Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama : EFTA SEPRIYANTI

Nim : A21713010

Mata kuliah : METODELOGI PENELITIAN

Jurnal ilmiah Narasi


Judul Pengaruh relaksasi dzikir terhadap
tingkat kecemasan pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani hemodialisasi
Penulis Iin patimah, Suryani, Aan nuraeni
Teori Cemas merupakan respon emosional
yang tidak menyenangkan terhadap
berbagai macam stressor baik yang jelas
maupun yang tidak terindentifikasi yang
ditandai dengan adanya perasaan
khawatir, takut, serta adanya perasaan
terancam (kaplan & sadock, 2003).
Tujuan Tujuannya untuk melihat pengaruh
relaksasi dzikir terhadap kecemasan pada
pasien GGK yang menjalani
hemodialisis di RSUD dr. Slamet garut
Metode Rancangan penelitian ini yaitu pre
experimental one group pre and posstest
design.
Hasil dan pembahasan, - hasil penelitian : hasil uji statistik
simpulan perbedaan rerata tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah intervensi
menunjukan terdapat perbedaan rerata
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
intervensi dengan nilai p=0.000 yang
berarti ada pengaruh positif relaksasi
dzikir terhadap kecemasan pasien GGK
yang menjalani hemodialisis

- Pembahasan : seorang yang sedang


mengalami cemas, cenderung mengalami
perubahan persepsi dan memiliki pikiran
negatif terkait permasalahan yang
dihadapinya (stuart & sundeen, 2006
paul dkk 2008)

- kesimpulan : diketahui bahwa seorang


yang sedang mengalami kecemasan
cenderung mengalami perubahan
persepsi, dengan adanya relaksasi Dzikir
tingkat kecemasan menjadi berkurang
dan membaik.

Jurnal ilmiah Narasi


Judul Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal
kronik terqpi hemodialisis
Penulis Supriyadi, Wagino, Sekar Ratih Widowati
Teori Ginjal berfungsi untuk mengatur
keseimbangan air dalam tubuh, mengatur
konsentrasi garam dalam darah, serta ekresi
bahan buangan dan kelebihan garan
(Pearce,1995;costa etal, 2008)

Apabila ginjal gagal menjalankan


fungsinya, maka penderita memerlukan
pengobatan segera. Keadaan dimana ginjal
lambat laun mulai tidak dapat melakukan
fungsinya dengan baik disebut juga GGK.
Tujuan Untuk mengetahui adanya perbedaan
kualitas hidup pasien GGK sebelum dan
sesudah menjalani terapi HD di RSUD kota
semarang dilihat dari empat dimensi (fisik,
psikologis, sosial dan lingkungan.
Metode Quasi eksperimen melalui pendekatan one
grup prepost test design
Hasil dan pembahasan, - hasil : berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
simpulan rata-rata dimensi lingkungan sebelum HD
adalah 20,43 dengan standar deviasi 2,635
sedangkan rata-rata dimensi lingkungan
sesudah HD adalah 25,80 dengan standar
deviasi 0,001. Berdasarkan hasil uji statistik
diketahui bahwa ada perbedaan kualitas hidup
pasien dari dimensi lingkungan sebelum dan
sesudah menjalani HD dengan nilai p=0,0001
(p<0,05)

- pembahasan : kualitas hidup pasien GGK


sebagian besar berada pada tingkat sedangkan
sebelum dilakukan hemodialisa sebanyak 16
responden (53,3%) dan setelah dilakukan
hemodialisa seluruh responden berada pada
kualitas hidup sedang (100%).

- kesimpulan : sempulan yang dapat diambil


dari penelitian ini adalah adanya prbedaan
tingkat kualitas hidup pasien GGK pada
dimensi fisik sebelum dan sesudah melakukan
HD dengan nilai p=0,001(<0,05) ada beberapa
perbedaan tingkat kualitas hidup pasien GGK
pada dimensi lingkungan sebelum dan sesudah
melakukan HD dengan nilai p=0,001 (<0,05)

Jurnal ilmiah Narasi


Judul Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas
hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisis di RSUD arifin
achmad pekan baru
Penulis Zurmeli, bayihakki, gamya tri utami
Teori Ginjal merupakan organ tubuh yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Fungsi ginjal antara lain, mengatur volume dan
komposisi darah, pembentukan sel darah
merah membantu mempertahankan
keseimbangan asam basah, pengaturan tekanan
darah, pengeluaran komponen asing (obat,
testisida dan zat-zat berbaya lainnya),
pengaturan elektrolit pada cairan ekstrasel
(tarwoto & watona, 2011)
Tujuan Untuk mengetahui hubungsn dukungan
keluarga terdapat kualitas hidup dan penderita
GGK yang menjalani terapi hemodialisis di
RSUD arifin achmad pekan baru.
Metode Korelasi dengan pendekatan cross setional
yaitu penelitian yang menenkankan waktu
pengukuran atau observasi
Hasil dan pembahasan, Hasil : analisi data dari variabel lama
simpulan menjalani homodialisis menunjukan rata-rata
pasien GGK yang mengalami terapi
homodialisi diperoleh hasil bahwa ada 34
responden (64,2%) yang dukungan
keluarganya positif memiliki kualitas hidup
baik 19 responden (35,8) yang memiliki
kualitas hidup kurang baik. Sedangkan pada
dukungan keluarganya negatif terdapat 17
responden (32,7%) yang memiliki kualitas
hidup baik dan ada 35 responden (67,3%) yang
memiliki kuslitas hidup kurang baik. Hasil uji
statistik didapatkan nilai P=0,002< 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dukungan keluarga yang kualitas hidup pasien
GGK yang mengalami terapi homodialisis di
RSUD arifin achmad pekan baru. Hasil analisis
OR (3,68) yang artinya pasien dengan
dukungan keluarga positif 3,684 x memiliki
kualitas hidup yang baik dibandingkan dengan
kualitas hidup lingkungan negatif.

Pembahasan : berdasarkan hasil penelitian


mayoritas responden yang mengalami gagal
ginjal yang menjalani terapi hemodialisis di
RSUD arifin achmad pekan baru, berada pada
rentang umur dewasa tengah (41-65 tahun)
sebanyak 72 orang (68,6%) hal ini sesuai
dengan yang dikatakan sid harta (2008) bahwa
secara normal penurunan fungsi ginjal baru
terjadi pada usia lebih dari 4 tahun. Gagal
ginjal keronik adalah suatu sindrom klinis yang
disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang
bersifat menahun dan berlangsung progresif
(suyono,2001).

Kesimpulan : didapatkan bahwa pasien dengan


lingkungan yang positif lebih baik daripada
pasien dengan lingkungan yang negatif

Anda mungkin juga menyukai