Anda di halaman 1dari 44

‫الرِح ْي ِم‬ ِ

‫ن‬ ٰ
‫ْح‬
َّ ْ َّ ‫الر‬ ِ
‫هللا‬ ‫بِ ْس ِم‬

Ghadab - Mujahadah An
Nafs - Syajaah
Menghindari Akhlak Mazmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup
Lebih Nyaman dan Berkah

Rian Hidayat, M.Pd


Tentang Penulis
• Rian Hidayat, M.Pd
• GPAI SMP-SMA Semesta Semarang
• Konselor MIBS Semarang
• Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang
• Pengurus MGMP PAI SMA Jawa Tengah
• FB: Rian Hidayat Abi
• IG: @rianhidayatabi
• Twitter: @rianhidayatabi
• Youtube 1: Rian Hidayat Abi
• Youtube 2: Pendidikan Agama Islam
Kita Mulai Dengan Membaca
• 1. Menganalisis manfaat menghindari sikap temperamental (ghadhab),
menumbuhkan sikap kontrol diri dan berani dalam kehidupan sehari-hari
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya.
• 2. Menyajikan paparan tentang menghindari perilaku temperamental (ghadhab),
menumbuhkan sikap kontrol diri dan berani;
• 3. Meyakini bahwa sikap temperamental (ghadhab) merupakan larangan dan
sikap kontrol diri dan berani adalah perintah agama;
• 4. Menghindari sikap temperamental (ghadhab) dan membiasakan sikap kontrol
diri dan berani dalam kehidupan sehari-hari.
Ghadab
Menghindarkan Diri dari Sifat Temperamental
Kisah Paku dan Sebatang Balok Kayu
Pengertian Ghadab (Temperamental / Marah)
Pengertian ghadhiba yaghdhibu ghadhaban

Emosi yang terjadi akibat ketidaksenangan terhadap suatu


Istilah keadaan. Sifat seseorang yang mudah marah karena tidak
senang dengan perlakuan atau perbuatan orang lain.

Marah adalah perubahan emosional yang menimbulkan penyerangan


dan penyiksaan guna melampiaskan dan mengobati apa yang ada di
dalam hati
Dr. Sayyid Muhammad Nuh

Marah adalah tekanan nafsu dari hati yang mengalirkan darah pada
bagian wajah yang mengakibatkan kebencian kepada seseorang.

Imam Nawawi
ghadab Ridha: menerima dengan senang hati

Al-Hilm: murah hati, tidak cepat marah


Dalil - 1
Dalil Larangan Marah

“Jika setan benar-benar menggodamu dengan halus,


berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf
[07]: 200).
Dalil - 2
Marah itu dari Setan

Dari Nenekku ‘Athiyyah RA, dia memiliki shahabat dan dia berkata bahwa Rasulullah bersabda
“Sesungguhnya marah itu datangnya dari setan, dan setan diciptakan dari api dan
sesungguhnya api itu dipadamkan dengan air, maka apabila salah seorang di antara
kamu marah, maka hendaklah dia berwudu” (HR. Abu Daud)
Dalil - 3
Siapa Orang Terkuat?

Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata: Rasulullah Saw bersabda, "Orang kuat bukanlah yang kuat dalam
bergulat, namun orang yang mampu menguasai dirinya tatkala ia sedang marah.” (HR. Muttafaq
'Alaih)
Dalil - 4
Wasiat Rasulullah Saw

Dari sahabat Abu Hurairah ra, katanya: Ada seorang laki-laki berkata kepada
Nabi SAW: “Berilah wasiat kepadaku.” Beliau menjawab: “Jangan suka marah.”
Maka diulanginya berkali-kali, beliau tetap menjawab: “Jangan suka marah.”
(HR. Imam Bukhari no 137)
Kelelahan yang berlebihan

Kekurangan zat-zat tertentu dalam


Faktor Fisik tubuh
(Jasmaniyah)
Reaksi hormon kelamin

Ketergantungan alkohol
PENYEBAB SIFAT
TEMPERAMENTAL
(GHADAB) Ujub (Bangga terhadap Diri Sendiri) Depresi

Perdebatan atau Perselisihan Rasa cemas yang berlebihan

Faktor Psikis Senda Gurau yang Berlebihan Gangguan perkembangan saraf


(Rohaniah)
Ucapan yang Keji dan Tidak Sopan Kepribadian ganda

Sikap Permusuhan kepada Orang Lain Rasa sedih


Yaitu golongan yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan
Golongan Marah Berlebihan sifat pemarah, lalu bersikap berlebihan sehingga kehilangan kendali
(Ifrath) terhadap akal sehatnya, hal ini bisa membentuk dendam, benci dan
dengki. Terbentuk karena dua hal; pembawaan, kebiasaan.

