Anda di halaman 1dari 20

KERAJINAN KASAB ACEH

Mata Kuliah : Kerajinan (03)


Dosen Pembimbing : Nurbaiti, S.Pd.,M.Pd

Oleh :

Siti Wardah (1806104010065)

Program Studi Pendidikan Kesejahtearaan Keluarga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Syiah Kuala

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Kerajinan Kasab” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa itu kasab dan cara membuat kerajinan
kasab yang baik dan benar. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Meulaboh, 06 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
A. PENGERTIAN KERAJINAN KAIN KASAB..............................................................3
B. USAHA KAIN KASAB ACEH BARAT........................................................................4
C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PEMBUATAN
KERAJINAN KASAB............................................................................................................5
D. BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN KERAJINAN KASAB.....8
E. TAHAPAN YANG HARUS DILAKUKAN DALAM PROSES PEMBUATAN
KASAB.....................................................................................................................................9
F. MACAM-MACAM PRODUK KERAJINAN KASAB..............................................10
BAB III.......................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN..............................................................................................................17
B. SARAN...........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aceh merupakan daerah yang paling dalam menggurat sejarah kebudayaan Islam
di Indonesia, seiring dengan meluasnya kekuasaan serta kejayaan kerajaan Aceh pada
masa lalu sehingga mempengaruhi hasil-hasil karya seni yang ada di dalam
masyarakatnya. Karya-karya seni tersebut diciptakan untuk memenuhi fungsi sebagai
salah satu sarana dakwah agama Islam. Seni kriya atau seni kerajinan sebagai salah satu
hasil budaya bangsa pada mulanya bersifat spiritual fungsional yang dibuat dengan
teknik atau perwujudan yang menggunakan keterampilan tangan yang tinggi dengan
diberi hiasan tertentu. Dalam perkembangannnya, seni kriya atau seni kerajinan yang
ada justru menjadi seni-seni tradisional yang secara turun-temurun tetap diperlukan guna
memenuhi fungsi-fungsi praktis di kalangan masyarakat.
Kerajinan sulaman benang emas kasab Aceh merupakan salah satu komponen
penting dalam perlengkapan upacara-upacara adat masyarakat Aceh, terutama pada
upacara perkawinan, upacara puesijuk atau tepung tawar, pacara sunat rasul dan upacara
lainnya yang berfungsi sebagai penghias interior dan barang pakai untuk keperluan
upacara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kasab?
2. Bagaimana usaha kain kasap di Aceh Barat?
3. Alat apasaja yang digunakan dalam proses pembuatan kain kasab?
4. Bahan apasaja yang diperlukan dalam pembuatan kain kasab?
5. Bagaimana tahapan dalam proses pembuatan kain kasab?
6. Sebutkan macam-macam produk dari kain kasap!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KERAJINAN KAIN KASAB


Kain Kasab adalah kerajinan tangan sulaman benang emas atau perak khas Aceh
yang dijahit tradisional diatas kain beludru. Kain Kasab terdiri dari banyak motif yang
pada umumnya berbentuk flora yang disulam bahkan dihiasi dengan manik-manik
berwarna emas. Konon jenis kain tradisional ini mewakili status sosial yang belakangan
tidak dipermasalahkan lagi. Warna Kuning melambangkan seorang raja, warna merah
melambangkan hulubalang raja atau panglima, hijau melambangkan ulama dan hitam
melambangkan rakyat jelata.
Bagi masyarakat Aceh, Kasab bukan sebatas dekorasi dan estetika. Namun corak
Kasab juga merupakan simbol yang menyiratkan ketaatan beragama yang sudah melebur
dengan budaya. Kasab pada umumnya digunakan saat pernikahan, sunatan, aqiqah dan
ritual adat lainnya.
Selain diaplikasikan pada tirai, Kasab hadir pada dekorasi lainnya, diantaranya
pelaminan, pintu gerbang, alas duduk, langit-langit rumah, kasur, kipas hingga
gantungan kunci. Kasab kini tak lagi sebatas dekorasi dalam ritual adat. Namun sudah
merambah ke souvenir yang menawarkan cita rasa etnik. Untuk proses pembuatannya
sendiri lamanya waktu pembuatan bergantung jenis barang yang dibuat. Harganya pun
bergantung jenis barangnya sendiri dan jenis benang yang digunakan. Jika menggunakan
benang emas, tentu harganya akan lebih mahal.

