Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENYULUHAN KONSULTASI GIZI


“PENTINGNYA KONSUMSI SAYUR DAN BUAH”

Dosen Pembimbing : Nurhamidi, SKM., M.Kes


Yasir Farhat, SKM., MPH

Disusun Oleh :
Kelompok 12
Elvina Dwi Wahyuni P07131121012
Nurul Huda P07131121031

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI
TAHUN 20222/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Penyuluhan Konsultasi Gizi tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Nurhamidi, SKM., M.Kes dan Bapak Yasir Farhat, SKM., MPH,
selaku dosen pengajar dan pembimbing Mata Kuliah Penyuluhan Konsultasi Gizi
yang telah memberikan bimbingan dan pelajaran.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penyuluhan Konsultasi Gizi. Kami juga
menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik, saran dan usulan yang
membangun demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, serta
hasil-hasil yang dituangkan dalam Makalah Penyuluhan Konsultasi Gizi yang telah
disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia tersebut
merupakan generasi penerus bangsa yang harus diperhatikan tumbuh
kembangnya. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pada
pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam masa tumbuh
kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan zat gizi pada anak tidak selalu
dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali masalah yang ditimbulkan
dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini
mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem tubuh anak (Judarwanto,
2006).
Kelompok anak sekolah (7-13 tahun) merupakan kelompok rentan gizi,
kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila
masyarakat terkena kekurangan penyediaan bahan makanan. Pada umumnya
kelompok ini berhubungan dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat, karena
pada usia sekolah anak memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah relatif besar
(Sediaoetama, 2004).
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di
Indonesia. Sepanjang tahun 2006 prevalensi gizi kurang pada anak sekolah dasar
mencapai 30,1% anak usia sekolah di Indonesia, gambaran ini ditemukan baik
pada laki-laki maupun perempuan dengan rincian 10% anak SD yang baru masuk
sekolah menderita Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY) yang ditandai dengan adanya pembesaran kelenjar gondok
masih diderita oleh 9,1% anak SD, Kurang Vitamin A (KVA) diderita oleh 3%
anak SD dan Anemia gizi besi diderita oleh 8% anak SD. Kekurangan gizi belum
dapat diselesaikan sudah muncul masalah yang baru yaitu gizi lebih 11,40%
(Supariasa, dkk, 2002 dan Riskesdas 2007).
Hasil survei di SD Negeri 1 Klego, siswa-siswi di SD Negeri 1 Klego
tersebut memiliki kebiasaan yang kurang baik yaitu tidak rutin sarapan.
Berdasarkan data status gizi di SD Negeri 1 Klego, prevalensi gizi kurang 7,31%
dan gizi lebih 4,87%.
Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan di
sekolah maupun dirumah. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal
maupun eksternal. Pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang berasal
dari diri sendiri serta pengalaman hidup sedangkan pengetahuan eksternal yaitu
pengetahuan yang berasal dari luar maupun orang lain sehingga pengetahuan
anak tentang gizi bertambah (Solihin, 2005).
Perubahan pengetahuan gizi pada anak SD merupakan suatu perubahan
tingkat pengetahuan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan

3
pengetahuan gizi diharapkan dapat memberikan perubahan sikap dan perilaku
anak dalam upaya perbaikan gizi. Anak dapat secara rutin sarapan sebelum
berangkat sekolah dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh tubuh.
Upaya promosi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran. Cara efektif dalam
pendekatan kelompok adalah dengan metode ceramah. Pada metode ceramah
dapat terjadi proses perubahan perilaku kearah yang diharapkan yaitu perubahan
pengetahuan gizi melalui peran aktif sasaran dan saling tukar pengalaman sesama
sasaran (Notoatmodjo, 2007).
Leaflet merupakan salah satu media yang banyak dipakai dalam praktik
promosi kesehatan karena leaflet menyampaikan informasi dengan kata-kata dan
gambar atau simbol yang menarik dan dapat mengungkit rasa keindahan,
mempermudah pemahaman serta mampu mempengaruhi dan memotivasi
perilaku orang yang melihatnya (Notoatmodjo, 2007).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Penyuluhan
2. Seberapa pentingnya mengonsumsi sayur dan buah
3. Sasaran penyuluhan
4. Langkah – langkah dalam melakukan penyuluhan
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian penyuluhan
2. Untuk mendalami materi tentang pentingnya mengonsumsi sayur dan buah
3. Untuk menujikan penyuluhan pada sasaran yang bersangkutan
4. Mengetahui langkah – langkah dalam melakukan penyuluhan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada individu
atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana dan
terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya
peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan.Penyuluhan
merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui
pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif
individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan masalah dengan
memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat.
Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun
kelompok, memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan
agar dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang seharusnya. Hakekatnya
penyuluhan merupakan suatu kegiatan nonformal dalam rangka mengubah
masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan
(Notoatmodjo, 2012).
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan melaui
proses penyampaian pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak
hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga memiliki kemauan untuk
melaksanakan suatu anjuran yang ada kaitannya mengenai kesehatan.
Penyuluhan gizi merupakan suatu bagian dari proses belajar untuk
mengembangkan pengertian dan sikap yang positif mengenai gizi dengan tujuan
untuk memiliki dan membentuk kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan
sehari-hari. Makna lain penyuluhan gizi adalah proses membantu orang lain agar
memiliki kebiasaan makan yang baik
Tujuan penyuluhan gizi dikhususkan lebih khusus di bidang usaha perbaikan
gizi. Pada umumnya tujuan penyuluhan gizi merupakan usaha yang bertujuan
untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya golongan rawan gizi (ibu
hamil, ibu menyusui, dan anak balita) dengan cara mengubah perilaku
masyarakat ke arah yang baik berpedoman dengan prinsip ilmu gizi. Tujuan
khusus penyuluhan gizi antara lain
1. Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat dengan cara meningkatkan
pengetahuan tentang gizi dan makanan yang menyehatkan
2. Menyebarluaskan gagasan baru tentang informasi seputar gizi kepada
masyarakat.

5
B. Pentingnya Mengonsumsi Sayur Dan Buah
Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang amat disarankan untuk
dikonsumsi setiap hari. Sayangnya, masih ada beberapa orang yang tidak suka
sayur dan jarang makan buah. Padahal, makan buah dan sayur setiap hari
bermanfaat bagi kesehatan.
Badan kesehatan dunia WHO sudah sejak lama mengkampanyekan
konsumsi 5 porsi sayur dan buah setiap hari (disebut 5 a Day). Bagaimana tidak,
kedua jenis makanan ini mengandung zat gizi vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Buah dan sayur terdiri dari berbagai jenis dengan khasiatnya masing-masing.
Dengan mengetahui apa saja jenis buah dan sayur yang baik untuk dikonsumsi
setiap hari, Anda bisa dengan leluasa makan keduanya setiap hari.
Buah merupakan tanaman berdaging dengan segudang rasa dan khasiat yang
bisa dimakan. Umumnya, buah mengandung biji, bisa dimakan mentah atau
matang.
Tanaman ini hadir dalam berbagai warna, bentuk, dan rasa. Jenis buah yang
biasa Anda jumpai antara lain :
1. apel dan pir,
2. kelompok buah sitrus seperti jeruk, jeruk bali, jeruk mandarin, dan jeruk nipis,
3. buah tropis dan eksotis, yakni pisang dan mangga,
4. kelompok buah beri seperti stroberi, raspberry, dan blueberry,
5. kelompok melon, termasuk semangka dan melon, hingga
6. tomat serta alpukat.

Mirip dengan buah-buahan, sayuran tersedia dalam berbagai variasi yang


dapat dibagi berdasarkan kelompok biologisnya (famili), yakni :
1. sayuran berdaun hijau seperti selada, bayam, dan kale,
2. cruciferous yakni kubis, kembang kol, dan brokoli,
3. sumsum yaitu labu, timun, dan zucchini,
4. akar seperti ubi jalar dan ubi,
5. batang tanaman yang bisa dimakan termasuk seledri dan asparagus, hingga
6. allium seperti bawang merah dan bawang putih.

