Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR PARAGRAF

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Fikri Maulana Rachman 171011400209

M. Fahmi Hendiawan 171011400290

Henry Muhamad 171011401405

Septi Listiana 171011402369

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Struktur Paragraf”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat .......................................................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN TEORI ............................................................................................................ 4
2.1 Hakikat Paragraf............................................................................................................. 4
2.2 Syarat – Syarat Paragraf ................................................................................................. 4
2.3 Struktur Pembentukan Paragraf ..................................................................................... 7
2.4 Fungsi Paragraf .............................................................................................................. 8
2.5 Jenis – Jenis Paragraf ..................................................................................................... 8
2.6 Pengembangan Paragraf ............................................................................................... 11
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii | P a g e
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jenis – Jenis Paragraf ................................................................................................. 2
Tabel 2.1 Fungsi transisi sebagai penghubung antar kalimat .................................................... 6

iii | P a g e
DAFTAR GAMBAR

iv | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah diperkenalkan pada
mahasiswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan kependidikan menengah pertama,
pendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang
mahasiswa akan terus meningkat mengenai paragraf seiring seringnya berlatih menulis
paragraf dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitan yang cukup rumit. Pembelajaran
mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius dikalangan pelajar baik tingkat menengah
hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi keilmuan secara tertulis menuntut mahasiswa
dalam membuat sebuah paragraf dan dituangkan kedalam karya ilmiah.

Penyebab dari permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalam


mengasah kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf. Selain itu, kemampuan mahasiswa
dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal
tersebut erat kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf.
Sebagai seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut merupakan jalan
terbaik yang harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam diri mahasiswa untuk
menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa karya ilmiah.

Salah satu cara untuk mengatasinya dengan menemukan beberapa metode atau model
pembelajaran yang sesuai karakteristik mahasiswa. Selain itu, menemukan beberapa faktor
yang menyebabkan keberhasilan dalam membuat sebuah paragraf juga perlu dilakukan oleh
pengajar demi tercapainya hasil yang maksimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang
akan dicapai.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menyampaikan gagasan penulis dengan
caranya sendiri. Dalam hal ini kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf sangat di
perlukan demi tercapainya penulisan karya ilmiah yang baik dan benar sesuai aturan dalam
bahasa Indonesia.

Apakah penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan


seorang mahasiswa dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang akan penulis teliti. Untuk
mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf. Penulis berusaha untuk meneliti dan mencari
jawabannya dan menuangkannya dalam makalah yang berjudul Struktur Paragraf.

1|Page
Tabel 1.1 Jenis – Jenis Paragraf

Paragraf Jenis – jenis paragraf


a. Pembuka
Berdasarkan Tempat dan Fungsinya
b. Penghubung
dalam Karangan
c. Penutup
a. Deduktif
b. Induktif
Berdasarkan Letak Kalimat Utama
c. Gabungan atau Campuran
d. Tanpa Kalimat Utama
a. Narasi
b. Deskripsi
Berdasarkan Isi c. Eksposisi
d. Argumentasi
e. Persuasi

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasi
masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

1. Apakah hakikat dari paragraf?


2. Apa saja syarat – syarat dalam paragraf yang baik?
3. Bagaimana pembentukan dari struktur paragraf?
4. Apa fungsi dari paragraf?
5. Apa saja jenis – jenis paragraf?
6. Apa saja jenis – jenis dalam pengembangan paragraf?

2|Page
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui hakikat dari paragraf.
2. Untuk mengetahui syarat – syarat dalam paragraf yang baik.
3. Untuk mengetahui Struktur pembentukan paragraf.
4. Untuk mengetahui fungsi dari paragraf.
5. Untuk mengetahui jenis – jenis paragraf.
6. Untuk mengetahui jenis – jenis pengembangan paragraf.

