Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PENGANTAR PANCASILA
Korupsi diKalangan Pejabat
(Politik)

Dosen Pengampu
Hairil Wadi, S.Pd, M.Pd

Nama : Tila Dwi Agustia


NIM : J1A014129
Prodi : Ilmu Teknologi Pangan
Fakultas :Teknologi Pangan dan Agroindustri

UNIVERSITAS MATARAM
(2014)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikanlaporan ini dengan
baik.Laporan ini berisi pendeskripsian tentang Pengertian korupsi,Faktor Penyebab
Korupsi,Dampak Terjadinya Korupsi, Solusi atau Alternatif Pemecahan Masalah. Atas
terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terutama penulis haturkan kepada :
1. Bapak Hairil Wadi, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar
Pancasila
2. Teman-teman seperjuangan semester satu yang penulis tak mampu menyebutkan satu
persatu
3. Semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan yang
menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini, semoga makalah ini memberikan
informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Mataram,18 Desember 2014

Penulis
Tila Dwi Agustia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identifikasi Masaalah
B. Survei Masalah
C. Definisi Masalah..............................................................................................
D. Fokus Masalah.................................................................................................
BAB II
Solusi hasil wawancara..............................................................................................
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identifikasi Masalah :

1.Apa pengertian korupsi?


2.Mengapa korupsi bisa terjadi?
3.Apa saja dampak yang akan terjadi dari korupsi di indonesia?
4.Apa faktor penyebab terjadinya korupsi?
5.Apa saja bentuk dan jenis korupsi
6.Bagaimana solusi mencegah terjadinya korupsi?

B. Survei Masalah

Menurut dari survei tentang korupsi di kalangan pejabat yaitu,banyak sekali


pejabat yang melakukan korupsi sekarang itu yang melakukan menggelapkan harta
negara atau masyarakat.serta melawan norma-norma sah dan berlaku,penyalahgunaan
kekuasaan atau wewenang atau amanah yang ada pada dirinya,kerabat,korporasi,atau
lembaga instansi tertentu.Serta merugikan pihak lain,baik masyarakat maupun
negara.Terutama di kalangan pejabat sering sekali melakukan yang namnya suap-
menyuap ke atas yang lebih tinggi agar derajatnya tinggi di mana uang yang
dipergunakan yaitu uang anggaran yang dikeluarkan dan terkadang untuk kepentingan
pribadi.Terkadang pejabat melakukan pengadaan jabatan,benturan kepentingan dalam
pengadaan,gratifikassi,serta pemerasan dan perbuatan curang.Yang di mana seperti
contoh,seorang pejabat di tugaskan melakukan kunjungan kerja yang seharusnya sesuai
dengan anggaran kunjungan kerja,anggarannya 10 orang harus melakukan kunjungan
kerja namu kenyataanya Cuma 5 orang yang pergi melakukan anggara kerja tersebut itu
sudah di katakan melakukan korupsi.Namun pemberantas korupsi tidak dapat dilakukan
olek KPK dan penegak hukum saja untuk memberantas korupsi di kalangan
pejabat,tetapi juga memerlukan sinergi dan kesamaan persepsi dari seluruh komponen
bangsa.Di sini,peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam strategi
pemberantasan korupsi.Pada kegiatan yang sifatnya represif,masyarakat dapat langsung
menjadi pelapor dugaan tindak pidana korupsi terutama di birokrasi layanan publik.
Sebagai lembaga publik yang dibentuk untuk melaksabakan tugas
pemberantas korupsi sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang No.30 Tahun
2002,KPK diwajibkan untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada
publik.Selain pelapor ke DPR dan audit BPK,KPK juga perlu mengetahui persepsi dan
harapan masyarakat terhadap kinerja dan capaian KPK sebagai salah satu wujud
mekanisme pengawasan lembaga publik oleh masyarakat.Untuk itu harapan masyarakat
yaitu KPK sebagai pemberantas korupsi terutama di kalangan pejabat.

