KORUPSI DI INDONESIA
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas ini, yaitu menulis makalah berjudul "Korupsi Di
Indonesia".
Saya juga berterima kasih kepada Ibu Dr, Arini Ratnasari, SKM yang bertindak
sebagai dosen pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan. Untuk menyelesaikan
makalah ini, saya menerima bantuan dari berbagai jurnal, oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan membutuhkan
koreksi. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari semua orang
untuk membantu saya memperbaikinya dan saya berharap ini bermanfaat bagi
siapapun yang membaca makalah ini.
Kata Pengantar............................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakan......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.1 Korupsi Umum di Indonesia...............................................................................6
2.2 Persepsi Masyarakat tentang Korupsi.................................................................6
2.3 Fenomena Korupsi di Indonesia.........................................................................7
2.4 Kebijakan pemerintah dalam pemberantasan korupsi.......................................8
2.5 Peran Serta Pemerintah dalam Pemberantasan Korupsi....................................9
2.6 Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi....................................9
2.7 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi..............................................10
2.8 Teori Partisipasi................................................................................................13
BAB III........................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Korupsi di Indonsia dimulai sejak era Orde Lama sekitar tahun 1960 an
bahkan sangat mungkin pada tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah melalui
undang-undang nomor 24 Prp 1960 yang diikuti dengan dilaksanakannya Operasi
Budhi dan pembentukan tim pemberantasan korupsi berdasarkan keputusan
presiden nomor 228 tahun 1967 yang dipimpin langsung oleh Jaksa Agung, belum
membuahkan hasil nyata. Pada era orde baru, muncul undang-undang nomor 3
tahun 1971 dengan Operasi Tertib yang dilakukan Komando Operasi Pemulihan
Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), namun dengan kemajuan iptek, modus
operan di korupsi semakin canggih dan rumit sehingga undang-undang tersebut
gagal dilaksanakan. Selanjutnya dikeluarkan kembali undang-undang nomor 31
tahun 1999.
Upaya-upaya hukum yang telah dilakukan pemerintah sebenarnya sudah
cukup banyak dan sistematis. Namun korupsi di Indonesia semakin banyak sejak
akhir 1997 saat negara mengalami krisis politik, sosial, kepemimpinan, dan
kepercayaan yang pada akhirnya menjadi krisis multidimensi. Gerakan reformasi
yang menumbangkan rezim orde baru menuntut antara lain ditegakkannya
supremasi hukum dan pemberantasan Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN).
Tuntutan tersebut akhirnya dituangkan di dalam ketetapan MPR nomor
IV/MPR/1999 & undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas dari KKN.
Rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna melakukan koreksi dan
memberikan sanksi pada umumnya bersikap acuh tak acuh. Namun yang paling
menyedihkan adalah sikap rakyat menjadi apatis dengan semakin meluasnya
praktik- praktik korupsi oleh beberapa oknum pejabat lokal, maupun nasional.
Kelompok mahasiswa sering menanggapi permasalahan korupsi dengan emosi
dan demonstrasi. Tema yang sering diangkat adalah penguasa yang korup dan
derita rakyat. Mereka memberikan saran kepada pemerintah untuk bertindak tegas
kepada para koruptor. Hal ini cukup berhasil terutama saat gerakan reformasi
tahun 1998. Mereka tidak puas terhadap perbuatan manipulatif dan koruptif para
pejabat. Oleh karena itu, mereka ingin berpartisipasi dalam usaha rekonstruksi
terhadap masyarakat dan sistem pemerintahan secara menyeluruh, mencita-
citakan keadilan, persamaan dan kesejahteraan yang merata.
Dari tiga pendekatan ini dapat diklasifikasikan tiga strategi untuk mencegah dan
memberantas korupsi yang tepat yaitu :
Bentuk-bentuk partisipasi
Hamijoyo membedakan bentuk partisipasi ke dalam 6 bentuk yaitu
(Hamijoyo,1979:6)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran