Anda di halaman 1dari 9

Partisipasi Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Tingkat pelajar SMA-Mahasiswa se-Babel

“MASA DEPAN MERDEKA ANTI KORUPSI”

Disusun oleh

Windiyarti Sri wahyuni

SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia- Nya

Penulis dapat menyusun makalah dengan judul “MASA DEPAN MERDEKA ANTI KORUPSI”

Materi pengidentifikasian dan pembahasan yang disajikan lebih menekankan pada beberapa
pembelajaran mengenai anti korupsi dan hubungan serta pemahaman tentang korupsi oleh masyarakat
Indonesia

Melalui Makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami lebih dalam tentang penulisan dengan
tema “indonesia merdeka tanpa korupsi” ini.

Dalam menulis makalah ini penulis banyak mendapat bantuan, saran, masukan,

serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kritik dan masukan demi

kesempurnaan makalah ini akan penulis terima dengan hati terbuka.Semoga pengidentifikasian ini
berguna bagi semua.

Pangkalpinang, Agustus 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................

1.1 Latar belakang.........................................................


1.2 Tujuan.....................................................................
1.3 Rumusan masalah....................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................

BAB III. HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN...............

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN.............................................


PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Merdeka adalah awal kata untuk mewakili kehidupan masa depan para generasi pejuang ,
70tahun Indonesia telah dikatakan merdeka, pemahaman merdeka sendiri adalah bebas, bebas
menyampaikan pendapat,mendapat perlakuan yang sama didepan hukum,bebas menyalurkan
aspirasi dan sebagainya. Saat ini kata merdeka bukanlah bebas dalam hal memajukan negara,
merdeka dalam pemahaman mayoritas orang adalah bebas melakukan apapun tanpa
menyaring segi positif dan negatif. Korupsi sebagai contoh hasil pemahaman bebas menurut
sebagian orang. Yang seharusnya korupsi harus disaring sekarang menjadi tren bagi orang
yang berpemahaman singkat. Maraknya korupsi di Indonesia terjadi dalam berbagai
bidang,terlebih korupsi dapat digolongkan dalam sebuah masalah multi dimensi yang berakar
pada struktur sosial-politik. korupsi secara sederhana dapat dipahami sebagai tindakan
“perampokan” terhadap uang negara yang tentu saja bersumber dari rakyat, kata korupsi
berasal dari bahasa latin (corruptio= buruk,rusak,menggoyahkan, memutarbalik,menyogok).
Korupsi adalah tindakan yang menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada
mereka untuk mendapat keuntungan sepihak.dalam pemahaman objek yang melakukan
korupsi adalah sebagian dari dewan yang telah diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk
mengatur jalannya roda pemerintahan, terutama dalam masalah perekonomian rakyat dan
perekonomian negara. Pemberantasan korupsi sebenarnya telah berjalan cukup lama, bahkan
nyaris setua umur negara ini, tetapi berbagai upaya yang dilakukan belum cukup tangguh
untuk menciptakan sebuah negara yang bersih dari korupsi sehingga Indonesia dicap sebagai
negara terkorup di dunia, dari masalah ini terbentuk pemikiran tentang kurang tepatnya
kinerja dari lembaga pemberantasan korupsi tersebut. Selain itu, pemerintah juga membentuk
komisi-komisi yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi untuk membantu kinerja
dalam memperlancar jalannya upaya pemberantasan korupsi tersebut. Korupsi di Indonesia
bukanlah hal yang baru bahkan menjadi endemik yangsangat lama semenjak pemerintahan
Suharto dari tahun 1965 hingga tahun 1997.Penyebab utamanya karena gaji pegawai negeri
dibawah standar hidup sehari-haridan sistem pengawasan yang lemah. Secara sistematik telah
diciptakan suatukondisi, baik disadari atau tidak dimana gaji satu bulan hanya cukup untuk
satuatau dua minggu. Disamping lemahnya sistem pengawasan yang ada memberikesempatan
untuk melakukan korupsi. Sehingga hal ini mendorong para pegawainegeri untuk mencari
tambahan dengan memanfaatkan fasilitas publik untuk kepentingan pribadi walau dengan
cara melawan hukum.Selain itu, sistem peradilan pidana Indonesia tidak berjalan efektif
untuk memerangi korupsi. Sehingga pelaku korupsi terbebas dari jeratan hukum.
1.2 tujuan

mengarahkan masyarakat Indonesia tentang arti kebijakan korupsi, membimbing


generasi penerus bangsa agar jauh dan terhindar dari kata korupsi , mengenalkan korupsi
secara umum sebagai salah satu masalah yang bernilai negatif bagi bangsa serta
mengembalikan nama baik bangsaIndonesia yang telah dicap sebagai negara terkorup di
dunia.

