Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS MASALAH DAN INOVASI DI LABORATORIUM

MIKROBIOLOGI STIKES KARSA HUSADA GARUT


MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Manajemen Laboratorium
Dosen Pengampu : Lia Mar’atiningsih, S.Tr.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 4

- Agung Ibman Fatah (KHGE 19001)


- Iis Gina Nuraeni (KHGE 19011)
- Oktaviani Pergina (KHGE 19022)
- Restiana Khopipah (KHGE 19027)
- Vidia M. Julianti (KHGE 19035)

3A-DIII Analis Kesehatan

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


STIKES KARSA HUSADA GARUT
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis
Masalah dan Inovasi Di Laboratorium Mikrobiologi STIKes Karsa Husada
Garut“. Adapun maksud dan tujuan kami membuat makalah ini untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lia Mar’atiningsih, S.Tr. Kes
selaku dosen pembimbing, kepada teman-teman mahasiswa, beserta narasumber
yang telah memberikan kontribusi secara langsung atau tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat


banyak kekurangan di dalam makalah ini.Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang membangun diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata kami
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya serta
dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk agama dan negara.

Garut, 23 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Definisi Laboratorium Mikrobiologi.........................................................3

2.2 Analisis Permasalahan Di Laboratorium Mikrobiologi STIKes Karsa


Husada Garut........................................................................................................3

2.3 Inovasi Permasalahan Di Laboratorium Mikrobiologi STIKes Karsa


Husada Garut........................................................................................................4

BAB III PENUTUP................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................9

3.2 Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang di kembangkan


untuk memfasilitasi penelitian dan analisis mikrobiologi. Laboratorium tersebut di
dukung oleh peralatan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi mikroba dalam
sampel. Layanan tersebut meliputi deteksi bakteri Eschericia
coli dan coliform dengan MPN dan TPC. Laboratorium juga memeriksa jamur
dan mikroba lainnya menggunakan mikroskop canggih. Laboratorium tersebut
mendukung penelitian mahasiswa, dosen dan peneliti dari berbagai fakultas,
universitas, dan institut. Selain itu, juga menerima pemeriksaan sampel dari
pelanggan, mulai dari pemerintah, swasta, rumah sakit, lembaga penelitian dan
lain-lain.

Laboratorium mikrobiologi di STIKes Karsa Husada Garut sudah


memenuhi standar laboratorium yang dapat digunakan sebagai proses
pemebelajaran. Tetapi, masih banyak hal-hal yang kurang yang terdapat di
Laboratorium Mikrobiologi tersebut. Sehingga diperlukan inovasi-inovasi terbaru
untuk mengembangkan Laboratorium Mikrobiologi di STIKes Karsa Husada
Garut. Maka dari itu kami kelompok 4 mengambil judul makalah mengenai
analisis dan inovasi di Laboratorium STIKes Karsa Husada Garut.

.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari laboratorium mikrobiologi?
2. Apa saja permasalahan yang terdapat di Laboratorium Mikrobiologi
STIKes Karsa Husada Garut?
3. Bagaimana inovasi dari segi pengolahan limbah, MSDM, fasilitas
laboratorium , peralatan dan reagen di Laboratorium Mikrobiologi
STIKes Karsa Husada Garut?

1
2

.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di Laboratorium
Mikrobiologi STIKes Karsa Husada Garut.
2. Untuk mengetahui inovasi dari permasalahan yang timbul dari segi
pengolahan limbah, MSDM, fasilitas laboratorium , peralatan dan reagen
di Laboratorium Mikrobiologi STIKes Karsa Husada Garut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Laboratorium Mikrobiologi


Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara
khusus untuk keperluan praktikum atau eksperimen  yang berhubungan dengan
mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari biologi yang khusus
mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (micros,
kecil, bios , hidup, dan logos, pengetahuan) sehingga secara singkat dapat
diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-
mahluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil tersebut
disebut juga dengan mikrooprganisme, mikrobia, mikroba, atau jasad renik.

2.2 Analisis Permasalahan Di Laboratorium Mikrobiologi STIKes Karsa


Husada Garut
1. Tidak ada tempat pembuangan limbah gas
2. Tidak ada wastafel
3. Tidak ada toilet
4. Tidak ada tempat sampah (infeksius dan non infeksius)
5. Tidak terdapat ketentuan jumlah pengguna laboran
6. Tidak terdapat caution atau dangerious tertulis bagi laboran
7. Tidak terdapat tata tertib yang tertulis dalam menggunakan laboratorium
mikrobiologi
8. Tidak ada tempat khusus penanaman bakteri/jamur di laboratorium
mikrobiologi
9. Tidak terdapat blower /filtrasi sebagai pembuangan gas dari autoklaf
10. Tidak terdapat Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
11. Ruangan yang kurang luas
12. Tidak terdapat suhu ruangan, stopwatch, papan tulis minimalis dan
gantungan jas laboratorium.

