Anda di halaman 1dari 12

REVIEW BUKU

MENJADI ISLAM MODERAT

Tutor PAI R004

Nama : Syafawani Musfirah


NIM : G1A122125
Dosen Pengampu : Dr. Supian, M.Ag

PRODI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
Judul : Menjadi Muslim Moderat
Penerbit : Gaung Persada (Gp) Press
Penulis : Dr. Supian, S.Ag., M.Ag. Dkk.
ISBN : 987-602-5707-74-2
Editor : Sahrizal Vahlepi, S.Pd. I, M.Pd
Hal : 226 Halaman
Ukuran : 21.7 Cm × 15.4 Cm ×1.2 Cm
Kategori : Non Fiksi
Tahun : 2022

Judul : Menjadi Muslim Moderat


Inti :

1. Agama dan Kehidupan Manusia


2. Sumber Ajaran Islam
3. Hukum Islam
4. Aqidah dan Konsep Ketuhanan Dalam Islam
5. Ibadah dan Amal Shaleh
6. Integrasi Antara Iman, Islam, dan Ihsan
7. Akhlak dan Tasawuf
8. Ilmu, Iman, dan Amal
9. Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
10. Islam, Iptek, dan Seni Budaya
11. Islam dan Kesejahteraan Umat
12. Islam dan Pranata Sosial
13. Islam di Indonesia
14. Jihad, Radikalisme, dan Muslim Moderat
15. Bimbingan dan Ibadah Praktis

BAB 1
Agama dan Kehidupan Manusia

Memberi pengertian antara hubungan agama dan manusia.


Hubungan Manusia dan agama merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu
agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Hal ini terdapat pada manusia manapun
baik dalam rentang waktu (dulu-sekarang-akan datang) maupun dalam rentang geografis
tempat manusia berada.
Seperti telah kita sadari, manusia memiliki potensi untuk mampu beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME. Di lain pihak, Tuhan pun telah menurunkan wahyu melalui utusan-
utusanNya, dan telah menggelar tanda-tanda di alam semesta untuk dipikirkan oleh manusia
agar manusia beriman dan bertakwa kepadaNya. Manusia hidup beragama karena agama
menyangkut masalah-masalah yang bersifat mutlak maka pelaksanaan keberagamaan akan
tampak dalam kehidupan sesuai agama yang dianut masing-masing individu. Hubungan
Manusia dan agama berkenaan dengan sistem keyakinannya, sistem peribadatan maupun
pelaksanaan tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan
manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam.

BAB 2
Sumber Ajaran Islam

Menjelaskan apa saja sumber – sumber yang ada dalam islam.


Sumber Ajaran Islam dan Penjelasannya
Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dapat dijadikan acuan, pedoman, dasar dalam
menjalankan syariat islam. Sumber pokok ajaran Islam itu ada tiga macam, diantaranya yaitu
Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad. Dari kalangan para Ulama, sumber paling utama itu adalah
Qur’an dan Hadits (Sunnah).
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisikan firman-firman Allah, diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu mukjizatnya melalui perantara
malaikat Jibril. Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan
tentang aqidah, ibadah, hukum, peringatan, kisah-kisah dan isyarat pengembangan
iptek yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi Muhammad
SAW.
2. Hadits (Sunnah)
Merupakan sumber ajaran Islam yang kedua. Sunnah merupakan kebiasaan yang
dilakukan oleh Rasulullah baik dari segi perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau
persetujuan Rasulullah terhadap apa yang dilakukan oleh para sahabatnya. As Sunnah
berfungsi untuk memperjelas, menafsirkan isi atau kandungan dari ayat-ayat Al-
Qur’an dan memperkuat pernyataan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengembangkan
segala sesuatu yang samar-samar atau bahkan tidak ada ketentuannya di dalam Al-
Qur’an.
3. Ijtihad
Ijtihad yaitu mengerahkan segala kemampuan berpikir secara maksimal untuk
mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara’ yaitu Qur’an dan hadits.

Bab 3
Hukum Islam
Hukum islam dalam Bahasa arab yaitu al-Fiqh al-islami atau al-Syari’ah al islami. Secara
etimologi sya’riah berarti jalan ke tempat mata air/tempat yang dilalui air. Secara etimologi
syari’ah berarti seperangkat norma illahi untuk mengatur hubungan manusia dengan
tuhannya, manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya.