Arsul Zuhri menyebutkan kain kasab adalah kerajinan tangan sulaman benang
emas atau perak khas Aceh yang dijahit tradisional. Meulaboh, Aceh Barat salah satu
penghasil sulaman kasab terbaik di Aceh. Sulaman ini tak hanya berfungsi sebagai
dekorasi atau penghias semata, tetapi mengandung makna keagamaan yang kuat dan
nilai-nilai Syariat Islam.

2
B. USAHA KAIN KASAB ACEH BARAT
Sulam Kasab atau kerajinan benang emas adalah sulaman khas tradisional dari
daerah Aceh. Sulaman yang indah ini dibuat di atas kain beludru. Ukiran Kasab terdiri
dari banyak motif yang pada umumnya berbentuk flora yang disulam dengan rapi
bahkan dihiasi dengan manik-manik berwarna emas berfungsi sebagai dekorasi,
penghias dan penanmbah nilai estetika. Namun bagi ibu dua anak penyuka motif bunga-
bungaan, burung dan daun karena banyak difavoritkan konsumen menuturkan bahwa
"Kasab tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi atau penghias semata saat momen-
momen khusus keluarga, tapi lebih dari itu kasab sebenarnya mengandung nilai/makna
sendiri seperti mengandung makna keagamaan yang kuat yakni terkandung nilai-nilai
ajaran syariat Islam secara turun- menurun. Misalnya pada ayakan yang biasa dipasang
pada dinding utama akan dihiasi dengan kipas berjumlah 17 buah, angka 17 tersebut
merupakan jumlah sujud dalam shalat selama sehari semalam sebagai perwujudan dari
falsafah hidup masyarakat aceh yang tidak terlepas dari ajaran syariat".
Warna yang terkandung pada kasab umumnya terdiri dari empat warna khusus,
seperti pada tiree atau tirai misalnya membentang beludru polos secara vertikal antara
warna kuning, merah, hujau dan hitam. Ke empat warna tersebut mewakili status sosial
masyarakat tradisional aceh mulai dari kuning melambangkan raja, merah sebagai
hulubalang atau panglima, hijau sebagai ulama sementara hitam sebagai rakyat jelata,
setidaknya begitulah kata Ibu Asnawiyah salah satu pelaku sukses pengrajin kasab di
Kecamatan Samatiga (Aceh Barat) yang telah mengispirasi banyak orang terutama
warga gampong dan pelanggannya di bidang sulam benang emas dalam bahasa Aceh
namanya "sulam benang meuh". Kini pelanggannya sudah merambah ke luar daerah
seperti Takengon Aceh Tengah, Calang Aceh jaya, Lhokseumawe Aceh Utara, Banda
Aceh, Aceh Timur Langsa hingga Sumatera Utara Medan.
Lebih lanjut beliau menerangkan "sulaman kasab sekarang sudah semakin
berkembang yang biasanya dibuat untuk hiasan atas pintu, pinggir meja dan pelaminan.
Kini telah dimodifikasikan untuk alas dan tutup gelas, tudung saji, payung pengantin,
hiasan dinding dan kipas bale peusijuk sehingga kini sulaman kasab banyak dijumpai di

3
setiap toko souvenir di seluruh Aceh. namun Sejauh ini belum ada yang memasarkan ke
luar negeri. Padahal dulu sempat menembus pasar internasional dari Malaysia hingga
Brunai Darussalam".

Sulaman kasab ini dapat juga dijadikan buah tangan bagi pengunjung yang datang
ke Aceh. Bahkan waktu itu pasca Tsunami banyak pekerja NGO asing yang datang dan
berminat pada tenun kasab ini. Pemasaran yang semakin baik ini kata Asnawiyah telah
mendatangkan rezeki yang besar buat dirinya dan karyawannya dan semakin membuat
dirinya termotivasi menjadi lebih baik seiring perkembangan pasar.

