Anda di halaman 1dari 16

Laporan Penelitian Sejarah

G30S/PKI

Disusun oleh :
1. Ananda Noval Saputra Pratama (X-4/03)
2. Fastabiq Ali Hussain (X-4/14)
3. Hanif Ahmad Raihan (X-4/17)
4. Kezia Septia Ramandani (X-4/20)
5. Ricko Santoso (X-4/30)

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Semarang


Jalan Pemuda No.149, Semarang
2022/2023

i
PRAKATA

Puja-puji dan syukur kami panjatkan pada ke hadirat Allah Swt. yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan kegiatan

penelitian sejarah G30S/PKI ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Laporan penelitian sejarah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah

indonesia yang telah diberikan. Penyelesaian laporan sejarah ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, disampaikan terimakasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs. Yuwana, M.Kom selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Semarang,

2. Dra. Hj. Eko Wulansari, M.Si. selaku Guru Sejarah Indonesia sekaligus Pembimbing
Penelitian Sejarah,
3. Yennita Shelly Ramalia, S.Kom selaku Wali Kelas X-4,
4. Orang tua tercinta,
5. Teman sekelompok yang telah bekerja sama dengan sangat baik dan kompak,
6. Semua pihak yang terlibat dalam membantu penyelesaian tugas laporan penelitian sejarah
ini.

Kekurangan dan kesalahan pasti tidak luput dari laporan penelitian sejarah yang telah

kami kerjakan ini. Laporan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan yang

dalam kepada pembaca tentang sejarah terjadinya peristiwa G30S/PKI dan dapat mengambil

hikmah dari perjuangan pahlawan revolusi dalam mempertahankan ideologi bangsa. Kritik

dan saran sangat kami perlukan demi terciptanya laporan yang lebih baik lagi.

Semarang, 2 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PRAKATA...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 4

2.1 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

2.2 Metode Penelitian Sejarah ........................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

BAB IV PERMASALAHAN DAN SOLUSI.......................................................... 9

4.1 Permasalahan ............................................................................................ 9

4.2 Solusi ........................................................................................................ 9

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 11

5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 11

5.2 Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Monumen 7 Pahlawan Revolusi G30S/PKI ........................................ 6

Gambar 3.2 Tujuh Jenderal Korban Peristiwa G30S/PKI .......................................7

Gambar 3.3 Para Korban Yang Dibuang Ke Lubang Buaya ...................................8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah ada bermacam-macam arti, antara lain pohon, keturunan, asal-usul, silsilah atau
riwayat, babad, tambo, ataupun tarikh. Kata sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. Bahasa Melayu mengambil dari kata Arab yaitu syajarah yang artinya pohon. Bentuk
pohon memiliki satu puncak dan akarnya banyak. Hal tersebut menggambarkan tentang keturunan,
asal-usul, riwayat, atau silsilah raja-raja. Dalam bahasa Inggris disebut history yang berarti ilmu
yang menelaah hal ihwal manusia dalam urutan kronologis. Kata history berasal dari bahasa
Yunani, yaitu historia yang berarti informasi atau pencarian. Adapun dalam bahasa Jerman sejarah
disebut geschichte, yang memiliki arti sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa Belanda disebut
geschiedenis yang diambil dari kata geschieden yang artinya sesuatu yang telah terjadi. Dari
beberapa pengertian kata sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa sejarah dan manusia tidak
dapat dipisahkan, keduanya akan terus berkembang secara beriringan mulai dari kehidupan
manusia yang paling sederhana sampai pada tingkat modern, bahkan pada tingkatan yang lebih
maju.
Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan
mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun dan
mempertahankan keistimewaan suatu peristiwa, memilih peristiwa yang dianggap spektakuler
(seperti perang). Bagi sejarawan yang ingin memahami perjalanan sejarah Indonesia Modern, hal
yang terkadang menimbulkan rasa frustrasi ialah justru karena kejadian yang paling misterius
ternyata merupakan salah satu babak kejadian yang terpenting. Kebenaran sejarah terletak dalam
kesediaan sejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga dapat diharapkan
sejarawan akan mengungkapkan secara objektif. Perjalanan sejarah banyak meninggalkan kesan
faktual betapa pemikiran seorang tokoh mempunyai peran penting dan kontribusi di jamannya.

