Anda di halaman 1dari 13

KASUS PERILAKU KORUPSI DI LINGKUNGAN KAMPUS

DOSEN PEMBIMBING :
Sukarjo, S.Sos, M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Dewi Ulfa Oktarini 21065

2. Indri Astuti 21069

3. Nanda Nicola 21077

4. Nafasya Zardi Ningrum 21078

5. Tasya Tri Maharani DW 21086

6. Wanda Shalila May Pratiwi 21091

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya

yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang kasus perilaku

korupsi di lingkungan kampus. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai

salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah

pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Palembang, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2

1.3 TUJUAN MAKALAH ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KORUPSI .................................................................... 3

2.2 CONTOH KASUS KORUPSI DI LINGKUNGAN KAMPUS .......... 3

2.3 FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL ........................................ 4

2.4 TINDAKAN POSITIF YANG HARUS DIAMBIL SEBAGAI

MAHASISWA ....................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 8

3.2 SARAN .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korupsi di Indonesia ini sangat beragam macamnya, pelakunya, modusnya, dari

tingkat kecil sampai kelas kakap semua ada negara kita tercinta, sangat ironis sekali

saat kita melihat fakta ini karena begitu banyak rakyat kita yang masih tergolong

belum sejahtera namun para tikus – tikus kantor tersebut enak –enakan menikmati

hasil korupsinya diatas penderitaan rakyat.

Disisi lain Negara ini memiliki Agent of Change yang tidak lain adalah para

mahasiswa kita yang jumlahnya sudah jutaan di semua perguruan tinggi negeri

maupun swasta, mahasiswa merupakan bibit yang akan tumbuh menjadi sesuatu yang

bermanfaat bagi negaranya ataupun bisa juga malah akan menjadi beban dan

menyusahkan negaranya.

Oleh sebab itu, sebelum para penerus cita-cita bangsa ini meneruskan langkah

pastinya, mahasiswa seharusnya dibekali pendidikan tentang korupsi supaya para

mahasiswa bisa memilah mana yang bisa dikatakan korupsi mana yang bukan, karena

kriteria korupsi sendiri ini sangatlah kompleks jika kita tidak berhati - hati.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Korupsi?

2. Apa contoh kasus korupsi di lingkungan kampus?

3. Apa faktor internal dan eksternal dari kasus korupsi tersebut ?

4. Bagaimana tindakan positif yang harus diambil sebagai mahasiswa ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Memahami pengertian dari Korupsi secara jelas.

2. Mampu mengetahui contoh kasus korupsi di lingkungan kampus.

3. Mampu mengetahui faktor internal dan eksternal dari kasus korupsi.

4. Mampu menyimpulkan tindakan positif yang harus diambil sebagai

mahasiswa

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Korupsi

Kata “korupsi” berasal dari Bahasa Latin “corruptio” (Fockema Andrea: 1951)

atau Kata “corruptus” (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya dikatakan

bahwa “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”, suatu Bahasa Latin yang lebih tua.

Dari Bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption, corrupt” (Inggris),

“corruption” (Prancis) dan “corruptive/ korruptie” (Belanda).

Namun dari semua itu Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan,

keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan

dari kesucian. Secara garis besar korupsi merupakan tindakan yang sangat buruk,

tidak bermoral, merugikan banyak orang untuk kepentingan diri sendiri maupun

kelompoknya.

2.2 Contoh Kasus Korupsi di Lingkungan Kampus

4 Mahasiswa Penipu Uang Kuliah YAI Jadi Tersangka


Rabu, 28 Oktober 2015 - 11:46 WIB
JAKARTA – Empat mahasiswa Universitas YAI ditetapkan sebagai

tersangka dalam kasus penipuan uang kuliah. Ribuan mahasiswa di universitas

tersebut menjadi korban penipuan.

Kapolsek Senen Kompol Kasmono mengatakan, empat mahasiswa tersebut

berinisial IB, PK, IC, AW. "Mereka ini mahasiswa fakultas komunikasi. Keempat

3
melakukan penipuan dengan modus mengelabui para korban sebagai perantara

pembayaran uang kuliah," Kasmono, Rabu (28/10/2015).

Menurut Kasmono, para korban membayar uang kuliah bukan lewat bank atau

langsung ke YAI tapi kepada keempat tersangka. Para tersangka memberikan cash

back Rp1 juta.

Dicontohkan Kasmono, uang kuliah yang harus dibayar sebesar Rp7 juta, bila

para korban membayar melalui para tersangka maka hanya cukup membayar Rp6

juta. Untuk meyakinkan para korban, tersangka memberikan tanda bukti setor bank

palsu.

Uang para mahasiswa tersebut digunakan untuk keperluan pribadi bahkan

untuk berfoya - foya. "Uang hasil penipuan para tersangka belikan motor, mobil, baju

dan mabuk," ungkapnya.

Kasus tersebut dalam tahap pelengkapan berkas perkara namun hingga kini

pihak Universitas YAI enggan berkomentar menanggapi hal tersebut. "Kasusnya

sedang dalam tahap melengkapi berkas perkaramau P-21," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan ratusan mahasiswa YAI menggelar aksi unjuk rasa

dan memblokade ruas Jalan Diponegoro depan kampus mereka. Ratusan mahasiswa

ini melakukan aksi terkait kasus slip pembayaran bodong yang berdampak tertipunya

1.080 mahasiswa dengan total kerugianhingga Rp7 miliar.

2.3 Faktor Internal dan Eksternal Pada Kasus Korupsi Tersebut

A. Faktor Internal

Merupakan sebuah sifat yang berasal dari diri kita sendiri. Berdasarkan kasus

tersebut faktor internalnya adalah sebagai berikut :

4
1. Sifat tamak

2. Gaya hidup konsumtif

3. Moral yang kurang kuat

4. Lemahnya iman

5. Kurangnya kejujuran dan rasa malu

B. Faktor Eksternal

Merupakan faktor yang dipengaruhi dari luar (lingkungan). Berdasarkan kasus

tersebut faktor eksternalnya adalah sebagai berikut :

1. Faktor ekonomi

2. Faktor sosial dan budaya

3. Lemahnya pengawasan dari pihak kampus.

4. Tidak adanya kultur organisasi yang benar.

2.4 Tindakan Positif yang harus diambil sebagai Mahasiswa

Pemuda khususnya mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi zaman

tersebut dimasa depan. Mahasiswa salah satu bagian dari gerakan pemuda. Belajar

dari masa lalu, sejarah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa ini tidak lepas

dari peran kaum muda yang menjadi bagian kekuatan perubahan. Tokoh-tokoh

Sumpah Pemuda 1928 telah memberikan semangat nasionalisme bahasa, bangsa dan

tanah air yang satu yaitu Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda memberikan inspirasi

tanpa batas terhadap gerakan-gerakan perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Peranan

tokoh-tokoh pemuda lainnya adalag Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, lahirnya

Orde Baru tahun 1966, dan Reformasi tahun 1998. Tidak dapat dipungkiri bahwa

dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor

5
penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme yang mereka miliki dan

jalankan.

Untuk konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan dating yang

menjadi musuh bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Peran penting

mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki,

yaitu: intelektualitas, jiwa muda dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yang

tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni terlah terbukti

bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa

ini.

Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa

berperan penting sebagai agen perubahan (agent of change). Mahasiswa didukung

oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensia, ide-ide kreatif,

kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan

kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen

perubahan, mereka mampu menyuarakan kepentingan`rakyat, mampu mengkritisi

kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch dog lembaga-lembaga

negara dan penegak hukum.

Tindakan positif yang dapat diambil dari contoh kasus tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari korupsi.

Pepatah menyebutkan bahwa “perubahan harus dimulai dari diri sendiri”, jadi

mahasiswa harus menanamkan kepada diri mereka bahwasannya mereka tidak boleh

melakukan tindakan korupsi sekecil apapun, seperti: nyontek, titip absen, dating

6
terlambat dll. Memang kelihatannya sepele namun, itulah awal mula terjadinya

korupsi yang besar-besaran, oleh sebabnya kesadaran dan komitmen terhadap diri

sendiri harus ditumbuhkan terlebih dahulu.

2. Melakukan penyulluhan kepada masyarakat.

Mahasiswa memberikan wawasannya kepada masyarakat tentang korupsi dari

tingkat sekecil mungkin dan juga bahaya-bahayanya kepada masyarakat yang

mungkin belum tau tentang apa itu korupsi dan juga bahaya-bahayanya, tidak hanya

itu masyarakat juga turut dia ajak untuk mengontrol kebijakan-kebijakan para

pemimpinnya.

3. Menjadi kontrol untuk kebijakan pemerintah.

Seperti yang sebutkan sebelumnya bahwasannya mahasiswa sebagai agen

pengontrol dalam pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikontrol

dan dikritisi jika dirasa kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada

keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi

masyarakat. Misalnya dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah atau

melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil negosiasi yang terbaik.

4. Membuat Organisasi Anti Korupsi

Membuat sebuah organisasi yang mengkampanyekan anti korupsi sangatlah

penting bagi pemberian wawasan anti korupsi, di kampus-kampus besar sudah ada

yang membuat organisasi seperti, dan kegiatannya juga sangat bermanfaat dan sangat

menarik.

7
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Korupsi adalah salah satu tindakan yang wajib diberantas oleh semua lapisan

masyarakat, karena korupsi sangat berpengaruh akan kesejahteraan masyarakat,

mahasiswa dalam hal ini mempunyai andil yang signifikan untuk mempengaruhi

kebijakan-kebijakan pemerintah dan juga menggerakkan lapisan masyarakat agar

akar-akar korupsi bisa diberantas sampai keakarnya mesikipun hal ini sangatlah tidak

mudah.

Upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa adalah menciptakan lingkungan bebas

dari korupsi di kampus, memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya

melakukan korupsi dan menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah. Maka

mahasiwa harus lebih berkomitmen dalam memberantas korupsi supaya upaya

mereka berjalan semaksimal mungkin.

1.2 SARAN

1. Perlu peningkatan peran keluarga dalam penerapan pendidikan anti korupsi

dini sebagai figur dalam pembentukan karakter. Karena pendidikan utama yang

paling awal didapatkan generasi muda berasal dari keluarga.

2. Pemerintah dalam halnya melalui Dinas Pendidikan memformulas kan

pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal.

3. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya diterapkan di bangku Perguruan

Tinggi sebagai mata kuliah wajib maupun pilihan. Karena, Mahasiswa sebagai

8
salah satu bagian dari generasi penerus bangsa memiliki kompetensi intelektual,

ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih diplomatis menjadikan

mereka agen perubahan pembelajaran kehidupan kebangsaan.

4. Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK) di tingkat Perguruan Tinggi

memberikan pembelajaran lebih efektif dan pengalaman aktif bagi mahasiswa

tentang realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi,

pelayanan umum, dll. Sehingga termotivasi untuk kreatif dan mandiri mengajak

dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya untuk proaktif memberantas

korupsi.

5. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik

dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.

6. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara sinergis

untuk dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti korupsi

dini di segala aspek kehidupan.

7. Salah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga yang

independen yang khusus menangani korupsi.

9
DAFTAR ISI

https://khususspemula.blogspot.com/2014/12/makalah-mahasiswa-vs-

korupsi.html

http://tugaskuliahghofur.blogspot.com/2014/11/makalah-peran-mahasiswa-

dalam-upaya.html

https://metro.sindonews.com/read/1056822/170/4-mahasiswa-penipu-uang-

kuliah-yai-jadi-tersangka-1446007597

10

Anda mungkin juga menyukai