Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG

GIZI PADA REMAJA

DI SMP NEGERI 1 TELAGA BIRU

OLEH

KELOMPOK 3

1. WINDRIYA DOMILI 501170065

2. DWI JELITA INCEKAYA 501170037

3. NELFI TRIASI KUDUE 501170026

4. NURMIN ISMAIL 501170025

5. MERI ANWAR 501160064

PROGRAM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GORONTALO

2019

HALAMAN PENGESAHAN
Judul/Tema Kegiatan : Gizi pada remaja
Lokasi Pelaksanaan : Di SMPN 1 Telaga Biru,Kel pentadio barat,Kec
Telaga Biru

Ketua Pengabdi :
a. Nama Lengkap : Sunarti Hanapi SKM M.kes
b. NIDN : 0915039002
c. Jabatan Fungsional :-
d. Program Studi : Kesehatan Masyarakat
e. Nomor HP : 082393949015
f. Alamat Email :

Waktu Pengabdian : 1 (satu) hari


Biaya :-
Sumber biaya : Mandiri
Jumlah mahasiswa
yang terlibat : 5 orang (terlampir)

Limboto,21 desember 2019

Mengetahui,
Dekan, Ketua Pengabdi

Dr. Firdaus Ramadhani ,S.Psi, M.kes Sunarti Hanapi SKM M.kes


NIDN. 0904107302 NIDN. 0915039002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat
waktu.
Dalam penyusunan laporan ini, Alhamdulillah tidak ada hambatan berarti
yang kami hadapi. Namun kami sangat menyadari bahwa pertolongan-Nya
akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Serta kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang-orang
sekitar, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran terkait penyuluhan
kesehatan yang telah kami lakukan di Sekolah SMP NEGERI 1 TELAGA BIRU,
yaitu penyuluhan terkait GIZI PADA REMAJA. Kami sadar bahwa dalam
penulisan Laporan ini dan penyajian materi masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca kami meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan laporan selanjutnya.

