Anda di halaman 1dari 18

Makalah Gizi dan Diet

Kebutuhan nutrisi untuk Anak usia Sekolah

Dosen: Herwati. SKM.M.Biomed

Disusun oleh kelompok 2:

1. Agam Mauluddin (223110282)


2. Anisa Fahira Pasha (223110284)
3. Dhea Amelia Anjani (223110286)
4. Dzikra Fadila (223110287)
5. Fashallyki Syatifa Dafrizon (223110288)
6. Gusti Rada (223110292)
7. Meilisa Witri Ananta (223110298)
8. Naka Matri Wijaya (223110300)
9. Nerissa Arviana Adesha (223110301)
10. Nofira Jonnisa ( 223110302)
11. Puja Dwi Arini (223110304)
12. Rahma Dhiya Aulia (223110305)
13. Raihan Maulana Syairazi (223110306)
14. Ratu Marisa Putri (223110307)
15. Rendy Yazid Alfarizi (223110308)
16. Sarah Novita (223110311)
17. Silvi Fathonah (223110312)
18. Syakhinah Ukhlia Nada (223110314)
19. Tarisa April Wiliya (223110315)
20. Tri Junia Permata Roza (223110316)

KELAS 1.B

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya lah tugas makalah mata kuliah Gizi
dan Diet tentang Kebutuhan nutrisi untuk Anak usia Sekolah dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sholawat beserta salam tak lupa
kita curahkan kepada baginda kita yakninya Nabi besar Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah hingga ke zaman yang
penuh dengan pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, samua kritik dan saran oleh pembaca akan
penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah penelitian lebih
lanjut. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan…………………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi Dari Usia Anak Sekolah…………………….
B. Fungsi Nutrisi untuk Anak Usia Sekolah……………………….
C. Tujuan Pemberian Nutrisi untuk Anak Usia Sekolah…………..
D. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi…………………………………
1. Perhitungan BB Ideal Anak Usia Sekolah………………..
2. Perhitungan Kebutuhan Energi Anak Usia Sekolah………
E. Apa saja asupan makanan untuk Anak Usia Sekolah…………..
F. Gangguan Nutrisi pada Anak Usia Sekolah…………………….
G. Upaya Peningkatan Nutrisi pada Anak Usia Sekolah………….
H. Gangguan/Masalah Nutrisi Pada Bayi………………………….
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak usia sekolah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
yang cepat. Mereka merupakan kunci generasi penerus yang akan
menentukan suatu kualitas bangsa di masa depan. Upaya yang dilakukan
untuk mewujudkan hal tersebut dengan pemberian makanan yang bergizi.
Makanan yang bergizi diberikan sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang
benar, sehingga anak tumbuh kembang dengan baik.
Pemberian makanan anak sekolah biasa berlaku pada sekolah yang
menerapkan program full days. Sekolah full days berarti anak beraktivitas
seharian di sekolah. Lamanya waktu belajar dalam satu hari yaitu 9 jam,
sehingga siswa lebih lama tinggal di sekolah dan melewati makan siang.
Salah satu cara memenuhi kebutuhan gizi anak, pihak sekolah menyediakan
makanan dan minuman bagi siswa. Penyediaan makanan tersebut dapat
membantu anak mencapai status gizi yang baik dan proses belajar siswa
tetap lancar.
Makanan pada anak usia sekolah harus serasi, selaras dan seimbang.
Serasi dalam arti sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras
adalah sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial, budaya, serta agama dan
keluarga. Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan usia dan jenis makanan seperti karbohidrat, protein,
dan lemak.
Makanan tidak hanya mengandung zat gizi seimbang namun
memiliki rasa dan penampilan yang baik, sehingga makanan yang disajikan
dapat disebabkan oleh anak-anak. Kunci dari keberhasilan penyelenggaraan
makanan yaitu makanan yang dikonsumsi habis tanpa meninggalkan sisa.
Jika terdapat sisa makanan akan berpengaruh pada terbuangnya biaya
makanan dan tidak terpenuhi kecukupan gizi anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian nutrisi anak usia sekolah
2. Fungsi nutrisi untuk anak usia sekolah
3. Tujuan pemberian nutrisi untuk anak usia sekolah
4. Kebutuhan energi dan zat gizi
 Perhitungan BB ideal anak usia sekolah
 Perhitungan kebutuhan energi anak usia sekolah
5. Apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah
6. Gangguan nutrisi pada anak usia sekolah
7. Upaya peningkatan nutrisi pada anak usia sekolah

