Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah/filsafah negara dan ideologi negara.
Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur
penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan
bunyi pembukaan UUD1945 ‘....maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia
itu dalamsuatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia yang berkedaulatan
rakyatdengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia

. Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa serta kepribadian bangsa yang
mempunyai nilai-nilai luhur. Pancasila juga merupakan suatu sistem etika dan politik
yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, menjunjung persatuan dan kesatuan,
perdamaian dunia dan permusyawaratan yang adil dan beradab. Dalam makalah ini akan
diulas tentang pancasila yang mempunyai nilai-nilai universal, serta moralitas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pancasila sebagai sumber nilai ?
2. Menjelaskan tentang pancasila sebagai sumber nilai ?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami pancasila sebagai sumber nilai

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Sumber Nilai


1. Pengertian Nilai
Pada kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apayang
baik, benar, bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrakdari norma.
Sedangkan Nursal Luth dan Daniel Fernandes mengatakanbahwa nilai adalah
perasaan-perasaan tentang apa yang di inginkan atau tidak diinginkan yang
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.
Dari beberapa pengertian nilai di atas, dapat dipahami bahwa nilai adalah
kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan, masyarakat,
bangsa, negara. Nietzche mengatakan nilai adalah tingkat atau derajat yang
diinginkan oleh manusia. Nilai yang merupakan tujuan dari kehendak manusia
yang benar sering ditata menurut susunan tingkatannya, dimulai dari bawah, yaitu
nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris (kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai
diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (sosial, baik), dan yang paling
atas adalah nilai religious (kesuciaan).

B. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

a. Nilai material
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan
ragawi manusia.
b. Nilai vital
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
c. Nilai kerohanian
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.

b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan(emotion)
manusia.

c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,Will)
manusia.

Nilai religius yang merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber
pada kepercayaan atau keyakinan manusia.
2
C. Ciri – Ciri Nilai

a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang
bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang
bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai, tetapi
kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita,
dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan
dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai
keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang
mencerminkan nilai keadilan.
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah
pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang
diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang
terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.

D. Makna Setiap Nilai Dari Pancasila


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ketuhanan yang maha esa ini meliputi dan menjiwai keempat sila yang
lainnya. Terkandung nilai bahwa Negara yang Indonesia adalah pengejawantahan
tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karenanya, segala hal
yang berkaitan dengan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara bahkan
moral Negara. Moral penyelenggara Negara, politik Negara, pemerintah Negara,
hokum dan peraturan perundang-undangan Negara, kebebasan dan hak asasi warga
Negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan. Nilai ketuhanan merupakan nilsi
tertinggi dan bersifat mutlak. Kebebasan manusia harus diletakkan dalam kerangka
kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada tempat bagi
paham ateisme. Demikian juga kebebasan akal manusia juga harus diletakkan di
bawah nilai Ketuhanan, sehingga tidak ada tempat bagi kritik atas dasar akal terhadap
nilai keTuhanan Yang Maha Esa.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa Negara, HAM,
menjunjung tinggi harkat dari matrabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Oleh
karena itu, dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam peraturan perundang-
undangan tempatnya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia. Terutama hak-
3
hak kodrat manusia sebagai hak dasar (Hak Asasi) harus dijamin dalam peraturan
perundangan Negara. Kemanusia yang Adil dan Beradab mengandung suatu nilai
kesadaran moral dan tinggah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani
manusia dalam hubungan dengan nilai dan norma kebudayaan pada umumnya, baik
terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya. Nilai
kemanusaiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk
yang beragama, bermoral dan berbudaya. Demikianlah kemudian berikutnya nilai-
nilai tersebut harus dijabarkan dalam segala aspek kehidupan.
3. Sila Persatuan Indonesia
Dalam sila Persatu Indonesia terkandung nilai, Negara adalah merupakan
persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk Negara ; Suku,
Ras, Kelompok, golongan maupun agama. Perbedaan diantaranya merupakan bawaan
kodrat manusia dan juga merupakan cirri khas masing-masing elemen.
Konsekuensinya Negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam
satu perasatuan yang dilukisan dalam suatu semboyan : “Bhineka Tunggal Ika”.
Negara memberikan kebebasan atas individu golongan, suku, ras, maupun agama
untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat
integral.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /
Perwakilan Dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara
mutlak harus dilakukan dalam kehidupan bernegara. Nilai-nilai demokrasi yang
terkandung dalam sila keempat :
a. adanya perbedaan yang harus disertai tanggungjawab baik terhadap masyarakat
maupun secara moralterhadap Tuhan Ynag Maha Esa.
b. menjunjung tinggi harkat dan martabat
c. menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuaan hidup bersama
d. mengakui perbedaan individu, kelompok, ras, suku maupun agama, karena
perbedaan adalah bawaan kodrat manusia
e. mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras,
suku maupun agama
f. mengarahkan perbedaan dalam suatu kerjasama kemanusiaan yang adil dan
beradab. Menjunjung tinggi asas musyawarah
g. mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan social agar
tercapainya tujuan bersama seterusnya nilai-nilai tersebut dikongkritkan dalam
kehidupan bersama yaitu, kehidupan kenegaraan baik menyangkut aspek moralitas
kenegaraan, aspek politik, aspek hukum dan perundangan
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
4
Dalm sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia didasari dan dijiwai
oleh sila pertama, kedua, ketiga sampai keempat. Dalam sila tersebut terkandung niali
yang merupakn jutuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka nilai
keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah keadilan yang didasari
dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan. Yaitu, keadilan
E. Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum

Sumber dari tertib hukum suatu negara atau yang biasa dinyatakan sebagai sumber
dari segala sumber hukum adalah pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita hukum serta cita
cita moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari rakyat dan negara yang
bersangkutan. Sumber dari tertib hukum RI adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita
hukum serta cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa,
perikemanusiaan, keadialan sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat-sifat,
bentuk dan tujuan negara, serta cita-cita moral bangsa mengenai kehidupan kemasyarakatan
dan keagamaan. Pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur
yang meliput suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia itu pada tanggal 18 Agustus
1945 telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi Dasar
Negara Republik Indonesia yakni Pancasila.
Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai dasar
(filosofis) negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, Alinea IV.
Menurut UUD 1945 Pasal 1 Ayat 3 dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah Negara
hukum. Hal tersebut mengandung makna bahwa setiap sendi kehidupan masyarakat harus
berdasarkan hukum yang berlaku. Maka dapat diartikan hukum sangat dibutuhkan oleh suatu
negara Indonesia yaitu :
1. untuk menjamin kepentingan dan hak asasi rakyat dari kemungkinan penindasan atau
kesewenangan-wenangan penguasa/pemerintah
2. memastikan tiap warga negara menjalankan hak dan kewajibannya.

3. menjamin pelaksanaan pembangunan nasional dan pencapaian tujuan nasional

4. membuat hubungan antar warga negara dan warga negara dengan pemerintahan
selaras, serasi, dan seimbang.

5. menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, teratur, adil, damai dan sejahtera.

Sebagai negara hukum Indonesia mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut :


5
1. Mengakui dan melindungi hak asasi manusia
2. Memiliki lembaga peradilan yang bebas, tidak memihak, serta dalam melaksanakan
tugasnya tidak dipengaruhi oleh kekuasaan atau kekuatan manapun

3. Adanya peradilan, hukum, dan saksi hukum yang tidak memihak

4. Dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara, segala sesuatunya


berdasarkan hukum

Tujuan dari adanya hukum adalah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib dan
teratur.
F. Pancasila Sebagai Etika
Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang
peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah
“Pancasila sebagai suatu sistem etika”.
Disetiap saat dan dimana saja kita berada, kita diwajibkan untuk beretika disetiap
tingkah laku kita. Seperti tercantum disila ke dua “kemanusian yang adil dan beradap”
tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun eytika bangsa
ini sangat berandil besar, setiap sila pada dasarnya menupakan azas dan fungsi
sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Pancasila adalah satu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap siala tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling
bertentangan. Inti dan isi Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki
unsur-unsur susunan kodrat (jasmani-rohani), sifat kodrat (individu makhluk sosial),
kedudukan kodrat sebagai pribadi diri sendiri, yaitu mahkluk Tuhan Yang Maha Esa.
Unsur-unsur hakekat manusia merupakansuatu kesatuan yang bersifat organisdan
harmonis, dan setiap unsur memiliki fungsi masing-masing namun saling
berhubungan. Pancasila merupakan penjelasan hakekat manusia monopluralis sebagai
kesatuan organis.
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu cabang dari ilmu-
ilmu kemanusiaan (humaniora). Sebagai cabang falsafah ia membahas sistem-sistem
pemikiran yang mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Sebagai cabang ilmu
ia membahas bagaimana ilmu dibagi dua, yaitu etika khusus dan etika umum.

6
Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang
memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung
tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk
pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa
yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak penting akan
kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah
bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukanlah hal yang mudah, karena berasal
dari tingkah laku dan hati nurani.
Pancasila sebagai etika. Etika merupakan kelompok filsafat praktis (filsafat yang
membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada ) dan dibagi mejadi
kelompok. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika juga ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita harus belajar tentang etika dan mengikuti ajaran moral. Etika pun dibagi
menjadi 2 kelompok etika umum dan khusus.
Etika khusus ini terbagi dua yaitu terdari etika individual dan etika social

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia. Pancasila memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat diantaranya Nilai itu suatu realitas
abstrak dan ada dalam kehidupan manusia, Nilai memiliki sifat normatif, dan Nilai berfungsi
sebagai daya dorong/motivator. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima
nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan,
dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. SARAN

7
Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan mengetahui nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila hendaknya dilaksanakan dengan baik agar terciptanya
kondisi masyarakat yang aman, damai, tertib dan tentram.

Anda mungkin juga menyukai