Anda di halaman 1dari 11

GAYA HIDUP HEDON DAN TINDAK KORUPSI SEBAGAI

DEKADENSI MORAL PEJABAT NEGARA

Oleh :

Kelompok 2

Faisal Dimas Sandi Asmoro 221910301028

Nathania Bertha Nastiti 221910301117

Nur Halimah 221910301127

Yuliyaningsih Dian Renita Sari 221910301146

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah kelompok ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada


pihak yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan
makalah ini. Makalah berjudul “GAYA HIDUP HEDON DAN TINDAK
KORUPSI SEBAGAI DEKADENSI MORAL PEJABAT NEGARA” ini disusun
untuk memenuhi tugas semester 2 mata kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam


penyusunan makalah ini baik secara materi maupun penyampaian dalam karya
tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta saran dari pembaca agar dapat
membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

Penulis berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar


sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Jember, 02 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Pajak....................................................3
2.2 Terkuaknya Kasus Korupsi Rafael Alun Trisambodo..............................3
2.3 Bukti Kuat Korupsi Rafael Alun Trisambodo...........................................3
2.4 Dampak Maraknya Kasus Korupsi Di Kalangan Pejabat Bagi Aspek
Sosial 3
2.5 Pengaruh Gaya Hidup Hedon Pejabat dalam Aspek Sosial Masyarakat...4
2.6 Korupsi Sebagai Bentuk Dekadensi Moral...............................................4
2.7 Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Mecegah Dekadensi Moral...................5
BAB III PENUTUP................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Korupsi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini, sudah memasuki tahap yang
sangat mengkhawatirkan dan telah menyebar ke seluruh aspek kehidupan. Praktik
korupsi semakin berkembang dari tahun ke tahun, baik dalam hal jumlah kerugian
keuangan negara maupun dalam hal kualitas yang semakin terorganisir dan
canggih. Korupsi juga telah meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Jika tidak
terkendali, tindak pidana korupsi yang semakin meningkat akan membawa
bencana tidak hanya bagi perekonomian nasional, tetapi juga bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara secara keseluruhan. Kasus tindak pidana korupsi
semakin marak di Indonesia, dan tidak mengenal batasan siapa, mengapa, dan
bagaimana. Bukan hanya pemangku jabatan dan kepentingan saja yang terlibat
dalam tindak pidana korupsi, baik di sektor publik maupun privat, tetapi korupsi
sudah menjadi fenomena yang merajalela.

Mempertahankan tata kelola negara yang bersih menjadi sangat penting dan
diperlukan untuk mencegah tindakan korupsi yang menjerat tidak hanya pejabat
negara, tetapi juga keluarga dan orang-orang terdekat mereka. Jika tidak
ditindaklanjuti, tindakan ini akan merugikan rakyat Indonesia secara signifikan.
Menurut Nyoman Serikat Putra Jaya, tindakan korupsi bukan hanya dilakukan
oleh pejabat negara atau antar pejabat negara, tetapi juga melibatkan pihak lain
seperti keluarga, orang-orang terdekat, dan pengusaha. Hal ini dapat merusak
dasar-dasar kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, serta mengancam keberadaan
negara.

Oleh karena itu, kejahatan korupsi kini dianggap sebagai kejahatan yang luar
biasa (extraordinary crime) dan tidak lagi dianggap sebagai kejahatan biasa. Hal
ini disebabkan karena metode konvensional yang selama ini digunakan tidak
efektif dalam menangani kasus korupsi di masyarakat. Oleh karena itu,
penanganan korupsi memerlukan cara-cara yang luar biasa (extraordinary).
Meskipun demikian, penanganan tindak pidana korupsi di Indonesia masih
menghadapi beberapa kendala, di antaranya adalah lemahnya penegakan hukum

1
terhadap tindak pidana korupsi, rendahnya kualitas SDM aparat penegak hukum,
kurangnya koordinasi dalam penegakan hukum korupsi, serta seringnya terjadi
korupsi dalam penanganan kasus korupsi.

Salah satu penyebab maraknya korupsi dikalangan para pejabat tidak bisa
dilepaskan dari gaya hidup pejabat itu sendiri. Tak dapat dipungkiri, saat ini
banyak pejabat yang menerapkan gaya hidup hedon dengan membeli barang
mewah yang harganya sangat mahal ataupun menyalahgunakan kekuasaannya
demi keuntungan pribadi.

Kuatnya arus globalisasi membawa banyak perubahan dalam sendi bangsa ini.
Gaya hidup hedonisme yang mementingkan kesenangan pribadi selayaknya tidak
dapat diterapkan di bangsa ini karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Kepribadian bangsa mengedepankan kepentingan bersama lewat
gotong royong dan juga asas keadilan yang merata.

1.2 Rumusan Masalah


1. Hal pertama apa yang menjadi sorotan setelah berita tersebut menyebar di
masyarakat?
2. Apa yang menjadi penyebab pertama terkuaknya kasus korupsi tersebut?
3. Terkait hal tersebut, bukti apalagi yang menjadi penguat dalam kasus
tersebut?
4. Bagaimana pengaruh kasus tersebut dalam lingkup sosial?
5. Bagaimana kasus tersebut dapat dikatakan sebagai satu bentuk dekadensi
moral?
6. Bagaimana seharusnya mahasiswa menyikapi hal tersebut?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui opini dari masyarakat terhadap berita tersebut.
2. Mengetahui penyebab kasus korupsi tersebut bisa terkuak.
3. Mengetahui bukti lain sebagai penguat adanaya tindakan korupsi.
4. Mengetahui pengaruh korupsi dan hedonisme dalam aspek sosial.
5. Mengetahui hubungan kasus tersebut dengan dekadensi moral yang terjadi.
6. Mengetahui cara bersikap gara terhindar dari tindakan korupsi dan
hedonisme.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Pajak


Kasus ini bermula dari viralnya penganiayaan Mario Dandy, anak dari Rafael
Alun Trisambodo, pejabat dirjen pajak kementrian keuangan terhadap David
Ozora, anak dari salah satu pengurus GP Ansor hingga koma di ICU.

3
Penganiayaan dilakukan oleh Mario Dandy lantaran emosi karena mendapatkan
informasi dari teman wanitanya, bahwa dirinya mendapatkan perlakuan tidak enak
dari David Ozora.

2.2 Terkuaknya Kasus Korupsi Rafael Alun Trisambodo


Kasus korupsi Rafael yang terkuak karena namanya mencuat dari kasus
penganiyaan yang dilakukan oleh anaknya Mario terhadap David. Masyarakat
yang penasaran akan hal tersebut kemudian menyoroti kehidupan Rafael hingga
meneliti harta kekayaannya yang tak wajar yang tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Diketahui sang anak Mario bergaya hidup hedon dan sering memamerkan
barang barang mewah dalam akun media sosialnya. Hal ini membuat penasaran
masyarakat karena diketahui harta Rafael mencapai 56 miliar rupiah yang bahkan
lebih besar dari atasannya.

2.3 Bukti Kuat Korupsi Rafael Alun Trisambodo


Setelah kasus ini ramai diperbincangkan, KPK melakukan menyelidikan dan
menetapkan Rafael Alun Sambodo sebagai tersangka kasus gratifikasi dengan
bukti berupa kotak deposit berisi mata uang asing, tas bermerk, dan dokumen-
dokumen lainya.

2.4 Dampak Maraknya Kasus Korupsi Di Kalangan Pejabat Bagi Aspek


Sosial
Korupsi adalah hal yang sangat bertolak belakang dengan asas keadilan sosial
dan kesetaraan sosial. Korupsi memiliki korelasi negatif terhadap kemajuan
disegala bidang, baik ekonomi, politik, maupun sosial. Korupsi membuat
kesejahteraan masyarakat menurun. Korupsi mengakibatkan terjadinya inefisiensi
dalam proses pembangunan negara.

Praktek korupsi pada dasarnya menciptakan suatu kehidupan ekonomi dengan


biaya tinggi (Kurniadi Y. 2011, Tanzi, Vito and Hamid Davoodi, 1997). Dalam
kaitan dengan kemiskinan, korupsi mengakibatkan rakyat miskin, semakin sulit
mendapatkan akses ekonomi, finansial, kesehatan, pendidikan, informasi, hukum
dan lain-lain. Harga bahan pokok yang semakin tinggi saat ini mengakibatkan

4
banyak bayi dan anak-anak harus menderita kekurangan gizi dan tidak bisa
menikmati pendidikan yang baik. Disini korupsi menyebabkan rakyat yang miskin
semakin terpinggirkan. (Kurniadi Y. 2011)

Tindak korupsi akan mengakibatkan tingginya biaya pelayanan publik yang


akan berimbas pada timbulnya ketimpangan pendapatan. Timpangnya pendapatan
ini dapat berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi yang dapat memperburuk
kemiskinan di Indonesia. Situasi ini akan menyebabkan timbulnya masalah sosial
yang baru seperti tindak kriminalitas yang meningkat dan berakhir dengan
hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

2.5 Pengaruh Gaya Hidup Hedon Pejabat dalam Aspek Sosial Masyarakat
Hal yang paling terlihat dari gaya hidup hedonisme adalah perilaku seseorang
yang lebih konsumtif. Perilaku konsumtif yang berlebihan cenderung akan
menimbulkan masalah dalam segi keuangan seseorang, dalam arti yang lebih luas
perilaku konsumtif secara berlebihan oleh masyarakat dapat memicu masalah
dalam bidang ekonomi terutama mereka yang berada dalam taraf hidup
menengah. Tak jarang mereka yang bergaya hidup hedon malah banyak terlilit
hutang.

Perilaku hedonisme juga memicu seseorang untuk berperilaku lebih


individualis ataupun egois, dimana ia akan selalu memandang segala sesuatu
untuk dirinya sendiri. Sehingga harmonisme atau hubungan yang ada dalam
masyarakat menjadi berkurang.

2.6 Korupsi Sebagai Bentuk Dekadensi Moral


Korupsi merupakan satu perbuatan meyimpang dari aturan yang termasuk
dalam satu bentuk dekadensi moral yang luar biasa. Korupsi adalah suatu tindakan
yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan atau pengaruh untuk memperoleh
keuntungan pribadi atau kelompok, terutama dalam bentuk uang atau harta benda.
Korupsi sering kali melibatkan tindakan ilegal atau tidak etis, seperti memberi
atau menerima suap, penggelapan dana, atau pemalsuan dokumen.

Ketika seseorang atau sebuah organisasi terlibat dalam korupsi, maka dapat
menyebabkan kerugian materi dan moral yang signifikan. Korupsi dapat

5
menghambat kemajuan sosial dan ekonomi, menciptakan ketidakadilan, merusak
sistem politik, dan memperburuk kondisi kehidupan bagi orang-orang yang
terlibat dalam lingkaran kepentingan. Pelaku korupsi biasanya akan memiliki
akhlak buruk yang dapat memunculkan masalah dibidang baru karena adanya rasa
semena-mena seperti penganiayaan dan sifat hedonisme

Dengan demikian, kasus korupsi dapat dianggap sebagai satu bentuk


dekadensi moral karena korupsi merusak nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip
etika yang harus ditekankan dan dijunjung tinggi dalam sebuah organisasi,
masyarakat maupun pemerintahan. Korupsi juga memperlihatkan bahwa orang
yang terlibat tidak lagi mengutamakan kepentingan umum, melainkan
kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri.

2.7 Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Mecegah Dekadensi Moral


Sudah seharusnya sebagai mahasiswa dapat berpikir secara kritis dalam
menyikapi segala hal yang terjadi. Mahasiswa harus dapat memperkuat moralitas
diri sendiri berupa kesadaran akan pentingnya memiliki karakter yang baik berupa
kejujuran dan prinsip hidup sederhana. Selain itu, mahasiswa juga harus proaktif
dalam upaya-upaya pencegahan terjadinya tindak dekadensi moral di kehidupan
masyarakat terutama korupsi. Mahasiswa dapat bergerak aktif melalui kampanye-
kampanye maupun sosialisasi. Mahasiswa sebagai agen perubahan haruslah
memiliki karakter yang mulia guna meneruskan tercapainya tujuan bangsa.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang tidak
sah atau melanggar hukum.
2. Gaya hidup hedonisme atau gaya hidup konsumtif hendaknya dihindari
karena memiliki dampak negatif dalam jangka panjang.
3. Mahasiswa harus memiliki karakter yang kritis dan proaktif dalam
menghadapi dekadensi moral di masa sekarang.

6
3.2 Saran
Dalam penyelenggaraan negara yang baik sudah seharusnya budaya
korupsi harus dihilangkan. Segala bentuk penyelewengan kekuasaan, tindak
pidana pencurian aset negara dalam bentuk apapun harus ditindak dengan
tegas. Walaupun pemberantasan korupsi di Indonesia menghadapi berbagai
macam kendala namun hal tersebut harus terus dilakukan secara terus
menerus. Sebagai pejabat negara hendaknya memiliki karakter yang baik
sebagai contoh oleh masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, Y. A. (2021, Maret). Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam


Pendidikan Etis-Teologis Mengatasi Dekadensi Moral di Tengah Era
Disrupsi. Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 6(1). Dipetik Mei 01, 2023

Barang bukti kasus kasus gratifikasi Rafael Alun Trisambodo. (2023, April 3).
Dipetik Mei 1, 2023, dari Antara News:
https://www.antaranews.com/foto/3470037/barang-bukti-kasus-kasus-
gratifikasi-rafael-alun-trisambodo

7
Kurniadi, Y. (2011). Dampak Masif Korupsi. Pendidikan Anti-Korupsi untuk
Perguruan Tinggi. Dipetik Mei 02, 2023

Rachman, A. (2023, April 04). Kronologi Kasus RAT, dari PNS Berharta Jumbo
hingga Dibui KPK. Dipetik Mei 1, 2023, dari CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230404080107-4-427072/kronolo
gi-kasus-rat-dari-pns-berharta-jumbo-hingga-dibui-kpk

Rofidah, L. (2017). Dekadensi Moral Elit Politik Sebagai Ancaman Kesejahteraan


Masyarakat. Journal of Integrative International Relations.
doi:10.5281/zenodo.4885003

ryn/bmw. (2023, Maret 30). Jejak Kasus Rafael Alun Trisambodo Hingga Jadi
Tersangka KPK. Dipetik Mei 1, 2023, dari CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230330123630-12-931269/jeja
k-kasus-rafael-alun-trisambodo-hingga-jadi-tersangka-kpk/amp

Takdir, M. (2022, May). Dampak Masif Korupsi Terkait Dengan Penyalahgunaan


Anggaran Di Masa Pandemi Covid-19. Law Journal of Mai Wandeu, 2(2).
Dipetik Mei 02, 2023

Vito Tanzi, H. D. (1997, October). Corruption, Public Investment, and Growth.


Dipetik Mei 02, 2023

Wilhelmus, O. R. (2017, April). KORUPSI: Teori, Faktor Penyebab, Dampak dan


Penanganannya. Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 17. Dipetik Mei 02,
2023

Anda mungkin juga menyukai