OLEH:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO
2021
2
ABSTRAK
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui dampak korupsi
yang ada di Indonesia. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki angka korupi yang tinggi. Rasa
kemanusiaan yang ada diindonesia semakin hari semakin terkikis . selain itu juga
korupsi juga mengancam kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya serta dapat
menimbukan perpecahan yang ada di Indonesia.
Data yang digunakan dalam kajian ini, ialah data sekunder yang diperoleh
dengan melakukan studi kepustakaan dan menggunakan media internet. Data yang
dikumpulkan menggunakan sumber permasalahan yang ada di Indonesia sebagai
objek penelitian dan dampak yang di akibatkan. Dari hasil pengumpulan data
menunjukan bahwa pengaruh korupsi amat sangat besar terhadap rakyat yang ada
di Indonesia, juga kesejahteraan di Indonesia.
Korupsi adalah suatu perbuatan melanggar hukum demi kepentingan
pribadi atau suatu kelompok dengan jalan memperkaya diri . oleh karena itulah
Indonesia mengalami kerugian yang membuat rakyat kesusahan. Selain
menyengsarakan rakyat, korupsi merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
penuh perhitungan oleh mereka yang justru merasa sebagai kaum terdidik dan
terpelajar. Korupsi juga bisa dimungkinkan terjadi pada situasi dimana seseorang
memegang suatu jabatan yang melibatkan pembagian sumber-sumber dana dan
memiliki kesempatan untuk menyalahgunakannya guna kepentingan pribadi.
Negara seharunya tidak di nodai ataupun di lukai oleh adanya suatu tindakan yang
dapat merugikan segala pihak.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada hadirat Tuhan Allah Yang Maha
Kuasa atas berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Kajian Literatur dengan judul “Dampak Korupsi di Indonesia” tepat pada
waktunya dengan baik.
Dalam kajian ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan kajian ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan kajian ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
kajian ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan kajian selanjutnya. Akhir kata semoga
kajian ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1
ABSTRAK ...................................................................................................... 2
KATA PENGHANTAR ................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 5
A. Latar Belakang Penulisan ................................................................. 5
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 6
D. Tinjauan Teoritis ................................................................................ 6
BAB II METODE........................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 10
A. Korupsi ................................................................................................ 10
B. Dampak Korupsi ................................................................................ 17
C. Upaya Penangulangan Korupsi ........................................................ 23
D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 24
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................ 25
KEPUSTAKAAN ........................................................................................... 26
LAMPIRAN .................................................................................................... 27
5
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diangkat penulis
dalam makalah ini antara lain:
1. Apakah yang dimaksud dengan korupsi?
2. Bagaimanakah dampak korupsi di bidang ekonomi, pelayananckesehatan,
sosial dan kemiskinan, birokrasi pemerintahan, politik dan demokrasi,
penegakkan hokum, pertahanan dan keamanan dan terhadap kerusakan
lingkungan?
3. Bagaimana upaya penanggulan terhadap korupsi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan, tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Untuk mengetahui dampak korupsi di bidang ekonomi, pelayanan
kesehatan, sosial dan kemiskinan, birokrasi pemerintahan, politik dan
demokrasi, penegakkan hokum, pertahanan dan keamanan dan terhadap
kerusakan lingkungan
3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan yang dapat dilakukan dalam
melawan korupsi.
D. Tinjauan Teoritis
Pengertian kata korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” (fockema
Andrea, 1951) atau “corruptus” (webster student dictionary, 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”,
suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal
istilah “ corruption/korruptie”(belanda). Arti kata korupsi secara harfia adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat
dan merusak, berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut:
sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk, menyangkup
jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam
jabatan karena pembrian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan dibawah kekuasaan
jabatan.
7
BAB II
METODE
Data yang digunakan dalam kajian ini, ialah data sekunder yang diperoleh
dengan melakukan studi kepustakaan dan menggunakan media internet. Data yang
dikumpulkan menggunakan sumber permasalahan yang ada di Indonesia sebagai
objek penelitian dan dampak yang di akibatkan. Kata korupsi telah dikenal luas
oleh masyarakat, tetapi definisinya belum tuntas dibukukan. Pengertian korupsi
berevolusi pada tiap zaman, peradaban, dan teritorial. Rumusannya bisa berbeda
tergantung pada titik tekan dan pendekatannya, baik dari perspektif politik,
sosiologi, ekonomi dan hukum.