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahan –
permasalahan yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Penulis
Melalui makalah ini memberikan banyak pengetahuan kepada penulis dalam
mengembangkan dan menulis paragraf sehingga dapat membuat karya ilmiah yang baik dan
sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia. Dan memberi acuan untuk memperbaiki karya –
karya yang telah penulis buat.
b. Pembaca
Memberikan gambaran bagaimana seorang pembaca tidak hanya bisa membaca tetapi,
harus bisa dalam membuat sebuah paragraf yang baik. Karena seorang pembaca mengambil
inti sari dari sebuah bacaan melalui paragraf – paragraf yang telah tersusun dengan baik.
Serta membuat pembaca lebih mudah memahami bacaan. Pembaca dapat belajar bagaimana
cara yang menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan dalam paragraf.
c. Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan makalah ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi
kalangan mahasiswa, pendidikan, dan

3|Page
BAB 2
KAJIAN TEORI

2.1 Hakikat Paragraf


Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian
beberapa kalimat (Puji Santosa dan Muhammad Jaruki 2016:106). Selanjutnya Dina Gasong
(2015:83) mengatakan bahwa paragraf adalah satuan bahasa yang mengacu kepada satu topik
atau gagasan. Perpaduan kalimat yang memperlihatkan satu kesatuan pikiran. Selanjutnya
Prof. Dr. Hi. Mansoer Pateda dan Dra. Hj. Yennie P. Pulubuhu, M.Pd (2008:138) Paragraf
adalah rangkaian kalimat yang utuh dan koheren yang berisi ide, gagasan, konsep atau pokok
pikiran yang mendukung atau berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. LaluWidjono
(2007:173) menerangkan beberapa pengertian paragraf , yaitu adalah karangan mini, Dari
uraian diatas maka kesimpulan dari kami pengertian paragraf merupakan sekumpulan
kalimat yang berisi tentang sebuah ide atau gagasan yang mengacu pada sebuah pembahasan.

2.2 Syarat – Syarat Paragraf


Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan pikiran dengan baik
pula. Untuk itu ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh sebuah paragraf menurut Akhadiah
(1999:148) yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.

1. Kesatuan
Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan
utama yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas (Puji
Santosa dan Muhammad Jaruki 2016:113). Selanjutnya menurut Dina Gasong
(2015:84) Kesatuan, yaitu setiap alinea hanya terdapat satu topik dan semua
kalimat penjelasnya hanya membicarakan hal yang sama.
2. Kepaduan
Kepaduan (Koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika
jalinan kalimat – kalimatnya terangkai secara baik (Puji Santosa dan
Muhammad Jaruki 2016:114). Sebab, suatu paragraf bukanlah sekumpulan
kalimat yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Penyusunan
sebuah paragraf harus dibangun melalui kalimat – kalimat yang logis,
bersistem, teratur, dan saling berkaitan agar pembaca dapat memahami jalan
pikiran penulis.

4|Page
Agar sebuah paragraf terpadu dan baik harus ada sarana pengait kalimat dalam
paragraf yang ditulisnya, meliputi : (1) Penggantian, (2) Pengulangan, dan (3)
penghubung antarkalimat. Dalam pemakaiannya ketiga sarana kepaduan
tersebut dapat digunakan secara bersamaan.
a. Penggantian
Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang
berupa penyulihan atau penggantian unsur – unsur tertentu dengan
menggunakan kata ganti (dia, mereka, ia, kalian), kata penunjuk (ini, itu,
tersebut, di atas, di bawah), atau kata lain yang mempunyai ciri yang
tersirat pada kalimat sebelumnya (-nya, ….) (Puji Santosa dan Muhammad
Jaruki 2016:114).
b. Pengulangan
Pengulangan merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang
dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya.
Pengulangan dapat berupa kata, kelompok kata, atau bagian – bagian
tertentu dari kalimat topik sebagai kata – kata kuncinya(Puji Santosa dan
Muhammad Jaruki 2016:115).
c. Penghubung antarkalimat
Dalam pembicaraan transisi telah dikemukakan bahwa sarana penghubung
kalimat dalam paragraf itu letaknya dapat di awal paragraf, di tengah, dan
di akhir paragraf. Berikut penegasan kembali fungsi transisi sebagai
penghubung antar kalimat dalam membuat paragraf yang terpadu.

5|Page
Tabel 2.1 Kata dan Frasa Penghubung sebagai Piranti Penanda Kesatuan (Kohesi) dan
Kepaduan (Koherensi) Paragraf

Fungsi Kata dan Frasa Penghubung


a. Akibat/Hasil akibatnya, karena itu, maka, oleh
karena itu, oleh sebab itu, dengan
demikian, jadi
b. Pertambahan berikutnya, demikian juga,
kemudian, lalu, selain itu,
lagipula, selanjutnya, tambah lagi,
bahkan
c. Perbandingan dalam hal yang sama, lain halnya
dengan, sedangkan, lebih baik dari
itu, berbeda dengan
d. Pertentangan akan tetapi, bagaimanapun,
meskipun begitu, namun,
sebaliknya, walaupun demikian.
e. Tempat berdekatan dengan itu, di sini, di
seberang sana, tak jauh dari sini,
di bawah, di atas, persis di depan
…, di sepanjang …, di belakang

f. Tujuan agar, supaya, untuk/guna, dengan
maksud
g. Waktu baru – baru ini, beberapa saat
kemudian, mulai, sejak, sebelum,
sesudah, segera, ketika, tatkala
h. Singkatan singkatnya, ringkasnya, akhirnya,
sebagai simpulan, pendek kata,
akhir kata

6|Page
3. Kelengkapan
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat – kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu
paragraf dikatakan tidak lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau
hanya diperluas dengan pengulangan – pengulangan (Puji Santosa dan
Muhammad Jaruki 2016:117).

2.3 Struktur Pembentukan Paragraf


Paragraf dibangun setidak – tidaknya atas dua unsur utama, yaitu : kalimat topik dan
kalimat penjelas. Selain itu, ada juga paragraf yang didukung oleh unsur transisi dan
unsur kalimat penjelas. Keempat unsur penyusun paragraf tersebut, terkadang muncul
bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah paragraf.
Unsur utama yang tidak dapat ditinggalkan dalam sebuah paragraf adalah kalimat
topik dan kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang
dibicarakan pengarang. Topik yang dibicarakan pengarang itu biasanya diletakkan
sebagai kalimat inti atau kalimat utama dalam satu paragraf. Adapun kalimat penjelas
atau kalimat pengembang, yaitu beberapa kalimat yang menjelaskan atau
mengembangkan lebih lanjut kalimat topik (Puji Santosa dan Muhammad Jaruki
2016:111). Berikut adalah ciri – ciri kalimat topik dan kalimat penjelas :

1. Ciri – ciri kalimat topik


a. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diperinci dan diuraikan lebih
lanjut
b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
c. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat
lain
d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi
2. Ciri – ciri kalimat penjelas
a. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti)
b. Arti kalimat ini kadang – kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan
kalimat lain dalam satu paragraf
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi

7|Page
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan lain yang
bersifat mendukung kalimat topik

2.4 Fungsi Paragraf


Menurut Djago Tarigan (2009:5-6) fungsi paragraf adalah :

1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan
karangan
2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang
3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
4. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang
5. Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca
6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai
7. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar,
transisi, dan penutup karangan.

2.5 Jenis – Jenis Paragraf


Jenis – jenis paragraf itu dapat dibedakan berdasarkan : (1) letak atau posisi paragraf
dalam suatu karangan, (2) letak atau posisi kalimat topiknya, (3) teknik pemaparan paragraf,
dan (4) pengembangan paragraf (Puji Santosa dan Muhammad Jaruki 2016:116).
Penjelasannya sebagai berikut.

1. Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Paragraf dalam Karangan


Dilihat dari letak atau posisi paragraf dalam suatu karangan, paragraf dibedakan atas : (1)
paragraf pengantar atau pembuka, (2) paragraf pengembang atau paragraf penghubung,
dan (3) paragraf penutup.
a. Paragraf Pengantar atau Pembuka
Paragraf pengantar berfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang
akan dikemukakan. Sebagai pengantar masalah tertentu yang hendak dibicarakan,
sebuah paragraf pengantar atau pembuka ini haruslah menarik minat dan perhatian
pembaca. Agar menarik minat dan perhatian pembaca tentu memanfaatkan pilihan
kata, susunan kalimat, dan tidak berkepanjangan menjadi pilihan utama.
b. Paragraf Pengembang atau Paragraf Penghubung
Paragraf pengembang adalah paragraf yang menyampaikan pokok pikiran penulis.
Sebab, masalah yang akan diuraikan lebih lanjut oleh penulis terdapat dalam paragraf
pengembang. Paragraf pengembang berisi pokok persoalan yang akan dikemukakan

8|Page
oleh penulis. Secara kuantatif paragraf pengembang adalah paragraf yang paling
banyak jumlahnya, dan dapat juga paling panjang kalimat – kalimat penjelasnya.
Namun, setiap paragraf dengan paragraf lainnya harus tetap saling berhubungan
secara logis topik pembicaraannya.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan dari apa yang telah dibicarakan atau diuraikan
sebelumnya. Sebagai penutup, paragraf ini dimaksudkan untuk dapat mengakhiri
sebuah karangan. Selain sebagai simpulan, paragraf penutup juga dapat berisi
penegasan kembali mengenai hal – hal yang telah dibicarakan di muka. Oleh karena
itu, paragraf penutup harus dapat memberi gambaran secara singkat, padat, dan jelas
tentang apa yang telah dibicarakan oleh penulis dalam karangan.
2. Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Topik
a. Paragraf Deduktif
Kalimat topik dalam paragraf deduktif terletak di awal paragraf yang kemudian
diikuti oleh beberapa kalimat penjelas. Kalimat topik paragraf deduktif bersifat umum
yang kemudian dijelaskan secara rinci dalam kalimat – kalimat penjelas yang bersifat
khusus.
b. Paragraf Induktif
Kalimat topik paragraf induktif terletak di akhir paragraf yang sebelumnya dipenuhi
kalimat – kalimat penjelas. Sebaliknya dari jenis paragraf deduktif, paragraf induktif
dimulai dari kalimat – kalimat penjelas yang bersifat khusus kemudian disimpulkan
atau ditegaskan dalam kalimat topik pada akhir paragraf.
c. Paragraf Deduktif – Induktif
Kalimat topik paragraf deduktif – induktif terletak di awal dan di akhir paragraf.
Kalimat topik yang berada di awal paragraf diulang atau ditegaskan kembali, dapat
berupa simpulan atau kalimat penegas, pada kalimat topik yang berada di akhir
paragraf. Jenis paragraf ini disebut juga sebagai paragraf campuran.
d. Paragraf Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.

9|Page
3. Jenis Paragraf Berdasarkan Teknik Pemaparan

Pengembangan Paragraf

Berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf dalam suatu karangan ini, paragraf
dibedakan menjadi : (1) paragraf argumentatif, (2) paragraf deskriptif, (3) paragraf naratif,
(4) paragraf ekspositoris, dan (5) paragraf persuasif. Kelima jenis tersebut dijelaskan
sebagai berikut.

a. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain
agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh penulis atau pembicara. Argumentatif merupakan suatu dasar yang fundamental
untuk meyakinkan orang membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau
membujuk pihak lain agar pendapatnya itu diterima.
b. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian –
perincian secara detail dari objek yang ditulisnya. Paragraf ini bertujuan
menggambarkan bentuk, rupa, sifat, atau corak objek pengamatan.
c. Paragraf Naratif
Paragraf naratif berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak
seolah – olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Unsur yang
paling penting pada sebuah paragraf naratif adalah unsur peristiwa atau tindakan.
d. Paragraf Ekspositoris
Paragraf ekspositoris berusaha menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran,
yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang yang membaca uraian
tersebut. Paragraf ini bertujuan memberikan informasi penjelasan, penjelasan,
keterangan, ataupun pemahaman tentang suatu objek atau hal.
e. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif berusaha meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang. Sifat
dari paragraf ini membujuk, merayu, menghimbau, dan mengajak pembaca agar
tergiur, tertarik, dan menuruti apa yang menjadi kemauan penulis.

10 | P a g e
2.6 Pengembangan Paragraf

11 | P a g e
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Puji Santosa dan Muhammad Jaruki Mahir berbahasa indonesia baik, benar, dan santun
Oktober 2016 PT.Remaja Rosdakarya

Dina Gasong Pendidikan Bahasa Indonesia Pada Perguruan Tinggi

Prof. Dr. Hi. Mansoer Pateda dan Dra. Hj. Yennie P. Pulubuhu, M.Pd “Bahasa Indoensia di
Perguruan Tinggi” PT. Viladan

https://www.academia.edu/11971017/Makalah_Bahasa_Indonesia_Paragraf

https://bundakasih.wordpress.com/2014/05/03/struktur-paragraf/

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai