DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
1|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Plagiasi atau plagiat berasal dari kata latin “Plagiarus” yang berarti
penculik dan “Plagiare” yang berarti mencuri. Berangkat dari asal kata tersebut,
secara sederhana plagiat berarti mengambil ide, kata-kata, dan kalimat seseorang
dan memposisikannya sebagai hasil karyanya sendiri atau menggunakan ide, kata-
kata, dan kalimat tanpa mencantumkan sumber dimana seorang penulis
mengutipnya.
Asas keaslian ini diukur atau berdasarkan pada pemikiran sendiri, bukan
dari jiplakan. Keaslian atau orisinalitas pemikiran dapat diketahui melalui
keunikan dari bahasa maupun isi, oleh sebab itu karya ilmiah itu khas dan unik.
2|Page
Keunikan ini yang kemudian menjadikan hak cipta penulisnya dilindungi
undang-undang, karena terdapat kekahasan isi dan bahasanya. Perlindungan ini
yang kemudian dikenal dengan Undang-undang Hak Cipta.
3|Page
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah, seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
4|Page
penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu,
makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa merupakan simpulan dan pemikiran
ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan
laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk
mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel biasa. Di dalam penulisan
karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-
kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan karya ilmiah
yang baik dan benar. Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar terjadi penyelarasan
dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulisan karya ilmiah mudah dipahami
oleh penguji dengan sifat yang seragam.
5|Page
2.2 Plagiarisme
Dan kegiatan plagiarisme ini sudah membudidaya dari mulai sekolah menengah
hingga perguruan tinggi, dimana siswa hingga mahasiswa saat membuat atau
menyusun tugas, laporan, makalah, tugas akhir hingga karya tulis tidak
mencantumkan sumber dari pendapat dan tulisan orang lain yang telah
membuatnya. Oleh sebab itu mencantumkan sumber dari referensi buku maupun
internet adalah hal yang wajib dilakukan agar tidak terhindar dari plagiarisme.
6|Page
2.3 Faktor – Faktor Plagiarisme
A. Disengaja
1. Mencontoh apa adanya dari pekerjaan orang yang kita kenal.
2. Mengambil dari internet.
3. Membiarkan orang lain memakai pekerjaan kita sebagai pekerjaan mereka.
4. Bekerja kelompok dan mengumpulkan pekerjaan yang sama.
B. Tidak Disengaja
1. Sering terjadi ketika mengutip, mengubah, merangkum.
2. Tidak menyebutkan sumber.
The Ghost Writer : Menulis ulang tulisan orang lain, kata demi kata
kemudian mengakui sebagai milik sendiri.
The Photocopy : Menyalin sebagian besar dari sebuah sumber.
The Potluck Paper : Menyalin dari berbagai tulisan menjadi satu karya
baru.
The Poor Disguise : Menyalin bagian-bagian penting tulisan orang lain ke
dalam tulisan sendiri.
The Labor of Laziness : Menulis dengan memparafrase pada hampir
keseluruhan tulisan orang lain.
The Self-Stealer Menulis ulang tulisannya terdahulu dengan sedikit
perubahan.
C. Menyebutkan Sumber
1. The Forgotten Footnote : Penulis sudah menuliskan kutipan sumber dalam
tulisan, namun tidak mencantumkan detilnya dalam daftar pustaka.
2. The Misinformer : Penulis menuliskan daftar pustaka yang salah.
7|Page
3. The Too-Perfect Paraphrase : Penulis sudah melakukan parafrase dengan
baik, namun terdapat beberapa pengabaian tanda kutip pada kutipan.
4. The Resourceful Citer : Penulis sudah melakukan pengutipan dan
parafrase dengan baik, namun secara keseluruhan tidak melakukan
pekerjaan original.
5. The Perfect Crime : Dalam kasus yang jarang terjadi ini, penulis tidak
memberikan kutipan sumber pada parafrase yang dilakukannya.
8|Page
si penulis, mahasiswa, mendapatkan gagasan dari pembimbing atau sesama
teman kemudian ide tersebut dituangkan ke dalam karya si penulis. Secara
ideal, sumber gagasan tersebut disebutkan pada catatan kaki. Apabila tidak
yakin kapan harus mencantumkan nama orang yang membantu gagasan atau
ragu memutuskan gagasan public domain maka mahasiswa dapat
mendiskusikan hal tersebut dengan pembimbing.
Di sini, penulis mengutip atau menjiplak sebagian atau seluruh hasil karya
sendiri secara identik dan mengirimkan ke sejumlah jurnal untuk
dipublikasikan, tanpa mencantumkan informasi karya sendiri yang dikutip atau
karya terdahulu sudah pernah dipublikasikan di majalah ilmiah sebelumnya.
