Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN WAWANCARA

VISIT HOME INDUSTRY


Nama : Miranda Fitria Mapel: PKWU
Kelas: X MIPA 7 Guru: Pak Izunk
No absen: 16
A. Perencanaan dan Persiapan
 Jenis Home Industry : Perkakas Tajam oleh seorang Pengrajin Pandai
Besi
 Tempat Kunjungan: Tegalwaru ATS Rt.03/02 Desa Tegalwaru,
Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor.
 Waktu Pelaksanaan Kunjungan: Hari Sabtu, 30 Januari 2021, pukul 16.00
WIB.

B. Kegiatan dan Hasil Kunjungan:


 Daftar Pertanyaan dan Hasil Jawaban Wawancara:
1. Nama narasumber?
Jawab; Bapak Sainan.
2. Umur narasumber?
Jawab: 84 tahun.
3. Tinggal dimana? Dan berasal darimana?
Jawab: Tinggal di Tegalwaru sejak lahir.
4. Apa yang dibuat atau dijual?
Jawab: Perkakas tajam seperti golok dan pisau.
5. Terbuat dari apa ?
Jawab: Dari besi/per sedangkan sarung dan pegangannya dari
kayu.
6. Darimana mendapatkan bahan-bahan tersebut?
Jawab: Besi atau pernya beli di toko besi, bahan bangunan atau
bengkel, biasanya beli yang sudah jadi, kayunya didapat dari
hutan secara legal.
7. Bagaimana tahap-tahap pembuatan perkakas tersebut?
Jawab: -Pertama untuk besinya sebenernya saya cuma bisa
mengasah aja, tapi saya tau gimana proses dari awalnya. Jadi
tahap pertama besi atau baja itu penempaan, besi atau baja
dipanaskan, setelah itu ditempa dengan palu besi sampai
bentuknya rapi. -Kedua digerinda untuk dibentuk sudutnya. –
Ketiga disepuh dengan cara dicelupkan kedalam air hujan tapi
cuma sebentar aja, tujuannya untuk mempermudah
ditajamkan saat diasah. –Keempat diasah bilah goloknya
tujuannya untuk menajamkan golok sebelum disatukan
dengan batang goloknya.
Selanjutnya itu tahap membuat batang dan sarung golok dari
kayu, kayu yang telah didapat digergaji dan dibentuk dengan
menggunakan bor sesuai ukuran, lalu di ukir dan diberi motif
menggunakan pahat, jara atau pisau.
8. Bagian tersulit menurut bapak dari pembuatan golok ini apa?
Jawab: Menurut saya dari besi, dibagian menempa, sedangkan
pada kayu dibagian memahatnya.
9. Pernahkah Bapa mengalami cedera saat membuat ini?
Jawab: Pernah ketika saya memahat menggunakan pisau
tangan saya sering terluka, tapi Alhamdulillah engga parah.
10. Sudah berapa lama Bapa berjualan golok ini?
Jawab: Sejak saya berusia 15 tahun, saya sudah berjualan
golok. {69 tahun}
11. Awal mula Bapa berjualan ini seperti apa Pak?
Jawab: Ini warisan turun temurun dari Almarhum Bapa saya,
saya awalnya waktu dulu kelilling pasar sama Bapa jualan golok.
12. Berapa harga satuanya Pak?
Jawab: Tergantung, kalau golok antara Rp.75.000,00 sampai
100.000,00 lebih. Kalau pisau Rp.25.000,00 tanpa sarung,
Rp.35.000,00 sama sarung.
13. Biasanya selain pembeli yang datang dan memesan langsung
kerumah, apakah Bapa menjualnya juga di tempat lain?
Jawab: Iya saya jual juga di Pasar Jumat Tenjolaya.
14. Berarti seminggu sekali Bapa menjual golok disana?
Jawab: Iya betul, hanya di Hari Jumat saja.
15. Berapa penghasilan Bapak dalam seminggu?
Jawab: Tak tentu
16. Berapa banyak golok yang terjual srtiap minggunya?
