Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN


MESOPOTAMIA

O
L
E
H

NAMA : CLAUDENSIA PUTRI WE’E


KELAS : X IPS 1

SMAK FRATERAN NDAO ENDE


2019

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami sebagai penulis menghaturkan Puji Syukur kepada Tuhan


Yang Maha Kuasa yang telah memberikan segala Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perkembangan
Kebudayaan dan Peradaban Mesopotamia “ dengan baik.
Penyelesaian makalah ini bukan tanpa mengalami hambatan, tetapi berkat kerja
keras dan ketekunan serta dorongan dan Do’a, serta kerja sama dari kelompok kami,
maka kami dapat mengatasi segala masalah. Oleh karena itu kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Semua Pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
2. Teman-teman satu jurusan, yang sudah memberikan dorongannya untuk
menyelesaikan makalah ini.
Semoga perhatian dan dorongan kalian mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan
Yang Maha Pengasih, Amin. Akhir kata dari kelompok kami mengucapkan terima
kasih kepada Guru mata pelajaran dan teman – teman jurusan, semoga tulisan ini dapat
menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan.

Ende, Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………...……...........………… 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………....….…........……….. 4
C. Tujuan ………………………………………………………………...........………… 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Letak Geografis dan Kondisi alam di Mesopotamia…………………...…..………… 5
B. Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia ……………………..….............………... 6
C. Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia........................................………… 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………...…………………….........………. 20
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..........………21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang
kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa
Yunani berarti daerah antara dua aliran sungai yaitu Sungai Eufrat dan Sungai Tigris.
Sungai Eufrat dan Tigris secara geofrafis bertemu di teluk Persia, bila kedua sungai itu
dihubungkan dengan sungai Yordan maka terbentuklah suatu wilayah yang disebut
dengan “The Crescent” yaitu wilayah bulan sabit yang subur. Kesuburan lembah ini
menghasilkan lembah ini menghasilkan produk pertanian, perkebunan, dan peternakan
yang menyuplai kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar.
Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang
diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria
membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran
seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia,
bangsa Akkadia, dipimpin Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis,
tapi bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad
berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur
tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa
Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di
"tanah antara dua sungai" itu.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana Letak geografis dan Kondisi alam Mesopotamia?
 Bagaimana Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia?
 Bagaimana Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia?

C. Tujuan
 Untuk Mengetahui Letak Geografis dan Kondisi alam di Mesopotamia.
 Untuk Mengetahui Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia.
 Untuk Mengetahui Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis dan Kondisi Alam Mesopotamia


Sungai Eufrat dan Tigris berada di kawasan Irak sekarang. Sungai Eufrat dan
Tigris merupakan sungai di Asia Barat Daya yang bersumber di Turki Timur. Mengalir
sepanjang ±2500 km . Sedangkan Tigris yaitu sungai di Asia Barat Daya yang bersumber
di Turki Timur dan mengalir sepanjang ± 1800 km. Sebagian besar berada di Irak,
setelah itu bertemu di Sungai Eufrat bersama sama membentuk Shatle Arab. Daerah
sekitar Sungai Eufrat dan Sungai Tigris berbatasan dengan :
1. Sebelah utara berbatasan dengan bukit-bukit Armenia.
2. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Tengah.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan padang pasir Arabia.
4. Sebelah timur berbatasan dengan daerah pegunungan.
Kawasan Mesopotamia sebagian besar terdiri dari tanah yang tandus dan
kebanyakan kering dimana hampir tidak ada curah hujan, sehingga kehidupan
penduduknya tergantung kepada aliran-aliran sungai yang merupakan alat negara yang
terpenting. Pada zaman Paleolithikum bagian-bagian dari tanah menjadi tandus atau
gurun pasir karena terjadinya pergeseran proses alami. Terjadinya proses pergeseran
tersebut disebabkan oleh :
a. Jalur iklim yang membentang dari barat-timur bergeser ke arah utara.
b. Benua Eropa bagian barat laut mengalami penurunan dasarnya.
c. Arah teluk hangat (gulfstream) mempengaruhi iklim di Eropa Barat sehingga lebih
intensif.
Kedua aliran sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris sebenarnya terdapat di lereng
Pegunungan Armenia di perbatasab antara Irak dan Rusia sekarang. Pada musim hujan
(dari Oktober sampai April) terjadi air bah pada kedua sungai tersebut sehingga
mengakibatkan timbulnya banjir yang tidak bisa dikontrol. Air menggenang daerah-
daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah itu air surut dan kemudian meninggalkan
lapisan lumpur. Dengan adanya lumpur yang bertumpuk-tumpuk pada muara sungai,
maka munculah dataran rendah baru, yang selalu menutup mulut Teluk Bhein di tepi
teluk besar Persia. Di sekitar muaranya, alam geografisnya berupa rawa-rawa penuh
dengan tumbuhan semak dan banyak dihuni aneka burung liar. Kemudian daratan rendah

5
yang baru itu akan mengalami pengirisan kembali oleh bagian-bagian delta dari sungai
Eufrat dan Tigris. Pada pegunungan Armenia, setiap tahun cairan saljunya menimbulkan
luapan air Sungai Eufrat dan Tigris. Dan mengakibatkan banjir yang menyebabkan
lumpur alluvial secara berlapis-lapis dari masa ke masa, sehingga tanahnya menjadi
subur. Sementara itu di Teluk Parsi makin berubah menjadi dataran dan lembah
Mesopotamia menjadi meluas terus ke selatan.
Kondisi geografis demikian menumbuhkan suatu pola penguasaan alam pada
masyarakat kuno, sehingga interaksi manusia dengan alam lingkungannya membentuk
kebudayaan dan peradaban . Terbentuknya peradaban Mesopotamia disebabkan manusia
mampu beradaptasi dengan lingkungan alam, kemudian memunculkan habit yang secara
naluri terbentuk komunitas.

