Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK KORUPSI TERHADAP PENEGAKAN

HUKUM

OLEH

KELAS 1.A

MADE AYU RYAS PRIHATINI P07120216014

NI LUH ADE SERIASIH P07120216015

NI MADE RASITA PUSPITASWARI P07120216016

NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI P07120216017

NI MADE TARIANI P07120216018

PUTU INDAH PERMATA SARI P07120216019

NI PUTU NOVIA HARDIYANTI P07120216020

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN DIV KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang WidhiWasa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
yangberjudul “DAMPAK KORUPSI DALAM PENEGAKAN HUKUM ”
dengan baik dan lancar. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan bermanfaat di masyarakat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 9 Februari 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................ .......................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................ ...............Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .............................................. ............................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................... ............................................... 3
C. Tujuan Penulisan ................................................. ............................................... 3
D. Manfaat Penulisan ............................................... ............................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................ ...................................... 5
A. Pengertian Korupsi .............................................. ............................................... 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................. ..................................................... 13
B. Saran.................................................. ............................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. ................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi di tanah negeri, ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat. Ia
tetap lestari sekalipun diharamkan oleh aturan hukum yang berlaku dalam tiap
orde yang datang silih berganti. Hampir semua segi kehidupan terjangkit
korupsi. Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab
korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktor
penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor internal
terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu,
aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan aspek sosial
seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau gaji
tidak mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik,
kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek
managemen & organisasi yaitu ketiadaan akuntabilitas dan transparansi, aspek
hukum, terlihat dalam buruknya wujud perundang-undangan dan lemahnya
penegakkan hukum serta aspek sosial yaitu lingkungan atau masyarakat yang
kurang mendukung perilaku anti korupsi.
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan
keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagai
suatu proses perubahan yang direncanakan mencakup semua aspek kehidupan
masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembangunan terutama ditentukan
oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-orang yang
terlibatsejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan.
Diantaradua faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor
manusianya.Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di Asia dilihat dari
keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya,

1
negaratercinta ini dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia bukanlah
merupakan sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang
miskin.Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah rendahn ya kualitas
sumber daya manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan
atau intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya.
Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara
negara menyebabkan terjadinya korupsi.Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah
merupakan patologi social (penyakit social) yang sangat berbahaya yang
mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Korupsi telah mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat
besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya perampasan
dan pengurasankeuangan negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan
anggotalegislatif dengan dalih studi banding, THR, uang pesangon dan
lainsebagainya di luar batas kewajaran.
Bentuk perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi
hampir di seluruh wilayah tanah air. Hal itu merupakan cerminan rendahnya
moralitas dan rasa malu, sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan dan
aji mumpung. Persoalannya adalah dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada
jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita
tidak berhasil memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai pada
titik nadir yang paling rendahmaka jangan harap Negara ini akan mampu
mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah
negara yang maju. Karena korupsi membawa dampak negatif yang cukup luas
dan dapat membawa negara ke jurang kehancuran.Dalam arti yang luas, korupsi
atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan
pribadi.
Semua bentuk pemerintah pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam
bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima
pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya.

2
Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh
para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau
berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan
kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi
itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini
dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan
kriminalitas kejahatan.

B. Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan
runtutan sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu penyusunan
suatu rumusan masalah yang menjadi batu pijak untuk pembahasan makalah
ini. Adapun rumusan masalah ialah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan korupsi?
2. Bagaimana problematika penegakan hukum tindak pidana korupsi?
3. Apa saja dampak korupsi terhadap penegakan hukum?

C. Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
-Untuk mengetahui dampak korupsi terhadap penegakan hukum
-Untuk memenuhi tugas pendidikan budaya anti korupsi
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Untuk mengetahui problematika penegakan hukum tindak pidana
korupsi
3. Untuk mengetahui dampak korupsi terhadap penegakan hokum

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Semua bentuk korupsi dicirkan tiga aspek. Pertama pengkhianatan
terhadap kepercayaan atau amanah yang diberikan, kedua penyalahgunaan
wewenang, pengambilan keuntungan material ciri-ciri tersebut dapat
ditemukan dalam bentuk-bentuk korupsi yang mencangkup penyapan
pemersasn, penggelapan dan nepotisme
Kesemua jenis ini apapun alasannya dan motivasinya merupakan
bentuk pelanggaran terhadap norma-norma tanggung jawab dan menyebabkan
kerugian bagi badan-badan negara dan publik.

B. Saran
Dengan penulis makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca
agar dapat memilih manfaat yang tersirat didalamnya dan dapat dijadikan
sebagai kegiatan motivasi agar kita tidak terjerumus oleh hal-hal korupsi dan
dapat menambah wawasan dan pemikiran yang intelektual hususnya dalam
mata kuliah anti korupsi”.

13
DAFTAR PUSTAKA

Soleman B. Taneko, Pokok-Pokok Studi Hukum dalam Masyarakat, (Jakarta:


PT RajaGrafindo Persada, 1993), hlm. 76
Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat, Cet. keempat, (Bandung: Penerbit
Angkasa, 1980), hlm. 65
Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Cet. Kedua belas,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm. 101
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Korupsi

14

Anda mungkin juga menyukai