Manfaat anak mengonsumsi buah dan sayur sejak dini :


1. Membantu memenuhi nutrisi
Tubuh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan
nutrisi yang baik. Buah-buahan dan sayuran mengandung banyak vitamin,
mineral, dan senyawa sehat lainnya yang memang sangat penting dan
diperlukan tubuh. Misalnya, buah jeruk dan stroberi kaya akan vitamin C yang
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Wortel sarat dengan vitamin A yang
menyehatkan mata, dan bayam merupakan sumber zat besi yang baik dengan
kandungan mineral yang membantu mencegah anemia. 
2. Membantu menurunkan obesitas

6
Buah-buahan dan sayuran kaya akan serat, tetapi rendah lemak dan kalori.
Membiasakan anak-anak untuk makan buah-buahan dan sayuran daripada
makanan ringan manis dan cepat saji yang sarat lemak, dapat membantu anak-
anak terhindar dari obesitas. 
3. Menunjang kesehatan pencernaan
Manfaat buah dan sayur selanjutnya adalah membantu menunjang kesehatan
saluran pencernaan. Makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan dan
sayuran, membantu sistem pencernaan berfungsi dengan baik. Masalah
sembelit pada anak-anak dapat dikurangi dengan mengonsumsi lebih banyak
buah, aprikot, plum, pir, naga, buncis dan brokoli berserat tinggi. Saat serat
melewati sistem pencernaan, serat menyerap air yang memicu buang air besar
secara teratur dan meredakan sembelit.
4. Performa sekolah yang lebih baik
Secara teratur, mengonsumsi makanan seperti buah-buahan dan sayuran juga
dapat mendukung performa sekolah yang lebih baik. Studi dalam
jurnal Medicine menyebutkan, konsumsi buah, sayuran, dan susu secara
teratur berkontribusi pada kinerja sekolah yang tinggi. Sebaliknya, konsumsi
makanan cepat saji, permen, dan minuman ringan secara teratur berdampak
negatif terhadap kinerja sekolah. Para peneliti juga menunjukkan bahwa diet
tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan, secara negatif merusak fungsi
otak. Sementara itu, buah dan sayuran membantu mendukung fungsi otak
yang tepat.
5. Menunjang kesehatan tulang
Studi dalam jurnal PLoS One menyebutkan adanya hubungan antara
kesehatan tulang dengan konsumsi rutin buah dan sayuran dalam jumlah
tinggi. Seperti pula dituliskan dalam jurnal Proceedings of the Nutrition
Society, hubungan antara kesehatan tulang dan konsumsi buah adalah
kemampuan buah dalam meningkatkan penyerapan kalium. Selain itu, buah
dan sayuran juga mengandung banyak vitamin, mineral, dan antioksidan
penting yang turut

Beberapa langkah yang dapat dilakukan agar anak mau mengonsumsi sayur :
1. Menjelaskan manfaat sayur
Jika makan sayur dapat mencegah si kecil dari sembelit dan bermanfaat baik
untuk kesehatan tubuhnya. Jelaskan juga makan sayur dapat membuat
badannya lebih kuat serta makin pintar saat bermain dan belajar.
2. Bercerita mengenai sayur melalui dongeng
Menceritakan dongeng-dongeng tentang tokoh idola anak, bahwa tokoh
idolanya itu suka makan sayur. Hal ini dapat membuat anak lebih tertarik
untuk makan sayur. Orangtua juga dapat mencari cerita tentang sayuran yang
berperan sebagai pahlawan. Sehingga, anak bisa menganggap bahwa dengan
makan sayur menjadikan ia sehat dan kuat seperti pahlawan.
3. Membujuk dengan sayuran kesukaan
Orangtua dapat membujuk anak mengonsumsi sayur-sayuran dimulai dari
jenis yang paling mungkin disukainya. Misalnya jika ia senang toge, bayam

