praktik klinik
akupuntur IV
Klinik dan apotik sehat Migoenani
Disusun oleh :
1. Lusiana Susanti (P27240020100)
2. Ulil Amini (P27240020080)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
OUTLINE
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PENGENALAN KLINIK
A. Profil Klinik
B. Lokasi Klinik
C. Fasilitas Klinik
D. Program dan Pelayanan Klinik
E. Karywan Klinik
F. Profil Pelayanan Akupunktur
G. Analisis SWOT
BAB III TINJAUAN TEORI
A. Stroke Menurut Western Medicine
B. Stroke Menurut Ilmu Akupunktur
BAB IV RESUME KASUS
BAB V PENUTUP
A. kesimpulan
B. Kesan dan Pesan
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Akupunktur adalah cara pengobatan dengan cara menusukkan jarum dan secara
harfiah, akupuntur berasal dari kata acus yang artinya jarum dan puncture yang
artinya tusuk jarum dan dalam bahasa Cina disebut sebagai Cen Jiu. Akupunktur
sebagai salah satu pengobatan tertua dengan pencatatan di Cina kurang lebih 5000
Tahun yang lalu dalam buku Kaisar Kuning “the Yellow Emperor of Internal
Medicine” atau “Huang Ti Nei Ching”. (Depkes RI, 2005). Pengobatan akupunktur
menggunakan jarum-jarum yang sangat tajam guna untuk menstimulasi titik-titik
tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energy yang disebut
“meridian”.
Kegiatan praktek klinik Prodi D IV Akupunktur ini merupakan
bagian dalam pembentukan sikap pofesional pada diri peserta
didik sebagai calon akupunkturis professional.
Terapi Terapi
akupuntur bekam
01 02
Herbal Khitan
Apotek
mart laser
03 04 05
E. Karyawan Klinik
1. Ivada Restu, Amd.Kep
2. Vika, Amd.Kep 6
4. Sumarsih, S.Kep
5. Ambar, Amd.Kep
6. Majid, Amd.Jamu
2 Laki-Laki 58
3 Total 105
d. Tabel 4 Tabel data karateristik
pasien berdasarkan jenis penyakit di
Klinik Migoenani pada tanggal 2
Mei 2023-27 Mei 2023:
Dr. Daniel
Patterson
G. Strength Weakness Opportunities
Threats (SWOT)
1) Strength (Kekuatan)
a) Terapis professional pria dan wanita dan orangnya ramah-ramah, 51% 49% Data
Jenis Kelamin Pasien P : Perempuan L : Laki-laki 10
b) Terapis adalah tenaga kesehatan lulusan Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Surakarta,
c) Jenjang pendidikan tenaga kesehatan Akupunktur minimal 3 tahun,
d) Telah lulus sertifikat kompetensi nasional, dibawah payung Organisasi Profesi
Perhimpunan Akupunktur Terapis Indonesia,
e) Berpengalaman praktik di berbagai Rumah Sakit dan Klinik di berbagai daerah,
f) Rutin mengadakan edukasi kesehatan untuk masyarakat,
g) Alat steril dan berkualitas, jarum selalu baru, sterilisasi alat bekam lebih terjaga,
bersih dan aman.