Jawab: Gak tentu juga, kadang laku satu aja udah bersyukur
17. Antara bekerja dirumah dan berjualan dipasar, biasanya pembeli
lebih banyak datang kemana Pa?
Jawab: Biasanya sih dirumah kadang selalu ada langganan yang
datang.
18. Lalu bagaimana dengan perjualan Bapa di masa pandemi ini?
Jawab: Semenjak pandemi yah... sangat turun sebenernya, tapi
bersyukur ajalah Alhamdulillah.
19. Biasanya pembelinya Bapa itu datang darimana saja Pa?
Jawab: Dari luar kampung atau kecamatan juga ada sekitaran
Bogor Barat aja lah.
20. Sebelumnya Pak maaf sekali, apakah kebutuhan Bapa dan keluarga
terdampak sangat signifikan baik sebelum pandemi atau saat sedang
pandemi ini?
Jawab: Kalau sebelum pandemi masih bisa berjualan dipasar
jadi bisa buat nambah-nambah, tapi semenjak pandemi jadi
Cuma diem dirumah aja, nunggu yang mesan dateng.
21.Berhubung dengan keluarga Bapa sendiri tinggal dengan siapa?
Jawab: Tinggal dengan istri saja, anak saya sudah menikah
semua.
22. Pernah tidak ada saat dimana jualan bapa tidak terjual satupun?
Jawab: pernah.. sering.
23. Apakah bapa pernah mempunyai pegawai?
Jawab: Tidak pernah
24. Jadi semua ini dikerjakan selama 69 tahun oleh Bapa seorang diri
Pak?
Jawab: Iya betul
25. Apakah terdapat jenis atau motif lain dari barang ini Pak?
Jawab: Sebenernya golok terbagi lagi jadi empat macam,
berdasarkan fungsinya, ada yang buat motong hewan/kurban,
ada yang untuk dipake sehari-hari, ada yang khusus dibuat
untuk menebang pohon bambu, dan ada yang untuk pohon
selain bambu kayak pohon mangga, pisang dan lain-lain
pokoknya selain bambu.
26. Apa yang membedakan barang buatan Bapa dengan barang yang
lainnya?
Jawab: Mungkin golok yang saya buat ini lebih terasa
tradisionalnya, dan harganya pun lebih murah dari yang
lainnya.
27. Apa yang bapa lakukan saat ada di posisi terendah?
Jawab: Berdoa saja saya mah, pasrah ka Gusti Allah, dan terus
bekerja aja.
28. Apakah bapa pernah berfikir untuk berganti profesi dari pengrajin
pandai besi ini Pa?
Jawab: Engga pernah sih, karena ini pekerjaan saya yang saya
bisa, dan senang untuk melakukannya.
29. Apa atau siapa yang memotivasi bapa untuk terus semangat dalam
menjalankan usaha ini?
Jawab: Keluarga saya, istri anak dan cucu buyut saya.
30. Apa harapan Bapak untuk usaha bapa ini kedepannya? Dan adakah
pesan atau nasihat yang ingin Bapa sampaikan untuk pemuda saat
ini?
Jawab: Harapan saya ya semoga usaha saya terus berlanjut,
diberi kelancaran dan kemudahan disetiap jalan, semoga ada
terus rezekinya. Anak muda itu harus tangguh dan harus terus
semangat, manfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik-
baiknya.

Note: {Maaf Pak, si bapaknya sebenernya ngomong campuran sunda


indonesia, tapi aku translete in supaya mudah dipahami dan
dibacanya.}

 Dokumentasi:
Gambar:

Golok 1: golok untuk memotong hewan

Golok 2: golok untuk kepentingan sehari-hari

Golok 3: Untuk menebang pohon

Golok 4: Untuk menebang


pohon bambu

: Pisau untuk keperluan dapur

Anda mungkin juga menyukai