Karya ilmiah sama yang berhasil dimuat pada lebih dari satu majalah disebut
publikasi ganda atau multiplepublication. Beberapa rujukan mengatakan bahwa
self plagiarism tidak etis apabila masih diterbitkan di majalah ilmiah lain dan
mendapat hak cipta. Namun, beberapa pengarang lain menyatakan bahwa tidak
ada pelanggaran hak cipta sebab yang menerbitkan ulang adalah pengarangnya
sendiri. Keputusan Rektor UI pada Bab 1 Pasal 1 mendefinisikan self
plagiarism sebagai tindakan seseorang yang menggunakan berulang-ulang ide
9|Page
atau pikiran yang telah dituangkan dalam bentuk tertulis dan atau tulisannya
sendiri sebagian atau keseluruhan tanpa menyebutkan sumber pertama yang
telah dipublikasikan sehingga seolah- olah merupakan ide, pikiran, dan atau
tulisan yang baru dan menguntungkan diri sendiri. Di dunia pendidikan,
penulis sangat mungkin melakukan publikasi berulang pada majalah ilmiah
yang berbeda dengan maksud lebih menyebarluaskan hasil penelitian atau
pemikiran.
10 | P a g e
Terlihat bahwa kalangan mahasiswa ada kecenderungan memasukkan satu
tugas karya tulis dalam beberapa mata kuliah yang berbeda.
Apabila ingin mengunduh sebuah karya tulis dari sebuah majalah elektronik, si
pengunduh diharuskan mendaftar terlebih dahulu, ada yang bebas biaya dan
ada yang mengharuskan pembayaran sebagai anggota untuk dapat mengakses
informasi yang dibutuhkan.
BAB III
PEMBAHASAN
1) Faktor malas
Faktor malas merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang tidak mau bekerja dan berusaha. Serta, menurunnya
motivasi dalam melakukan sesuatu.
11 | P a g e
2) Kesibukan
Banyaknya kesibukan atau pekerjaan seseorang dapat membuat
sesorang dapat melakukan plagiat.
3) Manajemen waktu yang buruk
Seseorang melakukan plagiat karena kurangnya waktu untuk
berfikir sehingga mengambil keputusan untuk meniru.
4) Kurangnya kreatifitas
Kurangnya kemampuan dan keterampilan untuk memecahkan
sebuah masalah untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
5) Tidak paham caranya mengutip
Kurangnya menguasai tata cara mengutip yang benar sehingga asal
dalam mengerjakan tugas, karya tulis.
6) Demi nilai
Ingin mendapatkan nilai yang bagus pada mata kuliah tersebut agar
tidak mengulang.
1) Dampak positif
Menguntungkan bagi orang yang melakukan plagiat karena lebih
mudah dan cepat mendapakan ide atau suatu karya.
2) Dampak negatif
a) Merugikan
Bagi orang yang memiliki ide atau karya karena merasa karyanya
ditiru oleh orang lain tanpa izin dari pembuat karya tersebut.
b) Melanggar Hak
Seseorang dapat dikatakan melanggar hak apabila, orang tersebut
melakukan suatu tindakan tanpa izin dari hak cipta.
12 | P a g e
1) Mengembangkan Kreatifitas
Setiap mahasiswa mengembangkan kreatifitasnya masing-masing
sehinggan tidak meniru atau melakukan tindakan plagiat terhadap
idea tau karya seseorang.
2) Kembangakan Ide Sendiri
Setiap orang memiliki ide dan kepribadian yang berbeda - beda
tergantung bagaimana cara mengembangkan ide tersebut.
3) Lebih banyak belajar
Seseorang mahasiswa harus mengasah diri dengan cara lebih banyak
belajar, berinteraksi dengan orang lain yang lebih berpengalaman
serta memiliki motivasi untuk menciptakan hal yang baru.
Berikut ini adalah beberapa teknik dalam rangka menghindari plagiarisme yaitu :
BAB V
4.1 Kesimpulan
13 | P a g e
1. Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) merupakan laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan. Dalam pembuatannya terdapat suatu sistematika di dalamnya
baik dalam penulisan maupun tata letak konten–konten yang akan di tulis
nantinya. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu kerangka–
kerangka dalam pembuatan suatu karya tulis.
2. Plagiarisme merupakan salah satu hal yang menyebabkan krisis dalam
pendidikan tinggi, plagiarisme kebanyakan dilakukan oleh kalangan siswa
atau mahasiswa yang masih minim dengan ilmu-ilmu pengetahuan
sehingga dalam berbagai tugasnya mereka merasa perlu untuk melakukan
plagiarisme karena ketidakmampuan mereka untuk menyajikan karya
ilmiah yang mereka anggap bagus dan bermutu, selain ketidakmampuan
tersebut adapula faktor kesempatan.
4.2 Saran
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
14 | P a g e
Novia Intan.2019.Aturan Penulisan Karya Ilmia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah. [diakses 24 November 2019].
Wikipedia.2019.Karya Ilmiah.https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah.[diakses
24 November 2019]
Wikipedia.2019.Plagiarisme.https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah.[diakses
24 November 2019]
15 | P a g e