PERKEMBANGAN
BAHASA
INDONESIA
Pertengahan 1800an
Buku Alfred Russel Wallace Malay Archipelago penghuni Malaka
telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara
berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa
orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh
dunia Timur.
Akhir abad ke-19
Terbentuknya Bahasa Indonesia
SEJARAH BAHASA
INDONESIA
BAHASA MELAYU
TRANSFORMASI
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA MENGALAMI
DUALISTIK (Faruk, 2007)
bahasa perlawanan terhadap kolonialisme.
Perbedaan yang tegas antara kebudayaan
Belanda dan kebudayaan pribumi sadar memilih
bahasa Melayu sebagai alat komunikasi,
bahasa yang mangandung sifat-sifat imperalis.
Bahasa Indonesia hasil kodifikasi Belanda
mencitrakan melayu tinggi dan rendah.
Melayu rendah = lingua franca bahasanya
rendah
Melayu tinggi bahasa yang baik, tinggi, sopan,
tertata Balai pustaka
PERISTIWA PENTING PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA
Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch.
A. Van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-
buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur
(Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia
diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu membantu penyebaran
bahasa Melayu dikalangan masyarakat luas.
28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan
dalam perkembangan bahasa Indonesia tonggak kukuh untuk
perjalanan bahasa Indonesia.
tahun 1933 angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya
sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dan kawan-kawan.
25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa
Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan
bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan
dan budayawan Indonesia saat itu.
tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang
Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36)
menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan
Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van
Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28
Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan
tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus
menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai
bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden
Republik Indonesia, meresmikan
penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan (EYD) melalui pidato
kenegaraan di hadapan sidang DPR yang
dikuatkan pula dengan Keputusan
Presiden No. 57, tahun 1972.
31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi berlaku di
seluruh wilayah Indonesia
Sejarah Ejaan Bahasa
Indonesia
f maaf, fasilitas
v valuta, universitas
z zeni, lezat