Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH KONSEP TUMBUH KEMBANG

PADA DEWASA PRIA

Di Susun Oleh :

Kelompok 5

Ayu Lestari (200110004)


Dandy Ramadhan (200110009)
Husnul Khatimah (200110016)
Paulina Estefania (200110028)
Rossyana Amelia (200110032)
Yuliana Faridah (200110037)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS

WIYATA HUSADA SAMARINDA

2022 / 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, karunia, serta Taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
konsep Tumbuh Kembang Pada Dewasa Pria dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun
pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

Samarinda, 18 September 2022

Kelompok 5

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... I

DAFTAR ISI ................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar belakang ...................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................. 1
C. Manfaat ............................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 2

A. Konsep Tumbuh Kembang .................................................................. 2


B. Permasalahan Kesehatan ...................................................................... 5
C. Perbedaan TumBang pada Pria dan Wanita ......................................... 6
D. Perbedaan Fisk pada TumBang............................................................ 8
E. Permasalahan Aspek Perkembangan.................................................... 12
F. Masalah tumbang pada dewasa pria ..................................................... 13
G. Masalah Kesehatan Utama pada dewasa pria ..................................... 17
H. Masalah Tumbang yang di prioritaskan .............................................. 17
I. Menyusun Kuisioner ........................................................................... 20
J. Anamnesis yang di identifikasi ........................................................... 23
K. Pemeriksaan ........................................................................................ 23
L. Solusi masalah kesehatan .................................................................... 24
M. Promosi Kesehatan ..............................................................................
N. Satuan Acara penyuluhan ....................................................................

DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan


morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai
maturitas/dewasa.

1. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu


bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ,
maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik,
melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses pematangan/maturitas.
Perkembangan menyangkut berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan perkembangan
prilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. (Anonim, no
date)
B. Tujuan
1. Memahami pola normal tumbuh kembang anak
2. Memahami faktor-faktor yang terkait dengan tumbuh kembang anak
3. Melakukan upaya-upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh
kembang fisik,mental/kognitif, kemampuan sosial-emosional
C. Manfaat
Di harapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan pengetahuan
serta melatih kemampuan diri, memahami pola norma tumbuh kembang
pada anak , remaja, dewasa, dan lansia

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Tumbuh Kembang


1. Pengertian
Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang tidak
akan dapat ditolak, terlepas dari kehendak individu yang bersangkutan.
Masa dewasa adalah masa dimana individu telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya dalam masyarakat
bersama begitupun dengan orang dewasa lainnya. Secara fisik, seorang
dewasa menampilkan profil yang sempurna dalam arti bahwa
pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek secara fisiologis telah
mencapai posisi puncak. Mereka memiliki memiliki daya tahan dan taraf
kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan
tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Begitupun secara
psikis, seseorang yang merasa ia bertanggung jawab, menyadari makna
kehidupan serta berusaha akan nilai-nilai yang telah ia pilih, mungkin bisa
dikatakan ia seseorang yang memasuki masa dewasa. Menurut Menurut
Gould, “ Gould, “usia yang tepat saat perubahan-perubahan itu terjadi
adalah produk dari kepribadian gaya hidup dan sub-budaya total seorang
individu”. (Dahuluan, 2006)
2. Tahapan Masa Dewasa
Masa Dewasa adalah waktu yang paling lama dalam rentang hidup
yang ditandai dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu :
a) Masa dewasa Masa dewasa dini (18 dini (18-40 tahun)
Masa dimana perubahan-perubahan fisik dan psikis yang
menyertai berkurangnya kemampuan reproduksi. masa dewasa
dini memiliki ciri-ciri yakni sebagai masa pengaturan
pengaturan, sebagai sebagai “usia reproduksi reproduksi”, masa
bermasalah, masa ketegangan emosional, masa keterasingan
sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan
nilai, masa kreatif serta masa penyesuaian diri dengan
cara hidup baru.

2
b) Masa dewasa Masa dewasa madya (40 - 60 tahun)
Masa dimana menurunnya perubahan- perubahan fisik dan
psikis yang jelas Nampak pada setiap individu. masa dewasa
madya memiliki karakteristik seperti seperti periode periode
yang sangat ditakuti ditakuti, merupkan masa transisi, masa
stress, merupakan “usia yang berbahaya”, “usia yang
canggung”, masa berprestasi, masa evaluasi dengan standar
ganda, masa sepi, serat merupakan masa jenuh.

c) Massa dewasa Massa dewasa lanjut (60 lanjut - kematian)


Masa dimana kemampuan fisik dan bahkan psikologis cepat
menurun, namun teknik pengobatan modern, serta upaya dalam
hal berpakaian dan dandanan, memungkinkan antar gender
berpenampilan, bertindak, dan berperasaan seperti kala mereka
masih lebih muda. masa dewasa lanjut memiliki ciri-ciri yakni
periode kemunduran, perbedaan individual pada efek menua,
usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda, berbagai stereotipe
orang lanjut usia, mempunyai status kelompok-minoritas,
membutuhkan perubahan peran, penyesuaian yang buruk, serta
keinginan menjadi lebih muda sangat kuat pada usia lanjut ini.

