jantung berdebar, hingga cepat lelah. Adapun gejala-gejala tidak
khas yang menyertai seperti mual, muntah, dan tidak jarang ditemukan
pasien dengan penyakit jantung yang tidak bergejala. Hal tersebut
dikarenakan pasien menderita neuropati diabetik atau gangguan saraf
akibat penyakit diabet.
2. Penyakit paru-paru
a) Definisi : Penyakit paru-paru adalah kondisi yang membuat paru-paru
tidak dapat berfungsi secara normal. Beberapa yang paling umum, di
antaranya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia,
tuberkulosis, dan kanker paru. Penyakit tersebut dapat berasal dari
genetik, kebiasaan merokok, polusi udara, dan paparan bahan kimia di
tempat kerja. Penyakit-penyakit ini umumnya menunjukkan gejala
yaitu sulit bernapas, batuk kronis, mengi, dan nyeri dada. Kondisi yang
sudah parah dapat menyebabkan pasien batuk berdarah, infeksi kronis
yang tidak sembuh setelah diobati, dan kegagalan pernapasan.
b) Etiologi : Sebagian besar penyakit paru-paru disebabkan oleh
merokok. Asap rokok mengandung racun yang mengganggu kinerja
tubuh dalam menyaring udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.
Rokok pun dapat merusak silia (struktur mikroskopis yang bertugas
membuang debu dan kotoran dari udara yang terhirup) dan
memproduksi lendir berlebih. Hal ini menyebabkan penumpukan zat
racun di dalam paru-paru.
c) Manifestasi klinis : Gejala penyakit paru-paru yang paling umum
adalah sulit bernapas atau napas pendek, mengi, batuk, dan nyeri dada.
Gejala lain yang dapat muncul, termasuk radang saluran udara, dada
terasa sesak, sering mengalami infeksi pernapasan, dan produksi lendir
berlebih di dalam paru-paru. Jika tidak diobati, penyakit paru-paru
dapat menyebabkan penurunan berat badan, sianosis (kulit dan bibir
menjadi kebiruan karena darah kekurangan oksigen), batuk berdarah,
dan pembengkakan.
14
3. Penyakit ginjal
a) Definisi : istilah yang menggambarkan setiap gangguan pada ginjal.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan fungsi ginjal dalam membersihkan
dan menyaring limbah atau racun dari darah menjadi terganggu. Ginjal
adalah sepasang organ yang berbentuk seperti kacang. Organ ini
berada di area punggung bagian bawah. Saat fungsi ginjal terganggu,
dapat terjadi beragam komplikasi, seperti anemia, gangguan elektrolit,
hingga penumpukan racun.
b) Etiologi :
Menderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit hati
Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal
Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal yang berulang
Menderita obesitas
Memiliki pola makan yang tinggi garam atau gula
Memiliki kebiasaan jarang minum air putih sehingga
meningkatkan risiko kekurangan cairan
Berusia lanjut
Memiliki daya tahan tubuh yang lemah atau menderita penyakit
autoimun
Memiliki kelainan bentuk ginjal
c) Klasifikasi :
Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal
menurun secara bertahap selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal
kronis dapat disebabkan oleh hipertensi, diabetes tipe 1 dan 2,
penyakit autoimun, atau penyakit infeksi pada ginjal.
Gagal ginjal akut
Pada jenis penyakit ginjal ini, penurunan fungsi ginjal terjadi
secara tiba-tiba. Gagal ginjal akut sering disebabkan oleh
kekurangan cairan dan darah, cedera pada ginjal, atau
sumbatan yang menyebabkan kembalinya cairan ke ginjal.
15
Batu ginjal
Penyakit batu ginjal disebabkan oleh penumpukan zat dan
mineral yang kemudian membentuk batu di ginjal. Kondisi ini
sering dipicu oleh penyakit asam urat atau infeksi saluran
kemih.