C. Definisi Masalah

Korupsi adalah tindakan pejabat publik,baik politis maupun pegawai negeri,serta


pihak lain yang terlibat dalam tindakan ituyang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publikyang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak dari sudut pandang huku,tindak pidana
korupsi.Korupsi atau korupsi politis merupakan penyalahgunaanjabatan resmi untuk
kepentingan pribadi.Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya.Korupsi yang muncul di bidang politik dan brokrasi bisa berbentuk kecil
atau berat,terorganisasi atau tidak.Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal
seperti penjualan narkotika,pencucian uang dan prostitusi,korupsi itu sendiri tidak
terbatas dalam hal-hal ini saja.

 Dampak Tejadinya korupsi

Salah satu faktor penyebab terbesar mengapa tidak dapat menjadi negara maju
adalah karena korupsi budaya korupsi di indonesia sudah ada sejak zaman nenek
moyang dengan gaya dan modelyang berbeda-beda.Pada lingkunganpara pejabat
negar,korupsi sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan sudah menjadi rahasia
umum.Dampak korupsi itu sangatlah besar dan sangat merugikan banyak orang.Dampak
dari korupsi langsung dirasakan oleh pembangunan bangsa.Dampak korupsi di dunia
politikakan mempersulit berkembangnya demokrasi dan terselenggaranya tata
pemerintahan yang baik dan bersih.Pada sektor hukum akan menghambat ketertiban dan
penegakkan hukum.Akibat korupsi,pembangunan ekonomi negara jadi semakin sulit
dan berantakan.Kprupsi juga membuat kesenjangan sosial ekonomi antara si kaya dan si
miskin semakin lebar.

 Faktor Penyebab Terjadinya korupsi

Korupsi dalam sejarah manusia bukanlah hal baru.Ia lahir berbarengan dengan
umur manusia itu sendiri.Ketika manusia hidup bermasyarakat,di sanalah awal mula
terjadinya korupsi.Penguasaan atas suatu wilayah dan sumber daya alam olehsegelintir
kalangan mendorong manusia untuk saling berebut dan menguasai.Berbagai taktik dan
strategi pun dilaksanakan.Perebutan manusia atas sumber daya alam dan politik inilah
awal mula terjadinya ketidakadilan.Padahal kebutuhan untuk bertahan hidup kian
menanjak,tapi kesempata untuk memenuhinya semakin terbatas.Sejak saat itu moralitas
dikesampingkan.Orientasi hidup yang mengarah pada keadilan berubah menjadi
kehidupan saling menguasai dan mengekpokitasi.Di dalam sejarah,kita dapat
menemukanbanyak catatan yang terkait dengan kondisi tersebut sebagai berikut:
1. Kualitas moral dan kualitas karakter manusia yang buruk sehingga mudah tergoda
oleh kemewahan korupsi.
2. Perilaku hidup mewah dan hedonisme dengan mengabaikan moral dan agama adalah
jalan masuknya bibit korupsi seorang manusia.
3. Modal sangata besar yang dikeluarkan saat menjadi walikota,gubernur atau
presiden.Saat menjabat modal yang besar tersebut sering dikalkulasikan untuk
menggantinya saat menjabat.
4. Lemahnya penegakkan hukum,baik sistem yang ada dan personil pelaku penegakkan
hukum baik polisi,jaksa dan hakim.
5. Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
6. Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
7. Rakyat yang cuek,tidak tertarik,atau mudah dibohongi yang gagal memberikan
perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
8. Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau”Sumbangan
Kampanye”.
9. Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah.
10. Politik biaya tinggi,kampanye-kampanye politik yang mahal,dengan pengeluaraan
lebih besar dari pendanan politik yang normal.Kekuatan politik sangat bergantung
denganpenyimpangankorupsi.Bila ini terjadi kekuatan politik itu dapat bergaining
yang kuat untuk mempengaruhi sistem hukuum yang adaa di indonesia.
11. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
12. Kosentrasi kekuasaan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab
langsung kepada rakyat,seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan
demokratik.
13. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan”teman lama”

