Anda di halaman 1dari 4

Laporan Utama

Dhany Setya Handary!

Latar Belakang

Biosafety adalah penerapan pengetahuan, teknik, dan peralatan untuk melindungi


personil laboratorium, laboratorium, dan lingkungan dari paparan agen yang berpotensi
menyebarkan penyakit. Sehingga, biosafety memerlukan tempat kerja khusus (containment)
untuk mencegah agen biologis berbahaya (biohazard) tidak keluar dari lingkungan kerja dan
mencegah risiko paparan patogen terhadap personil di laboratorium, orang di luar
laboratorium, juga lingkungan laboratorium. (Biosafety dan Biosecurity PRVKPUI, 2016)
Dengan menggunakan aliran udara yang diarahkan secara khusus dan filtrasi udara
partikulat efisiensi tinggi (HEPA), kontaminan potensial dihilangkan dari area kerja di dalam
BSC. Aerosol dapat dibuat melalui praktik laboratorium umum, seperti sentrifugasi,
pemipaan, dan pembukaan tabung. Filter HEPA sangat efektif dalam menghilangkan
kontaminan dengan berbagai ukuran tetapi tidak mencegah penetrasi gas dan uap melaluinya.
Filter HEPA tidak efektif pada semua ukuran partikel. Para peneliti berspekulasi bahwa DNA
mungkin tidak ditangkap oleh filter HEPA, sehingga memungkinkan kontaminasi percobaan
selanjutnya oleh DNA aerosol. (Kara,2018)
Peralatan fasilitas keamanan diri diperlukan agar terhindar dari paparan agen biologi,
contohnya adalah fasilitas Biosafety Cabinet (BSC) dengan beberapa tipe, yaitu tipe I, II, dan
III. Fasilitas lainnya yang perlu diperhatikan dan acap kali dianggap remeh-temeh tetapi
berperan penting dalam keamanan diri staf laboratorium, seperti penggunaan masker, sarung
tangan, jas laboratorium, baju laboratorium, sepatu laboratorium, kaca mata laboratorium,
dan lainnya. (US Department of Health, 2009)
Pembahasan

Biosafety cabinet atau disebut juga Biological Safety cabinet merupakansebuah area
kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa untukmengamankan pekerja
yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerjadan sampel material dari
kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri / virus yang
bersifat patogen. Dengan BSC, udara dari ruanganmasuk ke dalam BSC untuk kemudian
diisap oleh cabinet ke dalam saluran pembuangan. Arah aliran udara memungkinkan partikel
aerosol yang mungkindihasilkan saat bekerja tidak terisap oleh pekerja dan dan dibuang.
Bagian depan cabinet dibuka sedikit hingga tangan pengguna dapat masuk dan
bekerjamenangani bahan-bahan di dalam cabinet sementara orang tersebut mengamatidari
balik penutup yang transparan.

Aplikasi dari biological safety cabinet saat ini sangatlah luas dari pemakaian di dunia
industri farmasi, medis / kedokteran, penelitian klinis, pendidikan, ataupun sektor kesehatan
secara umum. Bekerja secara aseptis karenaBSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring
aliran udara sehingga menjadisteril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.Sekilas mirip dengan lemari asam, hanya saja pada lemari asam tidak ada proteksi
penyaring sekelas HEPA Filter. Namun, Biosafety cabinet mempunyai beberapakelas
keamanan, dan tujuan kelas keamanan ini juga berbeda beda.
Biosafety cabinet Kelas I

Biosafety cabinet Kelas I menyediakan perlindungan pada personil namuntidak


termasuk pada produk sampel / material di dalam chamber biosafety cabinet.Udara akan
mengalir dari arah personil dan bisa menyebabkan kontaminasi pada sampel. Kecepatan
minimum biosafety jenis ini 0,38 m/s. Jendela depan dibiarkanterbuka, sehingga udara
masuk, lalu dihisap, dan disaring dengan HEPA Filter.Biosafety cabinet Kelas I biasanya
digunakan untuk peralatan khusus seperticentrifuge, atau prosedur aerasi culture yang bisa
menimbulkan bau. Tersediamenggunakan ducting dan tanpa ducting (udara disaring dan
disirkulasi kembalike dalam ruangan).

( Gambar Aliran Udara Biosafety Cabinet Class I)

Biosafety cabinet Kelas II

Biosafety cabinet Kelas II menyediakan proteksi untuk 2 hal yaitu sampeldan


lingkungan. Sesuai standar dari NSF, biosafety kelas II ini dibagi menjadi 4tipe yaitu : Type
A1, Type A2, Type B1, dan Type B2. Prinsip operasi Biosafetycabinet Kelas II
menggunakan kipas hisap dipasang di atas lemari untuk menarikudara dari luar + Chamber,
kemudian disaring dengan HEPA Filter sebelumditeruskan untuk sirkulasi mau pun
dikeluarkan. Sistem menarik udara inimembuat operator aman karena arah udara akan
mengarah ke dalam sistemsaringan.Kabinet Tipe A1 Memiliki kecepatan aliran minimal 0,35
m/detik.Hasil penyaringan udara dengan HEPA Filter dibagi menjadi 70% dipakai lagi,dan
hanya 30% dikeluarkan. Hal inibisa dilakukan karena perbedaan ukurankedua filter chamber
dan filter keluar. Sistem ini tidak diperkenankan jika ada penggunaan bahan kimia berbahaya.
Kabinet Type A2 Memiliki kecepatan aliranminimum 0,5 m/detik. Hasil penyaringan udara
dengan HEPA Filter dibagimenjadi 70% dipakai lagi, dan hanya 30% dikeluarkan. Hal
inibisa dilakukankarena perbedaan ukuran kedua filter chamber dan filter keluar.

