PRODI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
Judul : Menjadi Muslim Moderat
Penerbit : Gaung Persada (Gp) Press
Penulis : Dr. Supian, S.Ag., M.Ag. Dkk.
ISBN : 987-602-5707-74-2
Editor : Sahrizal Vahlepi, S.Pd. I, M.Pd
Hal : 226 Halaman
Ukuran : 21.7 Cm × 15.4 Cm ×1.2 Cm
Kategori : Non Fiksi
Tahun : 2022
BAB 1
Agama dan Kehidupan Manusia
BAB 2
Sumber Ajaran Islam
Bab 3
Hukum Islam
Hukum islam dalam Bahasa arab yaitu al-Fiqh al-islami atau al-Syari’ah al islami. Secara
etimologi sya’riah berarti jalan ke tempat mata air/tempat yang dilalui air. Secara etimologi
syari’ah berarti seperangkat norma illahi untuk mengatur hubungan manusia dengan
tuhannya, manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya.
Bab 4
BAB 5
Secara umum ibadah dikenal sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada perintah
Tuhannya dalam bentuk ritual-ritual tertentu sebagaimana yang telah diajarkan dan
disyariatkan oleh agama. dan amal saleh dikenal sebagai segala bentuk perbuatan baik
manusia di muka bumi ini yang mengikuti semua ajaran-ajaran dan petunjuk agama. dengan
demikian maka secara umum orang beribadah atau beramal saleh adalah orang-orang yang
mengikuti segala perintah agamanya dan meninggalkan segala larangan agamanya.
menurut Muhammad Abduh, ulama pembaharu di Mesir, perbedaan antara ibadah kepada
Allah dan ibadah kepada selain Allah bukan terletak pada tingkatan kedudukan atau ketaatan,
tetapi pada tempat munculnya perasaan tunduk dan taat tersebut. apabila sumber atau
penyebabnya adalah sesuatu yang bersifat lahiriyah Seperti kekuatan dan kekuasaan yang
bukan dari Allah, maka ketundukan dan ketaatan tersebut bukan merupakan ibadah. apabila
sumber ketundukan dan ketaatan yang dimaksud adalah suatu keyakinan bahwa yang
disembah memiliki keagungan maka ketundukan dan ketaatan tersebut dinamakan ibadah.
Ruang lingkup ibadah dibagi 2:
1. Ibadah
a. Bersuci
b. Shalat
c. Puasa
d. Zakat
e. Ibadah haji
BAB 6
menurut IbnArabi, ada dua tingkatan manusia dalam mengimani Tuhan. pertama, tingkat
Insan Kamil. mereka mengimani Tuhan dengan cara penyaksian. Artinya, mereka
"menyaksikan" Tuhan, mereka menyembah Tuhan Yang disaksikannya. kedua, manusia
beragama pada umumnya. mereka mengimani Tuhan dengan cara pendefinisian. Artinya
mereka tidak menyaksikan Tuhan, tetapi mereka mendefinisikan Tuhan. mereka
mendefinisikan tuhan berdasarkan sifat-sifat dan nama-nama Tuhan.
Bab 7
Akhlak dan Tasawuf
Mengetahui maksud dari akhlak dan tasawuf serta hubungan antar keduanya
Akhlak adalah hal ihwal yang melekat dalam jiwa, daripadanya timbul perbuatan-perbuatan
yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia. Apabila hal ihwal atau tingkah laku
itu menimbulkan perbuatan-perbuatan yang baik lagi terpuji oleh akal dan syara’, maka
tingkah laku itu dinamakan akhlaqul al-karimah. Sebaliknya, bila perbuatan-perbuatan yang
buruk atau tercela maka tingkah laku itu dinamakan akhlaqul mazhmumah.
Akhlak, etika, dan moral memiliki persamaan, yakni sama-sama merupakan ajaran dan
penilaian tentang kebaikan dan keburukan, terpuji dan tercela dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Yang membedakan ketigganya adalah sudut pandang. Etika adalah
kebaikan dan keburukan yang dilihat dari sisi pemikiran manusia. Moral adalah kebaikan dan
keburukan yang dilihat dari sisi adat istiadat dan budaya daerah tertentu. Sedangkan akhlah
adalah kebaikan dan keburukan bersumber dari wahyu (Al-qur’an) dan hadits, sehingga
berlaku umum untuk seluruh umat di setiap tempat dan masa.
Tasawuf adalah kegiatan yang berkenaan hati (qalbu) dan pembinaan mental ruhaniah agar
selalu dekat dengan Tuhan, dengan cara melaksanakan ibadah dan berupaya mensucikan diri
dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada
Allah SWT. Contohnya dengan memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela
berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.Akhlak dan tasawuf mempunyai hubungan
yang erat. Di mana antara akhlak dan tasawuf pada pelaksanaannya adalah untuk mengatur
hubungan vertikal (antara manusia dengan Tuhannya) dan hubungan horizontal (hubungan
terhadap sesama manusia). Maksudnya adalah bahwa sebagai makhluk sosial, dalam menjalin
hubungannya terhadap sesama manusia baik dalam bermasyarakat, kedua orang tua bahkan
secara individu harus senantiasa menjaga nilai-nilai akhlak. Dan dengan akhlak dan tasawuf,
umat islam hendaknya terus berusaha membentuk serta menjaga sikap dan mental yang selalu
memelihara kesucian diri, kebersihan hati, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban demi
kebaikan, dan selalu bersikap bijaksana.