B. Awal Peradaban di Lembah Mesopotamia


Sejak zaman purba daerah Mesopotamia telah lama didatangi oleh bermacam-
macam bangsa, berbagai bangsa tersebut berturut-turut mendiami daerah tersebut. Kira-
kira 300 SM bangsa yang pertama kali datang ke daerah Mesopotamia berasal daerah
Susa. Mereka menduduki lembah hilir Sungai Eufrat dan Tigris, kemudian mereka
dikenal sebagai bangsa Sumeria. Sebelumnya bangsa Semit sudah mengenal dasar-dasar
kehidupan politik, ekonomi, dan pertanian, sehingga para arkeolog menyatakan bahwa di
lembah Mesopotamia sebagai awal munculnya pertanian pertama dalam sejarah umat
manusia.
Bangsa-bangsa yang mendiami Lembah Mesopotamia :
1. Bangsa Sumeria
Sumeria (sekitar 3.500 – 2.300 tahun sm) adalah salah satu peradaban kuno di timur
tengah, terletak di sebelah selatan Mesopotamia (tenggara irak) dari catatan terawal
abad ke-4 sm sampai munculnya babilonia pada abad ke-3 sm. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa sumeria. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan
sudah memiliki sistem pengairan. Bangunan-bangunan mereka dibuat dari lumpur.
Mereka menganut agama politheisme. Bangsa sumeria merupakan bangsa yang
pertama kali mendiami kawasan mesopotamia, sehingga bangsa sumeria pantas
disebut sebagai penduduk asli mesopotamia. Bangsa sumeria datang dari wilayah
asia kecil sekitar tahun 3.500 tahun sm.
Pada awalnya, bangsa sumeria mengolah lahan pertanian yang subur sebagai mata
pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa sumeria dapat membangun sistem

6
pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan
pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah,
bangsa sumeria sekitar tahun 3.000 tahun sm membangun 12 kota-kota besar, di
antaranya kota ur, uruk, lagash dan nippur. Pada awalnya, kota-kota tersebut
merupakan kota-kota yang berdiri sendiri, sehingga disebut negara kota. Kemudian
terjadilah peperangan di antara kota-kota tersebut dan yang kalah akan menjadi
bawahan kota yang menang yang lama kelamaan memunculkan sistem pemerintahan
kerajaan. Bangsa sumeria mencapai mansa kejayaannya saat dipimpin oleh raja ur-
nammu. Namun, sekitar tahun 2.300 tahun sm bangsa sumeria dapat ditaklukkan
oleh bangsa akkadia di bawah pimpinan raja sargon.
a. Sistem pemerintahan
Pada awalnya masing-masing kota sumeria berdiri sendiri menjadi seperti
sebuah negara dan kota. Ditiap-tiap kota dipimpin atau diperintah dengan suatu
dewan yang kehendak orang tua. Khususnya di dibidang perang, pimpinan atau
pengambil perintah berpindah ke panglima yang, dalam pergantian tersebut
disebut sebagai lugal. Ia menjadi pemimpin sampai perang berakhir. Persaingan
dan perebutan di antara kota-kota mengakibatkan peperangan sering terjadi.
Keadaan mulai berubah menjadi buruk akibat timbulnya serangan yang berasal
suku nomad. Perang yang tak henti-henti mengakibatkan posisi
para lugal semakin permanen. Para lugal memerintah dalam janga waktu yang
lama atau seumur hidupnya. Hal ini mengakibatkan sistem pemerintahan
disetiap kota berganti menjadi sebuah kerajaan. Pada tahun 2900 sm,
posisi/kedudukan lugal berubah menjadi raja. setelah sempat dikuasai
oleh akkadia lalu gutia, peradaban sumeria bangkit kembali dibawah
pemerintahan urnammu.di bawah pemerintahannya, kota-kota sumeria
disatukan, tetapi,hal tersebut tidak dalam kejayaannya tidak bertahan lama atau
hanya bertahan 100 tahun. Bangsa elam menyerang dan menguasai kota-kota
sumeria. Meskipun demikian, bangsa yang menguasai kawasan itu tetap
melanjutkan peradaban sumeria.
b. Sistem Tulisan
Salah satu jasa bangsa Sumeria bagi sejarah dunia adalah penemuan sistem
tulisan. Sejak tahun 4000 SM bangsa Sumeria telah mengembangkan sistem
tulisan. Sistem tulisan itu muncul seiring dengan pertumbuhan kota-kota yang
cepat. Pertumbuhan kota melahirkan kebutuhan akan catatan-catatan, seperti

