Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

Tentang :

“IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

DALAM BIDANG POLITIK”

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

MUHAMMAD RANGGA ARIA SETIAWAN 30520004


RISDA MEIRIVANDA 30521004
FRISKA DAMAYANTI 30521009
EVA PRAMUDITA WARDHANI 30521013
NOVIA NURRAHMAH 30521017
FAMIA DWINTA ANDINI 30521021
MAYA DAMAYANTI 30521025
INDRI APRILIA PUSPITA 30521029
FARIDA KHOFIFAH 30521033
NAROTAMA ARGO WIDYANTO 30521038

D – III FARMASI TINGKAT 1


POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang
Politik” ini dengan tepat waktu. Makalah “Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang
Politik” disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Kewarganegaraan.

Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang “Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Politik”.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Johnny Herlambang,
SFT,MH selaku dosen mata kuliah Kewarganegaraan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 05 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................................4
A. Pengertian Wawasan Nusantara...........................................................................4
B. Pengertian Politik.........................................................................................................5
C. Hakikat Wawasan Nusantara......................................................................................5
D. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara.............................................................................5
E. Unsur-unsur Konsepsi Wawasan Nusantara.............................................................6
F. Dasar Hukum Wawasan Nusantara............................................................................6
G. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Politik......................................7
H. Tantangan Dan Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang
Politik............................................................................................................................8
I. Contoh Implementasi wawasan Nusantara dalam bidang politik............................9
BAB III : PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi


dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal
ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai
cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut “WAWASAN
NUSANTARA”. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia
tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur
dan Sentosa.
Didalam “IMPLEMENTASI ATAU PENERAPAN WAWASAN
NUSANTARA” terutama dalam bidang politik ini harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara dalam bidang politik ini
bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara tentang bagaimana cara ber politik
yang baik, benar dan sehat . Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi
pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh yaitu;
1.      Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila
2.      Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
3.      Penerapan wawasan nusantara
4.      Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat wasantara.
Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-
Undang Dsar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa
nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di

1
tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara
itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi
wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan
keserasian dalam bidang-bidang:
§  Satu kesatuan wilayah
§  Satu kesatuan bangsa
§  Satu kesatuan budaya
§  Satu kesatuan ekonomi
§  Satu kesatuan hankam.
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD
1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan
pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional
Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan dan diImplementasi sesuai dengan
tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan
yang meningkat, dalam "koridor" wasantara.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Wawasan Nusantara?


2. Apa pengertian Politik?
3. Apa saja hakikat Wawasan Nusantara?
4. Apa ajaran dasar Wawasan Nusantara?
5. Apa unsur dasar konsepsi Wawasan Nusantara?
6. Apa saja dasar hukum Wawasan Nusantara?
7. Bagaimana Implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang politik?
8. Apa tantangan dan keberhasilan implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang
Politik?
9. Apa saja contoh implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang Politik?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari Wawasan Nusantara


2. Untuk mengetahui pengertian Politik
3. Untuk mengetahui apa saja hakikat Wawasan Nusantara

2
4. Untuk memahami ajaran dasar Wawasan Nusantara
5. Untuk mengetahui apa saja unsur dasar konsepsi Wawasan Nusantara
6. Untuk mengetahui apa saja dasar hukum Wawasan Nusantara
7. Untuk mengatahui bagaimana Implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang
politik
8. Untuk mengetahui tantangan dan keberhasilan implementasi Wawasan Nusantara
dalam bidang Politik
9. Untuk mengetahui apa saja contoh implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang
Politik

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan
danNusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan,
tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara
melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.

Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian
yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia. Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai
berikut :

a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam.”

b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR,
yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional”.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara


berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4
B. Pengertian Politik
Secara etimologis, kata “politik” berasal dari bahasa Belanda “politiek” dan bahasa
Inggris “politics” di mana keduanya bersumber dari bahasa Yunani τα
πολιτικά “Politika” yang artinya adalah dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga
negara.

Dalam bahasa Yunani, kata τα πολιτικά “Politika” merupakan berasal dari dua kata,


yaitu πολίτης polites yang artinya warga negara dan πόλις polis yang artinya negara kota.

Pada penggunaannya, kata tersebut kemudian mengalami perkembangan, di antaranya:

-Polities; artinya warga negara.

-Politikos; artinya kewarganegaraan.

-Politike Episteme; artinya ilmu politik.

-Politike Tehne berarti kemahiran politik.