3. Karakteristik Perkembangan dewasa awal


Hurlock (2009) membagi tugas perkembangan dewasa awal, antara
lain sebagai berikut:
a) Mendapatkan suatu pekerjaan
b) memilih seorang teman hidup
c) belajar hidup bersama dengan suami istri membentuk suatu
keluarga
d) membesarkan anak-anak
e) mengelola sebuah rumah tangga
f) menerima tanggung jawab sebagai warga Negara
g) bergabung dalam suatu kelompok sosial

3
Menurut Erickson (dalam Santrock, 2002) mengenai hubungan
dekat dan intim, mengungkapkan tentang delapan tahap
perkembangan manusia dan masa hubungan intim ini berada pada
tahap ke enam yaitu masa yang disebut sebagai keintiman dan
keterkucilan (intimacy versus isolation) yaitu tahap yang dialami
individu selama bertahun-tahun awal masa dewasa dimana individu
harus menghadapi tugas perkembangan pembentukan relasi intim
dengan orang lain. Erickson menggambarkan keintiman sebagai
penemuan diri sendiri pada diri orang lain namun kehilangan diri
sendiri. Saat anak muda membentuk persahabatan yang sehat dan
relasi akrab yang intim dengan orang lain maka keintiman akan
dicapai dan jika tidak akan terjadi isolasi. Sehingga individu dewasa
awal yang tidak dapat menjalankan tugas-tugas perkembangannya
secara optimal dan kehidupannya tidak berjalan secara dinamis
sehingga tidak dapat membina hubungan intim dengan orang lain.
(Triana, 2009)

4. Minat Pada Masa Dewasa Awal


Menurut Hurlock (2009), minat pada dewasa muda sangat luas.
Minat ini dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
a. minat pribadi, yaitu minat yang selalu menyangkut seseorang
tertentu. Minat pribadi pada masa remaja masih terbawa sampai
pada masa dewasa
b. minat rekreasi, diartikan sebagai kegiatan yang memberikan
kesegaran atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran rohani
sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami keresahan batin;
c. minat sosial, yang pada masa dewasa awal tidak lagi begitu saja
dapat menikmati pergaulan yang spontan sebagaimana dulu
ketika masih bersekolah. Sekarang individu harus mencari
jalannya sendiri, menjalin tali persahabatan baru dan
memantapkan identitas mereka lewat upaya mereka sendiri.

4
B. Masalah Kesehatan pada Dewasa
1. Kekerasan
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kekerasan
merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi orang-orang
kelompok usia dewasa muda dan remaja. Contoh kekerasan yang kerap
terjadi pada kelompok umur ini adalah bullying dan pelecehan seksual.

Dampak yang ditimbulkan dari kekerasan di antaranya cedera,


masalah kesehatan mental, kehamilan yang tidak diharapkan, gangguan
reproduksi, hingga penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Untuk memulihkan kondisi korban kekerasan, dukungan perawatan perlu
dilakukan secara fisik dan psikologis.

2. Depresi
Depresi merupakan salah satu penyebab utama penyakit, kecacatan,
dan bunuh diri pada usia remaja dan dewasa muda. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain kekerasan,
kemiskinan, hingga hidup dalam lingkungan yang rentan menyebabkan
gangguan kesehatan mental.

Deteksi dan penanganan depresi pada kategori usia ini harus


dilakukan tepat waktu. Jika tidak, kondisi tersebut bisa merusak kesehatan
fisik dan mental, yang tentunya akan berbahaya bagi keselamatan nyawa.

3. Konsumsi alcohol dan obat – obatan terlarang


Konsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang banyak dilakukan
kelompok usia remaja serta dewasa muda. Kebiasaan tersebut dapat
mengurangi pengendalian diri dan meningkatkan perilaku berisiko seperti
seks bebas hingga mengemudi ugal-ugalan.
Akibatnya, banyak dari mereka yang kemudian mengalami
kecelakaan lalu lintas, kekerasan, dan kematian. Konsumsi narkoba dan
alkohol juga dikaitkan dengan gangguan neurokognitif, yang dapat
menyebabkan masalah pada emosi, perilaku, dan kemampuan sosial di
kemudian hari.

5
4. Kecemasan
Selain depresi, kelompok usia dewasa muda juga seringkali
mengalami gangguan kecemasan. Kondisi ini termasuk fobia, gangguan
panik, kecemasan sosial, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan
gangguan obsesif kompulsif (OCD).

Penyebabnya sendiri bermacam-macam. Sebagai contoh, PTSD


disebabkan oleh peristiwa traumatis, sedangkan fobia dipicu ketakutan
ekstrem terhadap orang, tempat, atau kondisi tertentu. Kecemasan membuat
orang dewasa muda sering menyendiri, gelisah, emosional, takut, tidak
responsif, dan tak terkendali.

5. Gangguan Makan
Gangguan makan seperti bulimia, anoreksia, body dysmorphic
disorder (BDD) merupakan salah satu masalah yang sering dialami
kelompok umur dewasa muda, khususnya wanita. Kondisi ini terjadi karena
tekanan sosial yang berasal dari teman sebaya, industri hiburan, hingga
standar mengenai berat badan ideal.
Tanda-tanda Anda mengalami gangguan ini yaitu berusaha untuk
menurunkan berat badan secara drastis, selalu merasa tidak percaya diri, dan
takut berat badan bertambah.

C. Perbedaan TumBang pada Pria dan Wanita


1. Perubahan biologis
Melihat dan mendengar adalah dua perubahan yang paling
menyusahkan dan paling tampak dalam masa dewasa tengah. Daya
akomodasi mata mengalami penurunan paling tajam antara usia 40 – 59
menilai bahwa menopause sebagai pengalaman positif, bahwa mereka
tidak lagi harus kuatir tentang kehamilan atau periode menstruasi, atau
perasaan netral tentang semua hal itu. (Oliver, 2013)
2. Perkembangan kognitif
Berbagai kemunduran dalam daya ingat terjadi selama masa dewasa
tengah, walaupun strategi-strategi dapat digunakan untuk mengurangi
kemunduran tersebut. Kekurangan yang lebih besar terjadi dalam memori

6
jangka panjang (long term) dari pada dalam memori jangka pendek (short
term).
3. Karir dan Kerja
Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang
kehidupan. Dari usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan
perguruan tinggi dan bukan lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja
yang terus menerus lebih umum di antara laki-laki dari pada di antara
perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah pola kerjanya lebih
tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata (middle
income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan
bukan uang.
4. Perkembangan psikososial
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu
menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa
dewasa ini ditandai dengan dua gejala penting, yaitu keintiman dan
generativitas.
a. Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan
mereka. Orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan
orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan
hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh
orang yang memasuki masa dewasa.
b. Generativitas
Generativitas (generativity) adalah tahap perkembangan
psikososial ke tujuh yang dialami individu selama pertengahan
masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian
terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide,
dan sebagainya). Serta pembentukan dan penetapan garis-garis
pedoman untuk generasi mendatang.