C. TUJUAN MASALAH
Hal yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai nutrisi anak usia sekolah.
Baik untuk penulis maupun bagi pembaca makalah ini. Sehingga dapat berguna
bagi kita semua.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Nutrisi dan Anak Usia Sekolah

Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah asupan makanan dalam kaitannya dengan kebutuhan diet
sehat untuk tubuh.Nutrisi merupakan sejumlah kandungan gizi atau zat yang
umumnya diperoleh dari berbagai jenis bahan pangan dan makanan, seperti
karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, serat, serta air. Seluruh nutrisi
tersebut memiliki peran penting dalam menjaga, membangun, serta memelihara
sel dan jaringan tubuh manusia.
Bila mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, nutrisi adalah
proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh; makanan bergizi;
dan ilmu tentang gizi.Nutrisi yang tepat, dalam artian makanan bergizi,
menjadi dasar untuk mencegah berkembangnya penyakit kronis dan membuat
seseorang dapat hidup sehat serta panjang umur.
Tidak hanya berumur lebih panjang, tapi juga memiliki kualitas hidup
yang lebih berkualitas.Bagi orang dengan masalah kesehatan tertentu, nutrisi
yang sesuai dengan arahan dokter gizi, ahli gizi, atau dietitian dapat membantu
mereka mengelola gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.

Pengertian anak usia sekolah


Pengertian anak usia sekolah adalah anak yang berada pada usia-usia
sekolah. Masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung
dari usia enam hingga kira-kira usia dua belas tahun. Karakteristik utama usia
sekolah adalah mereka menampilkan perbedaan- perbedaan individual dalam
banyak segi dan bidang. Diantaranya perbedaan dalam intelegensi.
Kemampuan dalam kognitif dan bahasa. Perkembangan kepribadian dan
perkembangan fisik (Untario, 2004).
Berdasarkan word Health Organization (WHO) anak usia sekolah adalah
anak yang memasuki usia 7-15 tahun. Fase anak usia sekolah merupakan fase
dimana anak sangat membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk
menunjang masa pertumbuhan dan perkembangan (Lestari, Emalia, &
Restaunti, 2016)

Jadi nutrisi kebutuhan anak sekolah adalah kenutuhan yang sangat penting
yang harus terpenuhi untuk membantu proses perkembangan anak usia sekolah.
2.Fungsi Nutrisi Anak Usia Sekolah