1.3 Rumusan masalah


Dalam mewujudkan “Bangsa Indonesia yang merdeka tanpa korupsi” bagaimana
perhatian yang harus diupayakan agar Indonesia sungguh-sungguh menjadi negara yang
bebas dan merdeka?
BAB II. Tinjauan pustaka

Perang terhadap korupsi merupakan fokus yang sangat signifikan dalamsuatu negara
berdasarkan hukum, bahkan merupakan masalah terberat yang dihadapi. Menurut para
ahli arti dari korupsi sendiri yaitu Dalam arti luas, korupsi atau korupsi politis adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk dan model
pemerintahan rentan dengan praktek korupsi didalamnya. Beratnya korupsi berbeda-
beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan
untuk memberi dan menerima bantuan, sampai berat korupsi yang diresmikan, dan
sebagainya. Titik akhir dari korupsi adalah kleptokrasi, yang secara harfiah berarti
pemerintahan oleh para pencuri, yang berpura-pura bertindak jujur tidak ada sama
sekali. Berbagai undang-undang yang mengatur tentang korupsi salah satunya adalah
31 tahun 1999 tentang pemberantasan tinndak pidana korupsi. Berdasarkan undang-
undang yang telah ditetapkan tersebut muncul pemahaman tentang kondisi yang
mendukung timbulnya korupsi, antara lain :

 Konsentrasi kekuasaan dalam pengambilan keputusan yang tidak bertanggung jawab


langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang tidak
demokratis,
 Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah,
 Kampanye politik yang mahal, pengeluaran lebih besar dari pendanaan parpol,
 Proyek yang melibatkan uang dalam jumlah besar publik,
 Lingkungan tertutup egois dan jaringan “teman lama”,
 Peraturan hukum yang lemah,
 Kelemahan profesi hukum,
 Kurangnya kebebasan berbicara atau kebebasan media massa,dan
 Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

Dalam hukum, korupsi telah berulang kali diupayakan untuk terhindar, dan berulang-kali
juga maslah tersebut dilakukan sehingga muncul pemikiran tentang unsur korupsi secara
luas, pembahasan tentang unsur korupsi tersebut yaitu :

 Perbuatan melawan hukum,


 Penyalahgunaan wewenang, kesempatan, atau sarana,
 Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
 Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
 Memberi atau menerima hadiah atau janji (suap),
 Penggelapan di kantor,
 Pemerasan di kantor,
 Perpartisipasi dalam pengadaan (untuk pejabat sipil / negara), dan
 Remunerasi (untuk pejabat sipil / negara).
BAB III. hasil pengamatan dan pembahasan

Korupsi dapat dikatakan sebagai suatu penyakit ganas yang menggerogoti kesehatan
masyarakat seperti halnya penyakit kanker yang setapak demi setapak menghabisi daya hidup
manusia. Korupsi terlampau sulit untuk disembuhkan, telah menjalar disetiap sendi
kehidupan dan seakan telah menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai upaya
telah dilakukan mulai dari pembentukan lembaga- lembaga dan berbagai komisi demi
terciptanya Indonesia tanpa korupsi, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. 70tahun
Indonesia merdeka, setiap tahun dilaksanakan upacara bendera memperingati kemerdekaan
namun fungsi merdeka itu sendiri menyimpang dengan keadaan bangsa. Bangsa yang
merdeka bukan yang bebas melakukan berbagai hal tanpa memandang segi positif dan
negatif, bangsa merdeka itu sendiri adalah arti dalam hal mensejahterakan rakyatnya,
menghindari berbagai perlakuan yang akan mencemarkan nama baik bangsa. Korupsi
untuksaat ini telah mendunia bagi bangsa Indonesia, upaya yang dilakukan bisa dengan
memperketat pengawasan kinerja para wakil rakyat, memperberat hukuman bagi
koruptor,mempertegas undang-undang dan penyitaan barang-barang yang bersangkutan,
namun upaya tersebut telah berulang kali dilakukan, tetapi belum berhasil menyadarkan para
koruptor. Di era modern sekarang pemikiran manusia diusahakan harus lebih efektif, sebagai
masyarakat yang turut andil dalam memperhatikan jalannya roda pemerintahan kita bisa
dengan adil meminta kerugian ekonomi yang berdampak pada perekonomian harian
masyarakat luas. Para koruptor yang melakukan korupsi harus dipaksa mensejahterakan
rakyat dengan memberi bantuan dan membagi sebanyak jumlah yang beliau gunakan, mereka
harus bisa berbuat adil dalam hal kesejahteraan rakyat. Koruptor yang terbukti bersalah harus
menandatangani surat perjanjian perlakuan adil didepan publik yang berisi paksaan janji
untuk mensejahterakan perekonomian rakyat sesuai dengan banyak jumlah korupsi yang
beliau lakukan, apabila perjanjian tersebut dilanggar pemerintah harus menyiapkan hukuman
mati bagi koruptor. Upaya ini bisa dilakukan dan mungkin dapat menimbulkan efek jera
untuk para koruptor. Hal ini dilakukan juga agar Indonesia terbebas dari kasus korupsi dan
tercabut dari ancaman negara terkorup di dunia.
BAB IV. Kesimpulan dan saran
Indonesia telah 70tahun merdeka namun belum sepenuhnya bebas, didalam
pemerintahannya masih terdapat banyak konflik. Terutama dalam hal korupsi yang marak
terjadi, tidak hanya sekarang namun lebih dari 70tahun negara ini merdeka. Kurangnya
kesadaran tentang budaya luhur Indonesia mengakibatkan negara ini tercatat sebagai negara
terkorup dunia. Seharusnya sebagai makhluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain,
kejujuran berawal dari diri sendiri. Perangi hawa nafsu dengan cara menguatkan iman.Jika
kita jujur terhadap diri sendiri dan menghormati kepercayaan orang lain tentu hal yang serupa
dapat kembali dengan kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi , http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-model-
bentuk-jenis-korupsi.html, http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/undang-undang-pendukung,
http://www.tempo.co/topik/masalah/307/opini-publik-tentang-korupsi,

Anda mungkin juga menyukai