7
5. Waktu luang
Individu pada masa dewasa tengah tidak hanya butuh untuk belajar
bekerja dengan baik, tetapi juga butuh belajar menikmati waktu luang.
Paruh kehidupan mungkin suatu waktu khusus yang penting untuk waktu
luang karena persiapan untuk suatu pengunduran diri dari aktivitas.
6. Agama
Banyak orang yang berusia madya, baik pria ataupun wanita yang
tertarik pada kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, dari pada
yang pernah mereka kerjakan pada waktu masih muda. Walaupun
keinginan ini mungkin bukan karena alasan keagamaan. Banyak orang
usia madya, terutama wanita yang karena mempunyai banyak waktu luang
menganggap bahwa kegiatan keagamaan atau sosial dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhannya. Keinginan untuk terlibat dalam kegiatan
keagamaan akan semakin besar setelah seseorang kehilangan anggota
keluarga atau teman dekatnya

D. Perkembangan Fisik pada Tumbuh kembang


1. Perkembangan secara kognitif
a. Tahap Perolehan (Acquisitive Stage)
Tahap ini adalah fase dimana anak dan remaja mempelajari suatu
informasi dan keterampilan namun sebagian besar melakukan dengan
sekedar mendapatkannya sebagai persiapan untuk keterlibatan di dalam
susunan masyarakat. Individu dewasa awal mendapatkannya melalui
jalur pendidikan yang juga menjadi bagian dari proses perkembangan
kognitif remaja. Tugas individu dalam fase ini adalah untuk
mendapatkan keahlian, pengetahuan dan intelektualitas.(Pertiwi, 2018)
b. Tahap Pencapaian (Achieving Stage)
Tahap perkembangan kognitif pada orang dewasa muda yang
berarti mereka menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan keahlian
dan kemandirian sebagai tujuan pribadinya. Ini adalah masa pencapaian
prestasi individu, dimana mulai memiliki kemampuan untuk
mempraktekkan semua potensi intelektual, bakat dan minat,

8
pengetahuan dan juga keterampilan yang dimiliki dan diperoleh pada
tahap sebelumnya di dunia karir, membangun keluarga.
c. Tahap Tanggung Jawab (Responsible Stage)
Merupakan tahap yang terjadi pada dewasa awal dan dewasa paruh
baya ketika mulai memikirkan tujuan jangka panjang dan masalah –
masalah lain yang berhubungan dengan tanggung jawab mereka
terhadap orang lain. Tanggung jawab tersebut dilakukan secara etika,
moral, pekerjaan, sosial dan masyarakat dan keluarga. Penerapan
psikologi kognitif dalam tingkah laku dan karakteristik perkembangan
individu aspek kognitif serta perkembangan emosi usia dewasa juga
perlu Anda ketahui.
d. Tahap Eksekutif (Executive Stage)
Ini adalah masa dimana dewasa paruh baya atau dewasa tengah
mulai menghadapi banyak tingkat hubungan yang kompleks dan mulai
bertanggung jawab terhadap kehidupan sosialnya. Biasanya individu
tersebut telah mencapai puncak karirnya sehingga memiliki pekerjaan
yang mapan, termasuk peran dan tanggung jawab yang lebih besar
daripada sebelumnya dalam organisasi yang telah dirintis sejak masa
dewasa muda.
e. Tahap Reorganisasional (Reorganizational Stage)
Tahap dalam perkembangan kognitif pada orang dewasa ini awalnya
tidak ada dalam fase Schaie sebelumnya. Akan tetapi ketika manusia
berumur panjang menuntut adanya klasifikasi yang membagi masa
dewasa akhir menjagi tiga bagian, maka tahap ini diusulkan. Ketika
dewasa akhir memasuki masa pensiun dari pekerjaannya dan mulai
mengatur kembali hidup mereka di sekitar aktivitas yang tidak
berkaitan atau berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya, mengatur
surat wasiat, merubah pengarahan medis, mengatur keuangan untuk
melindungi aset – asetnya dan lain sebagainya.

9
2. Perkembangan secara mental
Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu
yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana
perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental
organisme dan lingkungan eksternal. Psikologi dibutuhkan oleh manusia
dalam setiap kehidupannya agar selalu dapat berhubungan dan bersama
dengan yang lain. (Maulidya, Adelina and Alif Hidayat, 2018)
Masa dewasa ialah masa awal dan masa sulit seseorang individu
dalam menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan baru dan harapan soaial
barunya. Pada masa ini, seorang individu dituntut untuk melepaskan
ketergantungan kepada orang tua dan berusaha untuk mandiri sebagai
seorang manusia dewasa.
Masa dewasa juga dikatakan sebagai masa sulit bagi seorang
individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan
ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri.
Ciri-ciri masa dewasa dini yaitu :
a. Masa Pengaturan (Settle Down) Pada masa ini, seseorang akan
“mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok,
dan memberi kepuasan permanen.
b. Masa Usia Produktif Dinamakan sebagai masa produktif karena
pada rentang usia ini merupakan masa-masa yang cocok dalam
menentukan pasangan hidup, menikah
c. Masa dewasa dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal
ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan
peran barunya (perkawinan vs. pekerjaan).
d. Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi
emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah
memberontak.
e. Masa Keterasingan Sosial Masa dewasa dini adalah masa di mana
seseorang mengalami “krisis isolasi”, ia terisolasi atau terasingkan
dari kelompok sosial. Kegiatan sosial dibatasi karena berbagai
tekanan pekerjaan dan keluarga.

