Anda di halaman 1dari 3

RESENSI BUKU SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA :

Pendekatan dan metode

Pe- Reesensi : Novita Ayu Tri Wulandari

Judul Buku : Sejarah Islam Asia Tenggara

Penulis : Dr. Hj. Helmiati, M.Ag

Penerbit :

Cetakan Pertama :

Tebal buku :

ISBN : 978-602-366-69-

Sinopsis/ Deskripsi isi singkat buku

Sejarah Islam Asia Tenggara (SIAT) merupakan disiplin ilmu yang relative baru. Dilihat dari segi
kuantitas, umat Islam Di Asia Tenggara menempati urutan jumlah terbesar didunia. Bahkan di kerajaan
bruneidarussalam agama islam merupakan agama yang sudah diakui secara resmi. Namun bagi dunia
luar, Asia Tenggara tentu saja bukan wilayah yang langsung terbayang ketika membicarakan dunia islam.
Hal ini mengindikasikan bahwa informasi tentang islam Asia Tenggara masih relative kurang.

Buku ini memiliki 289 halaman dengan tersusun oleh 9 bab, diantaranya dalam pembahasan
pada bab pertama, dijelaskan teori tentang kedatangan islam di nusantara. Dimana Asia Tenggara ini
merupakan tempat tinggal muslim terbesar, terutama diindonesia, Malaysia dan bruneidarussalam.
Selain itu, ada juga beberapa Negara yang yang ditemukan umat muslim. Secara geografis, letak Asia
Tenggara ini unik dan menarik bagi perkembangan agama-agama dunia, sehinga banyak Negara atau
agama yang singgah di Asia Tenggara. Terkait dengan kedatangan islam di nusantara, banyak terjadi
perdebatan dan perbedaan pendapat dikalangan para ahli. Ada beberapa teori yang menjelaskan
tentang asal – muasal islam islam di nusantara. Pertama, teori Gujarat, yang mengatakan bahwa islam
ini bukan berasal Persia atau Arabia, melainkan dari orang-orang arab yang telah berimigrasi dan
menetap diwilayah india dan membawanya ke Nusantara. Kemudian ada teori Bengal, teori Coromandel
dan Malabar, teori Arabia, teori Persia, teori Mesir. Kemudian mengenai siapakah yang menyebarkan
islam ke wilayah Nusantara, Azyumardi Azra mempertimbangkan tiga teori, yaitu teori da’I, teori
pedagang, dan teori sufi.

Kedatangan islam di Asia Tenggara melaului jalur perdagangan, perkawinan, dakwah, dan
pembauran masyarakat muslim arab, Persia dan india dengan masyarakat pribumi. Dan ini tidak
menyebar secara langsung, melainkan selama berabad-abad, dan tidak merata disatu tempat. Pertautan
islam dengan budaya local, dari berbagai wilayah atau kawasan di Nusantara banyak terdiri berbagai
kebudayaan yang berbeda beda. Adat adalah sebutan lain dari budaya bagi orang melayu, adat atau
budaya ini sebagian mengalami islamisasi, sehingga ada hubungan timbal balik antara adat dengan
islam, namun sebagian cendrung tidak islami. Kemudian watak dan karakteristik Islam Asia di Nusantara,
beberapa hasil studi menegaskan bahwa watak dan karakteristik islam di Nusantara itu memiliki ciri khas
yang berbeda dengan watak islam diwilayah lainnya, terutama diwilayah timur tengah yang merupakan
jantung dunia muslim. Missal watak islam diNusantara lebih damai, ramah, dan toleran. Juga disebutkan
bahwa watak islam itu moderat, hal itu tercermin dalam gerakan pemikiran muslim dikawasan ini yang
terbuka dan akomodatif terhadap modernitas.

Pembahasan bab kedua, yang menjelaskan tentang islam pada masa kesultanan di Asia
Tenggara. Perkembangan islam di Asia Tenggara dibagi menjadi beberapa fase, yaitu fase singgahnya
para pedagang muslimdipelabuhan pelabuhan Asia Tenggara, fase adanya komunitas-komunitas yang
tersebar diwilayah Nusantara, dan fase berdirinya kerajaan-kerajaan islam. Awalnya yaitu para raja yang
memeluk agama islam, diikutu para pembesar istana, bangsawan dan kemudian rakyat jelata.
Kesultanan mengalami masa kejayaan, kerajaan-kerajaan yang dimaksud diantaranya kerajaan
samudera pasai, kesultanan mataram, kesultanan Cirebon, kesultanan aceh dan masih banyak lagi. Pada
masa kesultanan aceh ini yang mencapai kejayaannya.