Penyakit ginjal polikistik
Penyakit ginjal polikistik ditandai dengan terbentuknya
kista-kista (kantong-kantong berisi cairan) di ginjal. Kondisi
ini disebabkan oleh kelainan genetik.
Infeksi ginjal
Infeksi ginjal bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Penyakit ginjal ini juga dapat terjadi akibat infeksi di saluran
kemih yang menyebar ke ginjal.
4. Kanker prostat
a) Definisi : kanker di dalam kelenjar prostat. Kondisi ini umumnya
ditandai dengan gangguan buang air kecil. Pada sebagian besar kasus,
kanker prostat menyerang pria usia di atas 50 tahun.
b) Etiologi : Penyebab dari kanker prostat adalah perubahan genetik atau
mutasi pada sel-sel yang berada di kelenjar prostat. Namun, penyebab
terjadinya mutasi itu sendiri masih belum diketahui dengan pasti.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan
risiko pria mengalami kanker prostat, yaitu:
Usia.
Mengidap obesitas.
Asupan serat yang tidak terpenuhi, seperti kurangnya asupan
likopen dan antioksidan.
Terpapar bahan kimia berbahaya.
Mengidap penyakit menular seksual.
Adanya riwayat genetik.
c) Manifestasi klinis : kanker prostat mungkin tidak menimbulkan gejala
pada tahap awal. Gejala baru akan timbul ketika prostat membesar atau
16
mengalami pembengkakan dan mulai memengaruhi uretra. Jika tahap
ini terjadi, biasanya gejala yang terasa, yaitu:
Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
Nyeri atau panas pada penis saat buang air kecil atau ejakulasi.
Merasa kandung kemih selalu penuh.
Darah dalam urine atau air mani.
Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.
Sulit untuk menahan buang air kecil.
17
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun
yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik.
Dengan komponen utama:
18
19
I. Menyusun Kuisioner
1. Identitas responden
ᴏ 30 -34 Tahun
ᴏ 35-39 Tahun
A02 usia …...... Tahun ᴏ 40-44 Tahun
ᴏ 45-49 Tahun
ᴏ 50-54 Tahun
ᴏ Laki - laki
A03 Jenis Kelamin
ᴏ Perempuan
ᴏ SD ᴏ Diploma
A05 pendidikan terakhir
ᴏ SMP ᴏ Sarjana
20
2. Riwayat Kesehatan Pribadi
ᴏ Tidak pernah
ᴏ jarang (kurang dari 10 kali)
selama 4 minggu terakhir,
B01
seberapa sering anda ᴏ beberapa kali (kurang dari 25 kali)
mengalami
sesak Nafas ? ᴏ sangat setuju
ᴏ setiap saat
ᴏ Jarang Batuk
ᴏ sangat setuju
21
3. Kebiasaan
ᴏ Tidak ada
22
J. Anamnesis yang di identifikasi
PPOK mempunyai progresivitas yang lambat, diselingi dengan fase
eksaserbasi akut yang timbul secara periodik. Pada fase eksaserbasi akut
terjadi perburukan yang mendadak dari perjalanan penyakitnya yang
disebabkan oleh suatu faktor pencetus dan ditandai dengan suatu manifestasi
klinis yang memberat. Secara umum resiko terjadinya PPOK terkait dengan
jumlah partikel gas yang dihirup oleh seorang individu selama hidupnya serta
berbagai faktor dalam individu itu sendiri.
1. Asap Rokok Dari berbagai partikel gas yang noxius atau berbahaya, asap
rokok merupakan salah satu penyebab utama, kebiasaan merokok
merupakan faktor resiko utama dalam terjadinya PPOK.3 Asap rokok
yang dihirup serta merokok saat kehamilan juga berpengaruh pada
kejadian PPOK karena mempengaruhi tumbuh kembang paru janin
dalam uterus. Anamnesis yang di lakukan :
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit terdahulu dan pengobatan
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sosial ekonomi
Riwayat medis
K. Pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik, perlu diperhatikan keadaan umum dan tentunya
pemeriksaan toraks. Pasien dengan PPOK akan memiliki tanda hipoksemia
kronis, seperti sianosis dan clubbing finger.