(Gambar Aliran Udara Biosafety Cabinet Class II Type A1 dan A2)

Kabinet Type B1 Memiliki kecepatan aliran minimal 0,5 m/detik.Hasil penyaringan udara
dibagi menjadi 30% re-sirkulasi dan 70% keluar melaluiducting.

(Gambar Aliran Udara Biosafety Cabinet Class II Type B1)

Kabinet Type B2 Memiliki kecepatan aliran minimal 0,5 m/detik.Udara dihisap, disaring, dan
tidak ada yang disalurkan untuk sirkulasi. Semuadikeluarkan melalui sistem ducting.
Digunakan di laboratorium tokxikologi dan bahan kimia berbahaya lainnya. Sangat
diharuskan pemakaian alarm, dan peringatan jika blower tidak berfungsi.Thermo scientific
1300 Series class II Tipe B2 merupakan salah satucontoh dari alat BSC. Untuk spesifikasi
yang diusung adalah filter efisiency 99.99% pada 0.3 mikrometer dengan HEPA tipe filter.
Didalam 1300 series terdapat beberapa tipe dimana setiap tipe juga mempunyai dimensi atau
ukuran yang berbeda.Thermo scientific 1300 Series sangat direkomendasikan bagi orang
yang bekerja dengan gas yang mudah menguap dan beracun ataupun dalam
suatulaboratorium microbiologi

(Gambar Aliran Udara Biosafety Cabinet Class II Type B2)

Biosafety cabinet Kelas III.

Viosafety cabinet kelas III digunakana di laboratorium dengan pengamanan


maksimum, didesain untuk pemakaian dengan bahan patogen yang berbahaya. Sirkulasi
udara di dalam chamber ditutup rapat, dan semua materialyang masuk dan keluar harus
melalui pass box. Sarung tangan disertakan di depansehingga personil bisa bekerja tanpa
kontak.

(Gambar Aliran Udara Biosafety Cabinet Class III)

Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/
penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan
persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke
botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet,
karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat
kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu
pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke
dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui
filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI),
dengan menggunakan blower.

(Gambar Laminar Air Flow)

Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan secara
eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan
kontaminasi udara dapat diminimalkan. Pada Laminar Air Flow, terdapat 2 macam
filter :

1. Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-


benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga efisiensinya dapat
mencapai 95 mm untuk objek-objek yang ≥ 5 mm.
2. HEPA filter dengan pori-pori 0.3 (m dan terdapat pada bidang keluar udara kearah
permukaan tempat kerja.

Pre-filter harus sering dibersihkan dengan cacum cleaner dan sebaiknya diganti 1
tahun sekali. Namun HEPA filter diganti setelah melalui pemeriksaan dengan
particulate count atau dengan alat yang disebut magnehelic gauge. Laminar air flow
cabinet ada yang dilengkapi dengan lampu U.V., ada juga yang tanpa. Pada laminar
air flow cabinet yang tidak dilengkapi dengan lampu U.V., blower harus dijalankan
terus menerus walaupun laminar air flow cabinet tersebut sedang tidak dipergunakan.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan ruang kerja didalam laminar air flow
tersebut. Pada laminar air flow yang dilengkapi dengan lampu U.V., dianjurkan agar
menyalakan lampu U.V. minimum 30 menit sebelum laminar air flow digunakan.
Ketika laminar air flow sedang digunakan, lampu U.V. harus dimatikan, sedangkan
blower dijalankan. Blower pada laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan
lampu U.V., hanya dijalankan pada saat laminar air flow sedang digunakan.

Kesimpulan

Biological Safety Cabinet digunakan setiap hari selama berjam-jam. Selain


perlindungan pengguna dan materi sampel, aspek ergonomis pekerjaan menjadilebih dan
lebih penting. Ini termasuk pengurangan tingkat kebisingan (untuksuasana kerja yang lebih
nyaman), ketinggian disesuaikan berdiri (untuk posisiduduk dioptimalkan), jendela samping
panorama (lebih banyak cahaya dalamkabinet), 10 ° sash depan miring (memungkinkan lebih
baik posisi duduk) sertasekuat tapi menyilaukan bebas sumber cahaya (baik tampilan dalam
kabinet)untuk meningkatkan kondisi kerja.

Saran

Dalam Praktikum ini kita harus memperhatikan agar ketika kita menjadi seorang
analis dapat mengoprasikan alat-alat dan juga mengetahui tahap-tahan pengguanan bsc
sehingga tidak terjadi kontaminasi

Daftar Pustaka

1. Tim PRVKP FKUI-RSCM. 2016. Biosafety dan Biosecurity: Di dalam Laboratorium Biomedik
dan dalam Praktik Teknik Biomedik. PRVKP UI RSCM. Jakarta
2. US Department of Health and Human Services. 2009. Biosafety in Microbiological and
Biomedical Laboratories 5th Edition.
3. Kara F.Held.Rundell C.Thibeault R.Ghidoni D.Magoon D.Nguyen T.Fisher A.Parker
B.Spenlinhauer T.Gordon J. dan Nesbitt S.Efektivitas Filter HEPA pada
DNA.Keamanan Hayati Terapan.91-95. Volume: 23 Issue 2: June 1, 2018
4. SYAHPUTRA G. BIOSAFETY DAN BIOSECURITY: UPAYA UNTUK AMAN BEKERJA DI
LABORATORIUM. LIPI: BioTrends Vol.8 (1), 2017

Anda mungkin juga menyukai