Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI KEPADA MASYARAKAT


WEBINAR DENGAN TEMA
“ PEMENUHAN NUTRISI PADA ANAK ‘

wWwwe

OLEH:

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI SERJANA ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha , karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya telah memberikan kesehatan dan kekuatan
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal pengabdian masyarakat ini pada
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan ITKES Wiyata Husada Samarinda
2021/2022 dengan tema kegiatan “ pemenuhan nutrisi pada anak ” dapat
terselesaikan tepat pada
Proposal KIE ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat dan
dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun material sehingga sedikit demi
sedikit kendala tersebut dapat diatasi dengan baik, oleh karena itu kami
menghaturkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam pembuatan proposal kegiatan ini.
Selain dari pada itu kami juga berharap agar proposal ini dapat berguna serta
bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan terapan dalam proses
pembelajaran, giat dalam mencari ilmu pengetahuan juga sumber-sumber yang
sangat banyak. Proposal ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kami
berharap saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kemajuan kita semua.

Samarinda, 01 Juni 2022

Panitia
HALAMAN PENGESAHAN
KEGIATAN KIE KEPADA MASYARAKAT
“PEMENUHAN KEBUTAHAN NUTRISI KEPADA ANAK”
Disusun Oleh :
1. Berkat Alim (200110006)
2. Matilda Selea Long (200110020)
3. Meydina Melysha Putri (200110021)
4. Mira Indira Gita Keliani (200110022)
5. Mutiara Putri Allolangi (200110023)
6. Natasia Fiadelvia Hiroh (200110024)
7. Nining Sudrianti (200110025)
8. Nur Hasanah (200110026)
9. Nurul Eka Santi (200110027)
10. Paulina Estefania Bara (200110028)
11. Puji Atmini (200110029)
12. Rizky Indah Sari (200110031)
13. Rossyana Amelia Maulidina (200110032)
14. Sintia Febriayana Puri (200110033)
15. Siti Fitriani zulkaidah (200110034)
16. Syarifah Akmal Maulia A. (200110035)
17. Yoka Jesiska (200110036)
18. Yuliana Faridah (200110037)
19. Rilla Tiara Dwi Risna (1711711791)
Telah Disetujui Oleh Coordinator Dan Dosen Pembimbing
Pada Tanggal ..............................
SUSUNAN DOSEN PEMBIMBING
Dosen Koordinator Dosen Pembimbing
Keperawatan Anak Kegiatan KIE

Ns. Sumiati Sinaga, M.Kep Ns. Aries Abiyoga, M.Kep


NIM: NIM:
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kata Nutrisi berasal dari kata “nutrition” yang di Indonesia lebih dikenal
dengan sebutan “gizi” yang memiliki makna sebagai makanan yang
menyehatkan. Nutrisi atau zat gizi terdapat dalam asupan makanan yang
dikonsumsi. Namun tidak semua makanan yang dikonsumsi mengandung
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pertumbuhan dan
perkembangan. Banyak makanan yang beredar dilingkungan sekitar anak
mengandung zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh bahkan tergolong
berbahaya, seperti halnya makanan yang mengandung pengawet, pewarna
buatan, pemanis buatan, yang akan memberikan dampak negative pada tubuh
anak sehingga dapat menghabat proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Secara umum dinegara berkembang ibu memiliki peranan yang sangat
penting dalam memilih dan menyiapkan sajian makanan untuk dikonsumsi
keluarganya. Sehingga pengetahuan ibu akan mempengaruhi jenis pangan dan
mutu gizi makan yang dikonsumsi keluarganya . Keadaan kesehatan gizi anak
sangat bergatung padan tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi dintentukan oleh
kualitas dan kuantitas makanannya. Kualitas hidangan makanan ditunjukkan
oleh ada tidaknya kadungan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
susunan hidangan. Sedangkan kuantitas menunjukkan jumlah setiap zat gizi
terhadap kebutuhan tubuh. Jika susunan hidangan makanan dapat memenuhi
kebutuhan tubuh, baik dari segi kualitan maupun kuantitas, maka tubuh
berada pada kondisi kesehatan yang baik.
Kehidupan manusia pada usia 0-6 tahun sering dikenal dengan masa emas
(golden age). Masa tersebut merupakan masa penting dalam kehidupan
manusia dan membutuhkan perhatian yang sangat mendalam. Ini dikarenakan
pada masa tersebut manusia sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan terjadi dengan pesatnya. Pada masa ini tubuh manusia
mengalami pertumbuhan, begitu juga dengan psikomotorik, mental dan sosial
juga mengalami perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal/merupakan factor yang berasal dari dalam tubuh
manusia itu sendiri seperti gen, ras dan jenis kelamin, sedangkan faktor
ekternal/luar berasal dari lingkungan, stimulus, sosial, ekonomi dan nutrisi.
Nutrisi atau gizi merupakan faktor mutlak yang diperlukan oleh tubuh dalam
proses tumbuh kembang. Kebutuhan nutrisi untuk setiap orang berbeda-beda
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan aktifitas. Nutrsi yang dibutuhkan
anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan
asupan nutrisi lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Hal ini karena anak
prasekolah masih dalam fase tumbuh kembang. Anak usia dini disebut juga
dengan masa prasekolah, dikarenakan pada masa ini anak mulai melatih
berbagai gerakan refleks fisik motorik, dan panca inderanya, sehingga anak
siap untuk menempuh pendidikan ke tahap selanjutnya itu pendidikan dasar.
Selain itu, pada anak usia dini mulai belajar tentang berbagai hal di
lingkungannya. Rasa ingin tahu yang besar, dan aktifitas yang banyak harus
diimbangi dengan nutrisi yang bergizi. Pada masa 1-5 tahun (balita)
kebutuhan nutrisi anak menjadi lebih meningkat dari sebelumnya, hal ini
dikarenakan pada periode ini banyak melakukan dan menemukan hal-hal
baru. Dalam hal ini nutrislah yang memgang peran yang sangat besar pada
tubuhnya .
Nutrisi terdapat pada berbagai jenis makan, oleh karna itu pemberian
makanan pada anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan
perkembangan harus sangat diperhartikan dari segi kadungan nutrisnya
maupun tingkat keanekaragamannya. Makananpun hendaknya memenuhi
syarat kecukupan zat gizi sesuai dengan susunan menu seimbang, serta besar
porsi disesuaikan dengan daya terima serta tidak lupa memperhatikan syarat
kebersihan.
A. Tujuan Umum
Memahami pentingnya pemenuhan nutrisi

B. Tujuan Khusus
Memahami komponen-komponen zat gizi
Memahami pentingnya penilaian status nutrisi
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penuhan nutrisi