Ditinjau dari asal katanya di atas maka definisi politik adalah kegiatan dalam suatu
sistem politik atau negara yang menyangkut penentuan tujuan dari sistem tersebut dan
bagaimana cara mencapai tujuan.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian politik adalah
suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat di mana
wujudnya adalah proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

C. Hakikat Wawasan Nusantara


Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi,
hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata
lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam
GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan
kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, social budaya, dan
pertahanan keamanan.

D. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara


Untuk menjamin persatuan dan kesatuan Dalam kebhinekaan tersebut merupakan cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang dikenal dengan istilah
Wawasan Kebangsaan yang diberi nama Wawasan Nusantara.Ada dua landasan yang
mengenai dasar wawasan nusantara :

5
1. Landasan Idiil Pancasila Pancasila diakui sebagai ideology dan dasar Negara yang
dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Yang telah mencerminkan nilai-nilai
keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaa,
kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan nasional.

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945 UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang
menjadi pedoman pokok dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

E. Unsur-unsur Konsepsi Wawasan Nusantara


Terdapa Tiga Unsur Dasar yaitu : Wadah(Contour), isi ( Content), dan tata laku
(Conduct)

1. Wadah

Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa


Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai dalam
wujud suprastruktur politik. Sementara itu wadah dalam kegiatan bermasyarakat adalah
berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur politik-suprastrukturpolitik.

2. Isi

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang etrdapat dalam pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi
yang berkembang dimasyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
diatas, bangsa indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuam dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang esensial yaitu:

a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepekatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional

3. Tata Laku

Tata laku merupakan interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari, tata laku
batiniah dan tata laku lahiriah.

F. Dasar Hukum Wawasan Nusantara


Dasar hukum wawasan nusantara diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan
yang tercantum dalam dasar-dasar hukum antara lain sebagai berikut.

6
- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973.

- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.

- Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983

G. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Politik


Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia. Terdapat
juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU Pemilu. Implementasi
wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan
yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi
wawasan nusantara di bidang politik yakni:

Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik dalam
rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa. Keikutsertaan Indonesia di dalam
politik luar negeri, dan memperkuat korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah
Indonesia.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan


nusantara dalam bidang politik, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan undang-undang
tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti
dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk
hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan
daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

7
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.
H. Tantangan Dan Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang
Politik
Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang politik yaitu:
1. Kesadaran Warga Negara Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela
negara dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non
fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan
IPTEK, peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan
persatuan.
2. Perkembangan Pesat Teknologi Perkembangan teknologi serta perkembangan
masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi
tantangan tersendiri untuk Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan
bernegara. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation
State menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah
negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam
satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,
investasi, industri dan konsumen yang semakin individual.
3. Kapitalisme Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada
hak milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi
yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk
dirinya sendiri. Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan
untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan sosialis
keberhasilan pelaksanaan asas wawasan nusantara dalam bidang politik yaitu:
1. Adanya penyelenggaraan negara yang berdasarkan iklim yang sehat, tidak terjadi
penyelewengan kekuasaan.
2. Mewujudkan pemerintahan yang kuat dan amanah.
3. Pemerintah dapat menyalurkan aspirasi masyarakat dengan baik.

8
4. Pengelolaan kebijakan politik di daerah perbatasan.
5. Seluruh kepulauan nusantara adalah satu kesatuan politik.
6. Adanya aturan mengenai prinsip berpolitik sesuai dengan undang-undang.
7. Adanya otonomi daerah sehingga daerah dapat mengembangkan potensi yang ada
di daerahnya.

I. Contoh Implementasi wawasan Nusantara dalam bidang politik


1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan undang-undang
tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti
dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.

Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, meliputi:


1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa
Indonesia
2. Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah, serta agama yang dianutnya tetap
dalam kesatuan bangsa Indonesia

9
3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air dalam mencapai cita-cita bangsa.
4. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideology yang dapatmempersatukan bangsa
Indonesia menuju tercapainya suatu cita-citanasional.
Berikutnya adalah wawasan nusantara dalam bidang ekonomi. Hal ini berarti dalam
kehidupan ekonomi akan menciptkan tatanan ekonomi yang benar – benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata
dan adil.