Anak-anak bukanlah orang dewasa yang kecil (miniatur) tetapi individu


yang istimewa dengan pikiran, tubuh, dan kebutuhan yang unik. Beberapa
fungsi yang penting bagi penerapan asuhan keperawatan anak terdiri dari
komunikasi, nutrisi, bermain, keamanan, perawatan gigi, seksualitas, tidur,
harga diri, dan tentu saja, pengasuhan anak. Perawat harus dapat
mempromosikan kesehatan dari semua komponenen tersebut dan perlu
memahami bagaimana fungsi-fungsi ini diekspresikan oleh anak-anak secara
berbeda pada usia dan tahap perkembangan yang berbeda. Pengasuhan yang
efektif bergantung pada pengetahuan tentang perkembangan, dan seringkali
merupakan tanggung jawab perawat untuk memberikan kesadaran
perkembangan kebutuhan anak-anak mereka kepada orang tua.
Hal ini menjadi alasan ini, pembahasan perawatan pada masa kanak-
kanak diintegrasikan dalam cakupan. pembahasan yang luas pada dimensi
pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, masalah keamanan untuk balita
jauh berbeda dengan remaja. Kebutuhan tidur berubah seiring bertambahnya
usia, begitu pula kebutuhan nutrisi. Sehingga setiap tahap masa kanak-kanak
harus diinfokan secara lengkap tentang fungsi tumbuh kembang yang berkaitan
dengan usia tertentu.
Pada anak usia sekolah, misalnya, informasi disajikan tentang kebutuhan
nutrisi, permainan sesuai usia dan signifikansinya, masalah keamanan yang
menjadi ciri kelompok usia, perawatan gigi yang tepat, karakteristik tidur, dan
cara meningkatkan harga diri menjadi perhatian khusus bagi anak-anak usia
sekolah. Tantangan menjadi orang tua dari anak usia sekolah harus diinfokan
kepada orangtua, dan intervensi disarankan yang digunakan perawat untuk
mempromosikan pengasuhan yang sehat. Dengan menggunakan pendekatan
terintegrasi pada tumbuh kembang, perawat dapat memperoleh apresiasi atas
karakteristik dan kebutuhan unik anak anak pada setiap usia dan tahap
perkembangan.
Mengenalkan manfaat gizi penting bagi anak-anak agar mereka
mengetahui kandungan yang terdapat dalam makanan. Memvariasikan beragam
jenis makanan pada menu sarapan, makan siang, dan makan malam setiap
harinya juga penting agar menjaga gizi seimbang anak. Kandungan makanan
dengan gizi seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh anak dalam
berkarya dan beraktivitas.
Anak sekolah mengalami pertumbuhan fisik, kecerdasan, mental, dan
emosional yang sangat cepat. Makanan yang mengandung unsur gizi sangat
diperlukan untuk proses tumbuh kembang. Dengan mengonsumsi makanan
yang cukup gizi secara teratur, anak akan tumbuh sehat sehingga mampu
mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Di Indonesia, masalah gizi pada anak usia sekolah terjadi karena kurangnya zat
gizi tingkat berat. Hal ini disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat,
protein, dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan atau disertai dengan
penyakit infeksi, sehingga tidak terpenuhinya Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Semua nutrisi anak bisa dipenuhi lewat asupan makanan yang disantap
sehari-hari. Sebisa mungkin sempatkan waktu untuk mengolah makanan
sendiri di rumah, buatkan menu sarapan, bekal sekolah hingga makan malam
anak Jika kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, maka dampak positif bisa dilihat
langsung. Seperti berat dan tinggi badan ideal, perkembangan kognitif optimal
serta menurunkan risiko terpapar penyakit kronis.
Nutrisi Untuk Perkembangan Anak
A. Perkembangan Otak Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan perubahan metabolisme otak. Hal ini mengakibatkan otak tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, hingga dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan pertumbuhan badan dan membuat manusia
bertubuh kerdil dan diikuti oleh ukuran otak yang berkurang dan berdapat pada
kecerdasaan anak. Pertubuhan otak dan sel saraf berlangsung sangat cepat sejak
dari janin hingga bayi dilahirkan kedunia dan menjadi bayi. Umunya gangguan
masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan membawa dampak hingga masa
selanjutnya. Sehingga ini mengakibatkan anak akan sulit untuk memiliki
konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelat secara mental, tidak
berprestasi dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar yang rendah. Ditinjau
dari segi struktur dan funsinga otak manusia merupakan jaringan yang paling
sempurna. Namun kinerja otak akan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi
yang berasa dari makan yang dikonsumsi. Daya kerja otak dikendalikan oleh
neurotransmiliter yang terdapat pada otak dan sekresi neurotransmiliter dan
akan terjadi jika adanya ransangan.
b. Perkemgangan motorik. Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak
terpenuhi maka akan menyebabkan keterlambatan pada perkembangan motori
yang meliputi perkembangan emosi dan tingkah laku.nanak yang mengalami
gangguan tersebut biasanya akan menarik diri kelompok, apatis, pasif dan akan
sulit untuk berkonsentrasi, dan mengakibatkann perkembangan kogniti anak
akan terhambat. Hakikatnya pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan
kebutuhan merupakan suatu yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dalam hal pemberian asupan makan sesuai dengan
kebutuhan, lingkungan, dan interasi anak dengan orang tua juga memberikan
pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya jalinan emosional dan kasih sayang
makan pertumbuhan anak tidak akan optimal. Oleh sesba itu perlu diterapkanya
pola asah, asih, dan asuh.
3.Tujuan pemberian nutrisi untuk anak usia sekolah
Anak usia sekolah merupakan usia anak sedang mengalami proses pertumbuhan yang
relatif pesat dan membutuhkan asupan gizi yang relatif besar.Untuk itu,pada usia ini
nutrisi memiliki peran penting bagi tumbuh kembang anak ,karena nutrisi didapatkan
dari makanan yang mereka makan.
a. Memberikan zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah yang
dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikomotor,
peningkatan kesehatan.
b. Pelaksanaan berbagai aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah sakit.
c. Meminimalkan terjadinya obesitas pada anak usia sekolah.
d. Mendidik kebiasaan makan anak yang baik,mencakup penjadwalan makan,belajar
menyukai,memilih dan menentukan jenis makanan yang bermutu.
e. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai usia nya.