Limboto ,20 Desember 2019

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
B.Tujuan
C.Manfaat

BAB : II TINJAUAN PUSTAKA

A. Gizi pada remajaKebutuhan zat gizi pada remaja


B. Masalah gizi pada remaja
C. Akibat kekurangan gizi pada usia remaja
D. Masalah nutrisi pada remaja

BAB III : GAMBARAN UMUM DAN LOKASI


BAB IV :HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jenis Dan Tema Kegiatan
B. Target Dan Sasaran Kegiatan
C. Waktu Dan Tempat Kegiatan
D. Pelaksanaan Kegiatan
E. Materi Kegiatan
F. Sumber Dan Sasaran Biaya Kegiatan
G. Hasil Kegiatan
H. Faktor Pendukung Dan Penghambat Kegiatan
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFRAT PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan
perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila
kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi seseorang dalam suatu
masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau,
bahkan jauh sebelum masa itu.
Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
utama di Indonesia. Kekurangan gizi belum dapat diselesaikan,
prevalensi masalah gizi lebih dan obesitas mulai meningkat khususnya
pada kelompok sosial ekonomi menengah ke atas di perkotaan. Dengan
kata lain, saat ini Indonesia tengah menghadapi masalah gizi ganda. Hal
ini sangat merisaukan karena mengancam kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI,
2007).
Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan
modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Ukuran
kualitas SDM dapat dilihat pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
sedangkan ukuran kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilihat
pada tingkat kemiskinan dan status gizi masyarakat. Upaya
pengembangan kualitas SDM dengan mengoptimalkan potensi tumbuh
kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem
pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat dapat dilakukan secara
efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang
membutuhkan layanan (Depkes RI, 2006).
Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah
asupan makan dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang
melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi,
keluarga, produktivitas dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut
(Suhardjo, 2003).
Usia remaja (10-19 tahun) biasanya sangat rentan terhadap
masalah gizi, karena pada usia remaja banyak mengalami perubahan
secara hormonal dan berpengaruh pada perubahan fisiknya.
Pertumbuhan fisik menyebabkan remaja membutuhkan asupan nutrisi
yang lebih besar dari pada masa anak-anak. Ditambah lagi pada masa
ini, remaja sangat aktif dengan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan
sekolah maupun olahraga. Khusus pada remaja putri, asupan nutrisi juga
dibutuhkan untuk persiapan reproduksi (Sundari, 2004).
Anak remaja yang baru mengalami perubahan hormon maupun
fisik biasanya belum terlalu paham dengan perubahan tersebut dan masih
dalam tahap proses adaptasi. Pengetahuan sesorang, remaja utamanya
dipengaruhi oleh pendidikan. Kurangnya pengetahuan gizi dapat
mengakibatkan, ketidakteraturan perilaku dan kebiasaan makan dapat
menjadi penyebab terjadinya masalah gizi (Notoadmodjo, 2005).
Peningkatan pengetahuan tentang gizi dapat dilakukan dengan
program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program
pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan,
sikap, dan perilaku anak terhadap kebiasaan makannya.
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum:
Agar siswa SMPN 1 Telaga Biru dapat memahami pentingnya
pengetahuan gizi pada remaja
2. Tujuan Khusus
a. Siswa mampu mengerti mengenai materi gizi pada remaja
b. Siswa mampu memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupan
C. Manfaat Kegiatan
a. Penyuluhan ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan
pemahaman siswa tentang pentingnya pengetahuan gizi pada
remaja,
b. Penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan tentang berbagai
cara untuk menjaga daya tahan tubuh dan makanan yang bergizi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan
zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi
tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam
akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: Beras, jagung, gandum,
ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Minyak margarine, dan
santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga.
makanan sumber zat tenaga menunjang makanan sumber jat pembangun
yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan,
tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan,
ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang.
B. Pengertian Remaja
Menurut psikologi remaja adalah suatu periode transisi dari masa
awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira
kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 24 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Makanan sumber zat
pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
C. Kebutuhan Zat Gizi untuk Remaja
Setelah melewati masa balita dan masa anak-anak sampai pra
remaja, kebutuhan nutrisi anak-anak remaja juga harus diperhatikan.