10
f. Masa Komitmen Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan
pentingnya sebuah komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup,
tanggung jawab, dan komitmen baru.
g. Masa Ketergantungan Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia
20-an,seseorang masih punya ketergantungan pada orang tua atau
organisasi/instansi yang mengikatnya.
h. Masa Perubahan Nilai Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada
dalam masa dewasa dini berubah karena pengalaman dan hubungan
sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang dengan
kacamata orang dewasa.
i. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru, Ketika seseornng telah
u mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggung jawab
karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda (peran
sebagai orang tua dan pekerja).
j. Masa Kreatif Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini
seseorang bebas dalam berbuat apa yang diinginkan. Namun
kreativitas tergantung pada minat, potensi, dan kesempatan.
Menurut

3. Perkembangan secara spiritual


a. Dewasa muda (18-25 tahun)
Pada tahap ini individu menjalani proses perkembangannya dengan
melanjutkan pencarian identitas spiritual, memikirkan untuk memilih
nilai dan kepercayaan mereka yang dipelajari saaat kanak-kanak dan
berusaha melaksanakan sistem kepercayaan mereka sendiri. Spiritual
bukan merupakan perhatian utama pada usia ini, mereka lebih banyak
memudahkan hidup walaupun mereka tidak memungkiri bahwa
mereka sudah dewasa.(Sejati, 2016)
b. Dewasa pertengahan (25-38 tahun)
Dewasa pertenghan merupakan tahap perkembangan spiritual yang
sudah benar-benar mengetahui konsep yang benar dan yang salah,
mereka menggunakan keyakinan moral, agama dan etik sebagai dasar

11
dari sistem niali. Mereka sudah merencanakan kehidupan,
mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan terhadap kepercayaan dan
nilai spiritual.
c. Dewasa akhir (38-65 tahun)
Periode perkembangan spiritual pada tahap ini digunakan untuk
instropeksi dan mengkaji kembali dimensi spiritual, kemampuan
intraspeksi ini sama baik dengan dimensi yang lain dari diri individu
tersebut. Biasanya kebanyakan pada tahap ini kebutuhan ritual
spiritual meningkat.
E. Permasalahan aspek perkembangan
Dengan bertambahnya usia, semakin bertambah pula masalah - masalah
yang menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-
hara, ke masa yang menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa
banyak orang dewasa awal mengalami masalah- masalah dalam
perkembangannya. (Nurhazlina Mohd. Ariffin, 2021)Masalah-masalah itu
antara lain masalah dalam dirinya (personal hazard), fisiknya (Physical
hazard), dan masalah dengan masyarakat (social hazard) :
1. Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas
Dewasa awal merupakan kelanjutan dari masa remaja. Penemuan
identitas diri adalah hal yang harus pada masa ini. Jika masa ini
bermasalah, kemungkinan individu akan mengalami kekaburan identitas.
2. Kemandirian vs tidak mandiri
3. Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang
pendidikan dan karir.
4. Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
5. Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri Dalam menjalani masa dewasa
awal, ada beberapa masalah yang menjadi penghambat perkembangan.
Khusus dalam masa dewasa awal, diantara penghambat yang sangat
penting sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas perkembangan,
diantranya :
• Latihan yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah
satu penghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan dewasa

12
awal, berhubungan erat dengan pengalaman-pengalaman belajar dan
latihan masa lalu.
• Perlindungan yang berlebihan (over protectiveness); Bersangkutan
dengan pola asuh orangtua yng pernah dialami dalam masa kanak-
kanak.
• Perpanjangan pengaruh-pengaruh peer-group (prolongation of peer-
group influences); Satu diantara penghambat bagi orang dewasa awal
dalam menguasai tugas-tugas perkembangan. Disini akan terlihat
pengaruh kelompok-kelompok khusus bagi perkembangan dewasa
awal.
• Inspirasi-inspirasi yang tidak realistis (unrealistic aspiration);
Kesukaran- kesukaran dewasa awal, dapat ditimbulkan oleh konsep-
konsep yang tidak realistis dalam benak pada dewasa awal (yang
meninggalkan masa remaja) tentang apa yang diharapkan dengan apa
yang dapat dicapai.
F. Masalah kesehatan pada tumbuh kembang dewasa pria
1. Penyakit Jantung
a) Definisi : kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk
gangguan itu sendiri bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada
pembuluh darah jantung, katup jantung, atau otot jantung. Penyakit
jantung juga dapat disebabkan oleh infeksi atau kelainan lahir.
b) Klasifikasi :
Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner), yaitu
penyempitan pada pembuluh darah jantung
Aritmia atau gangguan pada irama jantung
Penyakit jantung bawaan, yaitu kelainan jantung sejak lahir
Kardiomiopati atau gangguan pada otot jantung
Infeksi jantung, baik akibat akibat bakteri, virus, maupun parasit
Penyakit katup jantung, yaitu gangguan pada salah satu atau
keempat katup jantung
c) Manifestasi klinis : Penyakit jantung yang dapat terjadi baik dewasa
maupun anak-anak membuat pentingnya mendeteksi gejala-gejala

13
penyakit jantung agar terhindar dari resiko penyakit jantung yang
parah. Gejala-gejala yang dapat muncul antara lain nyeri dada, sesak
nafas, jantung berdebar, hingga cepat lelah. Adapun gejala-gejala tidak
khas yang menyertai seperti mual, muntah, dan tidak jarang ditemukan
pasien dengan penyakit jantung yang tidak bergejala. Hal tersebut
dikarenakan pasien menderita neuropati diabetik atau gangguan saraf
akibat penyakit diabet.
2. Penyakit paru-paru
a) Definisi : Penyakit paru-paru adalah kondisi yang membuat paru-paru
tidak dapat berfungsi secara normal. Beberapa yang paling umum, di
antaranya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia,
tuberkulosis, dan kanker paru. Penyakit tersebut dapat berasal dari
genetik, kebiasaan merokok, polusi udara, dan paparan bahan kimia di
tempat kerja. Penyakit-penyakit ini umumnya menunjukkan gejala
yaitu sulit bernapas, batuk kronis, mengi, dan nyeri dada. Kondisi yang
sudah parah dapat menyebabkan pasien batuk berdarah, infeksi kronis
yang tidak sembuh setelah diobati, dan kegagalan pernapasan.
b) Etiologi : Sebagian besar penyakit paru-paru disebabkan oleh
merokok. Asap rokok mengandung racun yang mengganggu kinerja
tubuh dalam menyaring udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.
Rokok pun dapat merusak silia (struktur mikroskopis yang bertugas
membuang debu dan kotoran dari udara yang terhirup) dan
memproduksi lendir berlebih. Hal ini menyebabkan penumpukan zat
racun di dalam paru-paru.
c) Manifestasi klinis : Gejala penyakit paru-paru yang paling umum
adalah sulit bernapas atau napas pendek, mengi, batuk, dan nyeri dada.
Gejala lain yang dapat muncul, termasuk radang saluran udara, dada
terasa sesak, sering mengalami infeksi pernapasan, dan produksi lendir
berlebih di dalam paru-paru. Jika tidak diobati, penyakit paru-paru
dapat menyebabkan penurunan berat badan, sianosis (kulit dan bibir
menjadi kebiruan karena darah kekurangan oksigen), batuk berdarah,
dan pembengkakan.