4.Kebutuhan energi dan zat gizi


 Perhitungan BB ideal anak usia sekolah
 Perhitungan kebutuhan energi anak usia sekolah

a. Perhitungan BB ideal anak sekolah


Berat Badan Anak ideal

Pertambahan berat badan sedikit melambat dengan kenaikan rata-rata sekitar


85-140 gram per minggu saat bayi berusia 6-18 bulan. Rata-rata berat badan
bayi mencapai tiga kali lipat dari berat badan lahir mereka di usia satu tahun.

Mengacu dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2


Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, berat badan dan tinggi ideal
atau rata-rata bayi dan anak dibedakan sesuai dengan jenis kelaminnya yaitu
sebagai berikut.

Berat Badan Ideal Anak Laki-Laki


Usia

Berat Badan Ideal

2 tahun : 12,2 kg
3 tahun : 14,3 kg
4 tahun : 16,3 kg
5 tahun : 18,3 kg
Berat Badan Ideal Anak Perempuan
Usia

Berat Badan Ideal

2 tahun : 11,5 kg
3 tahun : 13,9 kg
4 tahun : 16,1 kg
5 tahun : 18,2 kg
Perlu diingat bahwa pola pertumbuhan tidak mengikuti jadwal yang jelas.
Beberapa bayi mengalami kenaikan berat badan yang stabil atau mendekat,
sedangkan yang lainnya ada pula yang mengalami growth spurt atau
percepatan pertumbuhan yang bisa terjadi kapan saja.

Cara Menghitung Berat Badan Anak

Berikut adalah beberapa rumus untuk memperkirakan tinggi tubuh dan berat
badan ideal anak dan bayi Anda secara mandiri:

Usia 3 hingga 12 bulan:

Berat badan anak (dalam kg) = (Usia dalam bulan + 9) : 2


Usia 1 hingga 6 tahun:

Berat badan ideal (dalam kg) = (Usia dalam tahun x 2) + 8

Usia 7 hingga 12 tahun:Berat badan idealnya (dalam kg) = ((Usia dalam tahun)
x 7 – 5) : 2

Tumbuh normal merupakan gambaran kondisi status gizi dan status kesehatan
yang optimal. Jika pertumbuhan berat badan dapat dipertahankan normal,
maka panjang/tinggi badan dan lingkar kepala juga akan normal. Pertumbuhan
bersifat simultan tetapi kecepatannya berbeda

Penilaian pertumbuhan anak harus dilakukan secara berkala. Banyak masalah


fisik maupun psikososial yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak.
Pertumbuhan yang terganggu dapat merupakan tanda awal adanya masalah
gizi dan kesehatan.