7
kronik peristiwa penting dan jumlah panenan serta ternak yang harus
diserahkan ke kuil pemujaan untuk persembahan.
Sistem tulisan Sumeria berupa tulisan gambar (pictogram). Orang Sumeria
menulis pada tablet, yakni lempengan tanah liat. Sebagai alat tulis, digunakan
semacam paku. Itulah sebabnya, sistem tulisan Sumeria dikenal sebagai huruf
paku. Dalam perkembangannya, sistem tulisan Sumeria mengalami modifikasi
ke dalam bentuk lambang-lambang. Sistem tulisan ini selanjutnya dipakai oleh
bangsa-bangsa yang menguasai kawasan Mesopotamia.
c. Bangunan Kuil
Tata kota bangsa Sumeria tidak bisa dilepaskan dan bangunan kuil. Orang
Sumeria percaya bahwa kota bukan milik mereka, melainkan para dewa-dewi.
Oleh karena itu, harus ada bangunan kuil di pusat kota. Besar dan kecilnya kuil
tergantung dari kemakmuran kota yang Bangsa Sumeria mempunyai cara
tersendiri dalam membangun kuil. Secara bertahap mereka memperbarui kuil
sesuai dengan tingkat kemakmuran kota. Saat memperbarui, mereka
membangun kuil baru di atas kuil yang lama. Begitu seterusnya sehingga kuil
semakin tinggidan berundak-undak disebut Ziggurat. Model bangunan kuil
seperti itu terus dilanjutkan oleh bangsa-bangsa lain yang menduduki kawasan
Mesopotamia.
2. Bangsa Akkadia
Akkadia terletak di tepi barat sungai Efrat. Akkadia beribukota di kota Agade,
dan merupakan kekaisaran pertama di dunia. Kekaisaran Akkad sering disamakan dengan
bangsa Sumeria yang kita kenal sebagai Sumer-Akkad, karena semua orang asli Akkad
penutur bahasa Semit dan bahasa Sumer di bawah satu kekuasaan. Pada kurang lebih
3500 SM, datang bangsa lain bernama Akkada yang merebut sumeria dengan kekerasan.
Bangsa ini terkenal sebagai bangsa Jamdet Nasr. Orang-orang Akkaadia membuat
senjatanya dari batu. Bangunan serta patung-patungnya terbuat dari batu pula. Kebiasaan
lainnya adalah mereka membakar mayat-mayat. Berbeda dengan bangsa Sumeria yang
membuat bangunan dari tanah liat yang dikeringkan dibawah terik matahari dan
mempunyai kebiasaan mengubur mayat dalam tanah. Bangsa Akkadia memerintah
bangsa Sumeria dan mendirikan kota-kota baru di kish, Shurupah, Nasr dan Eshuna.
Bangsa Akkadia mengadopsi kebudayaan Sumeria.
Bahasa dan Kebudayaan. Kekaisaran Akkad mengambil dan meniru semua
kebudayaan dari bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk Sumeria

8
yang ditaklukan. Pada milenium ke-3 SM berkembang simbiosis kebudayaan yang dekat
antara bangsa Sumer dan bangsa Akkad yang Semit, yang meliputi penyebaran
bilingualisme. Bahasa Akkad secara perlahan menggantikan bahasa Sumer sebagai
bahasa lisan utama pada peralihan milenium ke-3 dan ke-2 SM.
Kepercayaan. Bangsa Akkadia juga merupakan penganut Politheisme
(menyembah banyak dewa). Agama yang dianut bangsa Akkadia sama dengan agama
yang dianut dengan bangsa Sumeria. Dikarenakan adanya integrasi antar penduduk
Akkadia dengan Sumeria.
Pada kurang lebih 3200 SM, Kerajaan Jamdet yang dibangun bangsa Akkadia
mengalami kehancuran karena bencana banjir yang dahsyat, sehingga tenggelam seluruh
kerajaannya. Kemungkinan besar bencana banjir inilah yang diceritakan dalam kitab
Taurat yang terjadi pada zaman Nabi Nuh (Soeroto, 1955:9). Dalam Alquran, banjir besar
pada zaman Nabi Nuh dijelaskan sebagai hukuman Allah Swt. Dan tidak percaya kabar-
kabar akhirat yang disampaikan oleh Nabi Nuh.

3. Bangsa Babilonia
a. Babilonia I
Kiri-kira 2000 SM bangsa ini membentuk ibu kota yang bernama Babilonia
dengan raja terbesarnya Hammurabi (1955-1912 SM). Raja Hammurabi
meninggalkan sebuah prasasti berangka tahun 1950 SM yang terkenal dengan
sebutan undang-undang Hammurabi yang terdiri atas dua pokok yaitu:
 Hukum sipil menggenai hak milik perkawinan dan hutang-piutang.
 Hukum pidana mengenai sifat dan pembalasan pelanggaran hukum di
sebut seimbang.
Sistem Politik dan Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Hammurabi dengan sistem pemerintahan
sentaralisasi hukum dimana seluruh undang-undang berlaku di wilayah
kekuasaaanya. Hammurabi adalah seorang administrator dan sekaligus
legislator yang ulung.Dia berhasil merumuskan dan mengkondifikasikan
hukum-hukum yang berlaku di Babylonia. Pada tahun 1901-1902, seorang
ahli arkeolog Perancis yang bernama M. De. Morgan menemukan susa‟
(sebAuah lempengan batu yang di atasnya bertuliskan hukum-hukum yang
dirumuskan Hammurabi. Lempengan ini lalu disebut sebagai kitab hukum
tertua.

