Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FASILITAS LABORATORIUM

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan blok Supporting


Management 1

BLOK :

SUPPORTING MANAGEMENT

Disusun Oleh :

Defri Fitriya Nengsih

180600024

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
semua limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fasilitas Laboratorium” tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan penulis untuk menyusun makalah ini, yaitu
dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan blok Medical Record.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan


dalam makalah ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan-masukan dan
kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki makalah ini.

Yogyakarta, 29 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Laboratorium .............................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Laboratorium ............................................................................. 3
C. Fungsi Laboratorium .................................................................................... 5
D. Akreditasi Laboratorium .............................................................................. 6
BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 11
KESIMPULAN ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No. 44 tahun 2009, rumah sakit adalah institusi


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Salah satu unit yang mempunyai beban kerja
yang banyak pada rumah sakit adalah laboratorium karena unit ini
menyediakan pelayanan diagnostik dengan berbagai variasi pemeriksaan.
Analisis biaya memainkan peranan penting dalam pembuatan keputusan, dan
membantu unit laboratorium dalam menentukan biaya yang sesungguhnya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.943/Menkes/SK/VIII/2002


yang dimaksud dengan Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal manusia untuk penentuan
jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari
pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk
keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil
pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan pemeriksaan


laboratorium klinik, yaitu pemeriksaan penunjang yang sangat diperlukan
dokter dalam mendiagnosis, memantau dan meramalkan penyakit seorang
penderita. Laboratorium seperti ini dikenal dengan berbagai nama, di luar
negeri dengan nama Medicine Laboratory, Clinical Laboratory, Pathology
and Laboratory Medicine atau Clinical Pathology.

Di Indonesia secara umum dikenal sebutan Laboratorium Klinik dan


Patologi Klinik, yang dipakai di beberapa rumah sakit besar pusat pendidikan.
Sebuah laboratorium klinik ada yang tergabung dalam rumah sakit atau
praktek dokter atau bahkan berdiri sendiri secara mandiri. Laboratorium

1
Klinik Rumah Sakit atau banyak dikenal sebagai Instalasi Laboratorium
Klinik (ILK) merupakan unit kerja di rumah sakit yang sering termasuk
sebagai pusat pendapatan atau bahkan pusat laba rumah sakit. Instalasi ini
dapat menjadi penopang kemandirian rumah sakit baik milik pemerintah
maupun swasta.

Keberadaan laboratorium klinik sangat diperlukan untuk membantu


menegakkan suatu diagnosis. Pasien rawat jalan yang menggunakan
laboratorium dapat menentukan kepuasan melihat dari kemudahan segala
bentuk pelayanan, kenyamanan, dan kepecayaan laboratorium. Penilaian
pasien rawat jalan terhadap kualitas pelayanan laboratorium merupakan hal
yang penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan sehingga
terciptanya suatu kepuasan pasien dan menciptakan suatu loyalitas dari pasien
(Dian Yuliartha Lestari 1, 2019).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Pengertian Laboratorium
2. Jenis-jenis Laboratorium
3. Fungsi Laboratorium
4. Akreditasi Laboratorium

C. Tujuan

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian laboratorium


2. Untuk mengetahui jenis-jenis laboratorium
3. Untuk mengetahui fungsi laboratorium
4. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan akreditasi laboratorium

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laboratorium

Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”.
Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya,
yaitu tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium
adalah suatu ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan praktek atau
penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya
infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas dan
sebagainya).

Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium


Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan
memulihkan kesehatan.

Menurut Seyoum (2006:14): laboratorium adalah tempat yang dilengkapi


dengan berbagai instrumen, peralatan dan bahan kimia (reagen), untuk
melakukan karya eksperimental, kegiatan penelitian dan prosedur
pemeriksaan. Laboratorium medik merupakan salah satu bagian laboratorium
yang dilengkapi dengan berbagai instrumen biomedis, peralatan, bahan dan
reagen (bahan kimia) untuk melakukan berbagai kegiatan pemeriksaan
laboratorium dengan menggunakan spesimen biologis (whole blood, serum,
plasma, urine, tinja, dll).

B. Jenis-Jenis Laboratorium

Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya
adalah Laboratorium Rumah Sakit.

3
Laboratorium klinik umum diklasifikasikan menjadi :

1. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang


melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana.
Contohnya Laboratorium Puskesmas.
2. Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum pratama dan
pemeriksaan imunologi dengan teknik sederhana.Contohnya
Laboratorium Rumah Sakit type C.
3. Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik
automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B
Laboratorium Klinik Khusus

Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu.

Laboratorium klinik khusus diklasifikasikan menjadi :

1. Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan


pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus, dan uji
kepekaan.
2. Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara
mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai.
3. Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan
preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku.

4
C. Fungsi Laboratorium

Tugas laboratorium klinik ialah memberi informasi hasil pemeriksaan


laboratorium kepada peklinik yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosis, dan tindak lanjut pengobatan terhadap penderita Dengan demikian
tanggung jawab laboratorium klinik sebagai penunjang pelayanan medis di
Rumah Sakit terhadap peklinik maupun penderita cukup berat. Peklinik
mengharapkan hasil pemeriksaan yang diminta dan pelaksanaannya oleh
laboratorium benarbenar terjamin mutunya. Demikian pula, penderita
berharap hasil pemeriksaan yang mereka percayakan kepada laboratorium
untuk dilaksanakan dengan harga yang sesuai (terjangkau) terjamin hasilnya.

Sering tertera di media cetak keluhan ketidakpuasan penderita terhadap


hasil pemeriksaan laboratorium. Kejadian tersebut menyangkut masalah mutu
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh laboratorium klinik. Peningkatan
sosial ekonomi, pendidikan dan terbukanya arus komuikasi menyebabkan
perubahan nilai keinginan konsumen akan pelayanan laboratorium. Untuk
melakukan antisipasi tersebut, terdapat dua komponen penting yang perlu
dilakukan oleh laboratorium klinik, yakni menciptakan mutu pelayanan dan
mutu keilmuan atau profesi

Mutu pelayanan didasari penilaian hasil pelayanan laboratorium secara


keseluruhan, dan salah satu titik penting terletak di mutu pemeriksaan atau
parameter yang diperiksa. Pemeriksaan akan melalui proses yang kompleks
dan panjang sebelum dikeluarkan pemberitahuan oleh laboratorium. Proses
yang dilalui dapat dibagi menjadi praanalitik, analitik, dan pasca analitik.Di
samping itu dipengaruhi pula oleh bahan, alat, metode, dan hal lain yang
terkait. Oleh karena itu perlu strategi guna mencapai mutu pemeriksaan yang
diharapkan (Kahar, 2018).

5
D. Akreditasi Laboratorium

Pengertian Akreditasi menurut Permenkes 298/Menkes/SK/III/2008


adalah pengakuan formal kepada suatu lembaga untuk melakukan kegiatan
tertentu, yang telah memenuhi standar yang ditetapkan. Akreditasi
Laboratorium kklinik adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh badan
independen yang ditunjuk oleh negara kepada laboratorium klinik yang telah
memenuhi standar yang ditentukan.

Tujuan akreditasi laboratorium kesehatan menurut Permenkes


298/Menkes/SK/III/2008 ada 2 macam, yaitu tujun umum dan tujun khusus.
Tujuan umum akreditasi laboratorium kesehatan adalah memacu laboratorium
kesehatan untuk memenuhi standar, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan.

Tujuan khusus akreditasi laboratorium diantaranya, yaitu:

a. Memberikan pengakuan kepada laboratorium kesehatan yang telah


mencapai tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
b. Memberikan jaminan kepada petugas laboratorium kesehatan bahwa
semua fasilitas, tenaga dan lingkungan yang diperlukan telah memenuhi
standar, sehingga dapat mendukung pelayanan laboratorium yang baik.
c. Memberikan jaminan dan kepuasan kepada Pelanggan dan masyarakat
bahwa pelayanan yang diberikan oleh laboratorium kesehatan telah
diselenggarakan dengan baik.

Status akreditasi ini diperoleh suatu laboratorium klinik untuk


dimanfaatkan dalam meningkatkan kepercayaan terhadap pelayanan yang
aman, serta pemasaran pelayanan laboratorium tersebut kepada
masyarakat/pengguna jasa laboratorium.