14
3. Penyakit ginjal
a) Definisi : istilah yang menggambarkan setiap gangguan pada ginjal.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan fungsi ginjal dalam membersihkan
dan menyaring limbah atau racun dari darah menjadi terganggu. Ginjal
adalah sepasang organ yang berbentuk seperti kacang. Organ ini
berada di area punggung bagian bawah. Saat fungsi ginjal terganggu,
dapat terjadi beragam komplikasi, seperti anemia, gangguan elektrolit,
hingga penumpukan racun.
b) Etiologi :
Menderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit hati
Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal
Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal yang berulang
Menderita obesitas
Memiliki pola makan yang tinggi garam atau gula
Memiliki kebiasaan jarang minum air putih sehingga
meningkatkan risiko kekurangan cairan
Berusia lanjut
Memiliki daya tahan tubuh yang lemah atau menderita penyakit
autoimun
Memiliki kelainan bentuk ginjal
c) Klasifikasi :
Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal
menurun secara bertahap selama lebih dari 3 bulan. Gagal ginjal
kronis dapat disebabkan oleh hipertensi, diabetes tipe 1 dan 2,
penyakit autoimun, atau penyakit infeksi pada ginjal.
Gagal ginjal akut
Pada jenis penyakit ginjal ini, penurunan fungsi ginjal terjadi
secara tiba-tiba. Gagal ginjal akut sering disebabkan oleh
kekurangan cairan dan darah, cedera pada ginjal, atau
sumbatan yang menyebabkan kembalinya cairan ke ginjal.

15
Batu ginjal
Penyakit batu ginjal disebabkan oleh penumpukan zat dan
mineral yang kemudian membentuk batu di ginjal. Kondisi ini
sering dipicu oleh penyakit asam urat atau infeksi saluran
kemih.
Penyakit ginjal polikistik
Penyakit ginjal polikistik ditandai dengan terbentuknya
kista-kista (kantong-kantong berisi cairan) di ginjal. Kondisi
ini disebabkan oleh kelainan genetik.
Infeksi ginjal
Infeksi ginjal bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Penyakit ginjal ini juga dapat terjadi akibat infeksi di saluran
kemih yang menyebar ke ginjal.
4. Kanker prostat
a) Definisi : kanker di dalam kelenjar prostat. Kondisi ini umumnya
ditandai dengan gangguan buang air kecil. Pada sebagian besar kasus,
kanker prostat menyerang pria usia di atas 50 tahun.
b) Etiologi : Penyebab dari kanker prostat adalah perubahan genetik atau
mutasi pada sel-sel yang berada di kelenjar prostat. Namun, penyebab
terjadinya mutasi itu sendiri masih belum diketahui dengan pasti.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan
risiko pria mengalami kanker prostat, yaitu:
Usia.
Mengidap obesitas.
Asupan serat yang tidak terpenuhi, seperti kurangnya asupan
likopen dan antioksidan.
Terpapar bahan kimia berbahaya.
Mengidap penyakit menular seksual.
Adanya riwayat genetik.
c) Manifestasi klinis : kanker prostat mungkin tidak menimbulkan gejala
pada tahap awal. Gejala baru akan timbul ketika prostat membesar atau

16
mengalami pembengkakan dan mulai memengaruhi uretra. Jika tahap
ini terjadi, biasanya gejala yang terasa, yaitu:
Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
Nyeri atau panas pada penis saat buang air kecil atau ejakulasi.
Merasa kandung kemih selalu penuh.
Darah dalam urine atau air mani.
Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.
Sulit untuk menahan buang air kecil.

G. Masalah Tumbuh kembang yang di di prioritaskan


Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit obstruksi saluran
napas yang bersifat kronik dan progresif, karakteristik penyakit ini berupa
keterbatasan aliran udara yang bersifat ireversibel dan penurunan fungsi paru
yang disebabkan oleh bronkitis kronik, emfisema, atau keduanya. Penyebab
utama PPOK adalah respon inflamasi berlebihan pada organ paru yang
berlangsung kronis dan progresif. Respon inflamasi ini disebabkan oleh polusi
udara, terutama asap rokok.(Tingkat et al., 2015)

H. Masalah Kesehatan Utama pada dewasa pria


Penyakit Paru Obstruktif Kronik dahulu disebut dengan Penyakit Paru
Obstruktif Menahun. Penyakit ini ditandai dengan adanya perlambatan aliran
udara yang tidak sepenuhnya reversibel. Perlambatan Aliran udara umumnya
bersifat progresif dan berkaitan dengan respons inflamasi yang abnormal
terhadap partikel atau gas iritan.
Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang
terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya. Dalam pencatatan
riwayat merokok perlu diperhatikan tentang, riwayat merokok, Perokok Aktif,
Perokok Pasif, Bekas perokok. Bila merupakan bekas perokok harus dinilai
derajat berat merokok dengan menggunakan Indeks Brinkman (IB), yaitu
perkalian jumlah rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama
merokok dalam tahun : • Ringan : 0-200 • Sedang : 200-600 • Berat : >600

17
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun
yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik.
Dengan komponen utama:

• Nikotin, zat berbahaya penyebab kecanduan

• Tar, bersifat karsinogenik

• CO, menurunkan kandungan oksigen dalam darah Merokok dapat


menyebabkan berbagai penyakit, khususnya kanker paru, stroke, penyakit
paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh
darah.