9
Kitab hukum ini berisi ketentuan mengenai hak-hak dan kewajiban seluruh
warga masyarakat kerajaan Babylonia. Prinsip hukum yang terdpat di
dalamnya adalah “hukuman mata untuk mata dan gigi untuk gigi”. Kitab
hukum ini sangat besar pengaruhnya dalam penyusunan hukum bangsa
Romawi, sedang hukum bangsa Romawi merupakan dasar penyususnan
hukum bangsa Eropa modern.
Sistem Sosial, Ekonomi dan Religi.
Kota Babilon sebagai ibukota kerjaan yang terletak di tepi sungai Eufrat,
terdapat kuil-kuil keagamaan, pusat perdegangan dan
kebudayaan. Daerah- daerah sepanjang lembah dekat kawasan sungai
Eufrat masyarakatnya hidup bercocok tanam. Dimana setelah banjir pada
sungai Eufrat meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur.
Perekonomian kerajaan Babilonia bertumpu pada hasil pertanian
menyembah banyak dewa (polithisme) seperti dewa Annc(Dewa langit).
Enlil (dewa Angin) dan Engki (dewa tanah). Kemudian mereka mendirikan
kuil-kuil diatas pegunungan.
Masa keruntuhan kerajaan yang di pimpin oleh raha Hammurabi adalah
orang-orang pegunungan di Gutium.Hammurabi berusaha mencegah
ancaman dari Gutium dengan cara menyerang, namun strategi ini tidak
efektif. Hanya sepeuluh tahun seusai penaklukkan-penaklukkan Hamurabi,
pada tahun kedelapan kekuasaan penerusnya, Samsuilun (pada tahun 1743
SM), orang-orang barbar Kassite yang turun dari Gutium untuk pertama
kalinya melanggar batas Babylonia. Orang-orang barbar Kassite
tampaknya telah mendirikan rezim di Babylonia sekitar tahun 1732.
Setelah kematian Hammurabi, sejarah politik bangsa Babylonia tidak
dikenal orang. Suku-suku kecil kemudian menguasai wilayah ini secara
bergantian, sampai pada akhirnya seluruh wilayah ini ditaklukkan oleh
bangsa Assyria.
4. Bangsa Asyria
Bangsa Assyria lebih tua daripada bangsa Babilon. Mereka merupakan campuran
banyak ras. Para ahli menyebutnya sebagai bangsa Semit. Sebutan itu didasarkan atas
bahasa yang digunakannya, yaitu bahasa Semit. Bahasa itu kemudian menurunkan bahasa
Ibrani dan Arab sekarang. Negeri bangsa Assyria terletak di tepi Sungai Tigris, di
Mesopotamia.Di daerah itu dijumpai peradaban kuno yang tinggi seperti kebudayaan

10
bangsa Babilon yang ada di bagian selatannya. Bangsa Assyria sering disebut sebagai
bangsa Roma dan Asia.Kedua bangsa itu sama-sama dikenal sebagai bangsa penakluk.
Mereka sangat ditakuti karena mempunyai tentara infantri, tentara berkuda, dan tentara
dengan kereta perang. Peninggalan-peninggalan berupa tembikar, alat-alat batu, dan sisa-
sisa bangunan menunjukkan bahwa daerah Assyria sudah dihuni sejak zaman batu baru
(neolitik) yang berkembang sekitar 6.000 tahun yang lalu.Bangsa Assyria menjadi bangsa
merdeka sekitar abad ke-14 sebelum Masehi. Sebelumnya, mereka dijajah bangsa
Babilonia, kemudian bangsa Mitani. Raja Ashur Uballit I merupakan pendiri kerajaan
Assyria dan memerintah tahun 1365-1330 sebelum Masehi.Ia menyebut dirinya Raja
Agung dan orang pertama yang menyebut Assyria sebagai Tanah Ashur. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Assyria terus berperang melawan Babilonia.Pertempuran terus
berlanjut pada masa pemerintahan Enlil-nihari, putra Ashuruballit Masa kejayaan Assyria
dicapai pada masa pemerintahan Adad ninari I. Ia berhasil menaklukkan dan
mempersatukan seluruh Mesopotamia. Ia menyebut dirinya Raja di Raja. Ia memperluas
kuil, istana Ashur, dan membuat benteng pertahanan terutama di tepi Sungal Tigris.
Penggantinya adalah Tukulti-ninurta I yang memerangi Babilonia secara besar-
besaran.Ia mengasingkan rajanya dan menjarah kuil Babilonia. Tindakan menjarah kuil
merupakan tindakan yang melanggar agama, baik di Babilon maupun di
Assyria.Akibatnya, hubungan dengan rakyatnya memburuk. Anaknya sendiri
memberontak dan mengepung ibu kota. Tukulti-ninurta I terbunuh. Sejak itu, Kerajaaran
Assyria mengalami kemunduran, sedangkan Babilonia bangkit kembali Kerajaan Assyria
baru muncul kembali di bawah pemerintahan Raja Tigalth-pilaser I pada abad ke-II SM.
Ia mengalahkan Kerajaan Aramaean dan Babilonia Utara. Ia sangat memperhatikan
pertanian, perkebunan, serta mengembangkan administrasi pemerintahan dan pengajaran.
Peraturan hukum juga diterapkan. Hukuman mati merupakan hal yang umum. Hukuman
yang ringan berupa kerja paksa dan hukuman dera. Cucu Tigalth-pilaser I, yaitu
Asurnasirpal I adalah seorang raja yang lemah. Ia tidak banyak berbuat untuk menahan
serangan musuh. Baru pada abad ke 9-7 SM muncul raja-raja yang kuat seperti Tiglath-
pilaser III, Sargon II, Sennacherib, dan Assarhaddon.Wilayah kekuasaan Assyria meliputi
hampir seluruh daerah Timur Tengah, dan Mesir sampai Teluk Persia.
Asurnasirpat II dikenal sebagai raja yang kejam.Ia merupakan raja pertama yang
menggunakan pasukan berkuda, pasukan kereta perang, dan pasukan berjalan kaki
(infantri). Ia membangun kota Kalakh dan menjadikannya ibu kota kerajaan. Ia
membangun istana besar seluas 25.000 meter persegi. Dengan kekejaman ia membangun

