Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Prospek Bahasa Indonesia di Masa Mendatang

dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ?

Di era globalisasi ini Bahasa Indonesia sudah hampir berada di tepi jurang. Kita sebagai
warga negara Indonesia harusnya mampu untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa
negeri sendiri. Akan tetapi, di sisi lain Bahasa Indonesia mulai terganggu dan terasingkan dengan
adanya bahasa lain yang mampu bersaing di dunia global dalam bidang ilmu dan teknologi.
Sekarang sudah banyak sekolah-sekolah di Indonesia sedang fokus untuk menjadi
Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Hal ini akan membawa dampak dengan ditutupnya atau
dihilangkannya pelajaran Bahasa Indonesia di berbagai sekolah di Indonesia.

Secara tidak

langsung juga, bangsa Indonesia sudah melukai hati para leluhur yang sudah berjuang demi
kemerdekaan Indonesia dan hal ini akan menghilangkan wibawa dan identitas bangsa Indonesia
di mata dunia.
Menurut antaranews.com (http://www.antaranews.com/berita/98089/bahasa-indonesiaterancam-terpinggirkan), Indonesia pernah mengerluarkan Surat Menteri Dalam Negeri kepada
Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia Nomor 1021/SJ tanggal 16 Maret 1995
tentang Penertiban Penggunaan Bahasa Asing. Surat itu berisi instruksi agar papan-papan nama
dunia usaha dan perdagangan di seluruh Indonesia yang menggunakan bahasa asing agar diubah
menjadi bahasa Indonesia. Pemberlakukan peraturan tersebut berjalan lancar yang dilakukan
oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Selain mengeluarkan Surat Menteri Dalam Negeri,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku yang berjudul Pedoman
Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing pada bulan Mei 1995, papan nama, papan petunjuk,
kain rentang, dan papan iklan di sejumlah kota di Tanah Air menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Pemakai bahasa asing masih diperbolehkan di Indonesia dengan ketentuan
yang ada. Bahasa Asing harus dituliskan di bagian bawah bahasa Indonesia dengan huruf Latin
yang lebih kecil. Sebagai contoh Balai Sidang Jakarta di bawahnya ditulis "Jakarta Convention
Center" dengan menggunakan huruf Latin yang lebih kecil.

Melestarikan bahasa Indonesia itu adalah hal wajib yang harus dilanjutkan oleh warga
Indonesia dari generasi ke generasi. Terdapat banyak langkah-langkah kecil yang dapat kita
lakukan untuk melestarikan bahasa pemersatu bangsa ini.
1. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai Ejaan Yang Disempurnakaan (EYD) yang
merupakan salah satu cara untuk melestarikan bahasa Indonesia. Hal ini harus
dibarengi dengan diterbitkannya buku-buku berbahasa Indonesia yang melewati
proses editing terhadap isi dan tata bahasa Indonesia yang terkandung di dalamnya.
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar dalam percakapan seharihari. Kita tahu di negara ini kebanyakan orang lebih memilih menggunakan bahasa
Indonesia yang sudah dipengaruhi bahasa lain baik bahasa asing ataupun bahasa
daerah atau bisa dikatakan bahasa gaul.
3. Mendidik anak-anak sejak dini tentang berbagai macam ragam bahasa Indonesia,
mulai dari majas, peribahasa, perumpamaan, pepatah, puisi, berbagai macam jenis
penulisan surat serta

penulisan pidato dan juga tetap mempergunakan bahasa

Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, walau mereka sudah mahir menggunakan


macam bahasa asing.
4. Melakukan sosialisasi

kepada

masyarakat

Indonesia

tentang

pentingnya

menggunakan bahasa Indonesia yang baik sebagai bahasa persatuan Bangsa


Indonesia, yang akan menjamin keberadaan bahasa Indonesia yang saat ini sudah
mulai sedikit penggunanya.
5. Menjadikan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di semua institusi
pendidikan di Indonesia sebagai wujud bahwa mereka dapat menggunakan dan
menerapkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Di era globalisasi ini, bahasa Indonesia diperhadapkan dengan perkembangan dunia yang
sangat pesat, termasuk perkembangan teknologi informasi. Dengan pesatnya perkembangan
teknologi informasi itu, akan membawa bangsa Indonesia terlibat aktif dalam mempersiakan diri
memenuhi kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan berkomunikasi secara global. Untuk itu seluruh
komponen bangsa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa termasuk siswa, mahasiswa, guru,
dosen, dan pejabat pemerintah diharapkan dapat memikirkan dan mempertahankan agar bahasa
Indonesia tetap eksis dalam mengahadpi era globalisasi dewasa ini.

Anda mungkin juga menyukai