Pertumbuhan pada masa remaja juga membutuhkan nutrisi yang tepat
dan seimbang. Karena tidak terpenuhi kebutuhan nutrisi di masa remaja
akan berakibat terhambatnya pertumbuhan, kematangan seksual serta
mudah terkena penyakit seperti kardiovaskular, diabetes, kanker dan
osteoporosis. Pada dasarnya kebutuhan nutrisi remaja laki-laki dan
perempuan tidak dibedakan. Akan tetapi karena terjadi perubahan
biologik dan fisiologik tubuh yang spesifik sesuai gender maka kebutuhan
nutrisi pun menjadi berlainan. Seperti remaja perempuan membutuhkan
lebih banyak zat besi karena mengalami menstruasi setiap bulan.
pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk remaja merupakan hal yang
mutlak agar tidak terjadi keterlambatan pertumbuhan dan keterlambatan
pubertas. Berikut kebutuhan nutrisi untuk remaja:
1. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan untuk
beraktivitas. Rata-rata remaja membutuhkan sebanyak 60-75% dari
total kebutuhan kalori/energi.
a. Protein dibutuhkan sebagai zat pembangun sebanyak 10-15%.
b. Lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan
perkembangan normal. Konsumsi lemak yang dianjurkan tidak
lebih dari 10 - 20% dari total kebutuhan kalori.
c. Mineral. Karena pertumbuhan tulang yang pesat di masa remaja,
maka asupan kalsium (Ca) pada remaja menjadi sangat penting.
Setiap harinya remaja membutuhkan sekitar 1300 mg kalsium per
hari. Zat besi (Fe) dan seng (zinc) juga merupakan mineral yang
sangat penting untuk pertumbuhannya.
d. Vitamin, terutama vitamin A untuk pertumbuhan, reproduksi dan
fungsi imunologik, vitamin E untuk antioksidan dan vitamin C
untuk pembentukan kolagen dan jaringan ikat yang sangat penting
untuk percepatan dan perkembangan.
e. Serat, yang berperan penting untuk menjaga fungsi normal usus,
mencegah penyakit jantung koroner, dan diabetes.
D. Masalah Gizi pada Remaja
1. Obesitas
Obesitas adalah lemak tubuh yang berlebihan yang disimpan
dalam tubuh. Obesitas disebabkan oleh energi (kalori) yang masuk
lebih banyak dari energi (kalori) yang keluar, penyebab obesitas pada
remaja
a. Pola makan yang tidak sehat
Anak yang pola makannya tidak teratur dengan asupan
gizi berlebih akan berisiko mengalami obesitas. Konsumsi
makanan tinggi kalori dan lemak seperti makanan fast food atau
cepat saji, sosis, baso, pizza, dan softdrink juga dapat memicu
terjadinya obesitas. Hal ini diperparah dengan tidak ada atau
kurangnya asupan buah dan sayur/sumber serat pada makanan
sehari-hari.
Pola makan yang sering terjadi pada anak obesitas adalah
makan utama >3x/hari (umumnya porsi besar) ditambah dengan
camilan yang tidak sehat (contoh: kentang goreng, makanan
ringan dalam kemasan, gorengan), serta minum teh manis
atau softdrink setiap makan.
b. Kurangnya aktivitas fisis.
Tuntutan sekolah yang tinggi, jadwal dan tugas sekolah yang
begitu padat secara tidak langsung membatasi waktu olahraga
anak/remaja. Selain itu, dengan adanya gadget aktivitas fisis
menjadi berkurang. Remaja lebih tertarik untuk bermain
dengan gadget di dalam ruangan dibandingkan bermain dengan
teman di luar rumah seperti bermain bola atau bersepeda.
c. Memiliki keluarga yang obesitas.
Kebiasaan makan anak/remaja cenderung mengikuti
orang-orang di sekitarnya. Tak heran jika banyak anak obesitas
berasal dari keluarga yang obesitas.
2. Anemia Zat Besi.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel
darah merah (Eritrosit), atau Hemoglobin (HB) yang sehat dalam
darah berada berada dibawah nilai normal kurang darah. Nilai
normal hemoglobin pada pria dewasa 13-17,5gr/dl dan pada
wanita dewasa 12-15,5gr/dl.
Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah
merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang
kekurangan sel darah merah, atau hemoglobin yang normal, maka
sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup,
akibatnya tumbullah gejala anemia. Ada ber macam macam
Penyebab Anemia sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat
lebih dari 400 jenis anemia, yang secara garis besar dibagi
menjadi tiga kelompok:
a. Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah.
b. Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah
merah.
c. Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah.
Saat remaja, pertumbuhan terjadi sangat cepat, sehingga
kebutuhan gizi pun meningkat. Nah, salah satu zat gizi yang
kebutuhannya meningkat adalah zat besi yang dibutuhkan tubuh
untuk pembentukan hemoglobin (sel darah merah) dan fungsi
enzim. Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi
dibanding remaja laki-laki karena saat menstruasi, zat besi turut
keluar bersama darah. Karena remaja perempuan lebih banyak
butuh zat besi, hal inilah yang membuat remaja perempuan
berisiko kekurangan zat besi, yang ujung-ujungnya jadi anemia.
Selain menstruasi, penyebab anemia pun bisa datang dari
berbagai faktor. Misalnya rendahnya asupan makanan yang
mengandung zat besi dan vitamin C, terkena cacing tambang
yang menyerap darah dalam usus, malaria, melakukan diet yang
tidak tepat, suka melewatkan waktu makan, atau suka melakukan
olahraga berat.Dampak Anemia pada Usia Remaja Perempuan.