11
kuil yang tinggi untuk memuja dewa kota Kalakh, dewa perang Ninurta dan dewa
berburu. Puncak kuil itu dipakai untuk mengamati bintang Ia digantikan oleh Raja Sargon
II (721-705 sebelum Masehi) yang meneruskan usaha perluasan daerah kekuasaannya.
Raja Sargon II terbunuh dalam peperangan.Ia digantikan oleh anaknya, Sennacherib.
Pada mulanya bangsa Assyria bersahabat dengan bangsa Babilon.Akan tetapi, bangsa
Assyria berbalik memusuhi bangsa Babilon pada tahun 689. Selama 9 bulan raja Assyria,
Sennacherib, mengepung kota Babilon dan akhirnya kota itu dapat dihancurkan.
Raja Sennacherib sangat memperhatikan pertanian dan pengairan negaranya.Ibu
kotanya, Niniveh, memperoleh air dari sebuah saluran air berupa jembatan sepanjang 300
meter. Ia memperkenalkan tanaman kapas kepada bangsa Assyria. Istananya dihias
dengan keramik berwarna. Dindingnya dipenuhi ukiran binatang dan manusia.Ada patung
lembu bersayap dengan kepala manusia.Patung itu sangat besar.Seni pahat saat itu
berkembang sangat pesat.Bangsa Assyria telah mengenal tulisan yang disebut tulisan
paku. Bentuk tulisan itu segi tiga mirip paku dan kebanyakan digoreskan di atas
lempengan tanah liat pada waktu masih basah. Lempengan itu kemudian dijemur di panas
matahari. Penggantinya, Assurbanipal, sangat tertarik pada pendidikan. Di Niniveh, ia
mengumpulkan 22.000 lempengan tanah liat bertulis yang disimpan di perpustakaan.
Isinya antara lain menyangkut masalah agama, sastra, pengobatan, matematika, ilmu
pengetahuan alam, kamus, dan sejarah.
Semua lempengan tanah liat itu didaftar dengan cermat dan ditaruh di atas rak.
Sekarang sebagian besar lempengan tanah liat itu disimpan di Museum London, Inggris.
Bangsa Assyria senang berperang, karena itu mereka mempunyai banyak musuh.
Pengganti Assurbanipal, Asur-etel-ilani bukan seorang raja yang kuat. Kerajaan Assyria
ditaklukkan oleh persekutuan bangsa Babilon, Medes, dan Chaldeans pada Tahun
614.Setelah tiga bulan berperang, Niniveh kalah.Tempat suci dan istananya hancur,
termasuk juga irigasi yang dibuat oleh Sennacherib.Sisa pasukan Assyria menyerah pada
tahun 609, dan Kerajaan Assyria lenyap dan sejarah.
Bangsa Assyria dikenal sebagai bangsa pendekar perang yang menguasai
Mesopotamia dan berhasil mengalahkan bangsa Hithit, Akkadi dan Sumeria. Bangsa ini
berkuasa dilembah Mesopotamia sekitar 2 abad lamanya, yaitu dari abad 9-7 SM. Ibu
kota pemerintahannya bernama Niniveh yang terletak pada sungai tigris.
Kota Assyria ini mula-mula sebuah Negara kota, yang disebut Kota Semit yang
kecil. Di bawah Tiglath Pilleser I, bangsa Assyria mencapai kemasyhuran dalam waktu
yang relatif singkat, yakni pada abad ke 12 SM. Kemudian kerajaan baru benar-benar

12
tercapai dalam abad ke-9 dengan kemenangan-kemenangan yang dicapai Ashurbanipal II
yang mendirikan pemerintahan kemaharajaan. Raja-raja yang memerintah kemudian
adalah Ashalmanesser III, Tiglath Pillesser III dan Sargon, pada era Sargon kekuasaan
Assyria mencapai hegemoni di Asia Barat Daya. Sennacherib mengonsolidasikan
kerajaan sedangkan Essar-Haddon (681-68) menglahkan orang Chaldea dan mendapat
kekuasaan di Mesir. Di bawah pemerintahan penggantinya, yaitu Assur Banipal (669-26
SM) Assyria mencapai puncak dibidang ilmu pengetahuan, kesenian dan kemuliaan.
Namun tidaki lama kemudian bangsa media, Persia dan Khaldea bergabung mengalahkan
bangsa Assyria. Sedangkan dari media melepaskan diri dari Assyria, sehingga
menyebabkan bangsa tersebut mengalami keruntuhan pada 612 SM. Setelah itu kerajaan
Assyria dibagi menjadi dua bagian, yaitu bangsa Persia mendapat bagian utara yang
mendirikan kerajaan Iran, sedangkan bagian selatan dikuasai oleh bangsa Khaldea
dibawah pemerintahan Nabopalasser yang mendirikan negara Babilonoia baru.
Asyiria, pada millennium ke-2 SM bangsa Assyria tampil sebagai kekuatan
politik terbukti ketika mereka barhasil menundukkan bangsa Mitanni, Hitties, Alcahien.
Tukulti-Ninurta I, termasuk salah satu raja Assyiria yang paling terkemuka terutama
ketika memerangi Babylon. Namun ketika bangsa Asyiria lengah, Babilonia mudah untuk
merebut dan menguasai wilayah Mesopotamia kembali. Namun bukan lagi disebut
dengan Imperial Babilonia melainkan “Babilonia Baru”. Wilayah Mesopotamia
berkembang dengan maju. Hingga mampu untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat
yang terkondisirkan. Kepercayaan yang dianut yaitu politeisme, mempercayai Dewa-
Dewa, namun di balik itu ada dewa yang tertinggi yaitu “Dewa Marduk”. Peninggalan
dari peradaban ini sebagian masih ada dan terlestarikan, sebagian juga ada yang
mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Tak bisa di pungkiri lagi bahwa
ilmu yang telah kita dapat adalah evolusi dari pemikiran dan kerja keras masyarakat
peradaban.Yakni munculnya pengetahuan berasal dari peradaban Mesopotamia.