Kerajaan samuera pasai, Aceh secara geografis terletas di utara pulau sumatera, dipandang sebagai
Negara pertama yang menerima islam di Nusantara, kerajaan islam berikutnya adalah samudera pasai,
yang dijuluki dengan kerajaan kembar, yang diperkirakan berdiri pada awal atau pertengahan abad ke-3.
Malik as-saleh merupakan pendiri sekaligus raja pertama dikerajaan ini, kerajaan islam tertua ini
menjadi pusat kegiatan keagamaan yang utama di Nusantara kala itu.

Kesultanan malaka, berdiri pada awal abad ke-5 M. kedatangan islam ke malaka terjadi ketika
parameswara menganut islam dan menukar namanya menjadi megat iskandar syah. Dinegara malaka
yang terkenal sebagai pusat perdagangan internasional, para sultan mendukung islamisasi dengan turut
meningkatkan pemahaman serta berpartisipasidalam pengembangan wacana, kajian dan pengalaman
islam. Kesultanan aceh Darussalam, Aceh merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber alamnya.
Letaknya juga sangat strategis, sehingga hal ini yang menyebabkan kemajuan islam juga. Ada empat
ulamak besar di aceh, yaitu hamzah fansuri, syamsuddin al-sumatrani, nuruddin al-raniri, dan abdul rauf
al-sinkili. Masa kemunduran kerajaan aceh ini ditandai dengan beberapa wilayah taklukkan lepas dan
kesultanan menjadi terpecah belah. Kemunduran kesultanan aceh ini disebabkan oleh factor internal
juga factor eksternal. Kedatangan islam dijawa ini masih diperdebatkan dikalangan peneliti. Ada yang
berpendapat masuknya islam dijawa ini melalaui perdagangan, ada juga karna ada indikasi oleh adanya
pemukiman didaerah ini. Islam berkembang di jawa bersamaan dengan melemahnya kekuasaan raja
pahit. Kesultanan demak, demak adalah kerajaan pertama di jawa, yang raja pertamanya adalah raden
patah, lambat laun kesultanan demak menjadi pusat perkembangan agama islam yang diramaikan oleh
para wali. Menurut moedjanto, sepanjang periode demak ulama jawa merupakan tokoh tokoh politik
dan keagamaan yang utama sehingga mereka bisa menguasai raja dan bangsawan local. Kesultanan
pajang, didirikan oleh jaka tingkir atau sultan adiwijaya. Peralihan pusat politik yang awalnya berpusat di
pesisir, kemudian pindah kedaerah pedalaman sangat berpengaruh pada perkembangan peradaban
islam di di jawa. Kesultanan mataram, berdiri pada abad XVI M yang berpusat di mentaok, wilayah yang
terletak kira-kira ditimur kota Yogyakarta dan selatan Bandar udara adisucipto. Kemudian ada
kesultanan Cirebon, banten, johor-Riau dan Riau Lingga.

Pembahasan pada bab tiga, yakni menjelaskan Dinamika islam dimalaysia, yang pertama yakni
masuknya islam kesemenanjung Malaya, azmi berpendapat bahwa islam datang pertama kali ke
Malaysia sejak abad ke-7 M. ada juga yang mengatakan pada abad ke-15 dan ke-16 M. sebelum islam
datang ke melayu orang orang melayu adalah penganut animisme, hinduiesme, budhiesme. Namun
demikian sejak kedatangannya islam secara berangsur-angsur mulai diyakini dan diterima sebagai
agama baru oleh masyarakat melayu Nusantara. Dinamika islam dinegara Malaysia kontemporer,
kuatnya nuansa dan etos islam di Malaysia dapat ditunjukkan dengan melihat kenyataan bahwa
dibandingkan dengan sejumlaah Negara yang punya jumlah penduduk muslim dan non-muslim yang
hamper seimbang, hanya Malaysia yang memberikan banyak tekanan pada symbol-simbol, lembaga dan
pengamalan islam. Pada perkembangan terakhir, pemerintah mendukung dengan adanya pembangunan
secara besar besaran pusat islam di putrajaya. Selain itu, ditingkat Negara, pemerintah banyak
menerapkan banyak sekali aturan agama dalam rangka mendukung pelaksanaan ajaran al quran dalam
kehidupan kaum muslim. Islam bagi orang melayu bukan hanya sebagai keyakinan, tetapi juga sebagai
identitas mereka, dan menjadi dasar kebudayaan melayu.

Posisi islam dalam konstitusi Malaysia, islam diakui sebagai agama resmi Negara. Pasal 3 ayat 1
menegaskan ‘’islam is the religion of the federation; but other religions may be practiced in peace and
harmony in any part of the federation’’ Tetapi posisi islam seperti ini dalam sejarahnya menimbulkan
berbagai reaksi perdebatan dan kesalahpahaman.

Anda mungkin juga menyukai