a. Keadaan Umum :Perawakan pasien PPOK tipe emfisema seringkali
kurus akibat adanya muscle wasting dengan gaya bernapas cepat dan
pursed lips, serta kulit kemerahan (pink puffer). Sementara itu, pada
PPOK tipe bronkitis kronik lebih cenderung obesitas dan sianosis
(blue bloater. Pada kondisi eksaserbasi akut, pasien terlihat distress
atau gelisah akibat sesak napas yang dirasakan. Penurunan saturasi
oksigen bila sesak napas terjadi dalam derajat berat.
23
b. Kulit dan Ekstremitas : Pasien dapat mengalami sianosis sentral bila
terjadi penurunan oksigenasi pada darah arteri. Sianosis perifer,
terutama pada ujung-ujung jari dengan pembengkakkan jaringan di
bawah kuku jari (clubbing finger), terjadi akibat hipoksemia kronik.
Selain itu, bisa didapatkan edema ekstremitas inferior bila telah
terjadi komplikasi berupa gagal jantung kanan.
24
3. Program rehabilitasi paru
Pengobatan PPOK lainnya adalah rehabilitasi paru (rehabilitasi
pernapasan). Ini adalah program khusus bagi para penderita penyakit paru.
M. Promosi Kesehatan
25
N. SAP
A. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran diharapkan masyarakat
secara mandiri.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu :
1. Mengetahui definisi
2. Mengetahui dampak dan penyakit apa saja
3. Mengetahui prosedur pelaksanaan
C. Materi
1. definisi
2. manfaat
3. prosedur pelaksanaan
D. Metode
Demonstrasi / Role play
E. Media
Video / Power Point / Leaflet
26
F. Kegiatan
- definisi
- penyakit apasaja
- dampak Menyimak Pemateri 25 menit
- prosedur pelaksanaan
27
G. Evaluasi
1. Struktural
a. Video yang digunakan untuk menyampaikan materi
diharapkan sudah benar benar siap.
b. Kursi diharapkan cukup untuk peserta.
2. Proses
a. Pada saat penyuluhan sedang berlangsung peserta diharapkan
memperhatikan materi yang disampaikan.
b. Pada saat penyuluhan dilaksanakan peserta nyaman dengan
keadaan ruangan, tenang dan rileks dengan kegiatan
penyuluhan ini.
3. Hasil
Evaluasi hasil dilakukan dengan memberikan 3 pertanyaan
terkait dengan Pentingnya Edukasi tentang Bahaya Merokok Pada
Usia Dewasa yang meliputi :
a. definisi
b. penyakit apa saja dan dampak
c. prosedur pelaksanaan
H. Materi
1. Pengertian
Seperti yang kita ketahui, di zaman sekarang ada begitu banyak
remaja yang berusia kurang dari 18 tahun sudah mengonsumsi rokok.
Padahal, usia seseorang yang diperbolehkan mengonsumsi rokok adalah
remaja dengan usia di atas 18 tahun. Mengingat begitu banyak efek negatif
dari rokok, sudah seharusnya orang tua menghimbau anak agar tidak
mengonsumsi rokok di usia kurang dari 18 tahun, bila perlu tidak
mengonsumsinya sama sekali.
28
adalah menurunkan kekebalan tubuh. Penurunan kekebalan tubuh ditandai
dengan kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan bibit penyakit
penyebab infeksi yang masuk melalui rokok yang dihisap asapnya. Ketika
seseorang merokok, tanpa disadari, organ dan komponen imunitas
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh
kekurangan asupan penting yang dibutuhkan seperti antioksidan dan
oksigen.