18
19
I. Menyusun Kuisioner
1. Identitas responden

NO VARIABEL HASIL INDIKATOR

A01 Nama …...........................................................

ᴏ 30 -34 Tahun

ᴏ 35-39 Tahun
A02 usia …...... Tahun ᴏ 40-44 Tahun
ᴏ 45-49 Tahun
ᴏ 50-54 Tahun

ᴏ Laki - laki
A03 Jenis Kelamin
ᴏ Perempuan

ᴏ PNS ᴏ TNI / ABRI / POLISI


ᴏ Wiraswasta ᴏ Satpam
A04 pekerjaan
ᴏ Karyawan ᴏ Ibu rumah tangga

ᴏ Honorer ᴏ Lainnya …..............

ᴏ Tidak Sekolah ᴏ Sempat / sedang kuliah

ᴏ SD ᴏ Diploma
A05 pendidikan terakhir
ᴏ SMP ᴏ Sarjana

ᴏ SMA ᴏ Pasca Sarjana

20
2. Riwayat Kesehatan Pribadi

ᴏ Tidak pernah
ᴏ jarang (kurang dari 10 kali)
selama 4 minggu terakhir,
B01
seberapa sering anda ᴏ beberapa kali (kurang dari 25 kali)
mengalami
sesak Nafas ? ᴏ sangat setuju

ᴏ setiap saat

ᴏ Jarang Batuk

ᴏ hanya ketika menderita flu dan


ketika Batuk, apakah anda infeksi saluran Nafas
B02 pernah mengeluarkan seuatu
seperti dahak atau lendir? ᴏ Ya, beberapa hari /bulan (5-7 hari)

ᴏ Ya, beberapa hari /minggu (3-4 hari)

ᴏ Ya, setiap Hari


pilihlah jawaban yang sangat
mendeskripsikan keadaan ᴏ sangat tidak setuju
Anda
dalam 12 bulan terakhir.
ᴏ tidak setuju
"Aktivitas saya berkurang
karena Permasalahan
B03 pernapasan saya" ᴏ tidak yakin
Aktivitas : Pekerjaan Yang
biasa anda lakukan sehari - ᴏ setuju
hari

ᴏ sangat setuju

21
3. Kebiasaan

ᴏ saya bukan perokok (bila merokok


kurang dari 100 rokok dan tidak
merokok dalam 1 bulan terakhir)

ᴏ saya sedang mencoba untuk


berhenti
merokok (bila merokok lebih dari
Apakah Anda Seorang 100
D01
perokok ? rokok tetapi sudah tidak merokok
dalam 1 bulan terakhir)

ᴏ Ya, saya seorang perokok (bila


merokok lebih dari 100 rokok dan
tetap merokok dalam 1 bulan
terakhir)

ᴏ Tidak ada

apakah ada anggota


D02 keluarga anda sering
merokok di dalam rumah ?
ᴏ Ya, Ada. Siapa anda ? .............

ᴏ kurang dari 1 bungkus perhari

berapa Jumlah rokok yang


D03
anda konsumsi ? ᴏ 1 - 2 per hari

ᴏ lebih dari 2 bungkus per hari


(sekitar ........ Bungkus)

22
J. Anamnesis yang di identifikasi
PPOK mempunyai progresivitas yang lambat, diselingi dengan fase
eksaserbasi akut yang timbul secara periodik. Pada fase eksaserbasi akut
terjadi perburukan yang mendadak dari perjalanan penyakitnya yang
disebabkan oleh suatu faktor pencetus dan ditandai dengan suatu manifestasi
klinis yang memberat. Secara umum resiko terjadinya PPOK terkait dengan
jumlah partikel gas yang dihirup oleh seorang individu selama hidupnya serta
berbagai faktor dalam individu itu sendiri.
1. Asap Rokok Dari berbagai partikel gas yang noxius atau berbahaya, asap
rokok merupakan salah satu penyebab utama, kebiasaan merokok
merupakan faktor resiko utama dalam terjadinya PPOK.3 Asap rokok
yang dihirup serta merokok saat kehamilan juga berpengaruh pada
kejadian PPOK karena mempengaruhi tumbuh kembang paru janin
dalam uterus. Anamnesis yang di lakukan :
Keluhan Utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit terdahulu dan pengobatan
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sosial ekonomi
Riwayat medis
K. Pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik, perlu diperhatikan keadaan umum dan tentunya
pemeriksaan toraks. Pasien dengan PPOK akan memiliki tanda hipoksemia
kronis, seperti sianosis dan clubbing finger.
a. Keadaan Umum :Perawakan pasien PPOK tipe emfisema seringkali
kurus akibat adanya muscle wasting dengan gaya bernapas cepat dan
pursed lips, serta kulit kemerahan (pink puffer). Sementara itu, pada
PPOK tipe bronkitis kronik lebih cenderung obesitas dan sianosis
(blue bloater. Pada kondisi eksaserbasi akut, pasien terlihat distress
atau gelisah akibat sesak napas yang dirasakan. Penurunan saturasi
oksigen bila sesak napas terjadi dalam derajat berat.

23
b. Kulit dan Ekstremitas : Pasien dapat mengalami sianosis sentral bila
terjadi penurunan oksigenasi pada darah arteri. Sianosis perifer,
terutama pada ujung-ujung jari dengan pembengkakkan jaringan di
bawah kuku jari (clubbing finger), terjadi akibat hipoksemia kronik.
Selain itu, bisa didapatkan edema ekstremitas inferior bila telah
terjadi komplikasi berupa gagal jantung kanan.

c. Pemeriksaan Toraks : Pada pasien yang mengalami sesak, bisa


tampak penggunaan otot-otot aksesoris pernapasan dan pelebaran
ruang interkostalis. Pada inspeksi, bisa terlihat adanya peningkatan
diameter toraks anteroposterior (barrel chest) terutama pada pasien
PPOK tipe emfisema. Pada auskultasi paru dapat terdengar mengi
atau ronki, serta penurunan fremitus vokal.