C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PEMBUATAN


KERAJINAN KASAB

Pengrajin kasab harus memiliki keahlian, keterampilan dan keuletan dalam


membuat suatu karya. Selain keahlian dan keterampilan pengrajin kasab juga
membutuhkan alat-alat untuk menjahit kasab seperti jarum, benang, gunting, untuk
membantu proses pembuatan kasab. Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan
kerajinan kasab adalah sebagai berikut:

4
1. Kayu Pemedangan

Kayu pemedangan yang merupakan nama tradisional masyarakat Aceh


Selatan merujuk pada alat bantu pembuatan kasab sebagai alas kain ketika
dijahit. Pemedangan berbentuk persegi panjang dengan empat kaki
dimasing-masing sudutnya. Kayu yang digunakan bisa kayu apa saja dan
kemudian dipotong dan dibentuk menjadi pemedangan. Panjang
pemendangan lazimnya disesuaikan dengan panjang kain yang dijahit yang
biasanya berkisar satu hingga tujuh meter. Panjang pemedangan yang
disesuaikan dengan panjang kain menjadi sangat penting untuk memastikan
kain tetap kencang pada proses penjahitan. Jika kain tidak kencang, benang
kasab menjadi berkerut dan bergelombang sehingga motif menjadi tidak
jelas. Kayu pemedangan terbuat dari beberapa bilah kayu sebagai alas kain
dan penopang serta empat bilah kayu sebagai kaki pemedangan. Kayu yang
digunakan adalah sebagai berikut; dua bilah kayu berbentuk bulat berfungsi
sebagai pengencang kain, sementara dua bilah kayu pipih berbentuk papan
digunakan untuk menompang kayu pengencang kain yang pada bagian
tengahnya dilubangi dengan empat lubang. Kedua lubang tersebut digunakan
untuk menompang bilah kayu bulat yang digunakan untuk mengencangkan
kain. Keempat lubang pada kayu penompang berfungsi sebagai penyesuai
antara lebar kain dengan pemedangan, sehingga pada saat dibutuhkan bilah
kayu pengecang kain dapat dipindah-pindahkan sesuai lubang yang tersedia
pada saat dibutuhkan.

2. Jarum Jahit
Pengrajin kasab menggunakan jarum jahit untuk menjahit benang emas.
Jarum jahit akan dijalankan dari bawah keatas begitu juga sebaliknya diatas
kain beludru hingga benang membentuk pola tertentu yang telah di gambar
di atas kain beludru. Jarum jahit sangat berperan penting dalam proses

5
pembuataan kasab karena dengan jarum, benang emas dijahit di atas kain
beludru satu demi satu sehingga berbentuk motif yang diinginkan.
3. Benang Jahit
Benang jahit berwarna merah yang digunakan untuk mengikat benang kasab
emas diatas kain beludru adalah benang berwarna merah berbahan
katun/polister. Dibeli dengan harga Rp.2000 satu gulung benang. Jarang
sekali ditemukan penjahit benang kasab emas dengan menggunakan benang
jahit berwarna selain merah.
4. Pena
Pena digunakan para pengrajin kasab yang biasanya digunakan untuk
menggambar pola diatas kain beludru supaya memudahkan pada ketika
proses pembuatan kain kasab.
5. Gunting
Gunting digunakan untuk memotong kain dan untuk memutuskan benang
saat dipasang dijarum dan pada saat simpul benang yang dijahit berakhir.
6. Jarum Pentul
Jarum pentul digunakan untuk menusuk benang emas pada kain beludru
sebelum benang emas kasab di jahit, terlebih dahulu benang di lipat dua
kemudian benang yang sudah dilipat dan dipasangkan diatas kain beludru
yang telah disesuaikan dengan pola di tusuk dengan jarum pentul agar
benang emas tidak bergeser dan ketika dijahit menjadi rapi.
7. Bantal
Bantal digunakan pengrajin sebagai alas untuk duduk, proses pembuatan
yang lama pengrajin menggunakan bantal sebagai alas supaya memudahkan
ketika proses menjahit dan agar pengrajin tetap nyaman dalam proses
pengerjaannya.

D. BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN KERAJINAN


KASAB

6
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan kasab diantaranya adalah:

1. Kain Beludru

Kain beludru merupakan bahan utama dalam pembuatan kasab. Di yakini


oleh masyarakat bahwa kain beludru awalnya didatangkan dan dipakai oleh
para pedagang dari cina. Namun beberapa meyakini bahwa kain ini muncul
karena adanya hubungan dengan orang-orang padang atau minang yang
sudah lebih mengenal keberadaan bahan kain ini dan telah lebih dulu
menggunakannya sebagai bahan dasar kain yang menonjolkan kemewahan.
Alasan kain beludru digunakan untuk menjahit kasab karena kain beludru
mampu menonjolkan warna emas pada benang kasab sehingga motif yang
dijahit terlihat dengan jelas. Dalam proses pembuatannya, kain ini digunakan
sebagai alas dimana benang kasab dijahit. Ukuran disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemudian digulungkan kepemedangan hingga akhirnya siap
digunakan untuk menjahit motif. Pengrajin memperoleh kain dengan
membeli dipasar dengan harga Rp. 29000 permeter. Kain beludru yang biasa
digunakan adalah warna merah, kuning dan hijau. Kain beludru yang
digunakan adalah kain beludru khusus untuk membuat kasab.

2. Benang Emas

Benang emas yang dimaksud adalah benang emas sintesis berintikan bahan
katun yang dalam bahasa India disebut kasab. Benang emas yang digunakan
untuk membuat kasab biasanya adalah benang emas merek Lalubhai fine
Ghread dibeli dengan harga Rp. 8000 satu untiang/satu ikat. Sedangkan satu
kemasan berisi 50 untiang/ikat dengan harga Rp. 400.000. untuk membuat
kasab ukuran kecil bisa menghabiskan 25 untiang benang emas. Jika ukuran
besar bisa hampir 60 untiang atau lebih tergantung sebesar apa ukuran kasab
dibuat. Sebelum dipakai benang emas harus disimpan ditempat tertutup

7
seperti wadah atau panci yang ada penutupnya supaya warna tidak memudar.
Tahap yang harus dilakukan dalam proses pembuatan kasab

E. TAHAPAN YANG HARUS DILAKUKAN DALAM PROSES PEMBUATAN


KASAB
1. Membuat Pola

Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat pola adalah pena dan kertas.
Terlebih dulu kertas digambar motif bunga atau berbagai motif lainnya
sesuai yang diinginkan Kertas dipotong mengikuti gambar kemudian cetakan
motif yang sudah selesai digambar kemudian digambar kembali pada kain
beludru dengan menggunakan teknik ceplak atau menggambar langsung
menggunakan pena dengan beragam motif seperti motif bungong situjong
bunga/tanjung dan berbagai motif lainnya sesuai dengan yang diinginkan.

2. Penjepitan
Sebelum proses menjahit, benang dilipat dua kemudian dijepit dengan
enusuk jarum
pentul supaya benang tidak bergeser pada saat menjahit sehingga lebih
memudahkan pada saat proses penjahitan berlangsung.
3. Proses Menjahit
Benang yang sudah dilipat dua pada permukaan kain beludru kemudian
dijahit dengan benang merah dengan sabar dan teliti. Benang kasab emas
diikat dengan benang merah arah vertikal dengan penuh ketelitian dan
kesabaran. Satu persatu benang ditambah kemudian dijahit kembali sampai
semua benang berbentuk motif kasab. Benang kasab dijahit dengan hati-hati
dengan penuh kesabaran, ketelitian supaya benang yang dijahit terlihat rapi.
Jika pengrajin tidak sabar kasab yang dihasilkan tidak sempurna berkerut
dan tidak rapi. Benang merah yang dijahit naik turun di atas benang emas
harus rapi setiap jahitan harus diperhatikan arahnya. Benang merah dijahit di

8
atas benang emas satu persatu benang dilipat dua dan ditambah itu dilakukan
sekaligus untuk pembentukan motif pada kasab. Pembentukan motif
lengkung pengrajin harus memperhatikan arah benang merah yang akan
dijahit dan benang emas juga bisa dibentuk melengkung untuk membuat
berbagai bentuk motif sesuai yang diinginkan. Ketika proses menjahit posisi
tangan kanan di atas dan tangan kiri di bawah karena proses isi jarum
menjahit kasab menggunakan teknik naik turun, posisi jarum kadang di atas
dan dibawah. Posisi tangan kiri di bawah ketika proses menjahit kasab
sedangkan tangan kanan berada diatas sehingga memudahkan pengrajin
ketika menjahi kasab.