3
2

13. Tidak ada tempat penyimpanan mikroskop di Laboratorium Mikrobiologi


4

14. Mahasiswa menggunakan reagen/media untuk praktikum tidak melihat


tanggal kedaluwarsa.
15. Terdapat bagian-bagian mikroskop yang rusak seperti lensa objektif dan
meja mikroskop.
16. Kurangnya perawatan terhadap instrument yang terdapat di laboratorium
mikrobiologi.

2.3 Inovasi Permasalahan Di Laboratorium Mikrobiologi STIKes Karsa


Husada Garut
A. Fasilitas Laboratorium
1. Laboratorium mikrobiologi diperluas. Kemudian disatukan dengan
laboratorium disebelahnya, untuk alat hematology analyzer disimpan
di laboratorium kimia terapan dikarenakan masih ada lahan yang
kosong untuk penyimpanan isntrumen.
2. Tempat instrument dengan tempat praktikum di laboratorium
mikrobiologi dibagi dua dengan memakai pembatas berupa pintu
geser.
3. Membuat toilet dan wastafel di dalam laboratorium yang dapat
digunakan sebagai tempat pencucian alat bekas pembuatan media
seperti cawan petri dll. Selain itu, untuk mempermudah mendapatkan
air untuk pengisi autoklaf.
4. Alat neraca analitik disimpan di laboratorium mikrobiologi yang
bertujuan agar pada saat pembuatan media dilakukan di laboratorium
mikrobiologi yang sudah di perluas.
5. Disediakan APAR di laboratorium mikrobiologi agar jika terjadi
kebakaran bisa langsung teratasi.
6. Dibuatkan ruang khusus untuk penyimpanan autoklaf agar jika ada
gas autoklaf yang aromanya tidak sedap tidak menyebar ke ruangan
lain.
5

7. Harus tersedia gantungan baju untuk menggantungkan jas


laboratorium yang sudah terpakai, seperti pada saat istirahat, supaya
tidak menyebarkan infeksius.
8. Harus tersedia stopwatch untuk menunjukan lamanya inkubasi atau
sterilisasi.
9. Harus tersedia papan tulis minimalis sebagai keterangan pengguna
laboratorium mikrobiologi.
10. Tersedianya mikroskop sebagai alat yang digunakan untuk mengamati
hasil pewarnaan bakteri di laboratorium mikrobiologi.
11. Di laboratorium mikrobiologi ditambah meja yang dilengkapi dengan
stopkontak sebagai sambungan mikroskop.
12. Membuat tata tertib tertulis dan penggunaan instrument secara tertulis
kemudian ditempel di dinding ruangan.
13. Membuat poster mengenai caution dan dangerious kemudian ditempel
di dinding ruangan laboratorium.
14. Diletakkan blower filtrasi di laboratorium mikrobiologi.

Gambar 1. Blower Filtrasi

B. Pengolahan Limbah
1. Limbah Gas
Limbah gas di Laboratorium Mikrobiologi di STIKes Karsa Husada
Garut berasal dari uap gas Autoklaf. Gas yang ditimbulkan
mengeluarkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu
6

kenyamanan masyarakat di sekitar kampus. Inovasi untuk mengurangi


aroma bau dari gas Autoklaf yaitu dengan menambahkan beberapa
batang serai ke dalam air yang digunakan dalam proses sterilisasi di
autoklaf. Dengan menambahkan batang serai dapat mengurangi aroma
bau gas pada autoklaf karena dari batang serai tersebut mengandung
minyak atsiri dengan komponen utamanya sitronelol dan geraniol
sehingga memiliki aroma yang cukup tajam.

2. Limbah Padat Agar


Limbah padat agar hasil sterilisasi autoklaf setelah praktikum dibuang
ke kantong plastik yang sudah disiapkan di laboratorium. Setelah itu,
kantong plastik yang berisi limbah padat agar dibuang ke tempat
sampah/wadah non infeksius dikarekan sudah disterilisasi sehingga
tidak bersifat infeksius.
3. Limbah Cair
Limbah cair dibuang ke jerigen khusus yang sudah disiapkan di
laboratorium mikrobiologi. Setelah itu dikumpulkan di tempat
pembuangan limbah cair kemudian diangkut oleh pihak ketiga.