29
b) Risiko diabetes
Perokok aktif berisiko 30 – 40% lebih tinggi terkena diabetes
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Ini karena nikotin dalam
rokok bisa membuat kadar gula darah menjadi terlalu naik atau turun. Selain
itu, kandungan ini juga dapat mengubah proses kimia dalam sel, sehingga
tidak bisa merespons insulin. Kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
Saat resistensi insulin terjadi, kadar gula darah di dalam tubuh bisa terlalu
tinggi. Hal ini dikarenakan hormon insulin bertugas membantu tubuh untuk
menyerap glukosa.
c) Sistem imun melemah
Bahaya lain dari merokok, yakni bisa melemahkan sistem kekebalan
tubuh karena rokok mengandung tar dan zat kimia. Melemahnya sistem
kekebalan tubuh juga membuat menjadi lebih rentan terkena penyakit
autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau rematik.
d) Masalah sistem pernapasan
Asap rokok adalah zat yang bisa merusak paru-paru dan memicu
gangguan pernapasan. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ini bisa
menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang tidak dapat
disembuhkan. Beberapa penyakit lainnya akibat merokok yang berkaitan
dengan sistem pernapasan, seperti emfisema dan bronkitis.
3. Dampak
Penyakit Akibat Bahaya Merokok Bagi Kesehatan. Seperti yang
dijelaskan diatas, bahwa banyak sekali zat kimia yang sifatnya racun
terdapat dalam sebatang rokok. Apabila dalam sehari kita menghabiskan 6
batang atau setengah bungkus sudah berapa racun yang dihisap? Kemudian
racun itu terakumulasi dari bertahun-tahun menjadi perokok, tentu hal ini
hampir sama akibatnya dengan bahaya narkoba. Untuk itulah, sebaiknya
Anda ketahui sekarang juga beberapa penyakit berbahaya yang diakibatkan
oleh rokok, seperti pada uraian bahaya merokok bagi kesehatan tubuh di
bawah ini:
30
a) Penyakit paru-paru
Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat
asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk
ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami
radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang
menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa
berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan
ini tentu sangat beresiko dan bisa menyebabkan kematian. Maka
sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih baik berhenti merokok dari
sekarang juga. Bukankan lebih baik mencegah daripada mengobati?
Dengan demikian sebelum terjadi penyakit bahaya tersebut sebaiknya
cegah dengan berhenti merokok.
b) Penyakit impotensi dan organ reproduks.
Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa
mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh
para perokok. Sebab kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun
tersebut bisa mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu
saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu,
sebelum hal itu terjadi maka kurangi secara perlahan konsumsi rokok
Anda. Terutama untuk usia remaja-dewasa karena efek bahaya
merokok bagi kesehatan remaja yang bisa menyebabkan resiko tidak
memiliki keturunan. Sedangkan pada wanita yang merokok, efek dari
rokok juga bisa mengurangi tingkat kesuburan wanita.
c) Penyakit lambung
Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot
di bawah kerongkongan semakin meningkat. Otot sekitar saluran
pernafasan bagian bawah akan lemah secara perlahan sehingga proses
pencernaan menjadi terhambat. Bahaya merokok bagi kesehatan juga
bisa dirasakan sampai ke lambung, karena asap rokok yang masuk ke
sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan
menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih
31
sulit diobati. Tentu jika sudah mengetahui resiko ini kesadaran untuk
berhenti merokok bisa semakin tinggi.
d) Resiko stroke
Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek
samping rokok bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah.
Ketika pelemahan tersebut terjadi dan kerja pembuluh darah terhambat
bisa menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang bisa
beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang
darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya. Penyebab stroke
tersebut bersumber dari kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, tar,
karbon monoksida dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok.
Sehingga bahaya merokok bagi kesehatan terkena stroke hampir 505
terjadi pada seorang perokok aktif.
32
4. Prosedur
3 Tahap kerja
33
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (no date) ‘Konsep Dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa’.
Available at: https://arihdyacaesar.files.wordpress.com/.../konsep-dasar-
dewasa1.doc.
Triana, Y. (2009) ‘Pengertian Dewasa Awal’, (2002), pp. 1–23. Available at:
http://repository.untag-sby.ac.id/96/9/f.
34