Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

NAMA ANGGOTA:

1 . ANANDA TESYA PRATIWI (199403)


2. BELLA DWI SAFITRY (199415)
3. DEA ANGGRAENI SAPUTRI (199418)
4. HABY BIYANTI (199439)
5. IKHSAN IRFANSYAH (199442)
6. KOMALIA S (199448)
7. NELLY TRI EKAWATI (199465)
8. NISA ANGGINI (199468)
9. RIVALDO NANDA PRATAMA (199490)

10. TITI RELIGIA BUDI LESTARI (199509)


KELOMPOK : 2

PRODI D III FARMASI


AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Gizi Kesehatan dan Penyakit-penyakit yang Timbul Karna Malnutrisi ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang gizi kesehatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen, selaku  yang telah


memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.. kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman teman yang membantu membuat makalah ini kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak,4 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………….........………………………………….i

Daftar Isi…………………………...………..………………………….....ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………..………………………….…1

A. Latar Belakang………………..……..…………………………….1
B. Rumusan Masalah …..…………………………………………….2
C. Tujuan ……………..…...................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………….……………………3

A. Pengertian Gizi………………………………..………………..….3

B. Gizi Dalam Kesehatan Masyarakat……….………………..………3

C. Penyakit Yang Ditimbulkan Karena Kekurangan Gizi ……...…….4

D. Cara penanggulangan masalah kekurangan gizi…………….…….5

BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………8

Kesimpulan ……………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..….9

ii
BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama
yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Faktor
gizi memegang peranan penting dalam mencapai SDM berkualitas
(Depkes RI, 2005).
Gizi yang baik akan menghasilkan SDM yang berkualitas yaitu
sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif.
Perbaikan gizi diperlukan pada seluruh siklus kehidupan, mulai sejak
masa kehamilan, bayi dan anak balita, pra sekolah, anak SD dan MI,
remaja dan dewasa sampai usia lanjut (Heath et al., 2005).
Upaya peningkatan status gizi untuk pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas pada hakekatnya harus dimulai sedini
mungkin, salah satunya anak usia sekolah. Anak sekolah dasar
merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat
(Calderón, 2002; Choi et al., 2008).
Hal ini menjadi penting karena anak sekolah merupakan
generasi penerus tumpuan bangsa sehingga perlu dipersiapkan dengan
baik kualitasnya, anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan secara
fisik dan mental yang sangat diperlukan guna menunjang
kehidupannya di masa mendatang, guna mendukung keadaan tersebut
di atas anak sekolah memerlukan kondisi tubuh yang optimal dan
bugar, sehingga memerlukan status gizi yang baik (Depkes RI, 2005;
Joshi, 2011).
Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur
status gizi baik individu maupun populasi. Seorang anak yang sehat
dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang
dimilikinya (Bryan et al., 2004).
Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh asupan zat
gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau

1
kelebihan zat gizi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan
yang menyimpang dari pola standar. Pertumbuhan dan perkembangan
pada masa sekolah akan mengalami proses percepatan pada umur 10-
12 tahun, dimana pertambahan berat badan per tahunnya sampai 2,5kg.
Aktivitas pada anak usia sekolah semakin tinggi dan memperkuat
kemampuan motoriknya (Taras, 2005).
Faktor penyebab langsung terjadinya kekurangan gizi adalah
ketidakseimbangan gizi dalam makanan yang dikonsumsi dan
terjangkitnya penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung adalah
ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak dan pelayanan
kesehatan. Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan,
pengetahuan dan ketrampilan keluarga serta tingkat pendapatan
keluarga 124 Andriani Elisa Pahlevi / KEMAS 7 (2) (2012) 122-126
(Supariasa, et al., 2002; Mukherjee et al., 2008).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan gizi?
2. Apakah yang dimaksud dengan gizi dalam kesehatan masyarakat?
3. Apa saja penyakit yang ditimbulkan karna kekurangan gizi
(Malnutrisi)?
4. Bagaimana cara penganggulangan masalah kekurangan gizi ?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengerti tentang pengertian gizi
2. Mahasiswa dapat memahami gizi dalam kesehatn masyarakat.
3. Mahasiswa ddapat memperkaya pengetahuan tentang penyakit
yang di timbulkan karna kekurangan gizi
4. Mahasiswa dapat mengetahui beberapa cara penanggulangan
masalah kekurangan gizi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ organ , serta menghasilkan energi.
Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkaitan
dengan berbagai ilmu dasar seperti ilmu kimia, biokimia, biologo,
fisiologo, patologi, ilmu pangan, dll. Oleh karena itu untuk menguasai
ilmu gizi, seseorang harus menguasai ilmu ilmu yang relevan dengan
kebutuhan ilmu gizi. Lahirnya ilmu gizi diawali dengan penemuan tentang
hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan meliputi proses
pernapasan, oksidasi dan kalorimetri.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, dan roti. Minyak, margarin dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat
tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