C. Manfaat
Peserta diharapkan memahami pentingnya pemenuhan nutrisi dan
memahami penilaian status gizi serta fakto-faktor apa saja yang
mempengaruhi pemenuhan nutrisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pembahasan
1. Pengerian Kebutuhan Nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai
penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan
protein, anemia, defesiensi yodium, defisiensi seng(Zn) defesiensi vitamin
A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat
menghambat tmbuh kembang anak. Kebutuhan nutrisi juga dapat
membantu alam aktifitas sehari-hari karena nutrisi juga sebagai sumber
tenanga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai
sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada anak haruslah seimbang diantara zat gizi lain, mengingat
banyak sekali yang kita temukan berbagai masalah dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang seperti tidak suka makan, tidak
mau atau tidak mampu untuk makan pada hal yang tidak disukai makanan
yang mengandung zat gizi yang seimbang sehingga harapan dalam
pemenuhan gizi harus selaras, serasi dan seimbang tidak terlaksa,
disamping itu pada anak sakit dapat dijumpai masalah masukan nutrisi
yang kurang, sedangkan kebutuhan dalam tubuh semakin meningkat
sehingga akan membutuhkan makanan tambahan seperti kalori, vitamin,
dan mineral. Komponen-komponen zat gizi diantaranya adalah :
a. Karbohidrat
` Kebutuhan akan karbohidrat bergantung pada besarnya kebutuhan akan
kalori. Belum ada anjuran berapa jumlah karbohidrat yang harus
dikonsumsi dalam satu hari. Namun, sebaiknya 60-70% energi dipasok
oleh karbohidrat. Jenis karbohidrat yang sebaiknya diberikan adalah
laktosabukan sukrosa, karena laktosa bermanfaat untuk saluran
pencernaan bayi (Arisman, 2008).
b. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam mengangkut vitamin
A, D, E, K yang larut dalam lemak. Seperti halnya karbohidrat dan
protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Bobot energi yang
dihasilkan per gram lemak adalah 2,25 kali lebih besar daripada
karbohidrat dan protein, 1gr lemak akan menghasilkan 9 kalori,
sedangkan 1gr karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kalori
(Hidayat, 2009).
c. Protein
Protein merupakan sumber asam amino esesnsial yang diperlukan
sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan
protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormon serta antibodi;
menggangi sel-sel tubuh yang rusak; memelihara keseimbangan asam
basa cairan tubuh dan sumber energi (Adriani & Wirjatmadi, 2016).
d. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80% dari berat badan
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air bagi tubuh
dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai
yodium untuk ion, transport nutrien dan produk buangan dan
pengaturan suhu tubuh. Sumber zat air dapat diperoleh dari air dan
semua makanan (Pudjiadi (2001, dalam Hidayat, 2009)).
e. Vitamin
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu
kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh.
Kekurangan vitamin akan menyebabkan terganggunya kesehatan. Oleh
karena itu, diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang
idealnya bisa diperoleh dari makanan. Jumlah asupan kecukupan
vitamin per hari untuk perawatan kesehatan ditentukan oleh RDA
(Recommended Daily Allowance) (Yuliarti, 2009).
f. Mineral
Mineral adalah nutrien mikro yang sangat dibutuhkan tubuh terutama
untuk proses metabolisme. Mineral dikelompokan menjadi dua kategori
yaitu mayor dan minor berdasarkan tingkat asupannya dan bukan
berdasarkan kebutuhannya. Mineral yang dibutuhkan dalam tingkat
asupan yang lebih besar dari 100mg per hari maka dimasukan ke dalam
kelompok mineral mayor. Termasuk mineral mayor adalah kalium,
fosfor, kalsium, natrium, klorida, magnesium, dan sulfur, sedangkan
yang termasuk mineral minor atau trace mineral adalah boron,
kromium, kobalt, copper, fluorida, iodin, besi, mangan, molybdenum,
selenium, silikon, vanadium, dan seng.
2. Penilaian status Nutrisi
Tubuh membutuhkan bahan bakar untuk menyediakan energi
untuk metabolisme dan perbaikan sel, fungsi organ, pertumbuhan,
serta pergerakan tubuh.Laju metabolisme basal (Basal Metabolic Rate/
BMR) adalah energi yang di butuhkan untuk memepertahankan
aktivitas kelangsungan hidup (bernapas, sirkulasi, denyut jantung, dan