h) Ruang terapi ber-AC, terapi diiringi dengan music relaksasi yang sesuai,
i) Biaya terapi lebih terjangkau,
2. Weakness (kelemahan)
a) Jika ramai pasien masih menunggu karena
kekurangan tempat karena digunakan untuk
tempat periksa dan terapi bekam. b)
Kekurangan tempat untuk yang menyebabkan
pasien menunggu. 3. Opportunities (peluang)
4. Threarts (ancaman)
a) Klinik Migoenani memiliki pelayanan homecare bagi
masyarakat. Hal ini menjadi peluang bagi klinik
khususnya dimasa pandemic saat ini. Dimana
a) Apabila terdapat klinik yang sama programnya dan masyarakat lebih menyukai menggunakan aplikasi
letaknya juga berdekatan atau dalam satu lingkup online dari pada datang ke tempatnya langsung. Selain
seperti satu desa, menghemat waktu tidak perlu mengantri juga
b) Terapis yang bekerja dapat lebih unggul, bermanfaat bagi pasien yang tidak bisa berjalan atau
c) Pasien terbiasa nyaman dengan tindakan terapis badrest,
yang nantinya jika terapis tersebut membangun b) Dapat meningkatkan promosi melalui sosial media
sebuah klinik maka pasien dapat terjaring pada dengan penargetan yang tepat misalnya instagram ads
terapis tersebut, atau facebook ads,
d) Semakin berkembangnya teknologi maka jumlah c) Ikut berpartisipasi dalam acara-acara kesehatan
biaya yang harus dikeluarkan juga banyak sekaligus melakukan promosi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Tujuan c. Patofisiologi
Teoritis
1) Post Stroke Menurut Kedokteran Barat
a. pengertian b. Etiologi
Stroke adalah kondisi Berdasarkan kelainan patologis, stroke
Semua cerebrovascular diseases
gangguan neurologis yang (CVD) atau penyakit dapat dibagi menjadi:
terjadi ketika pasokan darah serebrovaskular berasal dari 1. Stroke Hemoragik
ke bagian otak terganggu adanya gangguan pada pembuluh a. Perdarahan intra serebral
karena sumbatan ataupun darah yang berfungsi menyuplai b. Pemdarahan ekstra serebral (sub-
pecahnya pembuluh darah. atau mengalirkan darah ke otak. arakhnoid)
Penyebab utamanya adalah Adanya perubahan pada dinding 2. Stroke non-hemoragik
timbunan lemak pada dinding pembuluh mengakibatkan a. Trombis serebri
pembuluh darah yang terhalangnya aliran darah yang
dapat menyebabkan trombosis dan
menyuplai hati atau otak.
sumbatan aliran darah di bagian
pembuluh.
d. Tanda dan gejala
Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh
yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya,
tergantung pada bagian otak yang terserang dan yaitu: a) Mual dan muntah. b) Sakit kepala
tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai
atau tanda stroke bisa bervariasi pada tiap kaku pada leher dan pusing berputar
pengidap. Namun, umumnya stroke muncul (vertigo). c) Penurunan kesadaran. d) Sulit
secara tibatiba. Ada tiga gejala utama stroke menelan (disfagia), sehingga
yang mudah untuk dikenali, yaitu: a) Salah satu mengakibatkan tersedak. e) Gangguan
sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak pada keseimbangan dan koordinasi. f)
mampu tersenyum karena mulut atau mata Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau
terkulai. b) Tidak mampu mengangkat salah penglihatan ganda.
satu lengannya karena terasa lemas atau mati
rasa. c) Tidak hanya lengan, tungkai yang satu
sisi dengan lengan tersebut
e. Pemeriksaan Fisik dan Diagnosa
Dalam menentukan diagnosa kasus stroke termasuk dalam iskemik maupun hemoragik perlu dilakukan
pemeriksaan diagnostik secara sistematik dalam beberapa jam pasca terjadinya serangan, agar terapi yang tepat
dapat segera di berikan. Menurut Batticaca (2008) dan Goldzmidt (2013). Pemeriksaan dan diagnosa medis
tersebut meliputi: a) Pemeriksaan klinis melalui Anamnesis dan pengkajian fisik (neurologi), Range of motion
(ROM) dan kekuatan otot. Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,
aktivitas, sirkulasi, makanan/cairan, neurusensorik, kenyamanan, pernafasan dan interaksi sosial. b) Pemeriksaan
penunjang
Laboratorium Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, hitung jenis trombosit, masa perdarahan dan
pembekuan, laju endapan darah. Ureum, kreatinin, fungsi hati, urin lengkap. Rontgen Thorax. Elektrokardiografi.
Computed tomography (CT) / Magnetic Resonance Imaging (MRI) Digunakan untuk melakukan lokasi, tipe
iskemik atau hemoragik dan komplikasi stroke.Ultrasonografi (USG) Diperlukan untuk menilai stenosis atau
oklusi arteri karotis dan vertebralis pada leher
Elektrokardiografi Digunakan untuk mendeteksi iskemia/infark miokard, aritmia, dan pembesaran ruang yang
menunjukkan kardiomiopati atau penyakit katb jantung
Magnetic resonance angiography (MRA) dan Computed tomography angiography (CTA) Digunakan untuk
skrining penyakit oklusif berat arteri ekstrakranial dan arteri besar intrakranial. Juga digunakan untuk skrining
aneurisma pada pasien dengan predisposisi. CTA kurang rentan terhadap artefak dari turbulensi atau pola aliran
kompleks di bandingkan MRA
2) Menurut Tradisional Chinese Medicine
A. Pengertian Stroke
Tradisional Chinese Medicine mengatakan stroke juga biasa disebut sebagai ”cuzhong” (serangan tiba –
tiba). Karena terjadi secara tiba – tiba dengan gejala yang bervariasi. Ada beberapa tanda – tanda seperti
pusing, tungkai kaku, kelesuan, gangguan mental dan gelisah. Ketika stroke terjadi, pasien secara tiba –
tiba akan mengalami, hemiplegia (lumpuh pada satu sisi), mulut mencong, lidah terasa kaku, kesulitan
dalam bicara, dan terkadang hilang kesadaran. Menurut lokasi kerusakan dan derajat keparahannya, stroke
dapat diklasifikasikansebagai salah satu serangan yang terjadi pada organ Zang Fu atau serangan di
meridian dan kolateral. Faktor penyebab penyakit stroke ini adalah angin, api dan flegma (dahak).
Patogenesis penyakit ini adalah karena adanya gangguan pada Yin dan Yang, dan defisiensi pada organ
Zang fu, meridian dan kolateral.
B. Etiologi Menurut Wu, (1996) Etiologi dari stroke menurut traditional chinese medicine antara lain :
a) Penurunan Qi vital karena overstrain Kondisi tubuh yang lemah, atau orang tua dengan defisiensi hati
dan Yin ginjal, hiperaktivitas Yang hati atau overthinking, dan overwork akan mengkonsumsi Qi vital dan
darah. Gaya hidup yang tidak teratur 18 akan menimbulkan Yang hati naik ke atas sehingga dapat
menyebabkan terjadinya stroke.
b) Diet yang salah Makan makanan yang bersifat panas seperti makan makanan yang berminyak, pedas,
manis, goreng-gorengan dan alkohol dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fungsi transportasi dan
transformasi limpa sehingga mudah terkena flegma lembab.
c) Distress Emosional Faktor lima emosi yang berlebih menyebabkan ekses api
jantung atau defisiensi Yin yang akan mengakibatkan hiperaktivitas Yang hati
dan api jantung akan membangkitkan angin interior bersama dengan Qi dan
darah.
d) Defisiensi Qi dan faktor serangan patogenik Etiologi Stroke dengan sindrom
Yang Hati Berkobar Penyebab utama dari Yang Hati Berkobar adalah
kemarahan yang tidak dapat diungkapkan, atau frustasi dan ketidakpuasan yang
berlanjut lama. Hal ini akan menyebabkan Qi yang terbendung, dan akhirnya
berbalik merusak ke dalam dan menimbulkan panas. Yang hati ekses mendadak,
angin berputar dengan berkobarnya Yang hati dan mendorong Qi dan darah ke
atas bersama – sama dengan timbunan dahak panas atau api yang menyumbat
otak. Maka menyebabkan kehilangan kesadaran yang mendadak dengan tangan
menggengam kuat dan rahang tertutup, muka merah. Angin dahak yang
berlebihan menyebabkan lidah merah selaput kuning tebal, dengan nadi yang
licin dan kuat yang merupakan tanda dari angin yang bercampur api dahak.
C. Patofisiologi
Defisiensi Qi dan darah dengan kekosongan pada meridian dan kolateral
membuat invasi angin patogen eksogen ke dalam tubuh lebih mudah yang
menyebabkan obstruksi meridian dan kolateral dan tidak dapat menutrisi
tendon dan otot. Menurut (Maciocia, 2007 ; Wang dan Zhu, 2010)
menjelaskan bahwa Wind Stroke disebabkan oleh Angin, Api, Flegma, dan
Statis. Wind stroke berhubungan dengan disfungsi organ Jantung, Hati,
Limpa, Paru dan organ Ginjal. Hal ini disebabkan oleh lemahnya anti
patogenik yang menyebabkan defisiensi Qi patogen, invasi meredian oleh
karena patogen eksogen menyebabkan stagnasi Qi dan darah. Sehingga
Aliran Qi dan Xue tidak lancar dan menyebabkan tubuh lemah.
Ketika angin, api dan dahak menyerang meredian menyebabkan stroke
C. Deferensiasi Sindrom
a) Hiperaktivitas Yang Hati Diferensiasi sindrom stroke Hiperaktivitas Yang Hati
memiliki gejala antara lain Hemiplegia/ hemiparese, emosi marah, sakit kepala,
dizzines, wajah merah, pandangan kabur, rasa pahit dimulut, gelisah, konstipasi,
urin sedikit dan kuning, lidah merah dengan selaput kuning, nadi tegang, cepat,
kuat. Prinsip Terapi : Tonifikasi Yin, dan menenangkan hati
b) Flegma Panas Diferensiasi sindrom stroke obstruksi meridian karena fleghma
dengan karakteristik dizzines, berat dikepala, mengantuk, keluar air liur, suara
wheezing di kerongkongan, muntah cairan, nafsu makan buruk, lidah berminyak,
selaput sedikit. Nadi tipis dan licin. Prinsip Terapi : menguatkan limpa dan
menghilangkan dahak, mengeluarkan panas
c) Defisiensi Yin Ginjal dan Yin Hati Diferensiasi sindrom stroke Defisiensi Yin
Hati dan Yin Ginjal dengan karakteristik dizzines, tinitus, pandangan mata kabur,
gelisah, insomnia, mimpi buruk, lidah merah dengan sedikit selaput, nadi cepat,
tipis seperti benang
d) Statis darah
Diferensiasi sindrom stasis darah dengan
f) Defisiensi Yang Limpa dan Ginjal
karakteristik Hemiplegi/hemiparese, nyeri di
bahu, pusing, penglihatan kabur, baal, Diferensiasi sindrom stroke Defisiensi
tinnitus, memori lemah lidah ungu nadi Yang Limpa dan Ginjal dengan
bergelombang, kurus, tegang.
karakteristik lesu, mudah mengantuk,
Prinsip Terapi : menghilangkan statis,
menghilangkan obstruksi, menguatkan darah oedema, kompleksi pucat, anoreksia,
distensi abdominal, lidah tebal dengan
tapak gigi dan selaput mengkilap, nadi
e) Defisiensi Qi dan Darah dalam dan licin, sesekali tidak teratur.
Diferensiasi sindrom stroke Defisiensi Qi dan Darah Prinsip Terapi : Menguatkan Yang limpa
dengan karakteristik hemiplegi/ hemiparese nyeri pada dan ginjal
bahu, palpitasi, napas pendek, keringat spontan, lemah,
kompleksi pucat, nafsu makan buruk, BAB loose stool,
lidah pucat dengan bercak sianotik, nadi dalam, tegang,
lemah. Prinsip Terapi : menguatkan Qi dan darah
E. Mekanisme Kerja Akupunktur Akupunktur mendorong
perubahan dalam aliran darah ke otak atau menstimulasi faktor
pertumbuhan produksi yang dapat menolong sel syaraf untuk
bertahan. Mekanisme kerjanya adalah mengurangi kekentalan
darah, membantu dalam perawatan sakit kepala, mengarahkan
sirkulasi darah (Admin, 2011)
Peneliiti hanya menyebutkan bahwa teknik akuputur ini dalakukan pada pasien stroke.
Intervensi yang diberikan adalah dengan memberikan tusukan pada Meridian Yang Ming
untuk memperlancar aliran Ci-Meridian-nya. Pada meridian ini terdapat sistem koneksi
yang rumit disebut acupoints (akupunktur poin) yang mengikat atau berhubungan dengan
berbagai fungsi tubuh dan organ.
BAB IV
RESUME KASUS c. 4 Cara Pemeriksaan
1) Pengamatan (Wang)
1) Shen (kondisi psikis) a. Semangat : kurang bertenaga
1. Pengkajian
a. Data Umum b. Sinar mata : sayu c. Ekspresi umum : menahan sakit d.
Nama : Tn. A Kesadaran : sadar penuh
Tanggal Pengkajian: 04 Mei 2023 2) Se (Complexion)
Usia : 58 Tahun a. Warna kulit wajah : pucat
Jenis Kelamin : Laki-laki b. Ekspresi wajah : tampak lemas 26
Pekerjaan : kontraktor c. Warna Bibir : pucat
Agama : Islam 3) Sing Tay
Alamat : jln. Meruyung Raya Limo Depok b. Bentuk Tubuh : berisi
Tempat Periksa : Klinik Migoenani Klaten b. Gerak -gerik ROM : terbatas
b. Pemeriksaan Vital Sign c. Sikap/posisi tubuh : tegap Pada pemeriksaan lidah
Tekanan darah : 160/90 mmHg didapatkan bahwa lidah berwarna merah, ukuran besar,
Berat Badan : 62 kilogram terdapat tapak gigi tidak ada bercak sianotik. selaput lidah
Suhu tubuh : 36.0oC Tinggi badan : 162 putih tipis, permukaan lidah kering dan tidak mengelupas.
centimeter
Pada pemeriksaan lidah didapatkan bahwa lidah berwarna
merah, ukuran besar, terdapat tapak gigi tidak ada bercak
sianotik. selaput lidah putih tipis, permukaan lidah kering
dan tidak mengelupas.
Case Timeline