Tahun 1965 menjadi tahun yang paling menderita bagi seluruh Rakyat Indonesia. Pada
tahun tersebut banyak sekali masyarakat yang harus kehilangan jiwanya karena menjadi korban
pembunuhan massal pada Gerakan 30 September ini . Gerakan 30 September atau yang biasanya
disebut G30S/PKI merupakan sebuah sejarah kelam yang menjadi saksi kekejaman partai komunis
pada zaman tersebut. Pada faktanya sejarah memang tidak akan pernah terulang, namun polanya
bisa terulang dan menjadi bentuk yang baru. Bahkan tidak menutup kemungkinan kejadian serupa
dapat kembali terjadi. Sehingga memang seharusnya bahwa peristiwa G30S/PKI ini perlu diingat
seumur hidup. Sejarah dalam salah satu fungsi utamanya adalah mengabadikan pengalaman
masyarakat diwaktu yang lampau yang sewaktu-waktu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi
masyarakat dalam memecahkan problem-problem yang dihadapinya. Melalui sejarahlah nilai-
nilai masa lampau dapat dipetik dan dimanfaatkan untuk menghadapi masa kini. Tanpa masa
lampau orang tidak akan mampu membangun ide-ide tentang konsekuensi dari apa yang dia
lakukan.
Peristiwa Gerakan 30 September merupakan peristiwa Partai Komunis Indonesia (PKI)
yang pada saat itu akan melakukan perebutan kekuasaan terhadap kepemimpinan Soekarno dan
berencana menjadikan Indonesia menjadi negara komunis. Perebutan kekuasaan yang akan
dilakukan PKI saat itu memakan korban 7 orang jenderal di kalangan angkatan darat di Jakarta
dan dua orang di Yogyakarta. Peristiwa 1965, sebuah tragedi kemanusiaan yang dalam sejarah
bangsa ttidak hanya menimbulkan korban dari kalangan Angkatan Darat (AD) tapi juga ribuan
rakyat sipil yang tidak tahu menahu mengenai peristiwa tersebut karena dianggap terkait dengan
1
PKI. Banyak orang berpendapat bahwa ideologi komunisme perlu ditentang. Sebagian
berpendapat bahwa ideologi ini ditentang karena trauma masa lalu bangsa Indonesia yang
menyebabkan bubarnya Partai Komunis Indonesia. Tapi tanpa disadari, sebenarnya banyak dari
mereka yang bahkan tidak mengetahui arti ideologi komunisme sebenarnya.

1.2 Tujuan Penelitian Sejarah

Tujuan penulisan laporan sejarah tentang peristiwa terjadinya G30S/PKI ini, meliputi hal-

hal-hal berikut :

1. Tujuan Umum

a. Mengembangkan dan melatih daya pikir kritis, analisis, dan objektif dalam mengkaji

suatu peristiwa sehingga dapat lebih peka dalam menanggapi suatu peristiwa.

b. Mengembangkan serta menambah penulisan karya ilmiah, terutama dalam bidang

penulisan sejarah.

c. Melatih kemampuan menulis untuk mempraktekan metodologi penelitian sejarah yang

telah diperoleh dari sekolah sehingga dapat diharapkan mampu menghasilkan suatu

karya sejarah yang berkualitas dan tersusun secara objektif.

2. Tujuan Khusus

a. Menyelesaikan tugas mata pelajaran sejarah indonesia mengenai laporan penelitian

sejarah yang telah kami susun berjudul sejarah peristiwa G30S/PKI.

b. Menjelaskan gambaran peristiwa yang sedang terjadi di masa itu.

c. Harapan kami, semoga laporan ini tidak hanya bermanfaat bagi kami, tetapi juga dapat

memberikan manfaat kepada siapapun yang membacanya.