 Bentuk dan Jenis korupsi


a.bentuk-bentuk korupsi
1. Penyuapan(Bibery)merupakan sebuah perbuatan kriminal yang
melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang dengan maksud
agar penerima pemberian tersebut mengubah perilaku sedemikian
rupa sehingga bertentanan denan tugas dan
tanggungjawabnya.Sesuatu yang diberikan sebagai suap tidak harus
berupa uang,tapi bisa berupa barang berharga,rujukan,hak-hak
istimewa,keuntungan ataupun janji yang dapat dipakai untuk
membujuk atau mempengaruh itindakan,suara,atau pengaruh
seseoraang dalam sebuah jabatan publik.
2. Penggelapan(embezzlement)penggelapan merupakan suatau bentuk
korupsi yang melibatkan pencurian uang,properti,atau barang
berharga oleh seseorang yang di beri amanat untuk menjaga dan
mengurus uang,properti atau barang berharga tersebut.
3. Pemerasan(exortion)bentuk korupsi ini mengandung arti penggunaan
ancaman kekerasan atau penampilan informasi yang menghancurkan
guna membujuk seseorang agar mau bejerjasama.Dalam hal
ini,pemangku jabatan dapat menjadi pemeras atau korban pemerasan.
4.Penyalahgunaan(misappropriation)dapat terjadi bila pengendalian
administrasi(check and balances)dan pemeriksaan serta supervisi
transaksi keuangan tidak berjalan dengan baik.
5.Perlindungan(patronagen)perlindungan dilakukan termasuk dalam hal
pemilihan,mutasi,atau promosi staf berdasaarkan suku,dan hubungan
sosial lainnya tanpa mempertimbangkan seseorang tersebut.
b. jenis-jenis korupsi

1. Korupsi Ekstortif,yaitu berupa sogokan atau suap yang dilakukan


pengusaha kepada penguasa.
2.Korupsi Manipulasi,seperti permintaan seseorang yang memiliki
kepentingan ekonomi kepada eksekutif atau legislatif untuk membuat
peraturan atau uu yang menguntungkan bagi usaha ekonominya.
3.Korupsi Nepotistik,yaitu terjadinya korupsi karena ada ikatan
kekeluargaan,pertemanan,dan sebagainya.
4.Korupsi Subversif,yakni mereka yang merampok kekayaan negara secara
sewenang-wenaang untuk dialihkan ke pihak asing dengaan sejumlah
keuntungan pribadi.

 Solusi Mencegah Terjadinya Korupsi


1. Pencegahan,korupsi masih terjadi secara sistematis.Praktiknya bisa
berlangsung dimanapu,di lembaga negara,di lembaga privat,hingga di
kehidupan sehari-hari.Melihat kondisi seperti itu,maka pencegahan menjadi
layak didudukan sebagai strategi perdananya.Melalui strategi
pencegahan,diharapkan muncul langkah berkesinambungan yang
berkontribusi bagi perbaikan ke depan.Strategi ini merupakan yang diyakini
dapat memberikan efek jera terhadap pelaku tindak pidana korupsi.
2. Penegakan hukum,masih banyak kasus korupsi yang belum tuntas,padahal
msyarakat sudah tersedot sedemikian rupa hingga menanti adanya
penyelesaian secara adil dan transparan.Penegakan hukum yang inkonsisten
terhadap hukum positif danprosesnya tidak transparan,pada akhirnya
berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat terhaadap hukum
danaparaturnya.
3. Harmonisasi peraturan perundang-undangan,meratifikasi adalah bukti
konsistensi dari komitmen pemerintah indonesia untuk mempercepat
pemberantasan korupsi .sebagai konsekuensinya harus dapat di terapkan
dan mengikat sebagai ketentuan hukum di indonesia.Semakin mendekati
seratus persen,maka peraturan perundang-undangan trkait pencegahan dan
pemberantasan korupsi di indonesia semakin lengkap dan sesuaai dengan
common practice yang terdapat di negara lain.
4. Kerjasama internasional dan penyelamatan aset hasil tipikor,berkenaan
dengan upaya pengembalian aset hasil tipikor.baik di dalam maupun luar
negeri.Penyelamatan aset perlu didukung oleh pengelolaan aset negara yang
di lembagakan secara profesional agar kekayaan negara dari hasil tipikor
dapat dikembalikan kepada negara secaraa optimal.
5. Pendidikan dan budaya anti korupsi praktik korupsi yang kian masif
memerlukankolaboratif dari pemerintah beserta segenap pemangku
kepentingan.Wujudnya bisa bisa berupa upaya menanamkan nilai budaya
integritas yang dilaksanakan secara kolektif dan sistematis,baik melalui
aktivitas pendidikan anti korupsi dan internalisasi budaya anti korupsi di
lingkungan publik maupun swasta.
6. Mekanisme pelapor pelaksanaan pemberantas korupsi,mengedepankan
penguatan mekanisme di internal kementerian/lembaga,swasta,dan
massyarakat,tentu akan memperlancar aliran data.Semakin tinggi tingkat
kepuasan pemangku kepentingan,maka harapannya semua kebutuhan
informasi dan pelaporan terkait proses penyusunan kebijakan dan penilaian
progres PPK dapat semakin terpenuhi sehingga upaya PPK dapat di kawal
secara berkesinambungan dan tepan sasaran.