5. Babilonia II
Sebagai pengganti bangsa Assyria adalah bangsa Babilonia baru yang didirikan
oleh bangsa Khaldea di tepi sungai Eufrat. Sungai Eufrat dikenal sebagai Babilonia,
kerajaan ini mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Nebukadnezat, pada masa
pemerintahanya juga di buat taman gantung yang berada di atas bukit atas permintaan
istrinya yang bernama Eyaxeres pada tahun 2500 SM taman gantung merupakan taman di
atas pegunungan.

13
a. Sistem Sosial dan Religi
Pendiri dinasti ini adalah Nabopolassar. Pada masanya, daerah sampai perbatasan
Mesir dapat ditaklukkan, mengalahkan Raja Yahudi, Hebrew, dan secara bengis
menaklukkan kota Yerusalem pada tahun 586 SM. Pada pertengahan abad ke-6
SM, kekuasaan Babylonia-Chaldean ini dikalahkan oleh bangsa Persia. Bangsa
Babylonia menyembah banyak Tuhan, yakni dewa-dewa alam.
Marduk merupakan dewa mereka yang terbesar, sedangkan Isthar diyakini
sebagai dewa kasih sayang. Bentuk utama keyakinan mereka adalah kepercayaan
terhadap-roh-roh jahat. Mereka juga mempercayai ramalan dari langit dan
bintang-bintang mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Para ahli nujum Chaldean
mahir dalam bidang perbintangan, sehingga mereka tersohor ke penjuru dunia.
b. Sistem pemerintahan, Ekonomi dan Iptek. .
Pada periode Babilonia baru, banyak tanah yang dibuka untuk diolah.
Kedamaian dan kekuasaan kekaisaran membuat tersedianya sumber daya untuk
memperluas irigasi dan membangun sistem kanal. Daerah pedesaan Babilonia
didominasi oleh perkebunan-perkebunan besar, yang diberikan kepada pejabat
pemerintah sebagai bentuk pembayaran. Perkebunan-perkebunan ini biasanya
dikelola melalui penguasa lokal, yang mengambil sebagian keuntungan.
Penduduk desa ikut serta dalam perkebunan tersebut dengan menjadi buruh dan
penyewa tanah.
Kota-kota di Babilonia memperoleh hak otonomi dan hak istimewa dari raja.
Kota berpusat di kuil. Tiap kota memiliki pengadilan sendiri, dan kasus hukum
seringkali diputuskan dalam majelis. Kuil mendominasi struktur sosial. Status
sosial dan hak politik sesorang ditentukan berdasarkan posisi mereka terkait
dengan hierarki kagamaan. Para pekerja, misalnya perajin, memperoleh statsu
yang tinggi. Selain itu, terdapat pula serikat pekerja untuk memberi para pekerja
daya tawar kolektif.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, Bangsa babylonia telah banyak mencapai
kemajuan. Kemajuan mereka dalam ilmu astronomi mengungguli kemajuan
bangsa Mesir. Pengetahuan mereka dalam bidang astronomi berawal dari hasrat
mereka dalam bidang astrologi. Mereka membagi zodiak ke dalam dua belas
simbol dan menyebutkan kedudukan masing-masing. Mereka mampu

14
meramalkan terjadinya gerhana matahari dan juga bulan. Demikian pula mereka
menggunakan sistem kalender yang lebih maju dibanding bangsa Mesir. Mereka
membagi bilangan tahun menjadi dua belas bulan, membagi malam dan siang
menjadi bilangan jam, dan membagi tujuh bilangan hari dalam satu minggu.
Dalam bidang matematika peran mereka juga sangat besar. Hitungan inilah yang
pada akhirnya dijadikan sebagai rujukan sistem hitungan modern.

6. Bangsa Persia
Kerajaan ini didirikan oleh Cyrus (550 SM) dengan ibu kotanya bernama
Parsepolis, yang terletak di sebelah timur Sungai Tigris (Iran Sekarang). Bangsa ini
terkenal sebagai pembebas bangsa Israel (Yahudi) yang mengalami pembuangan
Babilonia Baru pada masa pemerintahan Nebukadnezar (terdapat di perjanjian
lama). Raja terbesar adalah Darius Agung (521-485 SM). Pemerintahan diatur
dengan membagi wilayah kerajaan menjadi kesatrapi dan masing-masing dikepalai
oleh seorang wali negara yang disebut kostrap.
Peradaban Persia adalah bentuk kebudayaan besar dunia yang Nampak sejak
3000 tahun yang lalu. Peradaban ini tumbuh di sekitar Iran. Pada tahun 549 SM, Cyurus
raja Persia menaklukan wilayah medas dan membangun kekaisaran yang luas. Hanya
dalam waktu 30 tahun. Persia telah menjadi bangsa yang terkuat di dunia pada masa itu.
Semasa pemerintahan raja Darius, Bnayak tiang di bangun di dalam ruangan sebagai
penahan atau penyangga balok istana. Pada bangga tangga induk istana terdapat tulisan
paku yang berbunyi : “ Persia, Negara yang kudapat dari kurnia Dewa Ahura Mazda tidak
gentar menghadapi setiap musuh”.
Relief- relief peninggalan kerajaan Persia menggambarkan upacara-upacara dan
kehidupan pesta pora istana. Selain itu, banyak ditampilkan binatang yang melambangkan
kegagahan , seperti singa, kuda, atau harimau. Hal tersebut menunjukan bahwa
kemenangan terhadap kehidupan lainnya. Kemudian pada tahun 33 SM Persia ditaklukan
oleh Alexander Agung.
Darius Agung membangun istana paling Agung di Persepolis di sisi Barat. Istana
II disebut APADANA. Raja segala Raja menggunakannya sebagai Bala Irung Audiensi
Resmi. Pembangaunan dilakukan tahun 515 SM. Putranya, Xenes I menyempurnakan 30
tahun kemudian. Istana ini memiliki balai agung berbentuk bujur sangkar, tiap sisinya
berukuran panjang 60 M dengan 72 tiang besar,. 30 diantaranya masih tegak berdiri.