Untuk Laboratorium Klinik Umum penyelenggaraan akreditasi ini diatur


oleh Keputusan Menteri Kesehatan/Kepmenkes Nomor
943/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Standar Akreditasi Laboratorium

6
Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 298 tahun 2008 tentang
Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan.

Gambar 2.1 Sistem Standarisasi Nasional


Sumber : Bahan ajar blok Supporting Management 1
Lembaga independen sebagai penyelenggara akreditasi ini ditetapkan oleh
Menteri, yang saat ini dinamakan KALK (Komite Akreditasi Laboratorium
Kesehatan). Akreditasi laboratorium klinik ini akan mendorong laboratorium
klinik untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, sehingga mutu
pelayanannya dapat dipertanggung jawabkan dan memberikan jaminan serta
kepuasan kepada masyarakat/pengguna jasa laboratorium bahwa pelayanan
laboratorium yang diberikan sudah sesuai dan memenuhi standar penilaian
laboratorium yang ditetapkan.

Sedangkan untuk pengaturan Akreditasi Rumah Sakit, saat ini telah diatur
di dalam Peraturan Menteri Kesehatan/Permenkes No. 34 tahun 2017. Pada
pasal 1 disebutkan bahwa Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan terhadap
Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri saat ini dinamakan KARS (Komite
Akreditasi Rumah Sakit), setelah rumah sakit itu memenuhi standar
pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit secara berkesinambungan.

Untuk akreditasi laboratorium klinik yang ada di Puskesmas, Klinik


Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter maupun Dokter Gigi, saat ini telah
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan/Permenkes No. 46 tahun 2015.
Ditentukan dalam Bab 1 pasal 1, bahwa yang dimaksud dengan akreditasi

7
Puskesmas atau Klinik Pratama adalah pengakuan yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri
setelah memenuhi standar akreditasi.

Pengaturan akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Dokter


atau Dokter Gigi ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi sumber
daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta puskesmas dan
klinik pratama sebagai institusi dan meningkatkan kinerja puskesmas dan
klinik pratama dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan
masyarakat.

Sedangkan untuk akreditasi secara international yang biasa dikenal dengan


ISO 15189 mengatur tentang prsyaratan khusus untuk Mutu dan Kompetensi
Laboratorium Klinik. Standar ini digunakan oleh laboratorium untuk
mengembangkan SMM, administratif, dan kegiatan teknis laboratorium.
Pelanggan laboratorium, regulator, dan badan akreditasi juga dapat
menggunakannya untuk melakukan konfirmasi atau mengakui kompetensi
sebuah laboratorium. Standar tersebut menetapkan pesyaratan khusus untuk
mutu dan kompetensi Laboratorium klinik, termasuk dalam hal proses pra
analitik seperti: pengambilan sampel. Proses Analitik, dan Proses Paska
Analitik seperti pengkajian hasil pemeriksaan.

Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi dalam melakukan


pengujian/pemeriksaan ini maka laboratorium harus memahami dan
menerapkan standar tersebut. Saat ini lembaga independen yang diberi
kewenangan oleh presiden untuk memberikan pengakuan akreditasi tersebut
adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN). Adanya akreditasi ini memiliki
beberapa tujuan, baik secara umum maupun secara khusus.

Tujuan Umum Akreditasi adalah memberikan informasi dan acuan bagi


pelaksana laboratorium kesehatan dalam melakukan akreditasi laboratorium
kesehatan baik secara nasional maupun international sesuai kebutuhan yang
telah ditetapkan.

8
Sedangkan tujuan khusus dari akreditasi adalah sebagai berikut :

a. Melalui akreditasi, laboratorium kesehatan dapat dilaksanakan secara


sistematis dan terarah.
b. Sebagai referensi bagi unit/instansi yang berhubungan dengan
laboratorium kesehatan.
c. Sebagai panduan bagi laboratorium kesehatan yang membutuhkan
pembinaan.
d. Untuk mendapatkan pengakuan mutu dari pihak ke-3 baik secara nasional
maupun international.

Analisis Jurnal :

1. Judul jurnal : Peningkatan Mutu Pemeriksaan Di Laboratorium Klinik


Rumah Sakit
Authors : Hartono Kahar
Nama Jurnal : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical
Laboratory
Tahun : 2018
Analisis :
Tugas laboratorium klinik ialah memberi informasi hasil pemeriksaan
laboratorium kepada peklinik yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosis, dan tindak lanjut pengobatan terhadap penderita. Dua hal
penting yang mempengaruhi hasil pemeriksaan di laboratorium, yaitu
ketepatan (akurasi) dan kejituan (presisi). Mutu pemeriksaan dapat
didefinisikan sebagai derajat pemeriksaan yang sesuai dengan hasil
pengukuran yang telah ditetapkan oleh laboratorium terhadap nilai
sebenarnya. Oleh karena itu, pemeriksaan yang dilakukan di
laboratorium dapat diartikan bermutu bila memiliki nilai ketepatan dan
kejituan yang baik sehingga bermanfaat bagi konsumen laboratorium.

2. Judul jurnal : Pengaruh Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien


Rawat Jalan Laboratorium Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang

9
Authors : Dian Yuliartha Lestari, Wafiyah Hasanah
Nama Jurnal : MEDICA ARTERIANA (MED-ART)
Tahun : 2019
Analisis :

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah pelayanan pemeriksaan


laboratorium klinik, yaitu pemeriksaan penunjang yang sangat diperlukan
dokter dalam mendiagnosis, memantau dan meramalkan penyakit
seorang penderita. Laboratorium seperti ini dikenal dengan berbagai
nama, di luar negeri dengan nama Medicine Laboratory, Clinical
Laboratory, Pathology and Laboratory Medicine atau Clinical Pathology.
Di Indonesia secara umum dikenal sebutan Laboratorium Klinik dan
Patologi Klinik, yang dipakai di beberapa rumah sakit besar pusat
pendidikan.

Laboratorium Klinik Rumah Sakit atau banyak dikenal sebagai Instalasi


Laboratorium Klinik (ILK) merupakan unit kerja di rumah sakit yang
sering termasuk sebagai pusat pendapatan atau bahkan pusat laba rumah
sakit.5–8 Instalasi ini dapat menjadi penopang kemandirian rumah sakit
baik milik pemerintah maupun swasta.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”.
Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya,
yaitu tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
2. Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium
Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, dan memulihkan kesehatan.
3. Akreditasi Laboratorium kklinik adalah suatu pengakuan yang diberikan
oleh badan independen yang ditunjuk oleh negara kepada laboratorium
klinik yang telah memenuhi standar yang ditentukan.
4. Tujuan akreditasi laboratorium kesehatan menurut Permenkes
298/Menkes/SK/III/2008 ada 2 macam, yaitu tujun umum dan tujun
khusus.Tujuan Umum Akreditasi adalah memberikan informasi dan acuan
bagi pelaksana laboratorium kesehatan dalam melakukan akreditasi
laboratorium kesehatan baik secara nasional maupun international sesuai
kebutuhan yang telah ditetapkan.
Sedangkan tujuan khusus dari akreditasi adalah sebagai berikut :
a. Melalui akreditasi, laboratorium kesehatan dapat dilaksanakan secara
sistematis dan terarah.
b. Sebagai referensi bagi unit/instansi yang berhubungan dengan
laboratorium kesehatan.
c. Sebagai panduan bagi laboratorium kesehatan yang membutuhkan
pembinaan Untuk mendapatkan pengakuan mutu dari pihak ke-3 baik
secara nasional maupun international.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dian Yuliartha Lestari 1, W. H. (2019) „Pengaruh Pelayanan terhadap Tingkat


Kepuasan Pasien Rawat Jalan Laboratorium Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang Effect of Service on The Level of Patient Satisfaction of
Outpatient Patients at the Laboratory of RS UMM ( Rumah Sakit Universitas me‟,
Pengaruh Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Laboratorium Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang Effect of Service
on The Level of Patient Satisfaction of Outpatient Patients at the Laboratory of
RS UMM ( Rumah Sakit Universitas me, 1(2), pp. 28–34.
Kahar, H. (2018) „Peningkatan Mutu Pemeriksaan Di Laboratorium Klinik
Rumah Sakit‟, Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory,
12(1), p. 38. doi: 10.24293/ijcpml.v12i1.839.
Sari, Reno, dkk. 2017.Aplikasi Sistem Informasi dan Manajemen Laboratorium.
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan

11

Anda mungkin juga menyukai