DAN
TATALAKSANA
EMERGENSI
PADA LUKA BAKAR
kematian kecacatan
PENDAHULUAN
pada kesempatan pertama berjumpa korban luka bakar,
petugas medis harus dapat melakukan penilaian cepat dan
penanganan untuk penyelamatan jiwa
Pasien luka bakar bisa dimulai dari cidera ringan yang tidak
disertai cidera lain sampai cidera berat yang umumnya
disertai cidera lain
.
resusitasi cairan lanj
Insersi NGT pada luka bakar luas > 10% pada anak
anak, > 20% pada dewasa)
Wajah
Stabilitas tulang tulang wajah 1/3 tengah - Periksa adanya
gigi yang hilang /maloklusi
Kebocoran cairan serebrospinal melalui hidung, telinga atau
mulut
Jelaga, lepuh, edema lidah atau faring
Leher
Inspeksi, palpasi, pemeriksaan radiologi.
Selalu curigai adanya fraktur servikal
Dada
Periksa seluruh dadadepan dan belakang
Tulang iga, klavikula dan tulang dada
Periksa bising napas dan suara jantung
Luka bakar melingkar mungkin perlu eskarotomibila
menyebabkan restriksi ventilasi
Batuk yang produktif
Perubahan suara, parau
Abdomen
Memperlukan evaluasi berulang untuk menilai nyeri
dan distensi abdomen - Bila dijumpai memar terutama
jejas sabuk pengaman, curiga adanya kelainan intra
abdomen seperti ruptur viskus
Bila penilaian abdomen tidak dapat jelas, samar atau
tidak praktis, misalnya pada lukabakar di daerah
abdomen yang luas, maka investigasi lebih lanjut
menggunakann CT scan, atau Focused Assessment
with Sonography for Trauma (FAST) merupakan
pemeriksaan mandatorik.
Perineum
Jejas, hematoma, darah keluar melalui meatus
uretra eksterna
Rektum
Vagina
Benda asing, laserasi
Tungkai
Kontusio, deformitas, nyeri, krepitus
Lakukan penilaian pulsasi ekstremitas secara reguler.
Pada luka bakar melingkar diikuti perkembangan
edema,
awalnya eskar mengnyebabkan terhambatnya aliran
balik vena diikuti terhambatnya aliran arteri yang
mengakibatkan iskemia jaringan. Hal ini
mengakibatkan penurunan perfusi ekstremitas diikuti
nyeri, parestesia, tidak ada denyut dan paralisis.
Eskarotomi merupakan indikasi saat aliran balik vena
ekstremitas terhambat oleh edema; untuk
mengembalikan kecukupan sirkulasi
Pelvis
Diperlukan akses cepat pemeriksaan radiologi
di unit gawat darurat untuk menilai stabilitas
tulang pelvis.
Bila pemeriksaan raadiologi tidak
dimungkinkan, pemeriksaan stabilitas dengan
menekan simfisis dan ilium anterior harus
dilakukan. Manuver ini hanya dapat dilakukan
satu kali saja oleh seorang senior.
Pemeriksaan Neurologik
Pemeriksaan Glasgow Coma Scale
Penilaian sensorik dan motorik semua tungkai - Paralisis
atau paresis menunjukkan adanya cedera berat, segera
lakukan imobilisasi
DOKUMENTASI
-Buatcatatan
Mintakan persetujuan untuk dokumentasi
fotografi dan persetujuan prosedur
Berikan profilaksis tetanus jika diperlukan
RE-EVALUASI
Reevaluasi Survei Primer- khususnya untuk:
Gangguan pernapasan
Insufisiensi sirkulasi perifer
Gangguan neurologis
Kecukupan resusitasi cairan
Penilaian radiologi: foto radiologi toraks
Warna urine untuk deteksi haemochromogens
Pemeriksaan laboratorium:Hemoglobin / hematokrit - Urea /
kreatinin - Elektrolit - Urine mikroskopikAnalisis gas
darah/Karboksihaemoglobin (jika tersedia) -Kadar gula darah
/Skrining obat (mungkin diperlukan oleh Polisi)/
Elektrokardiogram
PERAWATAN EMERGENSI LUKA
Umumnya, luka bakar steril saat luka bakar terjadi. Perawatan
Tindakan yang tepat untuk penatalaksanaan luka adalah
menutupinya dengan penutup plastik atau kain bersih dan
mengatur prosedur evakuasi.
Bila rujukan pasien tertunda lebih dari 8 jam, atau pada luka
telah terkontaminasi air tercemar atau limbah industri, maka
antimikroba topikal harus digunakan. Bersihkan luka dan
konsultasi ke unit luka bakar rujukan untuk balutan yang
dianjurkan. Umumnya direkomendasikan pembalut antimikroba
antimikroba yang mengandung silver atau krim silver
sulfadiazin.