1.3 Manfaat Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah tentang peristiwa terjadinya G30S/PKI, juga mendatangkan berbagai


manfaat diantaranya, yaitu :

1. Bagi Pembaca
a. Pembaca diharapkan memperoleh tambahan pengetahuan yang dalam tentang sejarah
terjadinya peristiwa G30S/PKI.
b. Pembaca dapat mengambil hikmah dari perjuangan pahlawan revolusi dalam
mempertahankan ideologi bangsa.
2
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan keilmuan bagi
pendidikan.
2. Bagi Penulis
a. Dapat melatih penulis agar lebih kritis dan objektif dalam merekonstruksi suatu
penulisan sejarah.
b. Menambah wawasan tentang sejarah terjadinya peristiwa G30S/PKI.
c. Sebagai tolak ukur kemampuan penulis dalam meneliti, menganalisis, dan
merekonstruksi peristiwa masa lampau serta mampu menyajikan suatu karya
sejarah dengan usaha mencari sumber-sumber kebenaran yang sesungguhnya.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini. Rumusan masalah dilakukan agar permasalahan tetap berada pada
lingkup yang sesuai serta terarah. Adapun rumusan masalah akan dituangkan dalam beberapa pertanyaan,
sebagai berikut.
1. Bagaimana sejarah awal peristiwa kelam G30S/PKI dapat terjadi menimpa bangsa kita?
2. Apa saja tujuan para pemberontak sehingga tercetusnya peristiwa G30S/PKI?

2.2 Metode Penelitian Sejarah

Dalam penulisan sejarah harus menggunakan metode tersendiri untuk mengungkapkan suatu
peristiwa masa lampau agar menghasilkan suatu karya sejarah yang logis, kritis, ilmiah, dan
obyektif. Metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik,
interpretasi dan penyajian sejarah.
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Heuristik
Heuristik merupakan kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, jejak-jejak
sejarah, materi sejarah, atau evidensi sejarah. Sumber sejarah diperlukan guna merekonstruksi
peristiwa sejarah. Sumber sejarah adalah sesuatu yang sangat utama untuk menyusun peristiwa
sejarah, karena dari sumber tersebut dapat ditarik fakta yang kemudian menjadi dasar usaha
untuk menghidupkan masa lampau. Pada tahap heuristik ini penulis mengumpulkan sumber-
sumber sejarah baik berupa buku-buku atau jurnal.

b. Kritik Dan Verifikasi (Kritik Sumber)


Dalam penulisan sejarah kebenaran dan keabsahan sangat diperlukan agar tidak menimbulkan
kebodohan sejarah. Oleh karena itu diperlukan adanya kritik sumber dengan penyaringan secara
kritis. Kritik sumber dilakukan sebagai upaya untuk menentukan apakah sumber atau data yang
didapat valid dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya baik secara substansial maupun
secara fisik.

c. Interpretasi (Penafsiran)
Interpretasi digunakan untuk menafsirkan fakta-fakta yang telah didapat. Interpretasi juga berarti
mengerti. Metode khusus yang diajukan guna mendekati sejarah. Fakta-fakta sejarah yang telah
diwujudkan perlu dihubungkan dan dikaitkan satu sama lain sedemikian rupa sehingga fakta
yang satu dengan yang lain dapat tercipta suatu hubungan yang masuk akal dan menghasilkan
suatu rangakian cerita sejarah. Hal ini perlu dilakukan karena fakta-fakta sejarah tersebut masih
terpisah-pisah, maka kemampuan pribadi serta sudut pandang yang berbeda dari masing-masing
sejarawan akan menghasilkan makna yang berbeda pula. Dalam tahap ini pula penulis
mengaitkan fakta-fakta sejarah yang didapat kemudian mengolah dan menganalisisnya dengan
menggunakan berbagai pendekatan sehingga memiliki makna dan bersifat logis.

d. Historiografi
Langkah akhir dalam metode sejarah adalah historiografi. Historiografi cara penulisan,
pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Tahap ini dilakukan
4
penyusunan fakta-fakta sejarah, setelah melakukan pencarian sumber, penilaian sumber,
penafsiran yang kemudian dituangkan menjadi suatu kisah sejarah dalam bentuk tulisan. Aspek
kronologis penting dalam penulisan sejarah karena dapat mengetahui perubahan dan
perkembangan yang terjadi dalam suatu peristiwa sejarah. Tahap ini memerlukan imajinasi
historis yang baik, sehingga fakta-fakta sejarah yang sudah benarbenar terpilih tetapi masih
bersifat fragmentasi dapat menjadi suatu sajian yang utuh.