Bab 8
Ilmu, Iman, Dan Amal
Mengetahui hubungan antara iman, ilmu, dan amal.
Hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan sebenarnya merupakan kajian filsafat atau
teori tentang ilmu pengetahuaan. Islam tidak mengenal pemisahan antara ilmu agama dan
ilmu umum. Iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Bahkan ilmu itu sendiri merupakan perintah agama untuk mencarinya, sekalipun hingga ke
negeri Cina.
Di dalam Islam, ilmu menjadi dasar untuk mengkaji dan mencari rahasia dan kebesaran
Tuhan. Untuk mengagungkan Zat Tuhan. Ilmu digunakan untuk sebesar- besarnya untuk
kesejahteraan umat, memberikan kemanfaatan kepada kebutuhan dan segala aspek kehidupan
manusia. Ilmu digunakan untuk menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT. Oleh karena itu kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) harus
diiringi dengan kemantapan iman dan awa (IMTAQ). Oleh karena itu Islam melarang
mempelajari ilmu yang memberikan kemudharatan dan dapat merusak kehidupan manusia,
merusak iman, merusak alam dan merusak tatanan kehidupan dan hubungan antara manusia
dengan Allah SWT. dengan sesamanya dan dengan alam lingkungannya, seperti ilmu sihir,
ilmu nujum dll.
Bab 9
Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi
Menurut ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran tersebut, perbedaan antara satu individu
dengan individu yang lain terjadi bukan karena haknya sebagai manusia, melainkan
didasarkan keimanan dan ketakwaannya. Walau demikian, adanya perbedaan ini tentu tidak
menyebabkan terjadinya perbedaan dalam kedudukan sosial. Hal ini merupakan dasar yang
sangat kuat dan tidak dipungkiri telah memberikan kontribusi pada perkembangan prinsip-
prinsip hak asasi manusia di dalam masyarakat internasional.
Dengan demikian, baik secara historis maupun doktrin agama, sebenarnya Islam sudah jauh
mendahului konsep HAM. Secara historis, konsep hak asasi manusia yang bersumber dari Al-
Quran jelas sudah ada sejak masa Rasulullah SAW. Demikian pula, praktek dan pengakuan
akan perlindungan hak asasi manusia sudah dilakukan
Bab 10
Nilai-nilai spritualitas Islam dalam mengawal iptek menjadi sangat penting dewasa ini. Dan
umat Muslim terdahulu telah berhasil menunjukkan kepada dunia bagaimana teknologi yang
beradab, yang mengabdi hanya kepada Allah SWT. Olehkarena itu ilmu apapun yang
didalami dan ditekuni, hendaknya ilmu itu memiliki nilai-nilai spiritualitas dan didekatkan
dengan kajian dan unsur-unsur agama. Seperti ilmu biologisekuler yang menyebutkan bahwa
alam ini memiliki hukum evolusi, tetapi meniadakan unsur campur tangan Allah SWT
didalamnya. Mengislamkan ilmu berarti memasukkan Allah SWT dan kekuasaan-Nya dalam
setiap bidang dan pembahasan ilmu.
Hendaknya seseorang tidak saja mengasah daya kreativitas intuisi dan imajinasinya dalam
berkarya, namun hal yang paling penting adalah mendalami penghayatan dan pengamalan
agama secara intens, dan berkesinambungan sehingga terdapat keseimbangan antara emosi
dan akal, dalam artian terjadi keselarasan antara kebersenimanan.
Bab 11
Bab 12
Pentingya membina keluarga yang samawa tidak bisa dilpaskan dari peranan islam
sebagai agama sosial.sebuah negara baru akan menjadi baik manakala ditopang oleh
unit unit keluarga yang sehat yang ditandai dengan kehidupan yang harmonis
Bab 13
Islam di Indonesia
1. majemuk/plural
2. Toleran
3. moderat
Peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur
Bab 14
Jihad, Radikalisme dan Muslim Moderat
Bab 15
Bimbingan Ibadah Praktis
Pada bab terakhir ini dimuat bimbingan dasar dan praktis tentang ibadah sehari-hari, ini
dijadikan acuan dasar dalam bimbingan mentoring, dengan demikian pembaca diharapkan
selain memiliki wawasan keislaman yang mendalam, wawasan keindonesiaan yang luas, juga
mampu menerapkan praktek-praktek penting dalam ibadah sehari-hari. Pembaca diharapkan
dapat menguasai dasar-dasar ibadah seperti thaharah dan wudhu', tata cara dan bacaan-bacaan
shalat, dan diharapkan juga mampu membaca kitab suci Al-Quran dengan baik dan benar.
KELEBIHAN BUKU
Buku ini secara islami dengan materi yang dibahas sudah cukup lengkap, materi yang ada di
dalamnya diterangkan dengan cukup jelas, terdapat ayat-ayat al-qur’an yang menyertai
penjelasan materi, buku ini sangat cocok untuk mahasiswa dan juga untuk orang yang ingin
belajar tentang islam. Di bagian halaman lain juga terdapat fortopolio kecakapan beragama
jadi dijadikan bahan penilaian bagi pengajar kepada mahasiswanya.
KEKURANGAN BUKU
Kekurangan buku ini menurut saya sedikit gambar, full text jadi membuat bosan, dan
pewarnaan buku