C. Peralatan dan Reagen


1. Reagen yang sudah kedaluwarsa sebaiknya dibuang dan tidak
digunakan. Ketika akan menggunakan reagen seperti media agar
dilihat terlebih dahulu tanggal kedaluwarsanya.
2. Disetiap reagen diberi label atau keterangan ketika pertama kali
dipergunakan, agar mengetahui reagen mana yang sudah dipakai.
3. Membuat laminar modifikasi
a. Dibuat lamodis dengan ukuran tinggi laminar dibuat sebesar 120
cm.
b. Dibuat dari bahan aluminium dan kaca kimia bening dan tebal
(tahan panas dan asam)
7

c. Dibuat berbentuk kotak dimana dari arah depan terdapat 2


jendela atau pintu untuk mempermudah saat melakukan
penanaman bakteri.
d. Dibagian dalam lamodis bagian atas diletakkkan lampu sinar
ultraviolet
e. Dibelakang sinar ultraviolet diletakkan saringan Hepa untuk
menyaring udara yang kotor. Kemudian dibelakang hepa
diletakkan blower filtrasi yang fungsinya sama untuk menyaring
udara atau debu yang masuk.

Gambar 2. Saringan HEPA

f. Setelah itu dibuat penutup untuk memudahkan pembersihan dan


menghindari debu yang masuk.

D. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)


1. Dosen mengadakan pre test dan post test setiap praktikum di
laboratorium mikrobiologi mengenai penggunaan laboratorium
mikrobiologi dari segi penggunaan alat dan tata tertib atau misalnya
dalam satu minggu menggunakan laboratorium mikrobiologi sebanyak
3 kali maka dilakukan test tersebut sebanyak satu kali dalam
seminggu.
2. Dibuatkan acara pelatihan atau sharing bareng yang dilakukan oleh
penanggungjawab laboratorium mikrobiologi, dimana hal yang
dibahas mengenai tata tertib, penggunaan laboratorium mikrobiologi,
penggunaan alat atau instrumen yang ada di laboratorium
mikrobiologi kepada mahasiswa. Hal ini sangat membantu kepada
8

mahasiswa yang masih kurang paham mengenai aturan dan


penggunaan instrumen di labotaorium tersebut. Meskipun ada mata
kuliah khusus mengenai instrumentasi tetapi, tidak semua mahasiswa
bisa langsung paham atau mengerti mengenai cara penggunaannya.
Seperti pernah terjadi kasus mengenai penggunaan oven. Seharusnya
ketika akan menggunakan oven barang yang ada di dalamnya tersebut
harus dikeluarkan terlebih dahulu, tetapi karena keteledoran
mahasiswa yang mungkin lupa atau tidak tahu ada alat didalamnya
jadi mengakibatkan kerusakan terhadap alat yang didalamnya dan
pastinya dapat merusak instrument yang digunakan.
3. Penanggungjawab laboratorium mengadakan evaluasi mengenai
penggunaan laboratorium mikrobiologi setiap sebulan sekali kepada
para mahasiswa, agar setiap terjadinya kesalahan dapat diperbaiki oleh
para mahasiswa tersebut (menjadi pelajaran kedepannya).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis permasalahan dan inovasi di laboratorium mikrobiologi


STIKes Karsa Husada Garut kami menemukan beberapa masalah baik dari segi
limbah, MSDM, fasilitas, peralatan dan reagen laboratorium. Salah satu
masalahnya yaitu tidak ada tempat pembuangan limbah gas dari autoklaf yang
membuat gas yang beraroma tidak sedap menyebar ke permukiman warga
sehingga mengganggu kenyamanan warga. Tetapi, kami menemukan inovasi
untuk meminimalisir aroma bau dari autoklaf menjadi harum yaitu dengan
penambahan batang serai ke dalam air yang akan digunakan dalam proses
sterilisasi di autoklaf.

3.2 Saran
Kekurangan dari makalah ini yaitu pengujian dari inovasi pembuatan
laminar modifikasi dan penmabahan batang serai pada saat proses sterilisasi pada
autoklaf belum dilakukan pengujian. Kami baru menemukan ide saja, saran untuk
pembaca yaitu agar dapat melakukan pengujian dari ide inovasi kami.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pasally, Sumanto. 2020. Tanaman Serai Dan Manfaatnya. [Online].


(https://www.biosafetycabinet.co.id/laminar-air-flow/, diakses pada tanggal
23 Oktober 2021 pukul 15.30 WIB)

Anonim. 2020. Laboratorium Mikrobiologi. [Online].


(https://wahanahilabindonesia.co.id/laboratorium-mikrobiologi/, diakses
pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 15.00 WIB)

10

Anda mungkin juga menyukai