Kebalikaan dari ifrath. Golongan ini sama sekali tidak akan


menunjukkan sikap marah terhadap apa pun yang terjadi di
TINGKATAN SIFAT
TEMPERAMENTAL
Golongan yang Tidak Memiliki sekitarnya. urusan agama yang dihina maupun, diinjak-injak oleh
(GHADAB) Sifat Marah (Tafrith) golongan lain pun, mereka akan bersikap acuh, tidak peduli dan
tidak memiliki hasrat untuk melakukan pembelaan terhadap
kebenaran. Golongan ini tercela.

Golongan yang Mampu Mereka tidak akan kehilangan sifat pemarah sama sekali tetapi akan
Berlaku Adil dan Proporsional marah hanya pada saat-saat tertentu dengan kemarahan yang
(I’tidal) proporsional.
Membaca kalimat istiadzah (ta’awudz)

Berwudhu

Mengubah posisi tatkala marah, misalkan lagi berdiri, ia duduk.


Cara
Menghindari
Sikap Marah Memperbanyak berzikir kepada Allah Swt

Memperbanyak shalat sunnah

Diam dan menjaga ucapan.


Dapat menumbuhkan kekuatan jiwa dan berpikir jernih.

Dapat menjadi orang yang kuat.

Tidak merugikan orang lain dan lingkungan sekitar.

Manfaat
Allah Swt memberikan hadiah surga.
Menghindari
Sikap Marah
Menghindari kebencian dan permusuhan

Membawa kebahagiaan

Mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. (Q.S. Ali Imran/3: 133-134)
Mujahadah
An-Nafs
Menumbuhkan Sikap Kontrol Diri
Pengertian Mujahadah an-Nafs (Kontrol Diri)
Pengertian Mujahadah Bersungguh-sungguh

An-Nafs Jiwa, nafsu, diri

Upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri atau menahan nafsu yang


Istilah melanggar hukum-hukum Allah Swt.

Mujahadah An-Nafs Ittiba’ul Hawa


Mengikuti hawa nafsu
Kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan perilaku
seseorang menjadi lebih positif.

Menahan tingkah laku yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, karena orang
yang memiliki kontrol diri yang baik, cenderung akan patuh dan mengikuti peraturan yang
ada di mana pun ia berada, serta mampu menekan atau menahan tingkah laku yang
bersifat impulsif atau sekehendak hatinya

Mampu menahan reaksi yang bersifat negatif terhadap sesuatu dan mengarahkannya
menjadi reaksi yang lebih positif

Keinginan mengontrol diri sendiri, dengan menempatkan diri pada posisi terbaik yaitu
mengerti apa yang baik dan buruk, yang harus dikerjakan atau harus ditinggalkan.
Dalil - 1
Dalil Mujahadah An-Nafs (Kontrol Diri)

“Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga


(yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan
bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,
orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan
orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain.
Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS.
Al-Imron ayat 133-134).
Dalil - 2
Dalil Mujahadah An-Nafs (Kontrol Diri)
Perbanyak Zikir untuk Meredam Konflik Jiwa

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan


hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah Swt. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah Swt. hati
menjadi tenteram.” (Q.S. ar-
Ra’d/13:28).
Dalil - 3
Dalil Mujahadah An-Nafs (Kontrol Diri)

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah Saw.


bersabda: “Apakah yang kamu sebut dengan orang yang
perkasa (kuat) di antara kamu?” Jawab kami: “orang yang
mampu merobohkan lawannya”. Jawab Nabi: “bukan itu
orang yang perkasa, melainkan seseorang yang mampu
menguasai dirinya pada saat ia marah” (HR. Muslim).
Dalil - 4
Dalil Mujahadah An-Nafs (Kontrol Diri)

Dari Abu Hurairah r.a.,ia mendengar Rasulullah Saw.


bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara
dengan suatu kata yang tidak dipikir (apakah ia baik
atau buruk), sehingga dengan satu kata itu, ia
terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh
daripada jarak antara timur” (H.R. Bukhari)
Dalil - 5
Dalil Mujahadah An-Nafs (Kontrol Diri)

Dari Abdillah bin Amr r.a. dari Rasulullah Saw. Ia bersabda:


“Seorang muslim adalah orang yang menjaga lisan dan
tangannya dari menyakiti orang lain. Dan muhajir
adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah larang
kepadanya. ” (H.R. Bukhari)
SIFAT BURUK MANUSIA
SIFAT BAIK MANUSIA
Mencuri
Sabar
Berbohong
Teliti