b.Perhitungan kebutuhan energi anak usia sekolah


Kebutuhan energi anak usia sekolah terus meningkat.
Pada usia 4-6tahun, kebutuhan energi sekitar 1400 kkal dan meningkat 250 kkal
menjadi 1650 kkal pada usia 7-9 tahun. Pada usia 10-12 tahun, bertambah kembali
kebutuhan energi menjadi 2000 kkal pada anak laki-laki dan 1900 kkal pada anak
perempuan. Kebutuhan energi setiap anak juga sangat spesifik tergantung pada
pola aktivitas dan olahraga. Tentunya dengan aktivitas yang meningkat, maka
bertambah pula kebutuhan energinya. Dalam menghitung kebutuhan energi, dapat
digunakan perhitungan formula Schofield sesuai usia anak seperti tercantum pada
tabel berikut ini.
5.Apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah
Sumber makanan untuk penuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah
Di usia sekolah anak dituntut untuk banyak beraktivitas di luar rumah , maka itu
kebutuhan gizi si kecil kian meningkat. Berikut pilihan sumber makanan yang
setidaknya harus ada setiap harinya untuk mencukupi kebutuhan gizi atau nutrisi pada
anak sekolah :
 Karbohidrat
Karbohidrat termasuk salah satu sumber energi utama yang diperlukan otak untuk
menjalankan berbagai aktivitas dan proses metabolismenya . Demi melancarkan kerja
sel - sel otak dan tubuh , asupan karbohidrat akan diubah terlebih dahulu menjadi
bentuk glukosa. Bahkan , karbohidrat juga kerap terlibat dalam proses reproduksi ,
pencengahan penyakit , pembekuan darah , hingga memperkuat sistem kekebalan
tubuh . Terpenuhinya kebutuhan karbohidrat anak berarti menambah asupan kalori
anak yang nantinya dipakai sebagai energi untuk beraktivitas.
 Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang tersusun dari molekul gula yang
sangat sedikit , yakni berkisar antara satu atau dua molekul . Proses penyerapan
karbohidrat sederhana,jauh lebih cepat dan mudah,tidak perlu waktu lama sampai
kemudian kandungan karbohidrat sederhana dari makanan bisa diserap oleh darah .
Selanjutnya langsung digunakan untuk kerja tubuh dan otak .
 Namun kekurangannya , karbohidrat sederhana bisa meningkatkan kadar gula
darah dengan cepat dibandingkan dengan karbohidrat kompleks, tidak memiliki
komponen tambahan , seperti serat .
Sebagai contohnya beberapa sayuran , buah , madu , gula putih , gula merah , dan
berbagai jenis pemanis lainnya .
 Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang tersusun dari banyak rantai molekul
gula . Proses pencernaan karbohidrat kompleks membutuhkan waktu yang tidak
sebentar . Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks juga memiliki zat gizi
serat di dalamnya .
Contohnya roti , nasi , kentang jagung , pasta , sereal gandum , kacang kacangan ,
serta beberapa jenis sayur da buah - buahan untuk anak .
 Lemak
 Lemak baik
Ada dua kategori utama sumber lemak baik , yakni :
a) Lemak tak jenuh tunggal
Kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam makanan diyakini dapat menurunkan
kadar LDL ( low density lipoprotein ) atau lemak " jahat " .
Jenis lemak ini juga bisa membantu menjaga kadar HDL ( high density lipoprotein )
atau lemak " baik " tetap tinggi . Asupan gizi dari lemak tak jenuh tunggal untuk anak
bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Contohnya minyak zaitun ,
kacang - kacangan buah alpukat , dan lain sebagainya .
b) Lemak tak jenuh ganda
Makanan yang mengandung lemak tak jenuh ganda dipercaya baik untuk kesehatan
tubuh . Salah satu contohnya ikan , yang juga mengandung asam lemak omega – 3.
Dan selain omega -3,ada juga Omega - 6 . Nutrisi tersebut juga tak kalah bermanfaat
bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan . Berbagai jenis ikan - ikanan dan minyak
nabati bisa berikan untuk menambah asupan gizi lemak baik untuk anak usia sekolah .
Misalnya ikan sarden , makarel , salmon , minyak safflower , kedelai , dan lainnya .
Di samping itu , kacang - kacangan , biji - bijian , serta telur juga tak kalah kaya
Lemak jahat Ada dua kategori utama sumber lemak jahat , yakni :
 Lemak jenuh
Lemak jenuh atau juga disebut sebagai lemak padat , berisiko meningkatkan serangan
penyakit bila dikonsumsi terlalu banyak dan dalam waktu lama . Terlalu banyak
makan makanan sumber lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol sehingga
membuka peluang terserang penyakit jantung dan stroke.
Sumber lemak jenuh biasanya terdapat pada lemak dalam daging , produk daging ,
kulit ayam , keju , dan produk susu lainnya . Berbagai makanan olahan seperti kue ,
biskuit , keripik , serta minyak kelapa sawit juga mengandung lemak jenuh .
 Lemak trans
Lemak trans biasanya ada di dalam makanan yang digoreng , kemasan , dan cepat
saji . Contohnya seperti gorengan , kentang goreng , donat , kerupuk , dan sebagainya .
Protein
Protein adalah zat gizi makro yang berperan dalam membangun serta memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak . Protein yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi
asam amino . Asam amino inilah yang nantinya dipergunakan sebagai bahan baku
untuk membangun sel - sel dan jaringan baru .
Protein hewani
Protein hewani adalah protein yang bersumber dari hewan . Kandungan asam amino
adalah poin utama yang membedakan protein hewani dan nabati Protein nabati
Protein hewani yang terkandung dalam daging merah , daging ayam , ikan , telur ,
susu , dan keju , mengandung asam amino esensial lengkap .
Protein Nabati
Protein nabati adalah protein yang bersumber dari tumbuh - tumbuhan .
Contohnya tahu , tempe , kacang - kacangan , gandum , oat , serta beberapa jenis buah
- buahan pada anak.
 Serat
 Serat larut air
Serat larut air adalah jenis serat yang bisa langsung larut bersama air. Contoh
makanan dengan kandungan serat larut air seperti beragam jenis jeruk , apel wortel ,
alpukat , brokoli , ubi , kacang meran , dan oat .
 Serat tidak larut air
Serat tidak larut air adalah jenis serat yang harus melalui proses pengolahan di sistem
pencernaan , karena tidak bisa langsung larut bersama air .
Oleh karena itu , ketika berada di sistem pencernaan , serat tidak larut air ini bertugas
untuk membantu melancarkan kerja sistem pencernaan .
 Vitamin
Vitamin memang tergolong zat gizi mikro , tapi asupannya untuk anak tidak boleh
terlewatkan . Ada 6 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh , yakni vitamin C , D ,
E , dan K.
 Vitamin larut air
Vitamin larut air adalah jenis vitamin yang tidak disimpan di dalam tubuh , sehingga
harus didapatkan dari makanan harian . Terdapat 9 jenis vitamin larut air , meliputi
vitamin B1 , B2 , B3 , B5 , B6 , B7 , B9 , B12 , dan C.
 Vitamin larut lemak
Vitamin larut lemak hanya larut bersama lemak dan tidak dengan air . Jenis vitamin
ini dapat menyumbang manfaat yang lebih baik untuk anak jika dikonsumsi
bersamaan dengan makanan yang mengandung zat gizi lemak .
Beberapa macam vitamin larut lemak seperti vitamin A , D , E , dan K.
Mineral
Ada beragam jenis mineral yang diperlukan selama masa pertumbuhan dan
perkembangan anak . Mulai dari kalsium , fosfor , magnesium , kalium , zat besi ,
natrium , fluor , seng , iodium , mangan , tembaga , kromiun , dan selenium .
Kesemua zat gizi mikro tersebut punya peran yang sama besarnya untuk menunjang
segala fungsi tubuh anak , khususnya selama tumbuh kembangnya .