7
atau wortel, serta masak sayur sesuai yang ia senangi, misalnya dengan
direbus atau ditumis, coba berikan. Hindari sayuran yang jika dimakan
memiliki rasa pahit atau teksturnya keras dan alot, karena biasanya anak tidak
suka. Selanjutnya apabila anak sudah mulai suka makan sayur, barulah kita
dapat memberikan jenis atau olahan sayur lainnya kepada anak.
4. Mencampur sayur dengan makanan kesukaannya
Saat anak tidak suka makan sayur, orangtua dapat mencampurkannya ke
dalam makanan lain yang ia suka. Misalnya, blender sayuran, lalu campurkan
ke dalam daging ayam dan tepung untuk dibuat nugget atau bakso. Secara
tidak langsung ia akan makan sayur dalam wujud yang berbeda.
5. Ajak anak untuk ikut masak bersama
Mengajak anak memasak bersama dapat menjadi cara efektif agar anak mau
makan sayur. Memasak bersama juga dapat menggugah selera makan si kecil.
Kemungkinan ia juga akan lebih menghargai makanan yang ia makan.
6. Membuat kreasi makanan dari sayur
Kreasikan sayur menjadi bentuk-bentuk benda unik yang menarik sehingga
anak tertarik untuk memakannya. Misalnya, Anda dapat menggunakan
brokoli, asparagus, wortel, dan juga paprika. Satukan semua sayuran
menggunakan tusuk sate. Panggang sate sayuran, dan tambahkan saus
kesukaan anak. Bentuk atau sajian yang unik dapat membuat anak jadi mau
makan sayur.
7. Biarkan anak mengonsumsi sayur di awal atau akhir
Berikan keleluasaan bagi anak saat makan sayur. Misalnya apakah anak mau
makan sayur terlebih dahulu, atau makan sayur di akhir, atau sambil makan
makanan lain. Biarkan pula anak makan sayur bersama orang yang dipilih
menemaninya, misalnya ibu, ayah, atau kakaknya.
8. Ikut makan bersama si kecil
Orangtua adalah role model, anak merupakan individu peniru yang handal.
Jadi jika kita suka makan sayur, apalagi makan sayur dihadapan anak, ini akan
menjadi motivasi yang ampuh agar si kecil mau makan sayur. Saat anak
makan, dampingi ia dan berikan contoh bahwa Anda juga makan sayuran
yang sama. Anda juga bisa membuat anak tergiur, misalnya dengan
mengatakan bahwa sayurannya punya rasa lezat.
9. Hindari pemaksaan pada anak
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa memaksakan anak untuk makan
sayur malah akan berdampak pada trauma yang menyebabkan anak tidak mau
memakannya.
C. Sasaran Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan untuk mencapai tujuan agar para responden bisa
menjadi lebih baik lagi atau bisa memahami hingga menerima apa yang kita
berikan. Sesuai dengan tema yaiu pentingnya konsumsi sayur dan buah maka
sasaran yang sesuai adalah anak – anak khususnya anak SD, karena anak – anak
seumuran seperti mereka sangat sulit untuk memakan sayuran.
D. Langkah – langkah dalam melakukan penyuluhan
1. Mengenal masalah yang sering terjadi

8
2. Menentukan prioritas masalah
3. Menentukan Tujuan Penyuluhan
4. Menentukan sasaran penyuluhan
5. Menentukan materi penyuluhan
6. Menentukan metode penyuluhan
Menurut effendy (2006), dari sekian banyk metode yang dapat digunakan
dalam memberikan penyuluhan kesehatan, akan dijelaskan beberapa metode
saja yang banyak dipakai diantaranya :
a) Ceramah
Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu
ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran
sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
b) Diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah pembicaraan yang telah direncanakan dan telah
dipersiapkan tentang suatu topic pembicaraan diantara 5-25 peserta
dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
c) Panel
Panel adalah pembicaraan yang telh direncanakan di depan peserta
tentang topik, diperlukan 3 orang ataau lebih panelis dengan seorang
pemimpin
d) Bermain Peran
Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh 2 orang atau lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
e) Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu cara menunjukan pengertian, ide dan prosedur
tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suautu tindakan, adegan,
dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap
kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
f) Seminar
Seminar adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang
menguasai bidangnya.
g) Studi kasus
Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah yang sedetailnya, yang
memungkinkan kelompok menganalisa masalah itu. Permasalahan
tersebut merupakan bagian dari kehidupan yang mengandung diagnosa,
pengobatan, perawatan. Dapat disampaikan secara lisan, tertulis, drama,
flim, dapat juga berupa rekaman.
7. Menetukan media penyuluhan
Menurut Fitriani (2011), mengatakan bahwa media penyuluhan dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu :
a) Media cetak