Memang saat remaja ini dampaknya belum kelihatan,


Quipperian. Paling mentok kamu akan mengalami 5L alias lemah,
letih, lesu, lunglai, dan lalai. Biasanya kamu pasti menganggap ini
sebagai rasa kecapekan saja karena kebanyakan beraktivitas.
Tapi, jangan sepelekan anemia. Sebab, anemia pada usia remaja
akan berdampak buat masa depan kamu, yakni saat kamu
menikah dan hamil nanti. Pasalnya, asupan zat besi yang kamu
makan sekarang akan menentukan apakah kamu akan melahirkan
anak yang sehat atau tidak. Dengan kebutuhan zat besi yang
cukup, kamu akan mengalami pertumbuhan optimal dan tubuh
nantinya bisa mengandung bayi yang sehat.

Kekurangan zat besi saat remaja hingga dewasa akan


meningkatkan beberapa risiko terhadap sang bayi, seperti risiko
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (<2500 gr), bayi
terkena penyakit jantung atau diabetes.

Selain akan menghantui masa depanmu, anemia pun akan


berdampak pada terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan, kurang konsentrasi di sekolah hingga prestasi
menurun, sistem kekebalan tubuh yang kurang, tubuh kurang
zat besi sehingga kamu kelihatan pucat, gangguan koordinasi
gerak tubuh, serta lebih parah kamu bisa mengalami masalah
jantung karena pada saat anemia jantung akan memompa
darah lebih banyak. Dampak anemia ini pun akan lebih rentan
terhadap remaja yang mengalami kehamilan. Selain
meningkatkan risiko kehamilan komplikasi, kekurangan gizi
pun bisa berdampak pada organ tubuh lain seperti pankreas
dan hati.

3. Kek (Kronik).
Kekurangan energi kronik (KEK), adalah keadaan menetap
(Steady state), di mana seseorang berada dalam keseimbangan
energi, yaitu asupan energi dan pengeluaran energi dalam keadaan
seimbang atau sama, meskipun berat badan rendah dan persediaan
energi tubuh rendah. Kondisi tubuh pada penderita KEK berada
dalam keadaan peningkatan risiko terhadap gangguan fungsi dan
kesehata (James, ferro-luzzi, dan waterlow, 1998).
E. Akibat Kekurangan Gizi Pada Usia Remaja.
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak
tumbuh kembang yang kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan
yang salah, pengaruh dari lingkungan pergaulan (ingin langsing). Remaja
putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi yang optimal
(kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang zat
besi dan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit-
sakitan. Dari kedua masalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan
upaya peningkatan status gizinya, karena remaja putri membutuhkan zat
gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja putri perlu
suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi dan kesehatannya.
Kurus merupakan masalah gizi yang umumnya lebih banyak
ditemukan pada remaja perempuan. “Kurus itu indah”, kata mereka dan
sering merupakan moto bagi remaja perempuan. Body image kurus itu
indah dan cantik, merupakan salah satu penyebab anorexia nervosa dan
bulimia (keduanya merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus,
sehingga menolak makan atau memuntahkan kembali makanan yang
telah dimakan), khususnya remaja perempuan. Masa remaja merupakan
masa yang sangat “rentan”.
Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone pada
remaja serta hormon testosteron pada remaja pria terjadi dengan pesat
pada masa ini. Jika tidak diimbangi dengan perawatan tubuh yang baik,
terutama kebersihan badan dan asupan nutrisi yang baik, peningkatan
kadar hormon tersebut bisa mengakibatkan munculnya jerawat yang
sering kali mengganggu penampilan. Hal ini terjadi akibat kurangnya
mengkonsumsi Vitamin A, C, dan E yang banyak terdapat pada bit, sayur-
sayuran, buah-buahan.Dan sering makan makanan gula dan makanan
kaya akan asam lemak seperti susu, mentega, minyak nabati. Disarankan
untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Remaja yang tak
memperoleh cukup gizi yang biasa didapati pada buah-buahan dan ikan
lebih rentan terhadap kondisi paru-paru yang dibawah normal, sakit
asma, batuk dan sesak nafas. Remaja dengan asupan dan terutama
vitamin C paling rendah memiliki paru-paru yang lebih lemah
dibandingkan dengan yang lain. Remaja yang kurang mengkonsumsi
vitamin E, yang terdapat pada minyak nabati dan kacang, lebih mungkin
untuk terserang asma. Remaja yang mengkonsumsi kurang banyak buah
dan lebih sedikit asam lemak omega-3 lebih mungkin untuk terserang
asma dan gangguan pernafasan seperti tersengal-sengal.
Salah satu masalah gizi remaja yang berkaitan langsung dengan
AKI adalah anemia gizi. Anemia, dipengaruhi secara langsung oleh
konsumsi makanan sehari-hari yang kurang mengandung zat besi, selain
faktor infeksi sebagai pemicunya. Anemia, terjadi pula karena
peningkatan kebutuhan pada tubuh seseorang seperti pada saat
menstruasi, kehamilan, melahirkan, sementara zat besi yang masuk
sedikit.
F. Cara Mengatasi Masalah Nutrisi Pada Usia Remaja.
Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan
penanggulangan masalah gizi sudah banyak yang diluncurkan, antara
lain:
1. Program edukasi Gizi.
Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif dilakukan
di sekolah, khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), karena pada masa ini remaja
mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt) setelah pertumbuhan
pada masa balita.
2. Program Suplementasi Gizi.
Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada
keadaan yang biasa terjadi. Suplementasi gizi adalah satu atau lebih
zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi makanan sehari-hari dengan
harapan terpenuhi kebutuhan gizinya.
Contoh: melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi
seperti pil besi dan vitamin A.
3. Program Fortifikasi Bahan Makanan.
Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan
makanan dengan tujuan agar masyarakat terhindar dari defisiensi
(kekurangan) zat gizi tersebut. Biasanya, zat gizi yang ditambahkan
adalah zat gizi mikro yang masih menjadi masalah di Negara
bersangkutan atau berisiko untuk menjadi masalah jika tidak
dilakukan fortifikasi pada bahan makanan tersebut.
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN LOKASI

Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 TELAGA BIRU
2 NPSN : 40500376
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jln. Ahmad Wahab
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 96181
Kelurahan : Pentadio Barat
Kecamatan : Kec. Telaga Biru
Kabupaten/Kota : Kab. Gorontalo
Provinsi : Prov. Gorontalo
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : 0.6204 Lintang
123.0104 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 0472/O/1983
8 Tanggal SK Pendirian : 1983-11-07
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : -
11 Tgl SK Izin Operasional : 2002-01-02
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 0279-01.004039.53-9
14 Nama Bank : BRI Cabang Limboto
15 Cabang KCP/Unit : Limboto
16 Rekening Atas Nama : SMP Negeri 1 Telaga Biru
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 8464
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP : 001359686822000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 0435 - 88114
21 Nomor Fax :
22 Email : spensa_telagabiru@yahoo.co.id
23 Website : http://www.smpn1telagabiru.sch
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN & Diesel
28 Daya Listrik (watt) : 2200
29 Akses Internet : Tidak Ada
30 Akses Internet Alternatif : Telkomsel Flash
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air : Ya
Sendiri
33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa : Ya
Air Minum
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0
Khusus
36 Sumber Air Sanitasi : Ledeng/PAM
37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci : 0
Tangan
40 Apakah Sabun dan Air : Tidak
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 3 3 0

BAB IV
HASIL DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Jenis dan Tema Kegiatan


1. Jenis Kegiatan
Bentuk intervensi yang kami lakukan untuk masalah ini adalah intervensi
non fisik dengan melakukan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada
remaja di Sekolah SMPN I TELAGA BIRU
2. Tema Kegiatan
Gizi pada remaja
B. Target dan Sasaran
1. Target Kegiatan
100% siswa SMPN 1 TELAGA BIRU yang hadir dapat memahami
tentang GIZI PADA REMAJA
2. Sasaran Kegiatan
Siswa SMPN 1 TELAGA BIRU
C. Waktu dan Tempat Kegiatan
1. Waktu Kegiatan
20 Desember 2019
2. Tempat Kegiatan
SMPN 1 TELAGA BIRU Ds.Pentadio Barat Kec.Telaga biru
Kab.Gorontalo
D. Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan oleh
mahasiswa kesehatan masyarakat kelas Kespro semester5 Universitas
Gorontalo,bekerja sama dengan dosen pemateri dari fakultas kesehatan
masyarakat dan pihak sekolah SMPN 1 Telaga biru
E. Materi Kegiatan
Penyuluhan tentang “PEMENUHAN GIZI PADA REMAJA”
F. Sumber dan Biaya Kegiatan
Pemasukan didapatkan dari kontribusi mahasiswa dan dosen
G. Hasil Kegiatan
75% siswa SMPN 1 TELAGA BIRU dapat memahami pentingnya
pengetahuan gizi pada remaja dan dapat di terapkan kepada diri sendiri
H. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan
1. Faktor Pendukung
Adanya partisipasi dari pihak sekolah SMPN 1 TELAGA BIRU
2. Faktor Penghambat
Agak terlalu sulit mengumpulkan siswa.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada
saat tersebut terjadi pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan
kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas.
Pertumbuhan pada masa remaja akan mempengaruhi kebutuhan,
absorbsi, serta cara penggunaan zat gizi.
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak.
Namun, kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan laki-laki akan
jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang
pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi
tulang, dan perubahan aktifitas fisik.BKebutuhan nutrisi yang
meningkat pada masa remaja adalah energi, protein, kalsium, besi,
dan zinc.
B. SARAN
1. Di harapkan kepada seluruh siswa SMPN 1 Telaga Biru agar
dapat memahami tentang Gizi remaja dan Kekurangan Gizi.
2. Diharapkun untuk pihak sekolah agar lebih memperhatikan
masalah-masalah kesehatan yang ada dilingkungan SMPN 1
Telaga Biru serta dapat mengambil penyelesaian masalah
ataupun penanganan agar seluruh pihak sekolah dapat hidup
sehat
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat membantu
menyalurkan ide-ide ataupun saran demi meningkatkan derajat
kesehatan, dengan pendekatan edukasi kepada Remaja tentang
edukasi pengetahuan tentang gizi pada Remaja.