suhu) pada periode waktu tertentu saat istirahat. Faktor-faktor seperti
usia, berat badan, jenis kelamin, demam, kelaparan, menstruasi,
penyakit, cidera, infeksi, tingkat aktivitas, atau fungsi tiroid dapat
memengaruhi kebutuhan energy. Penggunaan energi istirahat (Resting
Energy Expenditure/ REE) atau laju metabolisme istirahat adalah
jumlah energi yang dibutuhkan oleh individu selama 24 jam sehingga
tubuh dapat mempertahankan semua aktivitas kerja internal saat
beristirahat. Faktor yang memengaruh metabolisme adalah penyakit,
kehamilan, laktasi, dan tingkat aktivitas. Di rumah sakit, hitung
kebutuhan energi dengan menghitung konsumsi oksigen, produksi
karbon dioksida, dan ekskresi nitrogen rata-rata pada table
metabolisme (Potter & Perry, 2010).
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan
merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi (Wartonah
Tarwoto, 2006).
a. Keseimbangan energy
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia
membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan
lingkungannya. Keseimbangan energi = Pemasukan energy –
pengeluaran energi Atau Pemasukan energi = Total
pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang disimpan)
1) Pemasukan energi, Pemasukan energi merupakan
energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
Makanan merupakan sumber utama energi manusia.
Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara
kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat.
Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori.
Satu kilokalori juga disebut juga satu kalori besar (K)
atau kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air besar 1 derajat celcius. Satu
kkal = 1 K atau sama dengan 1.000 kalori. Ketika
makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan
glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang
disimpan dalam hati dan jaringan otot.
2) Pengeluaran energi, Pengeluaran energi adalah energi
yang digunakan oleh tubuh untuk mensupport jaringan
dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin tripshsfat
(ATP). Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh
Basal Metabolism Rate (BMR) dan aktivitas fisik.
Kebutuhan (0,1 x (Energi energi setiap = (BMR + 24) +
Konsumsi + untuk hari ditentukan kkal setiap hari)
aktivitas) dengan rumus Jika nilai pemasukan energi
lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan terjadi
keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan
dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan
berat badan. Sebaiknya, jika pemasukan energi lebih
banyak dari pengeluaran energi maka terjadi
keseimbangan positif, kelebihan energi akan disimpan
dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
3) Basal Metabolism Rate (BMR), Basal Metabolism
Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh sepergi
pergerakan jantung, pernapasan, peristaltik usus,
kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori
basal dipengaruhi oleh:
a) Usia, Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme
basal bertambah dengan cepat, hal ini berhubungan
dengan faktor pertumbuhan. Setelah usia 20 tahun
lebih konstan.
b) Jenis kelamin, Kebutuhan metabolisme basal laki-
laki lebih besar dibanding wanita. Pada laki-laki
kebutuhan BMR 1,0 kkal/Kg BB/jam sedangkan
pada wanita 0,9 kkal/Kg BB/jam.
c) Tinggi dan berat badan, Tinggi dan berat badan
berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh. Makin
luas pengeluaran panas akan lebih banyak sehingga
kebutuhan basal metabolisme lebih besar. 4)
Kelainan endokrin Hormon tiroksin berpengaruh
terhadap metabolisme, peningkatan tiroksin
mislanya pada hipertiroid akan meningkatkan basal
metabolisme sedangkan penurunan kadar tiroksin
akan menurunkan metabolisme.
d) Suhu lingkungan, Suhu lingkungan yang lebih
dingin akan menigkatkan metabolisme untuk
menyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak
memproduksi panas.
e) Keadaaan sakit, Pada orang sakit suhu tubuh
meningkat. Peningkatan suhu tersebut akan
mempercepat reaksi kimia, di mana peningkatan 1
OC akan meningkatkan Bmr sebanyak 14%.
f) Keadaan hamil, Konsumsi oksigen pada orang
hamil meningkat untuk memenuhi kebutuhan dan
pertumbuhan janin, sehingga metabolisme juga akan
meningkat.
g) Keadaan stres dan ketegangan, Keadaan stres dan
keterangan akan merangsang produksi katekolamin
yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index