15
Setiap pilang besar ini setinngi 19 Meter. Pilar ini menopong atap yang luas dan sangat
berat. Puncak tiang dihiasi patung batu hewan.
Seperti banteng berkepala 2, singa, atau rajawali. Tiang ini terhubung oleh batang
penopong datar dari kayu ek atau kayu sedar lebanan. Dindingnya dilapisi lumpur dan
stuko setebal 5 cm , sebagai perekat, kemudian dilapisi stuko hijau. Disisi barat, utara,
dan timur istana terdapat beranda persegi yang memiliki 12 tiang tersusun dalam 2 baris
yang masing masing 6 tiang. Disisi selatan Belairung terdapat serangkaian kamar sebagai
tempat penyimpanan. Dua tangga bergaya Persepolis dibangaun secara simetris
terhubung dengan fondasi batu. Untuk melindungi atap dari erosi, talang air vertical
dibangun melewati tembok bata. Di keempat sudut Apodana, dibangunlah 4 menara yang
menjorok keluar. Dinding dilapisi tegel dan dihiasi gambar singa, banteng, dan bunga.
Darius memerintahkan namanya dan detail kemaharajaannya ditulis dengan lempeng
emas dan perak, yang ditempatkan dalam peti batu dan ditanam di sudut istana.
Tangga semetris bergaya Persepolis dibangun disisi utara dan timur untuk
mengatasi perbedaan ketingian. Dua tangga lainnya berdiri di tengah bangunan. Tampilan
luar istana diembos dengan gambar immortal . Pasukan elit pengawal raja. Tangga utara
di selesaikan pada masa pemerintahan Darius, Sedangkan tangga lainnya di rampungkan
pada masa kemudian.
Bangsa Persia yang sekarang direpresentasikan oleh bangsa Iran adalah bangsa
yang mempunyai jejak peradaban yang sangat panjang yang mencapai 7000 tahun dan
kontribusinya sangat besar bukan hanya pada bangsa Persia tapi juga bagi dunia.
Persepolis adalah salah satu sisa peninggalan dari kejayaan masa lalunya dimana bangsa
Persia sudah bisa membangun istana yang megah pada saat bangsa lain masih dalam fase
prasejarah dan bahkan masih tinggal di gua dan belum mengembangkan budaya menetap
dan bercocok tanam. Sekarang ini ada ribuan situs sejarah yang dilindungi yang
berserakan di berbagai wilayah yang dulu pernah menjadi imperium Persia yang
mencakup dataran tinggi Iran sekarang, afrika utara, negara-negara seputar pantai selatan
dan timur mediterania, Afganistan, Pakistan, India, dan kawasan asia tengah seperti
Turkmenistan yang menjadi bukti kegemilangan yang pernah dicapai oleh bangsa ini.
Salah satu kontribusi besar bangsa Persia adalah dalam bidang kesusasteraan yang
menjadi motor utama dalam membangun tradisi akademik. Lewat karya-karya sastra yang
indah, mendorong orang untuk menggiatkan membaca, bertukar pikiran dan pengalaman,
dan disitulah tradisi akademik terbangun dan menjadi motor utama dari kemajuan suatu
bangsa. Tak ada bangsa yang bisa maju tanpa punya pondasi yang kokoh dalam dunia

16
akademis, dan dunia akademis dirintis dari komunitas yang membangun intelektualitas
lewat tradisi membaca. Lihatlah pujangga-pujangga Persia yang mengemas cerita tentang
dunia lewat bait-bait syair yang indah. Bagaimana deskripsi keseharian dari buku
Konvensi Para Burung di buku Fariduddin Attar, bagaimana memandang kehidupan dan
memahami esensinya seperti yang diungkapkan secara indah dari bait-bait Rumi, dan
bagaimana nasehat kehidupan dari sang pujangga Hafez yang bahkan karyanya dijadikan
sebagai buku menebak keberuntungan. Persia telah melahirkan ilmuan sekaliber Ibnu
Khayyam yang pusaranya di Nishapur selalu ramai dikunjungi orang. Di tanah Persia
juga terlahir Ibnu Sina yang dibarat dikenal dengan nama Avicenna dimana matematika,
astronomi, kedokteran, fisika, dan kimia secara utuh disinergikan pada seseorang yang
pada akhirnya dia bisa menghasilkan karya yang bisa menembus batasan ruang dan
waktu. Masih banyak tokoh-tokoh yang terlahir di tanah Persia yang karyanya
terdokumentasi dengan baik dan bisa ditemukan sampai saat sekarang.