Manfaat Prespektif wawasan nusantasa tentang politik memiliki manfaat antara lain
1. menumbuhkan kesadaran dalam berpolitik
2. membagun jiwa nasionalisme pada masyarakat
3. menumbuhkan solidaritas antar kelompok maupun golongan yang saling
menghargai
4. Landasan Teori Dalam prospektif implikasi wawasan nusantara dalam bidang
politik dan hukum ini merupakan pemikiran mengenai sejauh mana konsep
operasional dapat diwujudkan dan dipertanggung jawabkan secara baik adil dan
benar secara konstitusi .

Dalam Paham Machiavelli diuraikan cara membentuk kekuasaan politik :


1) Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan
2) Untuk menjaga kekuasaan suatu rezim dibenarkan politik adu domba
3) Yang kuat pasti dapat bertahan dan menang Selain itu juga terdapat Paham
Lucian W Pye dan Sidney dalam bukunya “ Political Culture dan Political
Devolepment” (1972) mereka menyatakan ada unsur subjektif danpsikologis
dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu bangsa.

Kemantapan suatu sistem politik dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar pada
kebudayaan politik bangsa bersangkutan. pada dasarnya politik dan hukum memang
harus didasari dengan implikasi wawasan nusantara dimana terdapat sendi-sendi
pancasila kebinekaan dalam menjalankan politik dan hukum dalam mengaplikasikan
wawasan nusantara.

10
Dalam mengimplementasikan wawasan nusantara dalam bidang politik, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara5 , yaitu:
a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang6 , seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku.
c. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
d. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat


korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau
terluar dan pulau kosong selain itu juga perlu pemahaman tentang Deklarasi Djuanda
pada tanggal 13 Desember 19577 wilayah kita yang tadinya hanya 3 mil menjadi 12
mil sebagaimana isi dari Deklarasi tersebut telah dapat menyatukan seluruh wilayah
Negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga tidak ada lagi laut internasional
diantara pulau-pulau yang ada di Indonesia

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Wilayah Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan yang
menjadikn Indonesia sebagai negara dengan berbagai keragaman, baik sumber
daya alam, budaya, kehidupan sosial, dan sebagainya. Sehingga, untuk dapat
mencapai kepentingan nasional dan tujuan nasional yang direncanakan diperlukan
cara pandang strategis agar tujuan tersebut tercapai sesuai sasaran. Wawasan
nusantara merupakan salah satu pedoman yang digunakan oleh bangsa Indonesia.

Wawasan nusantara merupakan bagaimana bangsa Indonesia memandang


wilayah mereka sebagai negara kesatuan dan bagaimana mereka bersikap atas
segala keberagaman yang ada dalam berbagai aspek kehidupan yang ada dalam
masyarakat. Wawasan nusantara akan tercermin pada berbagai kehidupan
masyarakat mulai dari kehidupan politik, budaya, sosial, ekonomi, dan sebagainya.

B. Saran
Wawasan nusantara merupakan salah satu pedoman penting yang digunakan
di Indonesia dalam memandang dan menyikapi kondisi wilayah yang ada di
Indonesia. Sehingga agar mencapai kepentingan nasional serta tujuan nasional
yang diharapkan harus menerapkan wawasan nusantara sebagai pedoman
semestinya. Wawasan nusantara sudah seharusnya tercermin pada berbagai
kehidupan masyarakat, yang mencerminkan persatuan dan kesatuan serta rasa
nasionalisme yang tinggi. Keberhasilan penerapan pedoman wawasan nusantara ini
juga memerlukan kontribusi seluruh masyarakat Indonesia, sehingga kami sebagai
penulis menyarankan agar seluruh masyarakat Indonesia agar menjadi lebih
memahami pedoman wawasan nusantara yang dipegang oleh Indonesia, dan
menerapkan pada setiap aspek kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, S., Susarso, Agus., Mansyur, Hamdan., Sudrajat., Pitoy, R.L., Maskan, Aksan.,
W, Suparman., Umar, Bastian., Anwar, H. Zamrudy., Arief, Mardy., Sobana, H.AN.,
Tjiptadi., Murak, Muklis., Agustono, Yudi., Chambali., 2007, Pendidikan kewarganegaraan,
Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/
http://fb-tgs.blogspot.com/2014/01/tugas-makalah-implementasi-wawasan.html

12
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik#:~:text=Politik%20adalah%20seni%20dan
%20ilmu,pandang%20berbeda%2C%20yaitu%20antara%20lain%3A&text=politik
%20merupakan%20kegiatan%20yang%20diarahkan%20untuk%20mendapatkan%20dan
%20mempertahankan%20kekuasaan%20di%20masyarakat

13

Anda mungkin juga menyukai