Saran dalam mencukupi kebutuhan gizi pada anak sekolah


Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia sekolah :
Makan sebanyak 3 kali sehari ( pagi , siang , dan malam ) .
Rutin makan ikan serta sumber protein lainnya . Anjuran asupan protein hewani
harian sebanyak 30 persen . sementara protein nabati 70 persen.
Perbanyak makan sayur dan buah buahan .
Batasi makan makanan cepat saji , jajanan , serta camilan yang manis , asin , dan
berlemak .
Rutin menyikat gigi setidaknya 2 k sehari , yakni setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam .
Memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi pada anak usia sekolah artinya dengan
melengkapi jumlah kalori , karbohidrat , protein , lemak , vitamin , hingga mineral .
Contoh menu sehari untuk memenuhi gizi anak usia sekolah
Makan pagi ( sarapan )
1 piring nasi goreng ( 100 gram )
1 ikat sawi hijau ( 10 gram )
3 iris tomat (10 gram)
3 iris timun (10 gram)
1-2 butir telur rebus ukuran sedang (50-125 gram)
1 gelas susu putih (200 ml)
Selingan ( camilan )
2 buah jeruk ukuran sedang ( 200 gram )
Makan siang
1 piring nasi putih ( 100-200 gram )
1 mangkuk sedang tumis kangkung ( 30 gram )
1 mangkuk sedang udang balado ( 30-50 gram )
1 mangkuk kecil tumis oncom ( 30 gram )
Selingan ( camilan )
2 buah apel ukuran sedang ( 200 gram )
Makan malam
1 piring nasi putih ( 150-250 gram )
1 mangkuk sedang tumis tauge ( 40 gram )
1-2 potong ikan bawal bakar ( 45-75 gram )
2 potong sedang tempe ( 40 gram )
Aturan pemberian makan untuk memenuhi gizi anak usia sekolah
 Sarapan
Sarapan sebaiknya bisa memenuhi sekitar seperempat dari kebutuhan energi anak
dalam sehari . Waktu sarapan optimal yakni sebelum jam 9 pagi . Porsi sarapan
dianjurkan tidak terlalu banyak , karena ditakutkan malah akan mengganggu kegiatan
dan kerja sistem pencernaan anak di pagi hari .
 Camilan
Anak sering merasa lapar di sela - sela waktu makannya . Di sinilah camilan sehat
untuk anak berperan sebagai pengganjal perut sebelum waktu makan.
Selain itu , camilan juga bisa membantu menyumbang sejumlah zat gizi tambahan
untuk mencukupi kebutuhan harian anak .
Jenis camilan yang bisa diberikan misalnya yogurt , kacang - kacangan , oatmeal ,
smoothies , atau popcorn buatan sendiri.
 Makan siang
Makan siang yang biasanya berkisar di jam 12-2 siang penting untuk mengembalikan
energi anak yang hilang setelah beraktivitas sejak pagi hari . Asupan makanan di
siang hari ini juga berperan dalam mempertankan energi anak sampai sore atau malam
hari . Berbeda dengan sarapan , porsi makan siang sebaiknya bisa mencukupi sekitar
sepertiga energi dalam sehari .
 Makan malam
Makan malam untuk anak sebaiknya dilakukan sebelum jam 8 malam . Ini karena
proses pencernaan makanan membutuhkan waktu , sehingga jam makan malam
sebaiknya tidak mendekati waktu tidur . Biasakan untuk menghindari makan makanan
berat di atas jam 8 malam .
Jika anak lapar setelah jam makan tersebut , Boleh memberikannya camilan sehat
untuk mengganjal perut . Contohnya dengan tidak mengandung banyak kalori , lemak ,
gula atau garam.