Marah
Jujur

Sombong
Syukur
Dll
Dll
Quote of the day:

“Sesungguhnya,
musuh terbesar
adalah diri
sendiri.”
ASPEK-ASPEK KONTROL DIRI

Kontrol Prilaku (Behavior Kontrol Kognitif (Cognitive Kontrol Keputusan (Decicion


Control) Control) Making Control)

Kesiapan atau kemampuan Kemampuan individu untuk Kemampuan untuk memilih


seseorang untuk mengelola informasi yang suatu tindakan berdasarkan
memodifikasi suatu keadaan tidak diinginkan sehingga sesuatu yang diyakini atau
yang tidak menyenangkan. dapat mengurangi tekanan disetujui.
bagi diri seseseorang.
Memikirkan risiko dan akibat dari setiap perbuatan
Bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
Memperbanyak zikir kepada Allah Swt.
Cara Berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt
Menerapkan
Kontrol Diri Meyakini bahwa kemuliaan manusia karena memiliki akhlakul karimah
dalam
Kehidupan
Meyakini bahwa control diri bagian dari akhlakul karimah yang menjadikannya terhormat
Berteman dengan orang-orang shalih

Berlatih bersikap kontrol diri secara terus menerus


Memiliki sikap sabra dalam menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai

Tidak mudah tersinggung dan emosi atas sesuatu yang dialami


Ciri-ciri
Seseroang
Yang Memiliki
Kontrol Diri
Selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt untuk menenangkan suasana hati di dalam dirinya.

Selalu mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukannya.


Menjaga kehormatan diri

Terhindar dari perilaku yang dapat merugikan orang lain


Alasan
Pentingnya
Kontrol Diri
dalam
Kehidupan Menyelesaikan segala persoalan dengan pikiran yang jernih

Menjadi inspirasi dan teladan bagi orang lain


Mengembangkan pola hidup sederhana, menghindari sifat tabzir (boros) dan israf
(berlebih-lebihan)

Dalam Keluarga Tidak menciptakan keributan dan pertengkaran dalam keluarga sehingga
mengganggu ketenteraman anggota keluarga yang lain
Patuh pada nasihat dan perintah orang tua, terutama yang berhubungan dengan
perintah agama.

Menghindari konflik, menebarkan ukhuwah dan silaturahim dengan orang lain


CONTOH
KONKRIT Dalam Masyarakat Menghargai perbedaan, toleran serta menghormati orang lain
PENGENDALIAN
DIRI
Patuh dan tunduk pada norma dan aturan yang berlaku di masyarakat, baik norma
yang tertulis maupun adat istiadat yang berlaku.

Disiplin, patuh dan taat pada aturan serta tata tertib sekolah

Dalam Lingkungan Menghormati guru dan karyawan sekolah serta menghargai teman
Sekolah
Menjaga perilaku hidup sederhana tidak sombong dan tidak gengsi dengan
kehidupan dan kondisi serta kemampuan sendiri.
Mampu menahan emosi dengan baik, sehingga dapat meminimalisir akibat negatif dari perbuatan
yang dilakukan tanpa pertimbangan secara matang.

Terhindar dari sifat rakus, serakah dan tamak, khususnya kontrol diri dalam harta.

Terhindar dari kesalahpahaman yang tidak perlu. Tidak cepat bereaksi negatif terhadap masalah
yang timbul.
Sabar & optimis dalam menghadapi musibah dan cobaan dari Allah Swt. Ia akan beri pertolongan
Manfaat
Kontrol Diri
dalam Mampu bergaul dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat
Kehidupan
Selalu ingat akan pertanggungjawaban semua perbuatan kepada Allah, termasuk lepas kontrol

Hidup menjadi tenang dan damai


Mewujudkan dan memperkuat ukhuwah insaniyah

Dapat menahan setiap luapan emosi diri

Terhindar dari sifat iri, dengki, ria, takabur, dan tidak rela dengan takdir Allah Swt
SYAJA’AH
Menumbuhkan Sikap Pemberani Membela Kebenaran
Amati Gambar
Pengertian Syaja’ah (Berani)
Pengertian Berani atau gagah

Keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela kebenaran dengan


Istilah cara yang ksatria, konsisten, dan terpuji.

Syaja’ah merupakan suasana bathiniah seseorang yang direalisasikan


dalam sikap lahiriah untuk berani mengambil tindakan dengan penuh
keyakinan dan siap dengan segala risikonya.

