Anda di halaman 1dari 3

MIND MAPPING FRAKTUR TIBIA FIBULA

Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma


Klasifikasi Keluhan yang biasanya dirasakan adalah: atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut,
Komplikasi
keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar tulang akan
 Fraktur berdasarkan derajat/luas fraktur terbagi:  Nyeri karena terputusnya kontinuitas tulang
 Syok menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak
 Fraktur complete  Gangguan mobilitas fisik karena ektremitas tidak dapat berfungsi lengkap (Nurarif & Kusuma, 2015). jadi fraktur tibia fibula
 Fraktur incomplete  Emboli lemak
dengan baik adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang rawan dan
 Fraktur berdasarkan garis patah/konfigurasi tulang,  Sindrom
tulang yang menghubungkan lutut dengan tulang pergelangan
terbagi: kompartemen
kaki.
 Transversal  Infeksi
 Obik  Tromboemboli
 Longitudinal Pemeriksaan penunjang
Etiologi
 Spiral  X-ray  Fraktur akibat kecelakaan atau
 Comminuted  Scan tulang tekanan
 Berdasarkan ada tidaknya hubungan antara tulang yang
 Arteriogram  Spontan
fraktur dengan dunia luar, terbagi:
 Fraktur tertutup  Hitung darah lengkap  Ftraktur trauma
 Fraktur terbuka  Kreatinin  Fraktur patologis
 Derajat I  Profil koagulasi  Fraktur stres
 Derajat II
 Derajat III
Trauma Langsung Trauma Tidak Langsung Trauma Patologik

Manifestasi klinis Tulang rapuh


Memberikan tekanan pada tulang. mengakibatkan tidak
mampu menahan beban
 Tida dapat mengguanakan anggota gerak Tulang tidak mampu menahan berat badan
FRAKTUR TIBIA FIBULA
 Nyeri energy yang terlalu besar.
 Terdapat trauma
 Gangguan fungsio anggota gerak Fraktur
 Deformitas (perubahan bentuk)
Pergeseran fragmen tulang Nyeri akut
 Kelainan gerak
Pengkajian Diskontinuitas tulang
a. Identitas klien
Penatalaksanaan  Riwayat Penyakit Sekarang Terbuka
Reaksi inflamasi Tertutup

1. Rekognisi  Riwayat Penyakit Dahulu (menembus kulit)


Vasodilatasi Deformitas
2. Reduksi fraktur  Riwayat Penyakit Keluarga
Robeknya jar. Lunak Aliran darah Gangguan fungsi
3. Imobilisasi b. Pemeriksaan fisik dan terputusnya
4. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi  Sistem pernafasan (B1) pembuluh darah permeabilitas Hambatan
 Sistem kardiovaskuler (B2) Luka Perdarahan
kapiler mobilitas fisik
 Sistem Persarafan (B3) Kerusakan Kehilangan Kebocoran cairan
 Sistem Perkemihan (B4) integritas volume cairan ke intrerstisial
kulit
Diagnosa keperawatan  Sistem Pencernaan (B5)
 Nyeri berhubungan dengan agen injuri  Sistem Muskuloskeletal dan Kerusakan
Resiko syok Edema
hipovolemik
pertahanan primer
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan Integumen (B6) Penekanan
c. Pemeriksaan Penunjang Kuman masuk
pembuluh
musculoskeletal darah
 Pemeriksaan rongent
 Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer tidak  CT scan tulang Resiko infeksi
Gangguan perfusi
adekuat  MRI jaringan
 Biopsi tulang dan otot
d. Pemeriksaan diagnostik
MIND MAPPING FRAKTUR TIBIA FIBULA

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nyeri akut:
Hambatan mobilitas fisik:
 NOC
Pain level  NOC
Pain control Joint movement: Active
Comfart level Mobility Level
Dengan kriteria hasil: Self care: ADLs
1. Mampu mengontrol nyeri Transfer performance
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan Dengan kriteria hasil:
menggunakan manajemen nyeri 1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik
3. TTV normal 2. Mengerti tujuam dari peningkatan mobilitas
 NIC  NIC
1. Kaji nyeri secara komprehensif 1. Kaji TTV
2. Ajarkan teknik nonfarmakologi 2. Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian 3. Dampingi dan bantu klien dalam
analgetik melakukan ADL secara mandiri sesuai
4. Kaji TTV kemampuan
4. Ajarkan klien bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika diperlukan

5. NAMA : ELSA REVISTA

NIM : G3A017259

Daftar Pustaka

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC (2nd ed.).
Yogyakarta: Mediaction Jogja.
MIND MAPPING FRAKTUR TIBIA FIBULA

Anda mungkin juga menyukai