Anda di halaman 1dari 15

PENGENALAN JENIS TATA RUANG DAN FASILITAS

LABORATORIUM MEDIS

DOSEN PENGAMPU : DR.ARINI RATNASARI,SKM.

DISUSUN OLEH :

1. ANJELIA PUTRI AYU : 2330308030011


2. CECILIA LUVINSKA C T : 2330308030018
3. DEVINA VANIA PUTRI W : 2330308030015
4. DEWI MARTA PUSPITA SARI : 2330308030020
5. DHANY SETYA HANDARY : 2330308030002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas pada
tepat waktu dalam pembuatan makalah yang berjudul Pengenalan Jenis Tata
Ruang dan Fasilitas Laboratorium Medis

Makalah ini disusun berdasarkan data yang telah kami kumpulkan dari
berbagai jurnal. kami menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu dengan adanya bantuan dari berbagai jurnal dan hasil kerja
kelompok kami. Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang tak kenal lelah
membimbing dalam mata kuliah Media Reagen.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha menyajikan


semaksimal mungkin, namun kami menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka untuk itu kami mengharapkan masukan ataupun saran dari
Dosen pembimbing serta teman-teman lainnya agar makalah diwaktu yang akan
datang bisa lebih baik lagi dan semoga makalah bermanfaat bagi semua pembaca.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
dalam pemahaman lebih lanjut tentang topik yang dibahas. Kami berharap
makalah ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi pembaca dan dapat
memberikan wawasan yang lebih luas.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 RumusanMasalah.....................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Fungsi Laboratorium................................................................................................6
2.2 Jenis Laboratorium Medis.......................................................................................7
2.3 Tata Ruang pada Laboratorium Medis.....................................................................9
2.4 Sarana dan Prasarana dalam Laboratorium Medis.................................................10
BAB III...............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan pembelajaran, penelitian, dan


pengamatan. Untuk melakukan suatu kegiatan praktikum atau penelitian,
biasanya dilakukan di dalam laboratorium. Laboratorium sendiri memiliki
pengertian yakni suatu tempat atau ruangan yang mana didalamnya dilakukan
untuk kegiatan praktek atau penelitian yang dilengkapi oleh berbagai macam
sarana perlengkapan seperti alat-alat dan infrastruktur laboratorium yang
memadai, layaknya sarana air, gas, listrik, tong sampah, pembuangan limbah,
dan lain-lain. Ada beberapa faktor yang mesti di pertimbangkan ketika
proses pembangunan laboratorium, seperti ukuran, luas, dan lokasi yang strategis.
Ruangan laboratorium harus memiliki fentilasi atau arah angin yang tidak
mengarah pada bangunan selain laboratorium, karena agar dapat menghindari
penyebaran sumber kontaminasi dan gas-gas yang mematikan (Gunawan, 2019).

Contoh nya seperti laminar dan inkubator. Laminar dan inkubator untuk
bakteri dan kapang di pisah, dikarenakan kapang mempunyai spora yang tidak
terlihat dan dapat terbang bebas di udara bahkan sampai menguasai ruangan,
maka jika bakteri terkena kontaminasi dari spora yang berterbangan di ruangan
yang sama akan sulit untuk di sterilisasi lagi bahkan harus sampai mengulang-
ulang penelitian lagi. Maka dari itu, hal tersebutlah yang menjadi alasan dasar
untuk pemisahan antara ruang penelitian bakteri dengan ruang penelitian kapang.
1.2 RumusanMasalah

1. Apa fungsi laboratorium medis ?


2. Apa saja jenis laboratorium medis ?
3. Bagaimana tata ruang yang seharusnya pada laboratorium medis?
4. Apa saja fasilitas sarana atau prasarana yang seharusnya ada dalam
laboratorium medis ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui fungsi laboratorium medis


2. Untuk mengetahui apa saja jenis laboratorium medis
3. Untuk mengetahui tata ruang yang ada pada laboratorium medis
4. Untuk mengetahui fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di
laboratorium medis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Laboratorium

Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan percobaan,


pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains
(kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan
yang tertutup seperti kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas
dan kualitas yang memadai.

Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai


macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah
sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu.
Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai
sarana prasarana untuk kebutuhan percobaan. Laboratorium sebagai tempat
kegiatan riset, penelitian, percobaan, pengamatan, serta pengujian ilmiah. Secara
garis besar fungsi laboratorium adalah :

1. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga


antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
2. Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran
ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

5. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah


seorang calon ilmuan.
6. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan
yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja
laboratorium.

2.2 Jenis Laboratorium Medis

Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium klinik


berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi laboratorium klinik umum
dan laboratorium klinik khusus.

Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya
adalah laboratorium rumah sakit. Laboratorium klinik umum dibagi menjadi
3, yaitu :

1. Laboratorium Klinik Umum Pratama


Yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan terbatas dengan teknik
sederhana. Contohnya laboratorium puskesmas.

2. Laboratorium Klinik Umum Madya


Yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium
klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik
sederhana.Contohnya laboratorium rumah sakit type C.

3. Laboratorium Klinik Umum Utama


Yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih lengkap dari
laboratorium klinik umum madya dengan teknik automatik. Contohnya
adalah laboratorium rumah sakit type A dan B.

Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan khusus
dengan kemampuan tertentu. Laboratorium klinik khusu dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :

1. Laboratorium Mikrobiologi Klinik


Laboratorium ini adalah laboratorium tempat kita untuk melakukan
pengecekan terhadap Mikroirganisme yang tidak bisa dilihat dengan mata
tanpa bantuan alat. Contohnya seperti bakteri, jamur, virus dan bisa juga
untuk melakukan uji kepekaan terhadap mikroba lainnya.

2. Laboratorium Parasitologi Klinik


Laboratorium ini adalah laboratorium tempat kita untuk
melaksanakan pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit
baik secara mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau
imunoesai.

3. Laboratorium Patologi Anatomi


Laboratorium ini adalah laboratorium tempat kita untuk
melaksanakan pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus
sederhana, pembuatan preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan
teknik potong beku.
4. Laboratorium Imuserologi
Laboratorium yang dimana menjadi tempat untuk memeriksa sel
dan molekul yang terlibat dalam mekanisme pertahanan inang serta proses
terganggunya mekanisme tersebut hingga menyebabkan penyakit

5. Laboratorium Hematologi
Laboratorium yang menjadi tempat untuk melakukan pemeriksaan
untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya seperti sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian
cairan yang berwarna kekuningan yang disebut plasma.

2.3 Tata Ruang pada Laboratorium Medis


Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout
bangunan laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan
begitu saja kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak
sama dengan bangunan kelas.Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum
membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan
laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.

Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari


ruang utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat
para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum. Ruang pelengkap umumnya
terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan
untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau
percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang
terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan
kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang). Selain
ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang
gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-
bahan kimia dan ruang adminitrasi/staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan
keamanan berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna
laboratoriumbahwa prasyarat dan utilitis ruang terdiri atas :

1) Laboratorium dilengkapi 2 pintu, di depan dan belakang yang membuka


ke luar.
2) Pada ruang praktek bukaan ventilasi cahaya minimal 9,6 m2 dan bukaan
ventilasi udara minimal 4.8 m2
3) Jumlah titik lampu minimal 6 (enam) di ruang praktek, dan masing-masing
1 (satu) di ruang persiapan,dan ruang gelap, memakai lampu TL (20 watt).
4) Jumlah stop kontak 10 (sepuluh) di ruang praktek, 1 (satu) di ruang
persiapan dan 1 (satu) di ruang gelap. Masing-masing ruang dilengkapi 1
(satu) buah saklar.
5) Meja kerja tersedia 6 unit, masing-masing dilengkapi kursi lab sebanyak 6
buah. Meja persiapan 1 unit. Meja demontrasi 1 unit. Kursi dan meja guru
1 unit.
6) Papan tulis 1 unit dan tempat sampah dalam ruang kelas.

2.4 Sarana dan Prasarana dalam Laboratorium Medis


Standar sarana dan prasarana laboratorium dapat dikatakan sebagai tempat
pembelajaran, laboratorium mempunyai standar untuk sarana dan prasarana
yang mencakup: ruang laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat
laboratorium dan bahan-bahan laboratorium.

Ruang laboratorium Pelaksanaan kegiatan praktikum harus akan membutuhkan


fasilitas ruangan yang mencakup beberapa aspek:

1. Ruang Administrasi atau Staf


Ruang administrasi atau staf merupakan ruangan yang digunakan
oleh para Pembina praktikum dimana ruangan ini dilengkapi dengan
beberapa perlengkapan seperti meja, lemari buku, meja computer, dan
papan tulis dimana dokumen laboratorium dan buku literature
ditempatkan di ruangan ini.
2. Ruangan Persiapan
Ruangan persiapan merupakan ruangan yang digunakan untuk
mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum,
ruangan ini secara khusus hanya digunakan oleh pengelola
laboratorium untuk mempersiapkan peralatan yang digunakan.