Keputusan untuk berani mengambil tindakan ini harus dilandaskan pada


kebenaran dan keadilan, sesuai dengan norma agama, adat istiadat
maupun hukum positif yang berlaku, agar mendapatkan rida dari Allah Swt.

Penakut, lemah, pengecut Berani atau gagah Keras kepala, keras hati, nekat
Orang yang tidak takut menghadapi apa pun demi membela kebenaran
dan siap menerima risiko apa saja serta senantiasa takut untuk berbuat
kesalahan.

orang yang justru merasa takut untuk membela kebenaran. Padahal


agama mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjadi pembela
kebenaran dan tidak takut terhadap apa pun kecuali kepada Allah Swt.

Keberanian yang bersifat berlebihan dan cenderung keras kepala, keras


hati dan membabi-buta.

Kisah Manusia Pemberani


Dalil - 1
Dalil Syaja’ah (Berani)

“Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan


(pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi
(derajatnya) jika kamu orang-orang mukin”. (QS.
Ali Imron ayat 139).
Dalil - 2
Dalil Syaja’ah (Berani)

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah, dari Nabi Saw.


beliau bersabda: “Akan senantiasa ada dari
golongan umatku yang membela
kebenaran hingga ketetapan Allah Swt.
datang kepada mereka, dan mereka dalam
keadaan menang" (H.R. Bukhari)
Berani menghadapi musuh di medan pertempuran (jihad fii sabiilillah)
Dalam konteks kehidupan saat ini, jihad fii sabilillah tidaklah harus bermakna perang, bisa dalam bentuk amar
ma’ruf nahiy munkar

Berani mengatakan kebenaran atau menegakkan kebenaran

Dari Abu Dzar r.a. berkata, Kekasihku Rasulullah Saw. memerintahkan kepadaku untuk mengatakan yang benar,
Implementasi walaupun itu pahit”.(H.R. Ahmad)
Sikap Syajaah
dalam Berani menyimpan dan menjaga rahasia
Kehidupan
Memiliki daya tahan tubuh yang kuat

Mampu mengendalikan hawa nafsu

Berani mengakui kesalahan

Berani objektif menilai diri sendiri


Memiliki rasa takut kepada Allah Swt.

Mencintai kehidupan akhirat

Tidak takut menghadapi kematian yang merupakan ancaman untuk berani membela kebenaran

Tidak ragu-ragu dalam membela kebenaran


Faktor
Pembentuk Tidak materialistis
Sikap Syaja’ah
Pada Diri
Seorang Muslim Berserah diri (tawakkal) dan yakin akan pertolongan Allah Swt. dalam membela kebenaran

Kristalisasi Pendidikan karakter dari keluarga, masyarakat dan sekolah

Membiasakan diri berani membela kebenaran

Berteman dengan seseorang yang memiliki sikap berani membela kebenaran

Memahami betapa besar manfaat berani membela kebenaran


Memiliki kualitas mental dan bersikap dewasa dalam menghadapi semua persoalan.

Manfaat Bagi Diri Bersikap berani memperjuangkan kebenaran dan tidak sampai hati membiarkan
terjadinya kemunkaran.
Sendiri
Mendahulukan perintah Allah Swt. dibandingkan dengan urusan duniawi. Keberanian
seorang muslim lahir dari rasa takutnya kepada Allah Swt.
Keluarga yang mendidik dan membiasakan perilaku syaja’ah bagi semua anggotanya,
akan hidup dengan tenteram dan nyaman.
HIKMAH DAN Manfaat bagi
MANFAAT Keluarga Energi syaja’ah yang mereka miliki akan membuat mereka tetap berani berjuang,
SYAJAAH
bekerja keras berikhtiar, tawakkal kepada Allah Swt. dan qanaah terhadap segala
sesuatu yang mereka terima.

Bangsa yang besar akan terwujud jika masyarakatnya terbiasa dan memiliki budaya
berani (syaja’ah) dalam setiap langkahnya.
Manfaat bagi
Agama, Negara menjadi negara yang kuat, maju dan terhindar dari tindakan-tindakan yang melanggar
dan Bangsa hukum dan norma agama seperti korupsi, peredaran narkoba, terorisme dan
tindakan tindakan kriminal lainnya karena seluruh masyarakat dan aparat penegak
hukum berani dan kompak dalam ber-amar ma’ruf nahiy munkar sesuai dengan
kapasitas dan kewenangan masing-masing
Kisah Ummu Sulaim Menjadi Perisai Rasulullah Saw

Anda mungkin juga menyukai