Bab 4

Aqidah dan konsep ketuhanan dalam islam


Bab 4 ini membahas tentang bagaimana konsep Tuhan dan aqidah salam sudut pandang
islam. Ketika manusia mau menggunakan akalnya, ja akan memahami bahwa aqidah islam
meliputi undang-undang yang sempurna bagi setiap sis dan dimensi tersebut, sejalan dengan
fitrah setiap insan dan dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan rohani dan materi
setiap individu secara seimbang dan cermat. dalam sisi pemikiran, akidah Islam telah berhasil
mengeluarkan manusia dari alam tahayul dan kebodohan dengan menganjurkan manusia
Untuk mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki demi merenungkan tanda-tanda
kemungkinan Allah SWT sehingga manusia mampu mencapai kehidupan yang terhiasi
dengan cahaya ilmu. dalam sisi kehidupan sosial, akidah Islam telah berhasil merubah corak
kehidupan masyarakat yang sebelumnya dilandasi oleh fanatisme suku warna kulit dan harta
benda dengan corak baru yang dilandasi oleh tolok ukur spiritual yang teraktualkan dalam
konsep Taqwa Fadilah dan persaudaraan Insani. dalam sisi etika dan akhlak akidah, Islam
telah berhasil menumbuhkan kesadaran diri yang mempercayai bahwa Sang Pencipta yang
Maha Agung yakni Allah subhanahu wa ta'ala selalu memperhatikan segala tingkah laku
manusia dan setiap sifat terjangnya pasti memiliki nilai pahala dan dosa. aqidah secara bahasa
berarti sesuatu yang mengikat. aqidah menurut terminologi syara (agama) yaitu keimanan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, malaikat-malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir dan
keimanan kepada takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala baik maupun buruknya yang disebut
atau dikenal dengan rukun iman.

BAB 5

Ibadah dan Amal Shaleh

Secara umum ibadah dikenal sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada perintah
Tuhannya dalam bentuk ritual-ritual tertentu sebagaimana yang telah diajarkan dan
disyariatkan oleh agama. dan amal saleh dikenal sebagai segala bentuk perbuatan baik
manusia di muka bumi ini yang mengikuti semua ajaran-ajaran dan petunjuk agama. dengan
demikian maka secara umum orang beribadah atau beramal saleh adalah orang-orang yang
mengikuti segala perintah agamanya dan meninggalkan segala larangan agamanya.
menurut Muhammad Abduh, ulama pembaharu di Mesir, perbedaan antara ibadah kepada
Allah dan ibadah kepada selain Allah bukan terletak pada tingkatan kedudukan atau ketaatan,
tetapi pada tempat munculnya perasaan tunduk dan taat tersebut. apabila sumber atau
penyebabnya adalah sesuatu yang bersifat lahiriyah Seperti kekuatan dan kekuasaan yang
bukan dari Allah, maka ketundukan dan ketaatan tersebut bukan merupakan ibadah. apabila
sumber ketundukan dan ketaatan yang dimaksud adalah suatu keyakinan bahwa yang
disembah memiliki keagungan maka ketundukan dan ketaatan tersebut dinamakan ibadah.
Ruang lingkup ibadah dibagi 2:
1. Ibadah
a. Bersuci
b. Shalat
c. Puasa
d. Zakat
e. Ibadah haji

BAB 6

Integrasi antara iman, islam dan ihsan

menurut IbnArabi, ada dua tingkatan manusia dalam mengimani Tuhan. pertama, tingkat
Insan Kamil. mereka mengimani Tuhan dengan cara penyaksian. Artinya, mereka
"menyaksikan" Tuhan, mereka menyembah Tuhan Yang disaksikannya. kedua, manusia
beragama pada umumnya. mereka mengimani Tuhan dengan cara pendefinisian. Artinya
mereka tidak menyaksikan Tuhan, tetapi mereka mendefinisikan Tuhan. mereka
mendefinisikan tuhan berdasarkan sifat-sifat dan nama-nama Tuhan.
Bab 7
Akhlak dan Tasawuf

Mengetahui maksud dari akhlak dan tasawuf serta hubungan antar keduanya
Akhlak adalah hal ihwal yang melekat dalam jiwa, daripadanya timbul perbuatan-perbuatan
yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti oleh manusia. Apabila hal ihwal atau tingkah laku
itu menimbulkan perbuatan-perbuatan yang baik lagi terpuji oleh akal dan syara’, maka
tingkah laku itu dinamakan akhlaqul al-karimah. Sebaliknya, bila perbuatan-perbuatan yang
buruk atau tercela maka tingkah laku itu dinamakan akhlaqul mazhmumah.

Akhlak, etika, dan moral memiliki persamaan, yakni sama-sama merupakan ajaran dan
penilaian tentang kebaikan dan keburukan, terpuji dan tercela dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Yang membedakan ketigganya adalah sudut pandang. Etika adalah
kebaikan dan keburukan yang dilihat dari sisi pemikiran manusia. Moral adalah kebaikan dan
keburukan yang dilihat dari sisi adat istiadat dan budaya daerah tertentu. Sedangkan akhlah
adalah kebaikan dan keburukan bersumber dari wahyu (Al-qur’an) dan hadits, sehingga
berlaku umum untuk seluruh umat di setiap tempat dan masa.

Tasawuf adalah kegiatan yang berkenaan hati (qalbu) dan pembinaan mental ruhaniah agar
selalu dekat dengan Tuhan, dengan cara melaksanakan ibadah dan berupaya mensucikan diri
dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada
Allah SWT. Contohnya dengan memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela
berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.Akhlak dan tasawuf mempunyai hubungan
yang erat. Di mana antara akhlak dan tasawuf pada pelaksanaannya adalah untuk mengatur
hubungan vertikal (antara manusia dengan Tuhannya) dan hubungan horizontal (hubungan
terhadap sesama manusia). Maksudnya adalah bahwa sebagai makhluk sosial, dalam menjalin
hubungannya terhadap sesama manusia baik dalam bermasyarakat, kedua orang tua bahkan
secara individu harus senantiasa menjaga nilai-nilai akhlak. Dan dengan akhlak dan tasawuf,
umat islam hendaknya terus berusaha membentuk serta menjaga sikap dan mental yang selalu
memelihara kesucian diri, kebersihan hati, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban demi
kebaikan, dan selalu bersikap bijaksana.

Bab 8
Ilmu, Iman, Dan Amal
Mengetahui hubungan antara iman, ilmu, dan amal.
Hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan sebenarnya merupakan kajian filsafat atau
teori tentang ilmu pengetahuaan. Islam tidak mengenal pemisahan antara ilmu agama dan
ilmu umum. Iman, ilmu, dan amal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Bahkan ilmu itu sendiri merupakan perintah agama untuk mencarinya, sekalipun hingga ke
negeri Cina.

Di dalam Islam, ilmu menjadi dasar untuk mengkaji dan mencari rahasia dan kebesaran
Tuhan. Untuk mengagungkan Zat Tuhan. Ilmu digunakan untuk sebesar- besarnya untuk
kesejahteraan umat, memberikan kemanfaatan kepada kebutuhan dan segala aspek kehidupan
manusia. Ilmu digunakan untuk menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT. Oleh karena itu kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) harus
diiringi dengan kemantapan iman dan awa (IMTAQ). Oleh karena itu Islam melarang
mempelajari ilmu yang memberikan kemudharatan dan dapat merusak kehidupan manusia,
merusak iman, merusak alam dan merusak tatanan kehidupan dan hubungan antara manusia
dengan Allah SWT. dengan sesamanya dan dengan alam lingkungannya, seperti ilmu sihir,
ilmu nujum dll.

Bab 9
Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi

Mengetahui HAM dan Demokrasi dalam Islam.


Menurut Komaruddin Hidayat, sebuah analisis mengenai hak-hak asasi manusia dalam Islam
akan sulit dilakukan sebelum kita mempunyai gambaran terlebih dahulu bagaimana Islam
melihat dan mendefenisikan siapa manusia dan di mana martabatnya di tengah jagad raya ini.
Tentang hal ini, secara tegas Al-Quran menyatakan bahwa manusia adalah puncak ciptaan
Tuhan. Oleh karena itu, manusia dengan segala kelebihan dan kemuliaan yang diberikan oleh
Tuhan berhak mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi.

Menurut ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran tersebut, perbedaan antara satu individu
dengan individu yang lain terjadi bukan karena haknya sebagai manusia, melainkan
didasarkan keimanan dan ketakwaannya. Walau demikian, adanya perbedaan ini tentu tidak
menyebabkan terjadinya perbedaan dalam kedudukan sosial. Hal ini merupakan dasar yang
sangat kuat dan tidak dipungkiri telah memberikan kontribusi pada perkembangan prinsip-
prinsip hak asasi manusia di dalam masyarakat internasional.

Dengan demikian, baik secara historis maupun doktrin agama, sebenarnya Islam sudah jauh
mendahului konsep HAM. Secara historis, konsep hak asasi manusia yang bersumber dari Al-
Quran jelas sudah ada sejak masa Rasulullah SAW. Demikian pula, praktek dan pengakuan
akan perlindungan hak asasi manusia sudah dilakukan

Bab 10

Islam dan Iptek

Nilai-nilai spritualitas Islam dalam mengawal iptek menjadi sangat penting dewasa ini. Dan
umat Muslim terdahulu telah berhasil menunjukkan kepada dunia bagaimana teknologi yang
beradab, yang mengabdi hanya kepada Allah SWT. Olehkarena itu ilmu apapun yang
didalami dan ditekuni, hendaknya ilmu itu memiliki nilai-nilai spiritualitas dan didekatkan
dengan kajian dan unsur-unsur agama. Seperti ilmu biologisekuler yang menyebutkan bahwa
alam ini memiliki hukum evolusi, tetapi meniadakan unsur campur tangan Allah SWT
didalamnya. Mengislamkan ilmu berarti memasukkan Allah SWT dan kekuasaan-Nya dalam
setiap bidang dan pembahasan ilmu.

Islam dan Seni budaya

Hendaknya seseorang tidak saja mengasah daya kreativitas intuisi dan imajinasinya dalam
berkarya, namun hal yang paling penting adalah mendalami penghayatan dan pengamalan
agama secara intens, dan berkesinambungan sehingga terdapat keseimbangan antara emosi
dan akal, dalam artian terjadi keselarasan antara kebersenimanan.

Bab 11

Islam dan kesejahteraan umat


Masyarakat Madani Adalah istilah yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Istilah ini sering
disepadankan dengan istilah civil society (masyarakat sipil) yang berkembang di dunia Barat.
Masyarakat madani lebih kurang dapat dipahami sebagai sebuah tatanan masyarakat yang
ideal, adil, makmur dan berketuhanan. Oleh karena itu banyak pihak yang menaruh harapan
dan cita-cita yang besar bagi terbentuknya kehidupan masayarakat seperti ini. Ini nampak
dari sejumlah tulisan dan seminar tentang masalah ini, terutama di era Reformasi sekarang ini

Bab 12

Islam dan Pranata Sosial

A. Keluarga Sakinah,Mawaddah dan Rahmah

Pentingya membina keluarga yang samawa tidak bisa dilpaskan dari peranan islam
sebagai agama sosial.sebuah negara baru akan menjadi baik manakala ditopang oleh
unit unit keluarga yang sehat yang ditandai dengan kehidupan yang harmonis

B. Peran Masjid dalam membina umat


1. Tempat pembelajaran ilmu agama
2. Tempat sujud

Bab 13

Islam di Indonesia

Perkembangan Islam di Indonesia

1. Babak pertama,abad 7 masehi


2. Babak kedua,abad 13 masehi
3. Babak ketiga,masa penjajahan belanda
4. Babak keempat,abad 20 masehi
5. Babak kelima,pasca kemerdekaan

Karakteristik islam di Indonesia

1. majemuk/plural
2. Toleran
3. moderat
Peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur

1. bidang politik dan ekonomi


2. agama dan sosial
3. pendidikan dan kebudayaan

Bab 14
Jihad, Radikalisme dan Muslim Moderat

Mengetahui latar belakang radikalisme dan dampaknya.


Terdapat beragam faktor yang menyebabkan terjadinya radikalisme di kalangan umat
beragama. Diantaranya adalah bahwa di lingkungan umat beragama apapun jenis agamanya
selalu terdapat kelompok fundamentalis, minoritas militan, ekstrem, dan radikal.
1. Latar belakang radikalisme yang bersifat khusus, antara lain:
2. Pemahaman seseorang terhadap agama yang tidak tepat (kaku dan sempit)
3. Agama digunakan sebagai pembenar tanpa mengakui eksistensi agama lain.
4. Adanya penindasan, ketidakadilan, dan marginalisasi sehingga melahirkan gerakan
perlawanan.
5. Adanya tekanan sosial, ekonomi, dan politik. Seperti bangsa Indonesia pada saat
melawan penjajah Belanda dan Jepang.
6. Lingkungan masyarakat yang tidak kondusif terkait dengan kemakmuran pemerataan
dan keadilan.
7. Menolak modernitas dan lebih mengukuhkan peran formal agama.

Bab 15
Bimbingan Ibadah Praktis
Pada bab terakhir ini dimuat bimbingan dasar dan praktis tentang ibadah sehari-hari, ini
dijadikan acuan dasar dalam bimbingan mentoring, dengan demikian pembaca diharapkan
selain memiliki wawasan keislaman yang mendalam, wawasan keindonesiaan yang luas, juga
mampu menerapkan praktek-praktek penting dalam ibadah sehari-hari. Pembaca diharapkan
dapat menguasai dasar-dasar ibadah seperti thaharah dan wudhu', tata cara dan bacaan-bacaan
shalat, dan diharapkan juga mampu membaca kitab suci Al-Quran dengan baik dan benar.
KELEBIHAN BUKU
Buku ini secara islami dengan materi yang dibahas sudah cukup lengkap, materi yang ada di
dalamnya diterangkan dengan cukup jelas, terdapat ayat-ayat al-qur’an yang menyertai
penjelasan materi, buku ini sangat cocok untuk mahasiswa dan juga untuk orang yang ingin
belajar tentang islam. Di bagian halaman lain juga terdapat fortopolio kecakapan beragama
jadi dijadikan bahan penilaian bagi pengajar kepada mahasiswanya.

KEKURANGAN BUKU
Kekurangan buku ini menurut saya sedikit gambar, full text jadi membuat bosan, dan
pewarnaan buku

Anda mungkin juga menyukai