C. Hasil-hasil Kebudayaan di Lembah Mesopotamia


Kebudayaan adalah hak cipta, rasa dan karsa manusia yang merupakan satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Kebudayaan yang tersebut tersimpan kegiatan manusia
(fisik) dan penciptaan akal batin (akal budi) manusia (nonfisik). Adapun hasil-hasil
kebudayaan yang terdapat di lembah Mesopotamia, sepanjang kawasan Sungai Eufrat dan
Tigris adalah :
1. Sistem Pertanian dan Pengairan
Daerah-daerah disepanjang lembah Mesopotamia, kawasan sungai Eufrat dan
Tigris, masyarakatnya hidup bercocok tanam, dimana setelah terjadi banjir
pada kedua sungai itu meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Maka
salah satu cara bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah
memanfaatkan banjir untuk pertanian, dengan membuat sistem pengairan yang
baik. Untuk memenuhi dan mempermudah keperluan kehidupan mereka, karya
yang paling fenomenal adalah teknologi bendungan. Bendungan dibuat dan
dibangun untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berlebih di musim
banjir. Kawasan ini menghasilkan gandum, sayur-mayur, labu, pisang, dan jenis
ubi-ubian seperti kentang, bawang merah, bawang putih.
2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bangsa Sumeria membangun kota-kota yang terbuat dari batu bata merah,
disusun sesuai dengan tata aturan kota yang terencana. Selain itu juga dibangun

17
perpustakan dengan koleksi buku berjumlah 2000 buku oleh bangsa Khaldea.
Disamping itu dibuat taman gantung dan sebuah menara yang berfungsi untuk
keindahan kota dan mercusuar bagi pedagang-pedagang dan rombongan raja
Babilonia Baru.
3. Aksara
Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad berupa huruf paku. Huruf paku
tersebut ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum Undang-
undang Hammurabi. Huruf paku dinamakan juga Cuneiform, ditulis dengan
sebuah benda runcing diatas papan dari tanah liat yang kemudian dikeringkan.
4. Sistem Penanggalan (Kalendar)
Orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan atau sistem kalendar.
Sistem penanggalan dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan
musim, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan
detik dan membagi lingkaran dalam derajat. Selain itu bangsa Sumeria juga
sudah memiliki pengetahuan menulis dan membilang. Mereka juga mengetahui
sistem sixagasimal, yaitu sistem membilang yang berdasarkan atas jumlah 6.
5. Sistem Religi
Mereka menyembah banyak dewa (polithisme) seperti dewa Ann (dewa langit),
Enlil (dewa angin), Enki (dewa tanah dan air). Mereka menempatkan dewa-
dewanya diatas pegunungan-pegunungan dengan mendirikan kuil-kuil diatas
gundukan-gundukan yang terbuat dari batu dan tanah. Selain itu mereka
percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan hidup kembali di alam baka
sehingga mereka membekali setiap mayat dengan barang-barang berharga
dalam kuburannya.
Keruntuhan peradaban lembah Mesopotamia sepanjang kawasan aliran Sungai
Eufrat dan Tigris dimulai pada bidang politik, yaitu dengan keberhasilan
Alexander Agung menduduki Kerajaan Persia. Hal inilah yang menyebabkan
seluruh wilayah Asia Barat Daya menjadi bagian dari kawasan bangsa Yunani
(Macedonia). Maka perlahan-lahan hal itu mempengaruhi bidang kebudayaan.
Pada masa Alexander sebagai penguasa, ia merangkul bangsa-bangsa yang
ditaklukkan nya untuk bersama-sama mengembangkan kebudayaan baru.
Kebudayaan baru tersebut sebagai hasil perpaduan kebudayaan Yunani dengan
kebudayaan Asia Barat Daya. Kebudayaan baru tersebut bernama kebudayaan
Hellenisme.

18
Unsur kebudayaan Helleniesme adalah :
Mempelajari bahasa dan buku-buku Yunani dengan maksud untuk
mengetahui pandangan hidup dan filsafat Yunani.
Mengadakan pembangunan rumah maupun kota yang lebih menunjukkan
suatu perencanaan tata aturan kota yang lebih memperhatikan kebutuhan
tempat tinggal yang sehat.
Mengembangkan seni pahat dan seni patung.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Mesopotamia merupakan peradaban
pertama di dunia. Yang mana wilayah ini memiliki 6 imperial yaitu Sumeria, Akkadia,
Babilonia I, Asyria, Babilonia Baru (II), dan Persia. Wilayah Mesopotamia berkembang
dengan maju. Hingga mampu untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang
terkondisirkan. Kepercayaan yang dianut yaitu politeisme, mempercayai Dewa-Dewa,
namun di balik itu ada dewa yang tertinggi yaitu “Dewa Marduk”.
Peninggalan dari peradaban ini sebagian masih ada dan terlestarikan, sebagian
juga ada yang mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Tak bisa di
pungkiri lagi bahwa ilmu yang telah kita dapat adalah evolusi dari pemikiran dan kerja
keras masyarakat peradaban. Yakni munculnya pengetahuan berasal dari peradaban
Mesopotamia.

20
DAFTAR PUSTAKA

Noor, yusliani.2014. Sejarah Timur Tengah. Yogyakarta: Ombak.


https://informasiana.com/sejarah-mesopotamia-sumeria-b, diakses pada tanggal 13
Maret 2017.
https://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Kekaisaran/Babiloniaabilonia-assyria-persia/,
diakses pada tanggal 13 Maret 2017.
https://informasiana.com/sejarah-mesopotamia-sumeria-babilonia-assyria-persia/,
diakses pada tanggal 13 Maret 2017.
http://www.kompasiana.com/shalahuddin.ahmad/mengenal-budaya-
persia_552fbfe96ea8347b2f8b45bb, diakses pada tanggal 13 Maret 2017.
https://senirupasmasa.wordpress.com/2013/10/08/kebudayaan-persia/,diakses pada
tanggal 13 Maret 2017.

21

Anda mungkin juga menyukai