Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DAMPAK MASIF KORUPSI

Disusun oleh :
Deryfo Reza Fahlevy
TRO/15/01042
TRO 15 A

PROGRAM STUDI D-III RADIOLOGI


POLITEKNIK AL ISLAM BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi.
Dalam penyusunan makalah ini tidak akan lepas dari segala bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu, saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi saya sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, saya juga berharap dari pembaca mengenai kritik dan saran yang dapat membangun
pengetahuan kami dalam pembuatan makalah berikutnya.

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………...1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………...2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….4


A. Latar Belakang …………………………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………5
C. Tujuan …………………………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..6


A. Dampak Masif Korupsi Terhadap Politik & Demokrasi ……………………………….6
B. Dampak Masif Korupsi Terhadap Penegakan Hukum …………………………………7

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………..8


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..8
B. Saran ……………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir semua segi kehidupan tersangkut korupsi. Apabila disederhanakan


penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor
eksternal adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari Luar.
Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa
malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan aspek sosial
seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup. Faktor
eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau gaji tidak
mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik, kepentingan politis,
meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek manajemen & organisasi yaitu
ketiadaan akuntabilitas dan transparansi, aspek hukum, terlihat dalam buruknya
wujud perundang-undangan dan lemahnya penegakkan hukum serta aspek sosial yaitu
lingkungan atau masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.

Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara


negara menyebabkan terjadinya korupsi.Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah
merupakan patologi sosial (penyakit sosial) yang sangat berbahaya yang mengancam
semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi telah
mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat besar. Namun yang
lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya perampasan dan pengurusan keuangan
negara yang dilakukan secara kolektif Oleh kalangan anggota legislatif dengan dalih
studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar batas kewajaran.

Semua bentuk pemerintah pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya.


Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan
pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan
korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah
kleptokrasi, yang arti harfiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura
bertindak jujur pun tidak ada sama sekali. Korupsi yang muncul di bidang politik dan
birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi
sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang,
dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk
mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan
antara korupsi dan kriminalitas kejahatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa dampak masif korupsi terhadap politik dan demokrasi?
2. Apa dampak masif korupsi terhadap penegakan hukum?

C. Tujuan
1. Menyebutkan dan menjelaskan dampak masif korupsİ terhadap politik dan
demokrasi.
2. Menyebutkan dan menjelaskan dampak masif korupsi terhadap penegakan
hukum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Masif Korupsi Terhadap Politik & Demokrasi

Negara-negara demokrasi baru seperti Indonesia umumnya masih tergolong ke


dalam demokrasi prosedural. Yang sudah berjalan adalah aspek aspek yang terkait
dengan pemilihan umum. Hal ini tidak cukup menjamin berlangsungnya demokrasi
yang dapat meminimalkan korupsi. Para aktor yang korup dalam demokrasi
prosedural dapat memanipulasi pemilihan umum yang justru membuat mereka
menjadi pemegang tampuk kekuasaan.

Berikut merupakan dampak masif korupsi terhadap politik dan demokrasi :

1. Munculnya kepemimpinan yang korup

Perbuatan Koruptif atau tindak korupsi dilakukan dari tingkat yang paling
bawah dimana konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang
diberikan Oleh calon-calon pemimpin partai,bukan karena simpati atau
petraya terhadap kemampuan dan kepemimpinannya. Hubungan transaksional
sudah berjalan dari dulu sehingga memunculkan pemimpin yang korup.

2. Hilangnya kepercayaan publik terhadap demokrasi

Hal ini terjadi dikarenakan tindak korupsi yang besar-besaran yang dilakukan
Oleh petinggi pemerintah, legislatif atau petinggi partai politik. Kondisi ini
mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik terhadap
pemerintah yang sedang berjalan.

3. Menguatkan plutokrasi

Plutokrasi adalah sistem politik yang dikuasai pemilik modal / kapitalis.


Akibat korupsi yang telah menyandera pemerintahan negeri kita, maka
menghasilkan konsekuensi yaitu menguatnya plutokrasi.

4. Hancurnya kedaulatan rakyat

Dengan semakin banyaknya plutokrasi yang terjadi, maka kekayaan negara ini
hanya dinikmati sekelompok tertentu saja, bukan rakyat pada umumnya.
Seharusnya kedaulatan ada di tangan rakyat. Namun sekarang ini kedaulatan
ada ditangan partai politik karena anggapan bahwa partai lah bentuk
representasi rakyat.

B. Dampak Masif Korupsi Terhadap Penegakan Hukum

Gagalnya pemberantasan korupsi disebabkan karena pejabat atau


penyelenggara negara terlalu turut campur dalam pemberantasan urusan penegakkan
hukum yang mempengaruhi dan mengatur proses jalannya peradilan. Dengan hal
yang demikian berarti penegakan hukum tindak pidana di Indonesia telah terjadi
feodalisme hukum secara sistematis oleh pejabat pejabat negara. Sampai sekarang ini
banyak penegak hukum dibuat tidak berdaya untuk mengadili pejabat tinggi yang
melakukan korupsi. Berikut merupakan dampak masif korupsi terhadap penegakan
hukum :

1. Fungsi pemerintah terhambat

Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan sebagai


pengampu kebijakan Negara,dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi.


b. Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan aset,
c. Korupsi juga memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas
ekonomi dan politik.
2. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara

Korupsi yang terjadi pada lembaga negara di Indonesia yang sering


diberitakan di berbagai media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga negara tersebut menjadi hilang. Lembaga negara yang
paling korup menurut barometer korupsi Global adalah :

a. Legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat)


b. Partai Politik
c. Kepolisian
d. Lembaga peradilan (Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Korupsi menıpakan masalah paling krusial yang dihadapi oleh negara


Indonesia, karena hampir di semua kehidupan terdapat praktik korupsi,baik yang
dilakukan dalam skala kecil yang hanya beberapa puluh ribu rupiah hingga dalam
skala beşar yang bernilai triliunan rupiah. Akibat dari praktik korupsi maka rakyat
kecillah yang paling menderita, karena perbuatan korupsi dapat berakibat pada
kemerosotan ekonomi dan pengangguran yang meluas.

B. Saran

Dengan penulis makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca agar


dapat memilih manfaat yang tersirat di dalamnya dan dapat dijadikan sebagai kegiatan
motivasi agar kita tidak terjerumus oleh hal-hal korupsi dan dapat menambah
wawasan dan pemikiran yang intelektual khususnya dalam mata kuliah pendidikan
anti korupsi.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Yang Bersih Dan


Bebas Dari Kolusi, Korupsi Dan Nepotisme
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantas Tindak Pidana Anonim. 2014.
Dampak Korupsi di Indonesia.
http://untad.blogspot.co.id/2014/05/makalah-dampak-tindakan-korupsi.html
http://nntbingpage.blogspot.C0.id/2013/09/korupsi-data-makalah.html

Anda mungkin juga menyukai