B. Gizi Dalam Kesehatan Masyarakat


Gizi dalam istilah kesehatan masyarakat mengacu pada gizi
sebagai Komponen dari cabang kesehatan masyarakat, “Gizi dan
Kesehatan Masyarakat” berkonotasi koeksistensi gizi dan kesehatan
masyarakat, dan gizi masyarakat mengacu pada cabang kesehatan
masyarakat yang befokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-
program berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang
unik dari komunitas yang berbeda dan populasi.

3
Terkait erat dengan “Gizi Kesehatan Masyarakat” adalah
kesehatan gizi masyarakat yang mengacu pada cabang populasi terfokus
kesehatan masyarakat yang memantau diet, status gizi dan kesehatan, dan
program pangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam
menerapkan public kesehatan prinsip-prinsip untuk kegiatan yang
mengarah pada ppromosi ksehatan dan pencegahan penyakit melelui
pengembengan kebijakan dan perubahan lingkungan.

C. Penyakit Yang Ditimbulkan Karena Kekurangan Gizi (malnutrisi)

Kekurangan gizi berpengaruh negative terhadap perkembangan


mental, perkembangan fisik, produktivitas, dan kesanggupan kerja
manusia. Kekurangan gizi yang diderita pada masa periode dalam
kandungan dan periode anak-anak, menghambat kecerdasan anak. Anak
yang menderita kekurangan gizi tingkat berat mempunyai otak yang lebih
kecil daripada ukuran otak rata-rata dan mempunyai sel otak yang
kapasitasnya 15% - 20% lebih rendah dibandingkan dengan anak yang
bergizi baik. Anak yang menderita kekurangan gizi mengalami kelelahan
mental serta fisik, dan dengan demikian mengalami kesulitan untuk
berkonsentrasi didalam kelas, dan seringkali ia tersisihkan dari kehidupan
sekitarnya.

Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan gizi yaitu:

1. Marasmus yaitu penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan


protein dan kalori.
2. Kwashiorkor yaitu penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan
balita dan bila yang disebabkan karena kekurangan protein akut.
3. Anemia yaitu penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin
B12.
4. Gondok yaitu penyakit yang disebabkan karna kekurangan yodium.
5. Beri-beri yaitu penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi yakni
kekurangan vitamin B1.
6. Pellagra adalah penyakit yang timbul karna kekurangan vitamin B3
atau Niacin

4
7. Rakhatis adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh mengalami
kekurangan vitamin D
8. Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama
periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak

D. Cara penanggulangan masalah kekurangan gizi


1. Pencegahan

Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan manusia, dimulai sejak dalam
kandungan (janin), bayi, anak, dewasa sampai dengan usia lanjut. Beberapa
permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain
gizi kurang dalam bentuk Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A
(KVA) serta masalah gizi yang berkaitan dengan penyakit degenerative.upaya
pencegahan yang dapat kita lakukan yaitu ;

a . Pahami penyebab malnutrisi

Kekurangan nutrisi ini bias di sebabkan pada diet yang kurang


seimbang, terlalu sedikit makanan, dan kurangnya penyerapan nutrisi pada
makanan oleh organ-organ tubuh.

b. Pelajari faktor yang menyebabkan malnutrisi

Faktor pertama adalah umur. Usia dewasa, seperti remaja, lansia,


atau pun ibu hamil,memerlukan banyak nutrisi dari makanan daripada
anak-anak. Faktor lainnya yang harus diperhatikan adalah operasi, trauma,
dan penyakit kronis yang juga bias menyebabkan mall nutrisi.

c. Identifikasi semua gejala dari malnutrisi

Beberapa gejala mall nutrisi yang bias anda kenali antara lain
mudah Lelah, kurangnya nafsu makan,, kesulitan untuk berkonsentrasi,
turunnya berat badan secara drastis, depresi, tubuh lebih kurus, dan lebih
gampang sakit.

d. Cukupi nutrisi dalam setiap makanan

5
Yang anda konsumsi haruslah penuh dengan nutrisi yang bias
membantu membentuk dan memaksimalkan kerja organ-organtubuh.

e. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu

Cakupan penimbangan balita di Posyandu merupakan indikator


yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan
prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan balita
ditimbang, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan Vitamin A, semakin
tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi
kurang.

2. Penyuluhan

Khusus ibu rumah tangga bagaimana mengelola makanan lokal


yang menjadi menu makanan bergizi, pemberian makanan tambahan anak
(PMTA), pengobatan bagi anak gizi buruk yang mengalami sakit.

3. Penanganan

Selain melakukan pencegahan, Anda juga perlu mengetahui cara


merawat dan berlaku ketika malnutrisi terjadi sehingga meminimalisir
resiko kematian yang diakibatkan oleh malnutrisi. Beberapa tindakan yang
bisa Anda lakukan, antara lain:

1) Ganti nutrisi Anda dengan makanan yang tepat.

Ketika malnutrisi terjadi pada Anda atau buah hati Anda, pahami
bahwa malnutrisi bisa dihilangkan dengan memberikan asupan
makanan yang tepat. Makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, buah dan sayuran, dan lemak bisa menjadi makanan yang
tepat ketika malnutrisi. Perlu menjadi catatan bahwa semua
makanan ini haruslah dengan proses pemasakan yang tepat
sehingga nutrisinya tidak banyak terbuang.

2) Pelajari kebiasaan makan yang baik beserta nutrisi yang


diperlukan.

6
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mempelajari kebiasaan
makan yang baik dan nutrisi apa yang harus dimakan bisa
mempercepat penyembuhan malnutrisi. Selain itu, cobalah untuk
melakukan diet seimbang sehingga malnutrisi tidak terjadi lagi di
masa depan. Jam makan juga harus Anda perhatikan sehingga
penyerapan nutrisi bisa maksimal dilakukan.

3) Kunjungi dokter atau konsultan diet.

Jika malnutrisi berlangsung secara berkepanjangan, segera


rujukkan ke dokter atau konsultan diet untuk mendapatkan asupan
nutrisi yang pas untuk tubuh Anda dan buah hati. Dengan
penanganan yang baik, bahaya malnutrisi juga bisa diturunkan
dengan cara yang tepat.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ organ, serta menghasilkan energi.

Gizi masyarakat mengacu pada cabang kesehatan masyarakat yang


befokus pada promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
dengan menyediakan layanan berkualitas dan program-program berbasis
masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan yang unik dari komunitas
yang berbeda dan populasi.

Penyakit yang diakIbatkan oleh kekurangan gizi yaitu seperti


marasmus,kwashiorkor, anemia,gondok,beri beri pellagra, rakhatis dan
stunting. Penanggulangan kekurangan gizi bisa dilakukan dengan upaya
pencegahan dan upaya penangganan

Cara penanggulangan masalah kekurangan gizi dapat dilakukan


dengan cara pencegahan,penyuluhan,dan penanganan.

8
DAFTAR FUSTAKA

Chamim. Memerangi Gizi Buruk, Tempatkan Masyarakat Sebagai Subyek


Perubahan, Seminar Sehari Kemitraan Dalam Mengatasi Masalah Gizi di
Indonesia, 2007. Diakses pada 28 Mei 2007

Utantoro, A. Sebanyak 1.506 Balita di DIYAlami Gizi Buruk, 2006. Diakses


pada 20 April 2007

Sururi, M. Penanggulangan Gizi Buruk. 2006.,Diakses pada 28 Mei 2007

Anda mungkin juga menyukai