(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW) (Carpenito, LJ. 2012).
a. Body Mass Index (BMI), Merupakan ukuran dari gambaran berat
badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total
lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan
berat badan (over weight) dan obesitas. Rumus BMI diperhitungkan:
BB (Kg)/ (TBxTB (M) atau BB (pon) x 704,5 TB (inci)
b. Ideal Body Weight (IBW), Merupakan perhitungan berat badan
optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah
jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi
10% dari jumlah itu.

3. Etiologi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi Pemenuhan
nutrisi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Sosial Ekonomi,
Status sosial ekonomi yang salah satunya adalah pekerjaan
dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan jenis maupun kualitas
makanan. Perubahan gaya hidup tentang konsumsi makanan pada
anak secara tidak langsung dipengaruhi oleh pekerjaan, tetapi
pekerjaan banyak dihubungkan dengan pendapatan yang fungsinya
adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan keluarga.
Makanan jadi, daging, buah dan sayur, akan kesulitan untuk
dijangkau oleh penduduk miskin yang tinggal di pedesaan.
Konsumsi makanan seseorang dibatasi oleh pendapatan. Perbedaan
kelompok sosial juga memberikan perbedaan dalam konsumsi
pangan, jenis makanan tertentu terkadang tidak disukai oleh
masyarakat di kelompok sosial yang lain (Sediaoetama, 2010).
b. Prefensi Anak Terhadap Makanan,
Preferensi anak terhadap makanan dapat diartikan sebagai
tingkat kesukaan atau ketidaksukaan anak terhadap jenis makanan
tertentu dan preferensi makan ini berpengaruh juga pada konsumsi
pangan. Anak – anak usia prasekolah merupakan penggemar
makanan dan sangat menyadari makanan kesukaan mereka
daripada anak yang usianya lebih muda. Anak usia prasekolah juga
sebagian besar kurang menyukai sayur hal ini dikarenakan mereka
mengira bahwa sayur itu berasa pahit sehingga mereka kurang suka
mengkonsumsinya dan ada juga beberapa orang tua yang
mempunyai anggapan tabu tentang beberapa jenis sayuran, hal ini
membuat orang tua melarang anak mereka untuk mengkonsumsi
sayuran tersebut. Anak usia prasekolah juga kurang mengkonsumsi
buah hal ini bukan karena tidak suka tetapi karena mereka hanya
mau makan buah kesukaan mereka saja. Anak – anak prasekolah
juga terkadang tidak menghabiskan buah yang disajikan oleh orang
tuanya serta ada pula orang tua yang melarang anaknya memakan
beberapa jenis buah karna masih menganggap tabu beberapa jenis
buah tersebut (Khuril’in, 2015)
c. Budaya ,
Jenis makanan yang dikonsumsi juga sangat ditentukan
oleh faktor budaya dan letak geografis. Setiap wilayah geografis
mempunyai jenis makanan tertentu yang dikonsumsi akan tetapi
tidak umum dikonsumsi di wilayah yang lain (Baliwati, 2009).
d. Agama/Kepercayaan,
Jenis makanan yang dikonsumsi juga dipengaruhi oleh
agama dan kepercayaan, seperti daging babi yang tidak
diperbolehkan dikonsumsi oleh umat Islam dan Yahudi Ortodoks,
dan beberapa agama melarang untuk mengkonsumsi jenis makanan
atau minuman tertentu (Baliwati, 2009)
e. Penyediaan Makanan,
Orang tua yang tidak pernah menyajikan makanan tertentu
dapat merugikan anak karena dapat membuat anak tidak mengenal
jenis makanan tersebut sehingga tidak dapat mengkonsumsinya.
Penyediaan makanan keluarga biasanya dilakukan oleh seorang
ibu. Menyediakan makanan untuk keluarga khususnya anak
prasekolah harus diperhatikan dengan benar terutama tentang
kebutuhan gizi anak prasekolah yang bermanfaat untuk mencapai
tumbuh kembang yang optimal (Khuril’in, 2015).
f. Pengetahuan Ibu,
Pengetahuan gizi ibu mempunyai manfaat penting bagi
anak usia prasekolah apabila ibu tersebut dapat menerapkan
pengetahuan gizi yang dimiliki. Ibu adalah orang yang sangat
berpengaruh terhadap makanan yang dikonsumsi oleh keluarganya.
Sebagai penyelenggara makanan dalam rumah tangga, ibu harus
mengetahui kebutuhan gizi yang diperlukan oleh anggota
keluarganya terutama anak usia prasekolah. Pengetahuan ibu
sangat berpengaruh terhadap konsumsi makanan, jenis lauk, buah,
sayur pada anak prasekolah. Ibu harus mengetahui pentingnya
konsumsi ikan, sayur, dan buah untuk anaknya oleh karena itu
pengetahuan gizi ibu berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis
ikan, sayur, dan buah yang akan disajikan dalam keluarga,
bagaimana cara pengolahan sayuran agar nutrisi dalam sayuran
tidak hilang, dan bagaimana cara menyajikan ikan, sayur, dan buah
supaya anak prasekolah tertarik untuk mengkonsumsinya
(Khuril’in, 2015).
g. Kesehatan Anak,
Kebiasaan makan sangat dipengaruhi oleh kesehatan anak.
Makanan yang lembut cenderung akan dipilih oleh anak saat
mengalami sariawan atau sakit gigi. Orang akan memilih menahan
lapar dari pada makan saat mengalami kesulitan menelan.
Pemenuhan nutrisi yang baik bagi anak pra sekolah, yakni
pemenuhan nutrisi gizi seimbang, seimbang jenis, jumlah, dan
jadwalnya (3J). pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya
membutuhkan makanan yang hanya mengenyangkan perut saja
(Almatsier, 2009)
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Jenis kegiatan
Kegiatan KIE dengan tema “Pemenuhan Nutrisi pada anak “

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan


1. Lokasi :
2. Tanggal : Juni 2022
3. Waktu : Pukul 09:00 - Selesai Wita
4. Sasaran : orang tua

C. Susunan Acara
No Jam/ Durasi Kegiatan Penanggung Jawab
1 08.30 – 09.00 Persiapan seluruh peserta
Panitia
30 menit beserta panitia