Korupsi sebagai fenomena penyimpangan dalam kehidupan sosial, budaya,
kemasyarakatan, dan kenegaraan sudah dikaji dan ditelaah secara kritis oleh
banyak ilmuwan dan filosof. Sebetulnya pengertian korupsi sangat bervariasi.
Namun demikian, secara umum korupsi itu berkaitan dengan perbuatan yang
merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk kepentingan pribadi
atau kelompok tertentu. Agar bisa mendapatkan pemahaman secara gamblang,
penulis mengambil pandangan dan pengertian korupsi menurut berbagai sumber
BAB III
PEMBAHASAN
A. Korupsi
Pada tahun 2011 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia naik
menjadi 3,0 dari tahun sebelumnya yakni 2,8, tetapi Indonesia tetap
dipersepsikan sebagai negara dengan tingkat korupsi yang tinggi (Liputan
6.com, 29 Januari 2012).
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, mayoritas
responden atau sebesar 60 % mempunyai persepsi korupsi di Indonesia
meningkat dalam dua tahun terakhir. "Mayoritas publik nasional, 60 %,
menilai bahwa tingkat korupsi di Indonesia dalam dua tahun terakhir
meningkat," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam konferensi
pers, Minggu (8/8/2021).
1. Pengertian Korupsi
Pengertian kata korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” (fockema
Andrea, 1951) atau “corruptus” (webster student dictionary, 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”,
suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian
dikenal istilah “ corruption/korruptie”(belanda). Arti kata korupsi secara
harfia adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Dengan demikian arti
kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak, berdasarkan
kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut: sesuatu yang bersifat
amoral, sifat dan keadaan yang busuk, menyangkup jabatan instansi atau
aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena
pembrian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan
keluarga atau golongan ke dalam kedinasan dibawah kekuasaan jabatan.
Menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik,
baik politikus/ politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar
dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat
dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi secara
harfiah berarti: buruk, rusak, suka memakai barang (uang) yang
dipercayakan padanya, dapat disogok (melalui kekuasaannya untuk
kepentingan pribadi). Adapun arti terminologinya, korupsi adalah
penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk
kepentingan pribadi atau orang lain.
Sementara, disisi lain, korupsi (corrupt, corruptie, corruption) juga bisa
bermakna kebusukan, keburukan, dan kebejatan. Definisi ini didukung
oleh Acham yang mengartikan korupsi sebagai suatu tindakan yang
menyimpang dari norma masyarakat dengan cara memperoleh keuntungan
untuk diri sendiri serta merugikan kepentingan umum. Intinya, korupsi
adalah menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan publik atau pemilik
untuk kepentingan pribadi. Sehingga, korupsi menunjukkan fungsi ganda
yang kontradiktif, yaitu memiliki kewenangan yang diberikan publik yang
11
h) Struktur pemerintahan
i) Perubahan radikal/ transisi demokrasi
Sementara, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh
bagian Litbang Harian Kompas menunjukkan bahwa penyebab
perilaku korupsi, yaitu:
a) Didorong oleh motif-motif ekonomi, yakni ingin memiliki
banyak uang dengan cara cepat meski memiliki etos kerja yang
rendah.
b) Rendahnya moral
c) Penegakan hukum yang lemah.
3. Jenis-jenis Korupsi
Menurut Alatas (1987) dari segi tipologi, membagi korupsi ke dalam
tujuh jenis yang berlainan, yaitu:
a. Korupsi transaktif (transactive corruption), menunjuk kepada adanya
kesepakatan timbal balik antara pemberi dan penerima, demi
keuntungan kedua belah pihak.
b. Korupsi yang memeras (extortive corruption), menunjuk adanya
pemaksaan kepada pihak pemberi untuk menyuap guna mencegah
kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya atau hal-
hal yang dihargainya.
c. Korupsi investif (investive corruption), adalah pemberian barang atau
jasa tanpa ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain
keuntungan yang dibayangkan akan diperoleh dimasa yang akan
datang.
d. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption), adalah penunjukan yang
tidak sah terhadap teman atau sanak saudara untuk memegang jabatan
dalam pemerintahan, atau tindakan yang memberikan perlakuan
istimewa secara bertentangan dengan norma dan peraturan yang
berlaku.
e. Korupsi defensive (defensive corruption), adalah korban korupsi
dengan pemerasan. Korupsinya adalah dalam rangka mempertahankan
diri.
f. Korupsi otogenik (autogenic corruption), adalah korupsi yang
dilakukan oleh seseorang seorang diri.
g. Korupsi dukungan (supportive corruption), adalah korupsi yang
dilakukan untuk memperkuat korupsi yang sudah ada.
Korupsi dilihat dari proses terjadinya perilaku korupsi dapat dibedakan
dalam tiga bentuk:
a. Graft, yaitu korupsi yang bersifat internal. Korupsi ini terjadi karena
mereka mempunyai kedudukan dan jabatan di kantor tersebut. Dengan
wewenangnya para bawahan tidak dapat menolak permintaan
atasannya.
b. Bribery (penyogokan, penyuapan), yaitu tindakan korupsi yang
melibatkan orang lain di luar dirinya (instansinya). Tindakan ini
dilakukan dengan maksud agar dapat mempengaruhi objektivitas
dalam membuat keputusan atau membuat keputusan yang dibuat akan
menguntungkan pemberi, penyuap atau penyogok.
17
B. Dampak Korupsi
1. Dampak ekonomi
Korupsi memiliki pengaruh yang besar terhadap berbagai aspek
kehidupan, khususnya dalam aspek ekonomi. Kita tahu bahwa korupsi
sangat lah perbuuatan yang buruk dan merugikan banyak pihak. Pada
aspek ekonomi yang sangat jelas terlihat pada kalangan umum, yang
menyangkut dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Adapun
permasalahan yang disebabkan oleh dampak korupsi dalam bidang
ekonomi yaitu:
a. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
Korupsi sangatlah mengganggu dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara, karena di dalam bidang ekonomi yang seharusnya di
jadikan untuk kepentingan bersama dalam membangun di berbagai
sektor ekonomi akhirnya tidak terlaksana, di karenakan oleh tindakan
korupsi ini. Para investor pun mulai tidak percaya untuk menanamkan
investasinya karena adanya tindakan korupsi ini, sungguh hal tersebut
sangat menyulikan suatu negara untuk maju. Kondisi pada suatu
negara yang korup akan membuat penguasaha mulai meniggalkannya
karena investasi dalam negara yang korup akan sangat merugikan bagi
para investor.
b. Penurunan produktifitas
Dengan terjadi lesunya pertumbuhan dan investasi berpengaruh
juga dalam produktifitas yang semakin menurun. Terdapat peningkatan
dalam hal produksi dengan cara membuka pabrik pabrik dan usaha
untuk membuat produktifitas menjadi semakin tinggi tetapi terkendala
dengan tidak adanya investasi. Penurunan produktifitas ini juga akan
mengakibatkan para pegawai pegawai di keluarkan dan akan
meningkatkan pengangguran. Dan hal yang paling jelas di rasakan dari
penurunan produktifitas ini yaitu kemiskinan yang terjadi dalam
masyarakat.
c. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik
Dampak korupsi dalam hal ini sangat lah terasa di kalangan
masyarakat. Terjadinya perlengkapan perlengkapan umum yang mulai
18
rusak atau tidak layak pakai, seperti halnya jalanan yang mulai rusak,
beras murah yang tidak layak pakai, tidak layaknya transportasi
umum,sekolah sekolah yang masih kurang layak pakai. Ini semua
tersakan oleh masyarakat dan disebabkan oleh tindakan korupsi
tersebut.Yang pada akhirnya korupsi mengakibatkan penurunan
kualitas barang dan jasa jasa yang terjadi bagi public
d. Meningkatnya hutang negara
Kondisi perekonomian suatu negara yang korup, mengakibat
kan melambatnya perekonomian di negara tersebut. Mendorong negara
tersebut untuk hutang di negara lain agar perekonomian mulai stabil.
