0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan4 halaman
Tiga jurnal kesehatan yang dirangkum membahas tentang pengaruh relaksasi dzikir terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik, perbedaan kualitas hidup pasien sebelum dan sesudah hemodialisis, serta hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Semua jurnal menemukan hasil yang menunjukkan pengaruh positif terapi atau dukungan terhadap pasien.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH bu rahma
Tiga jurnal kesehatan yang dirangkum membahas tentang pengaruh relaksasi dzikir terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik, perbedaan kualitas hidup pasien sebelum dan sesudah hemodialisis, serta hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Semua jurnal menemukan hasil yang menunjukkan pengaruh positif terapi atau dukungan terhadap pasien.
Tiga jurnal kesehatan yang dirangkum membahas tentang pengaruh relaksasi dzikir terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik, perbedaan kualitas hidup pasien sebelum dan sesudah hemodialisis, serta hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Semua jurnal menemukan hasil yang menunjukkan pengaruh positif terapi atau dukungan terhadap pasien.
Judul Pengaruh relaksasi dzikir terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisasi Penulis Iin patimah, Suryani, Aan nuraeni Teori Cemas merupakan respon emosional yang tidak menyenangkan terhadap berbagai macam stressor baik yang jelas maupun yang tidak terindentifikasi yang ditandai dengan adanya perasaan khawatir, takut, serta adanya perasaan terancam (kaplan & sadock, 2003). Tujuan Tujuannya untuk melihat pengaruh relaksasi dzikir terhadap kecemasan pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUD dr. Slamet garut Metode Rancangan penelitian ini yaitu pre experimental one group pre and posstest design. Hasil dan pembahasan, - hasil penelitian : hasil uji statistik simpulan perbedaan rerata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi menunjukan terdapat perbedaan rerata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p=0.000 yang berarti ada pengaruh positif relaksasi dzikir terhadap kecemasan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
- Pembahasan : seorang yang sedang
mengalami cemas, cenderung mengalami perubahan persepsi dan memiliki pikiran negatif terkait permasalahan yang dihadapinya (stuart & sundeen, 2006 paul dkk 2008)
- kesimpulan : diketahui bahwa seorang
yang sedang mengalami kecemasan cenderung mengalami perubahan persepsi, dengan adanya relaksasi Dzikir tingkat kecemasan menjadi berkurang dan membaik.
Jurnal ilmiah Narasi
Judul Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terqpi hemodialisis Penulis Supriyadi, Wagino, Sekar Ratih Widowati Teori Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, serta ekresi bahan buangan dan kelebihan garan (Pearce,1995;costa etal, 2008)
Apabila ginjal gagal menjalankan
fungsinya, maka penderita memerlukan pengobatan segera. Keadaan dimana ginjal lambat laun mulai tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik disebut juga GGK. Tujuan Untuk mengetahui adanya perbedaan kualitas hidup pasien GGK sebelum dan sesudah menjalani terapi HD di RSUD kota semarang dilihat dari empat dimensi (fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Metode Quasi eksperimen melalui pendekatan one grup prepost test design Hasil dan pembahasan, - hasil : berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa simpulan rata-rata dimensi lingkungan sebelum HD adalah 20,43 dengan standar deviasi 2,635 sedangkan rata-rata dimensi lingkungan sesudah HD adalah 25,80 dengan standar deviasi 0,001. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa ada perbedaan kualitas hidup pasien dari dimensi lingkungan sebelum dan sesudah menjalani HD dengan nilai p=0,0001 (p<0,05)
- pembahasan : kualitas hidup pasien GGK
sebagian besar berada pada tingkat sedangkan sebelum dilakukan hemodialisa sebanyak 16 responden (53,3%) dan setelah dilakukan hemodialisa seluruh responden berada pada kualitas hidup sedang (100%).
- kesimpulan : sempulan yang dapat diambil
dari penelitian ini adalah adanya prbedaan tingkat kualitas hidup pasien GGK pada dimensi fisik sebelum dan sesudah melakukan HD dengan nilai p=0,001(<0,05) ada beberapa perbedaan tingkat kualitas hidup pasien GGK pada dimensi lingkungan sebelum dan sesudah melakukan HD dengan nilai p=0,001 (<0,05)
Jurnal ilmiah Narasi
Judul Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD arifin achmad pekan baru Penulis Zurmeli, bayihakki, gamya tri utami Teori Ginjal merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Fungsi ginjal antara lain, mengatur volume dan komposisi darah, pembentukan sel darah merah membantu mempertahankan keseimbangan asam basah, pengaturan tekanan darah, pengeluaran komponen asing (obat, testisida dan zat-zat berbaya lainnya), pengaturan elektrolit pada cairan ekstrasel (tarwoto & watona, 2011) Tujuan Untuk mengetahui hubungsn dukungan keluarga terdapat kualitas hidup dan penderita GGK yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD arifin achmad pekan baru. Metode Korelasi dengan pendekatan cross setional yaitu penelitian yang menenkankan waktu pengukuran atau observasi Hasil dan pembahasan, Hasil : analisi data dari variabel lama simpulan menjalani homodialisis menunjukan rata-rata pasien GGK yang mengalami terapi homodialisi diperoleh hasil bahwa ada 34 responden (64,2%) yang dukungan keluarganya positif memiliki kualitas hidup baik 19 responden (35,8) yang memiliki kualitas hidup kurang baik. Sedangkan pada dukungan keluarganya negatif terdapat 17 responden (32,7%) yang memiliki kualitas hidup baik dan ada 35 responden (67,3%) yang memiliki kuslitas hidup kurang baik. Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,002< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga yang kualitas hidup pasien GGK yang mengalami terapi homodialisis di RSUD arifin achmad pekan baru. Hasil analisis OR (3,68) yang artinya pasien dengan dukungan keluarga positif 3,684 x memiliki kualitas hidup yang baik dibandingkan dengan kualitas hidup lingkungan negatif.
Pembahasan : berdasarkan hasil penelitian
mayoritas responden yang mengalami gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD arifin achmad pekan baru, berada pada rentang umur dewasa tengah (41-65 tahun) sebanyak 72 orang (68,6%) hal ini sesuai dengan yang dikatakan sid harta (2008) bahwa secara normal penurunan fungsi ginjal baru terjadi pada usia lebih dari 4 tahun. Gagal ginjal keronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun dan berlangsung progresif (suyono,2001).
Kesimpulan : didapatkan bahwa pasien dengan
lingkungan yang positif lebih baik daripada pasien dengan lingkungan yang negatif