Anda di halaman 1dari 9

MANUSIA, KEGELISAHAN DAN HARAPAN

Nama Kelas NPM

: Siti Cholisoh : 1KA39 : 17112047

Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2013

1. Pengertian manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dilihat dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah

spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup yang seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya,dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

2. Pengertian kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang artinya rasa tidak nyaman dihati atau selalu merasa khawatir, tidak bisa tenang, tidak bisa sabar, cemas dan sebagainya. Manusia yang gelisah selalu dihantui oleh rasa khawatir dan takut. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun cemas.

3. Sebab sebab orang gelisah


Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik. Keserakahan dan konflik akan memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah kegelisahan. Untuk bisa menuju kesempurnaan hidup di mana hidup sudah tidak mengenal lagi kegelisahan dan penderitaan maka orang harus melakukan olah batin. Olah batin tersebut adalah dalam rangka menghilangkan nafsu dan pamrih. Terdapat olah batin yang harus diikuti supaya kesempurnaan jiwa dapat dicapai, yaitu mengembangkan sikap selalu instrospeksi, sabar, lapang dada, dan ikhlas. Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang
Manusia, Kegelisahan dan Harapan Page 2

timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, Kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Jika kita hanya dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Selain itu manusia merasa gelisah bisa disebabkan pula takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia bila dilihat dari segi (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.

4. Usaha usaha dalam mengatasi kegelisahan


Dapat dilakukan mulai dari diri sendiri, hanya dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu dengan berinstropeksi diri akibat yang paling buruk yang seperti apa yang akan kita tanggung atau terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya. Akan tetapi kita melakukan hal ini dalam keadaan pikiran yang tenang. Selain itu kita harus bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita. Dan yang terakhir yaitu berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya. 5. Keterasingan Cepat atau lambat manusia pernah mengalami keterasingan dalam menjalani hidup. Hal itu dapat disebabkan karena factor kesengajaan, ketidaksengajaan atau factor diluar dirinya. Contohnya adalah: sengaja menutup diri, dan dipenjarakan karena melakukan kejahatan. Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing
Manusia, Kegelisahan dan Harapan Page 3

berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab keterasingan bersumber pada dua hal yaitu perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Perbuatan itu antara lain : mencuri, bersikap angkuh, sombong dan kaku, kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat. Sikap yang angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah dan suka berkelahi. Sikap itu juga menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang segan berkawan dengan orang yang bersikap seperti itu, sebab takut terjadi konflik fisik. Umumnya orang tidak senang akan sedikit konflik fisik, karena hal itu adalah perbuatan anak kecil. 6. Kesepian Berasal dari kata sepi yang beratii sunyi atau lengang. Setiap orang pasti pernah merasakn kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup manusia. Akan tetapi jangka waktu rasa kesepian itu bergsntung terhadap mental orang lain dan penyebabnya. Penyebab terjadinya kesepian menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu : a. Faktor Psikologis

Existential Loneliness Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.

b. Faktor Sosiologis

Takut dikenal orang lain Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain.

Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.

Kehidupan di rumah

Manusia, Kegelisahan dan Harapan

Page 4

Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.

Perubahan pola-pola dalam keluarga Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.

Menurut Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu : a. Interpersonal Problems Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai). b. Social Shock Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran. c. Culture Shock Setiap kebutuhan memiliki ciri-ciri khas masing-masing. Ketika individu pindah ke tempat baru maka perbedaan budaya antara tempat asal dan tempat individu sekarang dapat menimbulkan masalah-masalah lain, tidak terkecuali kesepian. d. Cosmic Problems Hal ini berkaitan dengan eksistensial manusia atas apa yang sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang dijalaninya. e. Psychological Problems Masalah-masalah psikologis merupakan sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam kesedihan. 7. Ketidakpastian Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara disejumlah bidang termaksud filosofi,fisika, statistika dan lain-lain nya. Penyebab terjadinnya ketidakpastian : a. Obsesi