L. Solusi masalah kesehatan


1. Pengobatan PPOK dengan perubahan gaya hidup
Dalam kasus PPOK ringan, kebanyakan dokter akan menganjurkan
perubahan gaya hidup saja. Bahkan, perubahan gaya hidup ini tetap harus
dilakukan pada kondisi yang sedang atau parah. Perubahan gaya hidup
yang paling pertama adalah menghentikan penyebab PPOK yang paling
umum, yaitu merokok. Cobalah untuk menghindari asap rokok dan iritan
lainnya di udara, seperti debu, asap pembakaran, dan bahan kimia beracun
lainnya. Pastikan udara yang di hirup bersih dan bebas dari pemicu PPOK
2. Terapi oksigen
Terapi ini dapat membuat napas menjadi lebih mudah dan memasok
cukup oksigen bagi paru-paru. Terapi oksigen dapat membantu:
mengurangi gejala PPOK, memasok oksigen bagi darah dan organ lainnya,
memudahkan untuk tidur, mencegah gejala dan memperpanjang masa
hidup

24
3. Program rehabilitasi paru
Pengobatan PPOK lainnya adalah rehabilitasi paru (rehabilitasi
pernapasan). Ini adalah program khusus bagi para penderita penyakit paru.

M. Promosi Kesehatan

25
N. SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Pembahasan : Pentingnya Edukasi tentang Bahaya
Merokok Pada Usia Dewasa
Sub Pokok Pembahasan : Edukasi Tentang Bahaya Merokok Pada
usia dewasa Pria
Sasaran : masyarakat
Waktu :
Tempat :
Tanggal :

A. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran diharapkan masyarakat

teruatama dewasa Pria mampu menerapkan Pentingnya bahya merokok

secara mandiri.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu :

1. Mengetahui definisi
2. Mengetahui dampak dan penyakit apa saja
3. Mengetahui prosedur pelaksanaan

C. Materi
1. definisi

2. manfaat

3. prosedur pelaksanaan

D. Metode
Demonstrasi / Role play

E. Media
Video / Power Point / Leaflet

26
F. Kegiatan

No Kegiatan Respon Peserta Penanggung Jawab waktu

1 Pendahuluan - Menjawab salam Moderator 5 menit


- Memberi salam - Menyimak
- Menyampaikan pokok
bahasan
- Menyampaikan tujuan
- Kontrak waktu
- Menjelaskan aturan
kegiatan
2 Isi penyampaian materi

- definisi
- penyakit apasaja
- dampak Menyimak Pemateri 25 menit
- prosedur pelaksanaan

Penutup - Aktif bertanya 5 menit


- Memperhatikan
- Diskusi
- Menjawab
- Kesimpulan
pertanyaan
- Evaluasi
- Menjawab
- Memberi salam penutup
- salam

27
G. Evaluasi
1. Struktural
a. Video yang digunakan untuk menyampaikan materi
diharapkan sudah benar benar siap.
b. Kursi diharapkan cukup untuk peserta.

2. Proses
a. Pada saat penyuluhan sedang berlangsung peserta diharapkan
memperhatikan materi yang disampaikan.
b. Pada saat penyuluhan dilaksanakan peserta nyaman dengan
keadaan ruangan, tenang dan rileks dengan kegiatan
penyuluhan ini.

3. Hasil
Evaluasi hasil dilakukan dengan memberikan 3 pertanyaan
terkait dengan Pentingnya Edukasi tentang Bahaya Merokok Pada
Usia Dewasa yang meliputi :

a. definisi
b. penyakit apa saja dan dampak
c. prosedur pelaksanaan

H. Materi
1. Pengertian
Seperti yang kita ketahui, di zaman sekarang ada begitu banyak
remaja yang berusia kurang dari 18 tahun sudah mengonsumsi rokok.
Padahal, usia seseorang yang diperbolehkan mengonsumsi rokok adalah
remaja dengan usia di atas 18 tahun. Mengingat begitu banyak efek negatif
dari rokok, sudah seharusnya orang tua menghimbau anak agar tidak
mengonsumsi rokok di usia kurang dari 18 tahun, bila perlu tidak
mengonsumsinya sama sekali.

Rokok sebenarnya sudah dikenal masyarakat luas sebagai salah satu


penyebab kematian yang cukup besar di dunia. Rokok juga tidak hanya
memberika efek negatif bagi orang yang mengonsumsi saja, tetapi juga
dapat membahayakan dan memberikan efek negatif bagi orang disekitar
perokok. Rokok memberikan beberapa efek pada perokok salah satunya

28
adalah menurunkan kekebalan tubuh. Penurunan kekebalan tubuh ditandai
dengan kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan bibit penyakit
penyebab infeksi yang masuk melalui rokok yang dihisap asapnya. Ketika
seseorang merokok, tanpa disadari, organ dan komponen imunitas
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh
kekurangan asupan penting yang dibutuhkan seperti antioksidan dan
oksigen.

Selain itu, berbagai penelitian telah membuktikan ada banyak


bahaya merokok bagi kesehatan diantaranya dapat menyebabkan penyakit
asma, infeksi paru-paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-
paru, serangan jantung, stroke, demensia, disfungsi ereksi (impoten), dan
sebagainya.
2. Penyakit
a) Resiko kanker
Bukan hanya memicu masalah paru-paru pada perokok, merokok juga
bisa menyebabkan kanker di bagian tubuh lainnya seperti :
mulut,
laring (kotak suara),
faring (tenggorokan),
kerongkongan,
ginjal,
serviks,
hati,
kandung kemih,
pankreas,
perut, dan
kolon.
Ketika sel-sel tubuh terpapar asap rokok, saat itu pula sel dalam bahaya.
Jenis rokok apa pun yang Anda isap, risiko kanker tak bisa dihindarkan.
Oleh sebab itu, dampak negatif merokok sangat berbahaya untuk organ-
organ tubuh karena bisa rusak secara perlahan.