9
b) Media elektronik
c) Media papan (billboard)
8. Membuat rencana penilaian (Evaluasi)
9. Membuat rencana jadwal pelaksanaan.

BAB IV
PENUUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan materi, penulis memperoleh
kesimpulan yaitu anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia
tersebut merupakan generasi penerus bangsa yang harus diperhatikan tumbuh
kembangnya. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pada
pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Pengetahuan gizi
anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan di sekolah maupun
dirumah. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal maupun
eksternal. Pengetahuan secara internal yaitu pengetahuan yang berasal dari diri
sendiri serta pengalaman hidup sedangkan pengetahuan eksternal yaitu
pengetahuan yang berasal dari luar maupun orang lain sehingga pengetahuan
anak tentang gizi bertambah (Solihin, 2005). Penyuluhan adalah bentuk usaha
pendidikan non-formal kepada individu atau kelompok masyarakat yang
dilakukan secara sistematik, terencana dan terarah dalam usaha perubahan
perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan
dan perbaikan kesejahteraan.
Tujuan khusus penyuluhan gizi antara lain
1. Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat dengan cara meningkatkan
pengetahuan tentang gizi dan makanan yang menyehatkan
2. Menyebarluaskan gagasan baru tentang informasi seputar gizi kepada
masyarakat.
Di dalam penyuluhan tersebut maka akan di jelaskan tentang pentingnya
mengkonsumsi buah dan sayur, dan juga manfaat mereka mengkonsumsi buah
dan sayur.

B. Saran
Dari materi diatas, Hasil survei di SD Negeri 1 Klego, siswa-siswi di SD Negeri
1 Klego tersebut memiliki kebiasaan yang kurang baik yaitu tidak rutin sarapan.
Berdasarkan data status gizi di SD Negeri 1 Klego, prevalensi gizi kurang 7,31%
dan gizi lebih 4,87%. Maka saran yang dapat diberikan yaitu mengubah
kebiasaan makan yang kurang baik dari para siswa dan siswi di SD Negeri 1
Klego tersebut agar gizi mereka tercukupi, tidak kelebihan dan tidak kekurangan.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. SFGate. Diakses pada 2022. What Are the Benefits of Fruits & Vegetables for
Kids?
2. Office of the Assistant Secretary for Planning and Evaluation. Diakses pada
2022. ASPE RESEARCH BRIEF – Childhood Obesity.
3. Healthy Children. Diakses pada 2022. Constipation in Children.
4. Medicine. Diakses pada 2022. Dietary Habits Are Associated With School
Performance in Adolescents.
5. MomJunction. Diakses pada 2022. Fruits And Vegetables For Kids:
Importance, Benefits And Tips.
6. Plos One. Diakses pada 2022. Greater Intake of Fruit and Vegetables Is
Associated with Greater Bone Mineral Density and Lower Osteoporosis Risk
in Middle-Aged and Elderly Adults.
7. Proceedings of the Nutrition Society. Diakses pada 2022. Intake of fruit and
vegetables: implications for bone health.
8. Rizal Fadli (september 08, 2002) Ini 5 Manfaat Anak Makan Buah dan Sayur
Sejak Dini
9. Bestari Kumala Dewi (Agustus 15, 2021) Mengapa Banyak Anak yang Tidak
Suka Makan Sayur? Ini Penjelasan Dokter

11

Anda mungkin juga menyukai