Manusia, Kegelisahan dan Harapan

Page 5

Obsesi merupakan gejala neurose jwa, yaitu adanya pikiran atau pearasaan tertebtu yang terus menerus, biasanya tentang hal hal yang tidak menyenangkan, atau sebab sebab tak diketahui oleh penderita. Misalnya : selalu berpikir ada orang yang akan menjatuhkan dia. b. Phobie Ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, pada suatu hal atau kejadian, tanpa siketahui sebab sebabnya. Orang yang dilanda ketakutan itu tidak dapat berpikir. Pikirannya tidak pasti, dan menentu. c. Kompulsi Ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuataan perbuatan yang serupa berulang kali (neurose). d. Delusi Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidaka ada dasar kenyaataan dan tidak memakai pengalaman. e. Histeria Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahn syaraf, tidak mampu menguasai diri atau sugesti dari sikap orang lain. f. Halusinasi Khayalan yang datang tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang juga dapat berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalanya dapat dialami ornag mabuk atau pemakai oba bius, kadang kandang karena halusinasi orang mendapat tekanan terhadap dorongan dorongan itu menemukan sasarannya. g. Keadaan emosi Dalam keadaan tertentu ornag sangat berpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing pusing, muka merah, nadi cepat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya bisa apatis atau terlalu gembira dan karena itu dilepaskan dalam larian larian, nyanyian, ketawa atau berbicara.

Manusia, Kegelisahan dan Harapan

Page 6

Usaha untuk mengatasi ketidakpastian

Konsultasi Untuk dapat menghilangkan atau menyembuhkan ketidakpastian tersebut tergantung kepada mental penderita bagaimana cara seorang penderita tersebut dapat mengatasi ketidakpastian nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada teman atau kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk menyelesaikan ketidakpastian nya.

Berpikir logis Dengan adanya ketidakpastian, dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan putusan dari ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam menemukan keputusan ketidakpastian.

8. Pengertian Harapan Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan dating atau keingina yang belum terwujud. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologiuntuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis". Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil. 9. Kepercayaan Kepercayaan secara umumnya bermaksud pengakuan akan benarnya terhadap sesuatu perkara. Biasanya, seseorang yang menaruh kepercayaan ke atas sesuatu pekara itu akan disertai oleh perasaan 'pasti' atau kepastian terhadap pekara yang berkenaan. Kepercayaan dalam konteks psikologi adalah bermaksud suatu keadaan jiwa yang berkaitan dengan sikap berkedudukan-memihak (propositional attitude). Manakala dalam konteks agama pula, kepercayaan adalah sebahagian daripada batu asas pembangunan moral. Dalam konteks ini,
Manusia, Kegelisahan dan Harapan Page 7

kepercayaan dikenali sebagai Akidah ataupun Iman. Adapun kepercayaan itu dikatakan berkaitan dengan sikap berkedudukan-memihak, kerana ia sentiasanya melibatkan penekanan, penuntutan, dan jangkaan daripada seorang individu mengenai kebenaran sesuatu. Kebenaran yang dituntut itu mungkin sahih, dan mungkin palsu secara objektif, tetapi bagi individu yang berkenaan ia adalah sahih. Adapun uaya dalam rangka meningkatkan kepercayaan dapat dilakukan dengan cara yakin akan segala sesuatu yang kita lakukan akan berefek baik ataupun positif bagi diri kita maupun orang lain serta selalu mendekatkan diri kepadaNya (kepercyaan dalam bidang keagamaan) dimana dapat dilakukan dengan cara melakukan segala perintahNya diringi dengan menjauhi segala larangannya salah satunya sholat dan doa. Ada hubungannya doa dengan kepercayaan yaitu dengan berdoa berati kita telah memberi atau menaruh keinginan atau harapan kepadaNya bahwasannya segala sesuatu dapat terjadi kuncinya ada ditanganNya sedangkan kita sebagai manusia hanya dapat berusaha dan bertawakal. Hal ini mencerminkan bahwa kita memiliki kepercayaan kepadaNya.

Manusia, Kegelisahan dan Harapan

Page 8

Refrensi :
http://syuhada91.wordpress.com/2011/04/28/kegelisahaan-dan-penyebabnya/ https://docs.google.com/file/d/0B6LZZbT2PHR3ekVQZS1pWHFtcXc/edit?pli=1 http://putrake2.blogspot.com/2012/12/a.html http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan http://ms.wikipedia.org/wiki/Kepercayaan

Manusia, Kegelisahan dan Harapan

Page 9

Anda mungkin juga menyukai