2 09.00 – 09.05 Pembukaan oleh MC MC/ Mutiara


5 menit
3 09.05 - 09.10 Pembacaan Doa Siti Fitriani
5 menit
5 09.10 - 09.15 Sambutan dari Ketua Panitia Berkat Alim
5 menit
6 09.15 – 09.20 Menyerahkan jalannya MC/ Yoka Jesisca
5 menit diskusi oleh MC ke
Pemateri
7 09.20 - 09.40 Penyampaian Materi Oleh : Sie. Acara
20 menit Rossyana amelia
8 09.40 – 10.00 Penyampaian Materi Oleh : Sie. Acara
20 menit Sintia Febriana
9 10.00 – 10.15 Sesi Diskusi MC
15 menit
10 10.15 – 10.20 Penutup MC
20 menit

D. Rincian Pengeluaran Dana Kegiatan


No Keterangan QTY Satuan Jumlah
1. Devisi Konsumsi
Snack kotak 40 ktk Rp.8.000 Rp. 320.000
2. Devisi Humas
Bensin 2 liter Rp. 10.000 Rp. 20.000
3. Devisi Perlengkapan
1 Spanduk 1 Pcs Rp. 150.000 Rp. 150.000
2 Print Flayer 20 Rp. 750,00 Rp. 15.000
Lembar
3
Print proposal 1 Rp. 1000.00 Rp. 23.000
rangkap
E. Susunan Panitia
Ketua Umum : Berkat Alim
Seksi Acara
1. Mutiara (MC)
2. Rossyana (Materi)
3. Sintya (Materi)
4. Siti Fitriani (Doa)
5. Delvia (Dokumentasi)
Seksi Humas
1. Puji Atmini
2. Yuliana
3. Rizky Indah
4. Syarifah Akmal
Seksi Perlengkapan
1. Mira Indira
2. Nining Sudrianti
3. Paulina Estefania
4. Rilla Tiara
5. Yoka Jesisca
6. Mathilda selea

Seksi konsumsi
1. Nurul eka santi
2. Meydina Melysha
3. Nur Hasanah

Samarinda, 01 Juni 2022


Ketua Panitia

(Berkat Alim)
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak.
Melalui aspek peran orang tua dalam membesarkan anak
menujukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki kepedulian
terhadap anaknya terutama dalam memenuhi kebutuhan anak yang penting
dalam menunjang gizi dan perkembangan serta menjadikan anak dapat
hidup secara sehat.Selain itu,orang tua juga memiliki kepedulian dalam
membesarkan anaknya.
Dari aspek peran orang tua dalam megarahkan anak menujukkan
bahwa orang tua perlu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan
anak dan tujuannya,banyak menggali informasi tentang pendidikan
anak,dan memahami kiat mendidik anak secara praktis.Dengan demikian
setiap gejala dalam tahap-tahap pertumbuhan anak dapat ditanggapi
dengan cepat.Sebelum mentransfer nilai,kedua orang tua harus
melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Dari uraian kesimpulan diatas,terdapat beberapa saran mengenai
permasalahan tentang peran orang tua dalam pemenuhan gizi anak
balita,yaitu:
1. Diharapkan kepada orang tua agar dapat melakukan upaya
pemenuhan gizi anak sejak dini yakni dengan memberikan air susu
ibu (ASI) pada anak,memberikan gizi yang seimbang pada keluarga
yang disajikan pada menu setiap hari dan memantau pertumbuhan
anak dan perkembangan fisik dan fungsi tubuh.
2. Diharapkan kepada orang tua untuk selalu memperhatikan zat-zat
gizi yang terkandung dalam setiap makanan sehari-hari. Kekurangan
gizi berdampak buruk pada perkembangan tubuh manusia namun
kelebihan gizi juga dapat memberi efek negatif pada kesehatan untuk
itu sebaiknya kita harus memberi gizi yang seimbang pada tubuh
sehingga kita dapat hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetia, A. ‘Hubungan Pola Pemenuhan Nutrisi dengan Kadar Hemoglobin pada Anak
Jalanan di Kota Malang’, Jurnal ilmiah keperawatan, 3, pp. 1–7.

{Formatting Citation}Dr. Vladimir, V. F. Gastronomía ecuatoriana y turismo local., 1(69),


pp. 5–24.

Putu Eka Nopitasari, M. H. (2021) ‘Received: Januari 2021; Accepted: April 2021;
Published: Juni 2021’, Online Keperawatan Indonesia, 4(1), pp. 1–11.
Hari/ Tanggal Materi Konsultasi Saran Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai