Oleh :
Kelompok 2
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah kelompok ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Pajak....................................................3
2.2 Terkuaknya Kasus Korupsi Rafael Alun Trisambodo..............................3
2.3 Bukti Kuat Korupsi Rafael Alun Trisambodo...........................................3
2.4 Dampak Maraknya Kasus Korupsi Di Kalangan Pejabat Bagi Aspek
Sosial 3
2.5 Pengaruh Gaya Hidup Hedon Pejabat dalam Aspek Sosial Masyarakat...4
2.6 Korupsi Sebagai Bentuk Dekadensi Moral...............................................4
2.7 Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Mecegah Dekadensi Moral...................5
BAB III PENUTUP................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Mempertahankan tata kelola negara yang bersih menjadi sangat penting dan
diperlukan untuk mencegah tindakan korupsi yang menjerat tidak hanya pejabat
negara, tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekat mereka. Jika tidak
ditindaklanjuti, tindakan ini akan merugikan rakyat Indonesia secara signifikan.
Menurut Nyoman Serikat Putra Jaya, tindakan korupsi bukan hanya dilakukan
oleh pejabat negara atau antar pejabat negara, tetapi juga melibatkan pihak lain
seperti keluarga, orang-orang terdekat, dan pengusaha. Hal ini dapat merusak
dasar-dasar kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, serta mengancam keberadaan
negara.
Oleh karena itu, kejahatan korupsi kini dianggap sebagai kejahatan yang luar
biasa (extraordinary crime) dan tidak lagi dianggap sebagai kejahatan biasa. Hal
ini disebabkan karena metode konvensional yang selama ini digunakan tidak
efektif dalam menangani kasus korupsi di masyarakat. Oleh karena itu,
penanganan korupsi memerlukan cara-cara yang luar biasa (extraordinary).
Meskipun demikian, penanganan tindak pidana korupsi di Indonesia masih
menghadapi beberapa kendala, di antaranya adalah lemahnya penegakan hukum
1
terhadap tindak pidana korupsi, rendahnya kualitas SDM aparat penegak hukum,
kurangnya koordinasi dalam penegakan hukum korupsi, serta seringnya terjadi
korupsi dalam penanganan kasus korupsi.
Salah satu penyebab maraknya korupsi dikalangan para pejabat tidak bisa
dilepaskan dari gaya hidup pejabat itu sendiri. Tak dapat dipungkiri, saat ini
banyak pejabat yang menerapkan gaya hidup hedon dengan membeli barang
mewah yang harganya sangat mahal ataupun menyalahgunakan kekuasaannya
demi keuntungan pribadi.
Kuatnya arus globalisasi membawa banyak perubahan dalam sendi bangsa ini.
Gaya hidup hedonisme yang mementingkan kesenangan pribadi selayaknya tidak
dapat diterapkan di bangsa ini karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Kepribadian bangsa mengedepankan kepentingan bersama lewat
gotong royong dan juga asas keadilan yang merata.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui opini dari masyarakat terhadap berita tersebut.
2. Mengetahui penyebab kasus korupsi tersebut bisa terkuak.
3. Mengetahui bukti lain sebagai penguat adanaya tindakan korupsi.
4. Mengetahui pengaruh korupsi dan hedonisme dalam aspek sosial.
5. Mengetahui hubungan kasus tersebut dengan dekadensi moral yang terjadi.
6. Mengetahui cara bersikap gara terhindar dari tindakan korupsi dan
hedonisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penganiayaan dilakukan oleh Mario Dandy lantaran emosi karena mendapatkan
informasi dari teman wanitanya, bahwa dirinya mendapatkan perlakuan tidak enak
dari David Ozora.
Diketahui sang anak Mario bergaya hidup hedon dan sering memamerkan
barang barang mewah dalam akun media sosialnya. Hal ini membuat penasaran
masyarakat karena diketahui harta Rafael mencapai 56 miliar rupiah yang bahkan
lebih besar dari atasannya.
4
banyak bayi dan anak-anak harus menderita kekurangan gizi dan tidak bisa
menikmati pendidikan yang baik. Disini korupsi menyebabkan rakyat yang miskin
semakin terpinggirkan. (Kurniadi Y. 2011)
2.5 Pengaruh Gaya Hidup Hedon Pejabat dalam Aspek Sosial Masyarakat
Hal yang paling terlihat dari gaya hidup hedonisme adalah perilaku seseorang
yang lebih konsumtif. Perilaku konsumtif yang berlebihan cenderung akan
menimbulkan masalah dalam segi keuangan seseorang, dalam arti yang lebih luas
perilaku konsumtif secara berlebihan oleh masyarakat dapat memicu masalah
dalam bidang ekonomi terutama mereka yang berada dalam taraf hidup
menengah. Tak jarang mereka yang bergaya hidup hedon malah banyak terlilit
hutang.
Ketika seseorang atau sebuah organisasi terlibat dalam korupsi, maka dapat
menyebabkan kerugian materi dan moral yang signifikan. Korupsi dapat
5
menghambat kemajuan sosial dan ekonomi, menciptakan ketidakadilan, merusak
sistem politik, dan memperburuk kondisi kehidupan bagi orang-orang yang
terlibat dalam lingkaran kepentingan. Pelaku korupsi biasanya akan memiliki
akhlak buruk yang dapat memunculkan masalah dibidang baru karena adanya rasa
semena-mena seperti penganiayaan dan sifat hedonisme
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang tidak
sah atau melanggar hukum.
2. Gaya hidup hedonisme atau gaya hidup konsumtif hendaknya dihindari
karena memiliki dampak negatif dalam jangka panjang.
3. Mahasiswa harus memiliki karakter yang kritis dan proaktif dalam
menghadapi dekadensi moral di masa sekarang.
6
3.2 Saran
Dalam penyelenggaraan negara yang baik sudah seharusnya budaya
korupsi harus dihilangkan. Segala bentuk penyelewengan kekuasaan, tindak
pidana pencurian aset negara dalam bentuk apapun harus ditindak dengan
tegas. Walaupun pemberantasan korupsi di Indonesia menghadapi berbagai
macam kendala namun hal tersebut harus terus dilakukan secara terus
menerus. Sebagai pejabat negara hendaknya memiliki karakter yang baik
sebagai contoh oleh masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Barang bukti kasus kasus gratifikasi Rafael Alun Trisambodo. (2023, April 3).
Dipetik Mei 1, 2023, dari Antara News:
https://www.antaranews.com/foto/3470037/barang-bukti-kasus-kasus-
gratifikasi-rafael-alun-trisambodo
7
Kurniadi, Y. (2011). Dampak Masif Korupsi. Pendidikan Anti-Korupsi untuk
Perguruan Tinggi. Dipetik Mei 02, 2023
Rachman, A. (2023, April 04). Kronologi Kasus RAT, dari PNS Berharta Jumbo
hingga Dibui KPK. Dipetik Mei 1, 2023, dari CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230404080107-4-427072/kronolo
gi-kasus-rat-dari-pns-berharta-jumbo-hingga-dibui-kpk
ryn/bmw. (2023, Maret 30). Jejak Kasus Rafael Alun Trisambodo Hingga Jadi
Tersangka KPK. Dipetik Mei 1, 2023, dari CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230330123630-12-931269/jeja
k-kasus-rafael-alun-trisambodo-hingga-jadi-tersangka-kpk/amp