6. Gangguan nutrisi pada anak usia sekolah


Anak usia sekolah rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan
pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak-kanak dapat memengaruhi
kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang
kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit
terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah
meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut (modifikasi dari
(Nikooyeh dan Neyestani, 2018).
Sariawan, infeksi cacing, karies gigi, obesitas, anemia, dan defisiensi
(kekurangan) vitamin A dapat menyebabkan gangguan pola makan anak. Pengaturan
makan anak dilakukan dengan mencukupi kebutuhan kalori, lauk pauk nabati dan
hewani 1:1, sayuran hijau yang ditumis untuk mempermudah penyerapan vitamin
(vitamin A, D, E, dan K), dan konsumsi susu atau produk olahannya. Kurang Gizi
merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya mengonsumsi makanan yang
mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta
mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat
pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang
dapat dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainnya.
Masalah defisiensi gizi khususnya KKP menjadi perhatian karena berbagai
penelitian menunjukan adanya efek jangka panjang Kurang Kalori Protein (KKP) ini
terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak manusia. Organ organ lain dalam
tubuh, otak terutama berkembang pada awal kehidupan sampai periode tertentu dalam
masa kehidupan seseorang. Pada fase ini terjadi berbagai keadaan seperti pengaruh
obat-obatan, radiasi, kekurangan oksigen, dan terlebih penting ialah kekuarangn
makanan atau zat gizi. Dalam hal inidapat terjadi kelainan yang bersifat pulih maupun
tidak dapat pulih. Antara lain otak mengalami pengaruh sehingga tidak dapat
mencapai tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetic sesuai usia
anak.
1. Penyakit Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP)
Salah satu gejala dari penderita KKP adalah hepatomegali yaitu pembesaran
hati yang terlihat oleh ibu-ibu sebgai pembuncitan perut. Ada berbagai variasi bentuk
KKP yaitu penyakit kwashiorkor, marasmus, dan marasmikwashiorkor. Kwashiorkor
adalah penyakit KKP dengan kekurangan protein sebagai penyakti dominan.
Marasmus merupakan gambaran KKP dengan defisiensi energi yan ekstrim.
Marasmikwashiorkor merupakan kombinasi defisiensi kalori dan protein pada
berbagai variasi.
Penyebab langsung dari KKP adalah konsumsi kurang dan sebab tak
langsungnya adalah hambatan absorbsi dan hambatan utilisasi zat-zat gizi karena
berbagai hal, misalnya karena penyakit. Penyakti infeksi dan infestasi cacing dapat
memberikan hambatan absorpsi dan hambatan utilisai zat gizi yang menjadi dasar
timbulnya penyakit KKP.