Contoh kasus korupsi dalam bidang ekonomi:
Kasus dugaan korupsi presiden soeharto yang tidak kunjung selesai di
sinyalir menggelapkan uang negara 1,7 triliun. Presiden soeharto dengan
kepemimpinan yang otoriter memudahkannya melakukan tindakan
korupsi dan sudah terbukti banyaknya penderitaan yang terjadi di
masyarakat dan menurunya perkenomian indonesia hingga akhirnya
presiden soeharto di lengserkan.
2. Dampak terhadap pelayanan kesehatan
Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain tingginya biaya
kesehatan, tingginya angka kematian ibu hamil dan ibu menyusui, tingkat
kesehatan masih buruk, dan lain - lain. Angka mortalitas ibu hamil dan
melahirkan pada tahun 2012, ternyata masih tinggi yakni 359 per 100.000
kelahiran. Angka ini meningkat tajam dibanding tahun 2007, yakni 228
per 100.000 kelahiran hidup. Secara makro, angka kematian ibu hamil dan
melahirkan, merupakan parameter kualitas kesehatan masyarakat pada
suatu negara. Sistem manajemen rumah sakit yang diharapkan untuk
pengelolaan lebih baik menjadi sulit dibangun. Apabila korupsi terjadi di
berbagai level maka akan terjadi keadaan sebagai berikut:
a. Organisasi rumah sakit menjadi sebuah lembaga yang mempunyai sisi
bayangan yang semakin gelap;
b. Ilmu manajemen yang diajarkan di pendidikan tinggi menjadi tidak
relevan;
c. Direktur yang diangkat karena kolusif (misalnya harus membayar
untuk menjadi direktur) menjadi sulit menghargai ilmu manajemen;
d. Proses manajemen dan klinis di pelayanan juga cenderung akan tidak
seperti yang kita bayangkan;
e. Adanya layanan kesehatan yang kurang memadai dan masih tumpang
tindih juga pengadministrasian yang kurang baik dari sebuah badan
penyelenggara yang bergerak di bidang kesehatan
3. Dampak sosial dan kemiskinan
Tindakan korupsi mengakibatkan dampak yang luar biasa terhadap
masyarakat. Dampak yang sangat terasa di dalam masyarakat yaitu dengan
mahalnya layanan publik, kemudian terdapat kualitas yang rendah dalam
pelayanan publik tersebut. Kemudian dampak yang terasa secara
tersembunyi yaitu pengalihan sumber daya milik publik untuk kepentingan
pribadi atau kelompok, yang seharusnya diberikan kepada publik demi
19
D. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dari kajian literatur dengan judul
“Dampak Korupsi di Indonesia” adalah untuk memberi pemahaman terkait
tindakan korupsi yang pada hakekatnya adalah tindakan yang tidak dibenarkan
dan sangat merugikan banyak pihak yang utama kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Sebagai generasi muda penerus bangsa alangkah baiknya pemahaman
tentang korupsi sudah harus kita pahami agar dimasa depan kasus korupsi di
Indonesia berkurang bahkan tidak ada. Karena dampak dari korupsi sangat
besar adanya tentu saja sampai kepada tindakan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
25
BAB IV
KESIMPULAN
KEPUSTAKAAN
Dikutip dari :
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3925/3/104211009_Bab2.pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/1108-Article%20Text-2205-1-10-20140905.pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/MAKALAH%20PBAK%20DAMPAK%20KOR
UPSI.pdf
http://stia-asmisolo.ac.id/jurnal/index.php/jmbb/article/view/81/54
Adib Bisri dan Munawir AF, Kamus Al-Bisri, Pustaka Progresif, Surabaya, 1999.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 1995.
Nadiatus Salama, Fenomena Korupsi Indonesia (Kajian Mengenai Motif dan
Proses Terjadinya Korupsi), Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2010.
Albert Hasibuan, Titik Pandang Untuk Orde Baru, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 1997.
BPKP, Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional, Pusat Pendidikan dan
Pengawasan BPKP, Jakarta, Cet I, 1999.
Anonim. 2017. Otoritas Semu. diakses dari
http://otoritassemu.blogspot.co.id/2017/01 tanggal 1 Agustus 2017
LAMPIRAN
Ridwan Zachrie, Wijayanto, Gramedia Pustaka Utama, Korupsi Mengorupsi
Indonesia, 7 Mei 2013,