DAFTAR PUSTAKA
http://indriana112.blogspot.co.id/
http://1001-diet.blogspot.co.id/2011/05/nutrisi-untuk-remaja.html
Arisman. (2003).Gizi dalam Daur Kehidupan: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Pelaksana Kegiatan

Pelaksanan kegiatan penyuluhan ini adalah mahasiswa Ilmu Kesehatan


Masyarakat angkatan 2017, dengan rincian jobdeks sebagai berikut:

Pemateri : Deysi Adam SKM M.kes


Dokumentasi : Nurmin Ismail
Perlengkapan :
1. Nelfi Triasi Kudue
2. Dwi Jelita Incekaya
3. Meri Anwar
4. Windriya Domili

Lampiran 2. Susunan Acara Penyuluhan


NO KEGIATAN WAKTU

1 Pemberangkatan menuju lokasi 07.15-08.12

2 Persiapan oleh pihak pelaksana 08.12-09.00

3 Pemberian materi ke giatan kepada siswa 09.00-10.00

Pemberian hadiah kepada siswa yang


4 memberikan perntanyaan terkait pendidikan 10.00-10.30
seksualitas pada remaja
10.30-11.00
5 Foto bersama siswa SMPN 9 Limboto

6 Mahasiswa kembali ke fakultas 11.00-12.00

Lampiran 3 materi kegiatan


Lampiran 4 absen peserta penyuluhan

Daftar Hadir Peserta Penyuluhan


SMP NEGERI 1 TELAGA BIRU
Hari/tanggal Jumat 20 desember 2019
Tempat : SMPN 1 TELAGA BIRU
N NAMA KELAS TANDA TANGAN
O
1 Intan Usman IX4 √
2 Anggina Mamonto 1X √
3 Risna Arifin 1X √
4 Kartika Dwi Yanti 1X √
5 Nesa Pasune 1X √
6 Putri Julfadila S. Hasan 1X √

7 Siti Rahma Dinda Katili 1X √


8 Octasin Harun 1X √
9 Amelia Napu 1X √
10 Iskar Pangulu 1X √
11 Siti Fatma Talibu 1X √
12 Dewi Husain 1X √
13 Rahma Manjo 1X √
14 Aristi Kaunu 1X √
15 Fatiawati Duawulu 1X √
16 Nurain Adam 1X √
17 Jihan Habuke 1X √
18 Prastiwi Ismail 1X √
19 Nela Dopo IX √
20 Merlin H. Daud 1X √
21 Regita Yusuf 1X √
22 Aulia Febriwati 1X √
23 Erika Paramata 1X √
24 Anggriani Buntayo 1X √
25 Febri Amelia Doya 1X √
26 Anisa S. Daud 1X √
27 Candri U.Lameo VIII √
28 Mahrizal A.Adam 1X √
29 Abd Azis Mustafa VIII √
30 Fitrian Majio 1X √
31 Aghi Karim 1X √
32 Rivaldy Yusuf 1X √
33 Aditya Ibrahim 1X √
DOKUMENTASI

Pemberian materi tentang gizi pada remaja oleh dosen


Penyerahan piagam penghargaan kepada pihak sekolah

Foto bersama guru dan siswa smpn1 telaga biru

Anda mungkin juga menyukai