F. MACAM-MACAM PRODUK KERAJINAN KASAB

9
(Motif bunga padi)

(Motif keseluruhan bunga padi pada pelaminan)

10
11
Seorang perajin menyulam kain kasap hias dengan menggunakan kain dan benang emas
di Desa Gampong Darat, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh. Berbagai jenis
kerajinan sulaman khas tradisional Aceh seperti kain kasap, payung, pelaminan, bantal
hias, ayunan bayi, topi, tudung saji dan kundang (tempat nasi hias) tersebut dijual
berkisar antara Rp 35.000 sampai Rp 45 juta per item tergantung motif dan tingkat
kesukaran dalam pembuatan.

12
(Tudung Saji Hias)

(Tudung Saji Hias)

Seorang warga menyulam tudung saji hias atau 'sange' dengan mengunakan kain dan
benang emas, di Desa Alue Raya, Samatiga, Aceh Barat, Aceh. Kerajinan tudung saji
hias benang emas yang dikenal sebagai sulaman khas tradisional Aceh tersebut dijual
dengan harga Rp120.000 hingga Rp350.000 per tudung saji hias, tergantung motif dan
ukuran.

13
14
Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Aceh, Komisariat Universitas Teuku
Umar (UTU), melaksanakan kegiatan preneur mengunjungi Rumah Krajinan Kasab
Tradisional Khas Aceh, di Kompleks Perumahan Budha Tzuchi, Meureubo,Aceh Barat.

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kain Kasab adalah kerajinan tangan sulaman benang emas atau perak khas Aceh
yang dijahit tradisional diatas kain beludru. Kain Kasab terdiri dari banyak motif yang
pada umumnya berbentuk flora yang disulam bahkan dihiasi dengan manik-manik
berwarna emas. Pemilihan pemakaian motif flora bukan tanpa sebab, aceh yang identik
dengan islam yang pada agama islam dilarang menggambar makhluk bernyawa. Bagi
masyarakat Aceh, Kasab bukan sebatas dekorasi dan estetika. Namun corak Kasab juga
merupakan simbol yang menyiratkan ketaatan beragama yang sudah melebur dengan
budaya. Kasab pada umumnya digunakan saat pernikahan, sunatan, aqiqah dan ritual
adat lainnya.
Warna yang terkandung pada kasab umumnya terdiri dari empat warna khusus,
warna kuning, merah, hujau dan hitam. Ke empat warna tersebut mewakili status sosial
masyarakat tradisional aceh mulai dari kuning melambangkan raja, merah sebagai
hulubalang atau panglima, hijau sebagai ulama sementara hitam sebagai rakyat jelata.
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan kain kasab yaitu
pemedang, gunting, jarum jahit, benang jahit, pena, jarum pentul, bantal. Bahan yang
digunakan yaitu kain beludru, benang emas. Berbagai jenis kerajinan sulaman khas
tradisional Aceh seperti kain kasap, payung, pelaminan, bantal hias, ayunan bayi, topi,
tudung saji dan kundang (tempat nasi hias) dan sebagainya.

B. SARAN
Semoga bagi pembaca dapat lebih melestarikan budaya ciri khas dari daerahnya
masing-masing, dan membiasakan budaya cinta produk lokal. Semoga makalah ini
dapat memberikan ilmu dan manfaat bagi pembaca, menambah wawasan.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/35615696-Kerajinan-sulaman-benang-emas-kasab-aceh-kajian-
terhadap-corak-dan-fungsinya-bagi-masyarakat-aceh.html

https://www.kompasiana.com/ikhwanulparis/5559cb6c6523bd8e7cc07264/ibu-asnawiyah-
potret-wanita-pengrajin-kasab-yang-produktif-dan-dinamis?page=2

https://www.tribunnews.com/travel/2015/08/10/kasab-sulaman-benang-emas-di-kain-
beludru-khas-aceh-dulu-jenisnya-mewakili-status-sosial.

https://aceh.tribunnews.com/2017/04/21/sekilas-tentang-kain-kasab.

hhtp://media.neliti.com

http://voinews.id/indonesian/index.php/component/k2/item/8362-kain-kasab-aceh

https://www.yellsaints.com/2016/08/motif-pelaminan-kasab-di-kamar-pengantin.html

https://www.antarafoto.com/asian-games-2018/v1520770828/kerajinan-sulaman-khas-
tradisional-aceh

Puspita, Nelva. 2016. Proses Pembuatan Kasab dis Desa Gelumbuk kecamatan Kluet
Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Volume 1, nomor 1: 55-63. Tersedia pada:
hhtp://media.neliti.com. 05 April 2020

17

Anda mungkin juga menyukai