D. Fokus Masalah
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono di dampingi Wapres
Boediono,Kapolri Jenderal Timur Pradopo,Kepala Badan Pertahanan Nasional
membicarakan soal kinerja pemberantas korupsi,dan juga fokus oada bahasan
sembilan soal pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi pergolakan
politik nasional yang sangat dahsyat di kenal dengan Gerakan 30 September
1965.Penegakan hukum dan pemberantas korupsi,untuk kesekian kalinya
Presidenmenegaskan bahwa oemberantas korupsi harus dilakukan tanpa pandang
bulu.Upaya pemberantas korupsi juga harus dilakukan secara berkesinambungan dan
dilaksanakan oleh semua pihak”Seluruh pejabat negara bukan hanya
pemerintah,harus mencegah korupsi”.Pada saat penyimpangan terjadi penegakan
hukum juga harus berjalan dengan baik,pesan presiden.Di pesankan agar semua
pihak yang termasuk ke dalam sistem hukum harus bekerja keras.Keberhasilan
penegakan hukum dan pemberantas korupsi merupakan prestasi semua pihak.
BAB II
SOLUSI HASIL WAWANCARA

Dari hasil wawancara tentang korupsi di kalanagan pejabat untuk mencegah


terjadinya korupsi yaitu,solusinya harus melih pemimpin yang pondasi keagamaanya kuat
yang terdapat pada sila pertama yaitu,ketuhanan yang maha esa.Yang kedua dalam harus
menanamkan jiwa yang adil dalam mempi segala hal seperti mempin negara,maupun menjadi
pejabat agar tidak akan terciptanya korupsi yang membawa dampak buruk bagi
nusa,bangsa,dan negara syang terdapat pada sila kedua yaitu,kemanusiaan yang adil dan
beradab.Yang ketiga harus memiliki sikap yang satu kesatua dalam membangun negara agar
dengan adanya persatuan bersama maka dapat menindas korupsi yg terdapat pada sila ketiga
yaitu,persatuan indonesia.Yang ke empat dalam mencegah terjadinya korupsi harus dilakukan
perundingan dan kerjasama antarsesama agar masalah dapat terselsaikan dan tidak ada
kecurangan satu sama lain seperti pada sila ke empat kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.Dan yang kelima tidak ada rasa
membedakan satu sama lain dalam berbisni maupun memimpin harus menanamkan rasa adil
dalam diri agar tidak ada timbul rasa iri maupun dengki dalam berbisnis maupun
menjalankan tugas jika rasa itu telah ada pada diri maka dapat mendatang kesejahteraan dan
kedamain sepeti pada sila kelima yaitu,keadilan sosial bagi selur rakyat indonesia.Jadi,dalam
membangun negara dan bangsa yang sejahtera dan tentram dan terhindar dari masalah-
masaalh politik seperti,korupsi harus mempunya prinsip dan jiwa sesuai dengan pancasila
karna jika menanamkan nilai tersebut maka tidak akan adanya masalah yang dapat merusak
nusa,bangsa dan negara yang dimana masalah tersebut dapat merusak dan menghancurkan
negara serta erugikan bangsa seperti KORUPSI.
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN

Jadi.korupsi adalah penyalahgunaan atau penggelapan uang yang sangat merugikan


bagi bangsa indonesia dan membawa dampak negatif.Korupsi memang benar-benar telah
menjadi masalah yang cukup berat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Melihat dari
hal-hal yang di jelaskan di atas mengenai upaya penuntasan korupsi di indonesia bahwa
sebuah negara akan maju dan berkembangapabila didukung pemeintah yang adil dan bersih
dari unsur-unsur korupsi.Sikap korup para pejabat dan elit politik merupakan penyebab
timbulnya masalah kesejahteraan masyarakat di indonesia. Dan di butuhkan sikap yang tegas
dan profesional untuk memberantas tindak pidana korupsi indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Syamsul,2000,Anti Korupsi Perspektif Ulam,Jakarta:Studi Agama.


Azhari,Muhammad,2003,Pendidikan Antikorupsi,Yogyakarta:LP3 WMY.
Komisi Pemberantas Korupsi,2006,Tindak Pidana Korupsi,Jakarta:KPK.
LAMPIRAN

TOPIK : POLITIK
JUDUL : KORUPSI diKALANGAN POLITIK
PEWAWANCARA : TILA DWI AGUSTIA
YANG DIWAWANCARAI : BAPAK LALU SUKARDI S.PI
PROFESI : PENSIUN PNS
ISI WAWANCARA :

1. Tila : Apa pengertian korupsi?


Bapak : Korupsi adalah tindakan kriminal yang dilakukan oleh
seseorang seperti penggelapan yang dapat merugikan bangsa
dan negara yang berdampak
negatif yang bias dilakukan oleh penjabat-pejabat.

2. Tila : Apa yang anda ketahui tentng korupsi?


Bapak : Yang saya ketahui korupsi itu ada sumbernya itu ada APBN
anggaran pendapatan negara,ada APBN tingkat 1,APBN tingkat
2 yaitu bupati,sumber 2 itu kalau kita jalankan dengan prosedur
aturan pemerintah ada yang disebut namanya aturan .Sebagai
pelaksana APBN lewat keuangan kantor gubernur keuangan
atau sekarang disebut BPKAD (Badan Pengeluaran Keuangan
Ased Daerah)di mana APBD itu lewat program dinas-
dinas.Dinas tersebut sebagai pengelola anggaran yang diusulkan
untuk program dia sendiri baik itu prok maupun
apartemen.Sebagai pengelola keuangan harus sesuai prosedur
dan aturan mainnya itu,sumber dari yang dikelola ini
disalahgunakan makaa itulah yang dinamakan korupsi.

3. Tila : Mengapa korupsi bisa terjadi?


Bapak : Korupsi bisa terjadi itu tergantung dari orangnya kalau orang
pondasiagamanya lemah maka akan melakukan korupsi seperti
bisa saja pimpinan itu di rusak dengan anak buahnya karena bisa
saja selaku pejabat begitu dia tau anggaran keluar,pasti
digunakan buat hal yang dan itu termaksud korupsi.

4. Tila : Apa saja dampak dampak yang akan terjadi dari korupsi?
Bapak : Dampak yang akan terjadi dari korupsi yaitu,menghambat
pembangunan,kesejahteraan masyarakat belum bisa
tercaapai,untuk pembangunan tidak akan
sukses karena dalam istilah pemerintah dana itu akhirnya tidak
dikeluarkan sesuai posisi
maka tidak akan beres untuk selamanya.
5. Tila : Bagaimana solusi mencegah kpupsi?
Bapak : Solusi mencegah korupsi adalah dengan cara merpekuat ilmu
agama,menanamkan jiwa keadilan,dan tidak tergila dengan harta
maupun uang,bersikaplah
jujur,serta.

Anda mungkin juga menyukai