3. Ruangan Kegiatan Eksperimen


Pada ruangan eksperimen sering dilakukan berbagai macam
kegiatan praktikum yang diperlukan

4. Ruang penyimpanan
Ruang Penyimpanan di laboratorium adalah ruangan yang berisi
alatalat dan bahan yang akan digunakan pada saat pelaksanaan
praktikum berlangsung ruangan ini disediakan khusus untuk
menyimpan alat dan bahan.ruang penyimpanan merupakan tempat
penyimpanan alat dan bahan agar alat maupun bahan aman.

Ruang laboratorium Pelaksanaan kegiatan praktikum harus memiliki alat-alat


untuk melakukan penelitian, contohnya :

1. Laminar Air Flow Laminar Air Flow (LAF)


Merupakan meja atau alat untuk melakukan pekerjaan secara
aseptic atau hygenies. Laminar Air Flow yang difasilitasi lengkap dengan
sinar UV dapat berfungsi untuk sterilisasi dan meminimalisir dari mikroba
atau kontaminasi yang berasal dari udara terbuka dengan mengalirkan
udara secara kontinyu dalam laboratorium menuju cabinet Laminar Air
Flow dan melewati dua kali tahap penyaringan, yakni pre-filter dan High
Efficiency Particular Air (HEPA) filter.
2. Autoclave
Autoclave berfungsi untuk mensterilkan berbagai alat dan bahan
kecil yang digunakan dalam penelitian mikrobiologi atau proyek
praktikum. Autoclave berfungsi untuk membunuh atau menghilangkan
kotoran atau mikroba dari alat atau bahan yang akan digunakan dalam
penelitian atau praktikum.

3. Inkubator
Biasanya saat penelitian mikrobiologi, mikroba harus diinkubasi
pada suhu yang terkendali di dalam inkubator. Opsi pengatur waktu dan
kontrol suhu disertakan dalam alat ini. Inkubator bekerja dengan
memasukkan atau menyimpan kultur mikroorganisme murni dan
kemudian menyesuaikan suhunya, yang biasanya hanya dapat diatur di
atas suhu tertentu.

4. Oven
Mensterilkan peralatan gelas yang tahan terhadap suhu tinggi
yang dapat disterilkan merupakan fungsi dari oven. Oven
digunakan dalam sterilisasi udara kering untuk menghilangkan
mikroba. dapat juga digunakan untuk mengeringkan atau memanaskan
sampel.

5. Kulkas
Alat elektronik kulkas digunakan untuk menyimpan alat atau bahan
yang telah disterilkan dan didinginkan. dengan menggunakan
prinsip kerja, yaitu dengan menjaga media atau mikroba tetap hidup
pada suhu yang tepat.
6. Magnetic stirrer
Magnetic stirrer merupakan alat laboratorium yang memiliki fungsi
sebagai salah satu alat pembuatan media dengan cara
menghomogenkan beberapa bahan seperti agar-agar, bubuk nutrient,
gula, air, dan larutan lainnya hingga terhomogen dengan baik dan
terdistribusi merata di dalam suatu larutan atau media.

7. Colony counter
Colony counter merupakan alat yang memiliki fungsi untuk
menghitung jumlah koloni bakteri, seperti yang kita ketahui bahwa
biasanya sampel bakteri yang kita buat baik dengan metode pour plate
atau streak plate itu dapat menumbuhkan bakteri yang bahkan
jumlahnya bisa sampai 300 koloni lebih. Meski begitu alat ini
masihlah terbilang manual karna cara penggunaannya yang hanya
mengandalkan daya ingat peneliti.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kami dapat dari hasil pembahasan tersebut adalah
terdapat 2 jenis labiratorium berdasarkan jenis pelayanannya yaitu laboratorium
klinik umum dan laboratorium klinik khusus. Dan disetiap laboratoriumnnya
memiliki fungsi dan perannya masing-masing.

3.2 Saran
Saran yang bisa kami berikan adalah sebelum kita bekerja di setiap
laboratorium jenis laboratorium, alangkah lebih baik kita bisa lebih dulu
menguasai apa saja yang harus kita lakukan dalam laboratorium dan sudah
mengetahui fungsi dari alat-alat yang ada agar bisa lebih mudah.
DAFTAR PUSAKA

1. Mardiana, Rahayu, & Gustiara, I. (2017). Bahan Ajar Teknologi


Laboratorium Medis ; Pengantar Laboratorium Medik. Jakarta:
BPPSDMKes.

2. Munarti, Munarti, & Sutjihati, S. (2018). STANDAR SARANA


PRASARANA LABORATORIUM IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS
DI WILAYAH BOGOR. Jurnal Ilmiah Pendidikan.

3. Rahmadhani, M., & Supriyatna, A. (2023, June). Identifikasi Tata Ruang


dan Pengenalan Alat-alat Di laboratorium Mikrobilogi. Jurnal Penelitian
Teknologi Dan Sains, I.

Anda mungkin juga menyukai