29
b) Risiko diabetes
Perokok aktif berisiko 30 – 40% lebih tinggi terkena diabetes
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Ini karena nikotin dalam
rokok bisa membuat kadar gula darah menjadi terlalu naik atau turun. Selain
itu, kandungan ini juga dapat mengubah proses kimia dalam sel, sehingga
tidak bisa merespons insulin. Kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
Saat resistensi insulin terjadi, kadar gula darah di dalam tubuh bisa terlalu
tinggi. Hal ini dikarenakan hormon insulin bertugas membantu tubuh untuk
menyerap glukosa.
c) Sistem imun melemah
Bahaya lain dari merokok, yakni bisa melemahkan sistem kekebalan
tubuh karena rokok mengandung tar dan zat kimia. Melemahnya sistem
kekebalan tubuh juga membuat menjadi lebih rentan terkena penyakit
autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau rematik.
d) Masalah sistem pernapasan
Asap rokok adalah zat yang bisa merusak paru-paru dan memicu
gangguan pernapasan. Seiring berjalannya waktu, kerusakan ini bisa
menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang tidak dapat
disembuhkan. Beberapa penyakit lainnya akibat merokok yang berkaitan
dengan sistem pernapasan, seperti emfisema dan bronkitis.

3. Dampak
Penyakit Akibat Bahaya Merokok Bagi Kesehatan. Seperti yang
dijelaskan diatas, bahwa banyak sekali zat kimia yang sifatnya racun
terdapat dalam sebatang rokok. Apabila dalam sehari kita menghabiskan 6
batang atau setengah bungkus sudah berapa racun yang dihisap? Kemudian
racun itu terakumulasi dari bertahun-tahun menjadi perokok, tentu hal ini
hampir sama akibatnya dengan bahaya narkoba. Untuk itulah, sebaiknya
Anda ketahui sekarang juga beberapa penyakit berbahaya yang diakibatkan
oleh rokok, seperti pada uraian bahaya merokok bagi kesehatan tubuh di
bawah ini:

30
a) Penyakit paru-paru
Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat
asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk
ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami
radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang
menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa
berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan
ini tentu sangat beresiko dan bisa menyebabkan kematian. Maka
sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih baik berhenti merokok dari
sekarang juga. Bukankan lebih baik mencegah daripada mengobati?
Dengan demikian sebelum terjadi penyakit bahaya tersebut sebaiknya
cegah dengan berhenti merokok.
b) Penyakit impotensi dan organ reproduks.
Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa
mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh
para perokok. Sebab kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun
tersebut bisa mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu
saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu,
sebelum hal itu terjadi maka kurangi secara perlahan konsumsi rokok
Anda. Terutama untuk usia remaja-dewasa karena efek bahaya
merokok bagi kesehatan remaja yang bisa menyebabkan resiko tidak
memiliki keturunan. Sedangkan pada wanita yang merokok, efek dari
rokok juga bisa mengurangi tingkat kesuburan wanita.
c) Penyakit lambung
Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot
di bawah kerongkongan semakin meningkat. Otot sekitar saluran
pernafasan bagian bawah akan lemah secara perlahan sehingga proses
pencernaan menjadi terhambat. Bahaya merokok bagi kesehatan juga
bisa dirasakan sampai ke lambung, karena asap rokok yang masuk ke
sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan
menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih

31
sulit diobati. Tentu jika sudah mengetahui resiko ini kesadaran untuk
berhenti merokok bisa semakin tinggi.
d) Resiko stroke
Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek
samping rokok bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah.
Ketika pelemahan tersebut terjadi dan kerja pembuluh darah terhambat
bisa menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang bisa
beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang
darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya. Penyebab stroke
tersebut bersumber dari kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, tar,
karbon monoksida dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok.
Sehingga bahaya merokok bagi kesehatan terkena stroke hampir 505
terjadi pada seorang perokok aktif.

32
4. Prosedur

No Tahap Prosedur Tindakan


1 Tahap Pra a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
Interaksi

2 Tahap a. Beri salam


Orientasi b. memperkenalkan diri (untuk pertemuan pertama)
c. jelaskan tujuan dan prosedur.

3 Tahap kerja

4 Tahap a. Melakukan evaluasi


Terminasi b. Berpamitan
c. Membereskan alat
d. Mencuci tangan
e. mencatat kegiatan dalam lembar catatan

33
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (no date) ‘Konsep Dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa’.
Available at: https://arihdyacaesar.files.wordpress.com/.../konsep-dasar-
dewasa1.doc.

Dahuluan, P. E. N. (2006) ‘STI MULASI TUMBUH KEMBAN G ANAK


MENCAPAI TUMBUH KEMBAN G YAN G OPTI MAL’, pp. 1–10.

Maulidya, F., Adelina, M. and Alif Hidayat, F. (2018) ‘Periodesasi Perkembangan


Dewasa’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–
1699.

Nurhazlina Mohd. Ariffin, M. J. S. R. K. (2021) ‘Perkembangan Usia Dewasa :


Tugas Dan Hambatan Pada Korban Konflik Pasca Damai’, Bunayya :
Jurnal Pendidikan Anak, 7(2), p. 114. doi: 10.22373/bunayya.v7i2.10430.

Oliver, J. (2013) ‘Masa Perkembangan Dewasa Tengah’, Journal of Chemical


Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Pertiwi (2018) ‘Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Kesehatan’, Inegritas


Penggunaan Gadget, pp. 1–260. Available at:
http://repository.radenintan.ac.id/10934/.

Sejati, S. (2016) ‘Perkembangan Spiritual Remaja dalam Perspektif Ahli’, Hawa,


1(1). doi: 10.29300/hawapsga.v1i1.2231.

Tingkat, P. et al. (2015) R aka.

Triana, Y. (2009) ‘Pengertian Dewasa Awal’, (2002), pp. 1–23. Available at:
http://repository.untag-sby.ac.id/96/9/f.

34

Anda mungkin juga menyukai