2. Penyakit Defisiensi Vitamin A


Gejala-gejala defisiensi vitamin A berhubungan dengan kondisi mata.
Hamabtan absorbsi vitamin A dan kroten terjadi karena hidangan rata-rata masyarakat
Indonesia mengandung rendah lemak dan protein yang diperlukan dalam metabolisme
vitamin A.

3. Penyakit Defisiensi Yodium


Salah satu gambaran penyakit kekurangan zat gizi yodium yang meninjol
adalah pembesaran kelenjar gondok (penyakit gondok) atau struma simplex.
Defisiensi yodium juga menyebabkan Iodine Deficiency Diseases (IDD). Ada 4 jenis
IDD yaitu gondok endemic, hambatan pertumbuhan fisik dan mental yang diebut
cretinism, hambatan neuromotor, dan kondisi tuli disertai bisu. Gejala GAKY:
pembesaran kelenjar tiroid dan kretin dengan hambatan pertumbuhan dan cacat
mental yang permanen. GAKY terjadi karena tanah dan air di daerah tertentu kurang
mengandung yodium, selain itu juga kurangnya konsumsi bahan makanan sumber
yodium. GAKY mengakibatkan tingkat kecerdasan yang rendah.

7. Upaya peningkatan nutrisi pada anak usia sekolah


UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH WHO telah
mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui upaya
promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas
adalah:
Promotif dan Pencegahan
1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah 6. Deteksi dini gangguan
perilaku dan gangguan belajar
7. Imunisasi anak sekolah
b) Kuratif dan rehabilitasi.
1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2. . Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan
belajar
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah asupan makanan dalam kaitannya dengan kebutuhan diet
sehat untuk tubuh.sedang Pengertian anak usia sekolah adalah anak yang
berada pada usia-usia sekolah. Masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak
akhir yang berlangsung dari usia enam hingga kira-kira usia dua belas tahun.
Karakteristik utama usia sekolah adalah mereka menampilkan perbedaan-
perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang. Diantaranya perbedaan
dalam intelegensi. Kemampuan dalam kognitif dan bahasa. Perkembangan
kepribadian dan perkembangan fisik.Jadi nutrisi kebutuhan anak sekolah
adalah kenutuhan yang sangat penting yang harus terpenuhi untuk membantu
proses perkembangan anak usia sekolah.
Mengenalkan manfaat gizi penting bagi anak-anak agar mereka
mengetahui kandungan yang terdapat dalam makanan. Memvariasikan beragam
jenis makanan pada menu sarapan, makan siang, dan makan malam setiap
harinya juga penting agar menjaga gizi seimbang anak. Kandungan makanan
dengan gizi seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh anak dalam
berkarya dan beraktivitas.
Tujuan pemberian nutrisi untuk anak usia sekolah Memberikan zat gizi yang cukup
sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan fisik serta psikomotor, peningkatan kesehatan. Pelaksanaan
berbagai aktivitas dan pemulihan kesehatan setelah sakit. Meminimalkan terjadinya
obesitas pada anak usia sekolah. Mendidik kebiasaan makan anak yang
baik,mencakup penjadwalan makan,belajar menyukai,memilih dan menentukan jenis
makanan yang bermutu. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai usia
nya.

B. SARAN
Kita harus lebih meningkatkan pengtahuan mengenai kepekaan dan kepedulian akan
pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang anak sekolah. Terutama pada masa
tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan berpengaruh pada perkembangan stimulus
maupun respon baik pada anak usia sekolah
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/artikel/tips-memenuhi-kebutuhan-gizi-remaja-selama-masa-
pertumbuhan/amp

https://www.scribd.com/document/34561780 /MAKALAH-Kebutuhan-Nutrisi-Anak-
Usia Sekolah

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/

Endang, Rini Sukamti. 1994. Pengaruh Gizi Terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan

Agnes Erida Wijayanti, S.Kep., Ns.,M.Kep Pendidikan Kesehatan Anak


Sekolah

Hasdianah, H. S. Siyoto & Y. Peristyowati. (2014). Gizi pemanfaatan


gizi,diet dan obesitas.Yogyakarta. Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai