N
OLEH:
Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang selalu
SAW beserta keluarga, para sahabat serta umatnya, dan untuk kita semua semoga
dan bantuan dari semua pihak. Karena motivasi dan dukungan merekalah kami
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
pengetahuan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1. LATAR BELAKANG.........................................................................
2. RUMUSAN MASALAH....................................................................
3. TUJUAN MASALAH.........................................................................
4. MANFAAT MASALAH.....................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2. JENIS-JENIS DRAMA.......................................................................
3. UNSUR-UNSUR DRAMA.................................................................
4. STRUKTUR DRAMA........................................................................
1. SIMPULAN........................................................................................
2. SARAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang
yang mempunyai makna berbuat, bertindak, dan bergerak melakukan aksi sesuai
naskah. Secara umum, drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam
Drama dalam arti luas adalah bentuk tontonan atau pertunjukkan yang
dalam arti sempit yaitu sebuah kisah hidup seseorang yang di ditampilkan di atas
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membaca dan
drama.
2. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
bentuk sastra yang digemari oleh masyarakat luas.“ Drama adalah salah satu
komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga
drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan.”
Sedangkan menurut Wildan dalam http://www.gurupendidikan.co.id/11-
komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua,
berkembang menjadi seni pertunjukan yang elit yang dipentaskan di teater teater
pertunjukan di atas panggung saja melainkan segala suatu bentuk tontonan atau
dengan cara berkeliling dari satu kota ke kota yang lain dalam jangka waktu
tertentu. Cerita ketoptak biasanya merupakan kisah-kisah raja Jawa. Serius apapun
cerita yang di mainkan, dalam ketoprak selalu ada babak dagelan atau lawakan.
Noh dan Kabuki berasal dari Negeri sakura Jepang.Noh berkembang pada
abad XIV. Dahulunya Noh dikhususkan untuk tontonan para prajurit perang atau
samurai mereka bergerak dengan lambat sambil mengalunkan Lagu. Sementara
itu, Kabuki berkembang pada abad XVII. Bahasa yang dipakai adalah bahasa
jepang kuno. Kabuki kaya adegan yang dramatis dengan banyak gerakan.
Pertunjukan Kabuki berlangsung cukup lama, yaitu selama empat sampai lima
jam. Karena itulah, ada jeda waktu bagi penonton untuk makan dan beristirahat
dahulu.
3. Opera Beijing
Opera Beijing muncul sekitar 200 tahun yang lalu. Seni pertunjukan
Riasan wajah pemain opera ini mencerminkan ciri kepribadian. Kuning dan
dan kesetiaan. Hitam untuk berani dan kebijaksanaan. Biru dan hijau mengibarkan
semangat. Sementara itu, warna emas dan perak adalah simbol dari kekuatan
magis.
4. Balet Eropa
Seni ini merupakan gabungan drama tanpa dialog dengan tari dan musik
dalam pementasaan sebuah cerita. Balet lahir pada abad XVII, sebagai hiburan
keseimbangan dan keanggunan gerak kaki. Pada masa kekuasaannya tahun 1670-
an seni balet berkembang pesat. Karya besar teater balet adalah ”Le Bourgeois
Dalam drama, hampir mirip seperti kebanyakan karya lainnya, memiliki dua
unsur di dalamnya, yakni unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
merupakan unsur yang terdapat pada struktur karya drama itu sendiri. Sedangkan
a. Unsur-unsur Instrinsik
1. Tema
Sebuah drama, seperti karya sastra lainnya memiliki unsur tema. Unsur
tema dapat ditemukan dengan mengikuti keseluruhan cerita yang ada dalam
drama tersebut. Tema dalam drama pada akhirnya akan berhubungan dengan nilai-
nilai (pesan yang terkandung dalam cerita drama). Nilai-nilai dapat diambil untuk
2. Penokohan
pelaku utama. Dalam penokohan dikenal karakter para pelaku sebagai protagonis,
yaitu pembawa ide pokok atau dasar yang merupakan pusat cerita. Penokohan lain
adalah tokoh antagonis, yaitu tentang ide pokok yang menimbulkan ketegangan.
Selanjutnya, ada tokoh trigonis, yaitu penengah serta pendamai dua pihak dan
tokoh ini sebagai penyelesai ketegangan. Munculnya karakter dari tiap tokoh
3. Alur Cerita/Plot
Plot/jalan cerita adalah rangkaian kejadian yang dialami oleh para pelaku
cerita, biasanya terdiri atas ekposisi , intrik, klimaks, antiklimaks, dan konklusi.
tegang.
3. Klimaks merupakan pergumulan konflik atau ketegangan yang
dapat diselesaikan.
5. Konklusi merupakan akhir peristiwa atau penentuan terhadap
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah latar yang ada pada drama. Latar
mempengaruhi jalannya cerita, bahkan watak tokoh. Peran latar inilah yang
membuat sebuah drama mempunyai karakteristik sendiri. Latar ini dapat berwujud
5. Amanat
Unsur amanat atau pesan merupakan unsur yang wajib ada dalam sebuah
drama mapun karya sastra lainnya. Amanat atau pesan merupakan nilai didik yang
terkandung dapat berupa nilai agama, sosial, moral, dan budaya yang pada intinya
b. Unsur Ekstrinsik
sebuah drama yang berasal dari luar struktur sastra drama tersebut. Unsur-unsur
pendukung tersebut antara lain pimpinan produksi, sutradara, tim kreatif, penata
rias dan kostum, penyandang dana, serta unsur-unsur pendukung lainnya dalam
situasi sosial budaya, tingkat pendidikan, akses terhadap masyarakat, hal ini
Selain itu faktor psikologis baik dari pemain, kru, maupun menonton juga
drama.
4. STRUKTUR DRAMA
Suatu drama akan memiliki aliran cerita yang sering disebut lakon. Lakon
dalam drama memiliki struktur yang jelas yang berkaitan satu sama lain sehingga
membentuk suatu kesatuan yang padu. Berikut ini beberapa hal yang termasuk
a. Babak
Babak dalam naskah drama merupakan setiap bagian atau sesi adegan
dalam drama. Babak merupakan rangkuman semua peristiwa yang terjadi di suatu
b. Adegan
Adegan merupakan struktur yang meliputi cara seorang aktor atau aktris
merupakan bagian dari suatu babak di mana batas dari suatu adegan ditentukan
oleh perubahan peristiwa ataupun transisi datang perginya seorang tokoh dalam
c. Dialog
percakapan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Penulisan dialog dalam
d. Prolog
dapat berisi satu atau beberapa keterangan maupun pendapat dari penulis naskah
drama tentang cerita yang akan dipentaskan. Biasanya disampaikan oleh seorang
narator.
e. Epilog
Epilog merupakan bagian penutup dari suatu drama. Sama seperti prolog,
bagian ini biasanya juga akan disampaikan oleh narator yang berisi tentang sekilas
kisah balik maupun kesimpulan dari isi drama yang telah dipentaskan.
5. MEMENTASKAN DRAMA
Dalam pementasan drama banyak hal yang harus di perhatikan misalnya
dan pembagian tugas dalam pementasan. Berikut adalah penjelasan tentang hal
didalam naskah drama ke dalam lakon drama diatas pentas pada saat melakukan
Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan adalah
membaca dan memahami naskah drama. Naskah drama adalah karangan berupa
tulisan yang berisi nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan, dan latar panggung
Dalam naskah drama, yang perlu kita pahami ialah pesan-pesan dan nilai-nilai
yang dibawakan oleh pemain. Dalam membawakan pesan dan nilai-nilai itu,
pemain akan terlibat dalam konflik atau pertentangan. Secara umum ada dua
langkah utama yang harus kita lakukan ketika akan mementaskan drama, yaitu
sebagai berikut :
Dalam pentas drama, sekurang-kurangnya ada enam unsur yang perlu kita
perhatikan, yaitu (1) naskah drama, (2) sutradara, (3) pemeran, (4) panggung, (5)
perlengkapan panggung yang meliputi tata cahaya, rias, bunyi, pakaian, dan (6)
sebagainya).
5. Pakaian atau sering disebut kostum, yaitu pakaian yang dikenakan
yang diperankannya.
6. Tata rias. Tata rias yag baik dapat membuat seorang gadis berumur
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Didalam drama juga memiliki unsur-unsur yang terbagi menjadi dua yaitu,
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik ada 5 macam yakni, tema,
penokohan, alur/plot, latar cerita, dan amanat. Sedangkan Unsur ekstrinsik dalam
drama merupakan unsur-unsur pendukung jalannya sebuah drama yang berasal
dari luar struktur sastra drama tersebut. Unsur-unsur pendukung tersebut antara
lain pimpinan produksi, sutradara, tim kreatif, penata rias dan kostum,
penyandang dana, serta unsur unsur pendukung lainnya dalam pementasan suatu
drama.
Serta struktur dalam drama adalah babak, adegan, dialog, prolog, dan
epilog. Adapun cara pementasan drama yang informasinya dapat kita kumpulkan
pementasan.
B. SARAN
drama dan seni, jenis-jenis drama, dan bagaimana cara mementaskan drama diatas
dan pengetahuan para pembaca tentang sebuah drama. Dan diharapkan pembaca
Abdul, Adi Somad. dkk. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas XI.
Jakarta : BSE.
Abdul, Adi Somad.dkk.. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas XII.
Jakarta : BSE.
Kokasih, Engkos dan Iin Hendriyani. 2016. Cerdas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
https://santaidamai.com/pengertian-drama/
http://www.gurupendidikan.co.id/11-pengertian-drama-menurut-para-ahli-
berserta-unsurnya/