5
BAB III

PEMBAHASAN

G30S PKI didominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (NASAKOM)


yang berlangsung sejak era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yakni tahun 1959-1965 dibawah
kekuasaan Presiden Soekarno. Hal lain yang menyebabkan mencuatnya gerakan ini adalah
ketidakharmonisan hubungan anggota TNI dan PKI. Pertentangan kemudian muncul di antara
keduanya. Selain itu, desas-desus Kesehatan Presiden Soekarno juga turut menjadi latar belakang
pemberontakan G30S PKI. Tindakan dan penyebarluasan ideologi komunis yang dilakukan oleh
PKI menimbulkan kecurigaan dari kelompok anti-komunis. Hal tersebut juga mempertinggi
persaingan antara elite politik nasional.

Gambar 3.1 Monumen 7 Pahlawan Revolusi G30S/PKI

G30S PKI terjadi pada 30 September pada malam hingga dini hari dan masuk ke 1
Oktober 1965. Peristiwa ini didalangi oleh pemimpin terakhir PKI yakni Dipa Nusantara Aidit
atau DN Aidit. Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI ini mengincar perwira tinggi
TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya.
Sementara itu, beberapa lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Tujuan utama G30S PKI adalah menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti
negara Indonesia menjadi negara komunis. Seperti diketahui, PKI disebut memiliki lebih dari 3
juta anggota dan membuatnya menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia, setelah RRC dan
Uni Soviet.
Selain itu, beberapa tujuan G30S PKI adalah sebagai berikut:
1. Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikannya sebagai
negara komunis.
2. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan.
3. Mewujudkan cita-cita PKI, yakni menjadikan ideologi komunis dalam membentuk sistem
pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
4. Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
5. Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno tak lepas dari rangkaian kegiatan
komunisme internasional.

6
Tepat tanggal 1 Oktober dini hari, Pasukan Tjakrabirawa di bawah pimpinan letnan kolonel
Untung memulai aksinya dengan melakukan aksi penculikan terhadap 7 jendral. Pasukan
Tjakrabirawa bergerak dari lapangan udara menuju Jakarta Selatan. Tujuh korban peristiwa
G30S/PKI tersebut adalah:

1. Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf


Komando Operasi Tertinggi).
2. Mayor Jenderal TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang
Administrasi).
3. Mayor Jenderal TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang
Perencanaan dan Pembinaan).
4. Mayor Jenderal TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen).
5. Brigadir Jenderal TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang
Logistik).
6. Brigadir Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal
Angkatan Darat).
7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean (ajudan Jenderal Abdul Harris Nasution yang tewas
karena pasukan PKI mengira ia adalah Jenderal Nasution).

Gambar 3.2 Tujuh Jenderal Korban Peristiwa G30S/PKI

Para korban tersebut kemudian dibuang dan dikubur ke suatu sumur lama di area Pondok
Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya dan jenazah mereka ditemukan pada 3 Oktober
1965.

Satu target PKI yaitu Panglima TNI Jenderal A.H. Nasution, lolos dan mampu melarikan diri
ketika segerombolan pasukan Tjakrabirawa mengepung rumahnya, dengan melompat pagar rumah
Kedubes Irak yang bersebelahan rumah. Kemudian, jenazah para korban lalu dimasukkan ke
dalam sumur tua di daerah lubang buaya. Pukul 07.00 WIB, Radio Republik Indonesia (RRI)
menyiarkan sebuah pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Tjakrabiwa bahwa
G30S PKI telah berhasil mengambil alih di beberapa lokasi strategis Jakarta beserta anggota
militer lainnya. Mereka bersikeras bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang
bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya.

7
Operasi penumpasan G30SPKI dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1965 sore hari. Gedung RRI
pusat dan Kantor Pusat Telekomunikasi dapat direbut kembali tanpa pertumpahan darah oleh
satuan RPKAD di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo, pasukan Para Kujang/328
Siliwangi, dan dibantu sejumlah pasukan kavaleri. Setelah diketahui bahwa basis G30S PKI
berada di sekitar Halim Perdana Kusuma, pasukan langsung menuju ke sana. Tanggal 2 Oktober,
Halim Perdana Kusuma diserang oleh satuan RPKAD di bawah komando Kolonel Sarwo Edhi
Wibowo atas perintah Mayjen Soeharto. Pada pukul 12.00 siang, seluruh tempat itu telah berhasil
dikuasai oleh TNI–AD. Pada hari Minggu tanggal 3 Oktober 1965, pasukan RPKAD yang
dipimpin oleh Mayor C.I Santoso berhasil menguasai daerah Lubang Buaya.
Setelah usaha pencarian perwira TNI–AD dipergiat dan atas petunjuk Kopral Satu Polisi
Sukirman yang sempat menjadi tawanan G30S PKI tetapi berhasil melarikan diri, mereka
mendapat keterangan bahwa para perwira TNI AD tersebut dibawa ke Lubang Buaya. Karena
daerah tersebut diselidiki secara intensif, akhirnya pada tanggal 3 Oktober 1965 ditemukan tempat
para perwira yang diculik dan dibunuh tersebut. Mayat para perwira itu dimasukkan ke dalam
sebuah sumur yang berdiameter ¾ meter dengan kedalaman kira-kira 12 meter, yang kemudian
dikenal dengan nama Sumur Lubang Buaya.

Gambar 3.3 Para Korban Yang Dibuang Ke Lubang Buaya

8
BAB IV

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

4.1 Permasalahan

Permasalahan yang kelompok kami alami selama kegiatan penelitian sejarah G30S/PKI
antara lain :
1. Jarak rumah antara masing-masing anggota kelompok sangat jauh sehingga kami
mengalami kendala saat akan mengerjakan tugas penelitian laporan sejarah ini.
2. Waktu yang kami dapatkan sangat terbatas mengingat banyaknya rangkaian acara yang
diadakan di sekolah, sehingga membuat tugas laporan ini sering tertunda dalam
pengerjaan.
3. Saat berdiskusi dengan teman sekelompok sering kali kami mengalami perbedaan
pendapat antara diri sendiri dengan teman sekelompok lain.
4. Tempat untuk kita berdiskusi pun hanya dengan lewat ponsel dan chatting, hingga
membuat pembicaraan mengenai laporan yang akan kita bahas terbatas.
5. Kami saat berdiskusi juga sangat susah dan terkendala untuk mendapatkan ide mengenai
laporan tentang sejarah apa yang akan diteliti dan juga tata cara penyusunan laporan yang
baik dan benar.
6. Kesulitan dalam membagi waktu untuk mengerjakan laporan penelitian sejarah, karena
kami juga memiliki tugas mata pelajaran lain yang harus dikerjakan.

4.2 Solusi

Berdasarkan penelitian yang sudah kelompok kami laksanakan, kami menemukan

beberapa permasalahan yang dialami baik oleh penulis sendiri maupun teman anggota

kelompok lainnya. Solusi yang dapat kami temukan antara lain :

1. Karena jarak rumah salah satu anggota kelompok yang jauh, maka kami sekelompok

menggunakan aplikasi WhatsApp untuk mengerjakan laporan penelitian sejarah ini.

2. Keterbatasan waktu yang dimiliki karena ada anggota yang mengikuti subsie tertentu

dan waktu pulang sekolah yang sangat sore membuat kami sekelompok memutuskan

untuk membuat tugas tersebut secara daring di rumah.

3. Perdebatan yang terkadang dilakukan kelompok guna menentukan kapan untuk kerja

kelompok dan tempatnya mampu terselesaikan dengan cara daring di rumah masing-

masing.

4. Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa mengikuti kerja kelompok, maka kerja

9
kelompok dilaksanakan dengan kelompok seadanya dan jika belum selesai dilanjutkan

keesokan harinya.

5. Pencarian artikel yang cukup banyak juga turut menjadi permasalahan kelompok ini

dan terselesaikan dengan cara dirangkum menjadi satu.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

Kesimpulan yang dapat kami sampaikan melalui laporan penelitian sejarah G30S/PKI
adalah penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah.
Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan
sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah metode
sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah
ilmiah. Gerakan 30 September 1965 PKI (G30S PKI) merupakan salah satu sejarah kelam yang
dimiliki bangsa Indonesia. Peristiwa ini tentu memiliki sejarah, latar belakang, dan tujuan yang
patut diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Aksi G30S PKI yang terjadi pada tahun
1965 merupakan aksi propaganda yang bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan presiden
Soekarno saat itu, serta merubah dasar negara dari pancasila menjadi komunis.
Dalam catatan sejarah, Partai Komunis Indonesia (PKI) disebut sebagai dalang dari
pemberontakan tersebut.
Partai ini didirikan oleh para tokoh komunis Indonesia pada tanggal 23 Mei 1920.
Sebelum PKI melancarkan aksi yang dikenal dengan Gerakan 30 September, partai komunis ini
juga pernah melakukan pemberontakan di Madiun pada bulan September 1948. Upaya kudeta
dan pemberontakan yang dilakukan PKI kedua kalinya pada tahun 1965 bertujuan mengubah
ideologi negara dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak bertuhan. PKI merupakan
salah satu partai tertua sekaligus terbesar yang pernah ada di Indonesia. Partai ini mampu
mengakomodir berbagai kalangan, mulai dari intelektual, buruh, hingga petani.
Oleh karena itu, penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan
pengembangan kebudayaan. Sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau,
termasuk kebudayaan. Karya ini juga pastinya tidak hanya bermanfaat bagi kita pribadi, tetapi
juga bermanfaat bagi masyarakat luas. Dalam penyusunan projek ini kami pasti menyadari
banyak kesalahan dan kekurangan yang kami buat. Karena itu kami mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami supaya lebih baik dalam
penyusunan laporan berikutnya.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat di ajukan dari peneliti adalah :

1. Kita harus hargai perjuangan para terdahulu kita untuk menjaga kesatuan dan persatuan
bangsa. Dan saatnya kita membayarnya dengan membangun bangsa ini ke arah yang
lebih baik.
2. Kita harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Karena bangsa ini milik semua suku, agama
dan ras. Untuk itu mari kita bangun bangsa ini demi kemakmuran rakyat
3. Untuk pemuda yang merasakan kejadian menjadi kewajiban untuk kembali
mempertahankan kenangan masa lampau untuk mereka yang mati dan tidak akan dapat
bangkit kembali, serta kenangan ini untuk generasi penerus bangsa.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gerakan 30 September - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2022). Diakses 6 November
2022, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_S

Sejarah dan Kronologi G30S PKI. (2022). Diakses 6 November 2022, dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220923100643-25-851604/sejarah-dan-kronologi-g30s-
pki#:~:text=G30S%20PKI%20dilatarbelakangi

Wutsqaa, U. (2022). Sejarah G30S PKI, Peristiwa Kelam Pemberontakan Partai Komunis. Diakses 6
November 2022, dari https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6320245/sejarah-g30s-pki-peristiwa-kelam-
pemberontakan-partai-komunis

Menyelami Masa Kelam Indonesia. (2022). Diakses 6 November 2022, dari


http://bemuntar.com/Menyelami-Masa-Kelam-Indonesia/

Nadilla Syabriya. (2022). Sejarah, Latar Belakang, Tujuan dan Kronologi Peristiwa G30S PKI : Okezone
Nasional. Diakses 6 November 2022, dari
https://nasional.okezone.com/amp/2022/09/30/337/2678271/sejarah-latar-belakang-tujuan-dan-
kronologi-peristiwa-g30s
pki#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16677077395737&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com

(epirints.uny.ac.id, 2019). Latar Belakang Sejarah Terjadinya Peristiwa G30S/PKI. Diakses 6 November
2022, dari https://eprints.uny.ac.id/8758/2/BAB%201%20-%2008406244008.pdf

Haldi, P. (2020). Pengawasan dan Pembinaan Pemerintah Orde Baru Terhadap Eks-Tahanan Politik PKI
di Sumatera Barat (1971-1998) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas), dari
http://scholar.unand.ac.id/94236/4/PENDAHULUAN

12

Anda mungkin juga menyukai