Anda di halaman 1dari 12

SOP INTERPRETASI HASIL LAB

1.HASIL UJI LAB DARAH LENGKAP

N DEFINISI FUNGSI NILAI NORMAL PENINGKATA PENURUNAN


O N
1 Hemoglobi molekul yang LAKI-LAKI : Dehidrasi, Anemia,
n terdiri dari 15.7 (14.017.5) polisitemia, kanker,
kandungan g/dl PPOK, gagal penyakit
heme (zat PEREMPUAN : jantung ginjal,
besi) dan 13.8 (12.315.3) kongesti, dan pemberian
rantai g/dl luka bakar cairan
polipeptida hebat. Obat intravena
globin yang dapat berlebih, dan
(alfa,beta,gam meningkatkan hodgkin.
a, dan delta), Hb adalah Dapat juga
berada di metildopa dan disebabkan
dalam eritrosit gentamicin. oleh obat
dan bertugas seperti:
untuk Antibiotik,
mengangkut aspirin,
oksigen. antineoplastic
(obat kanker),
indometasin,
sulfonamida,
primaquin,
rifampin, dan
trimetadion.
2 Hematocrit atau volume Anak : 33-38% Terjadi pada Terjadi dengan
eritrosit yang hipovolemia, pasien yang
dimampatkan Laki-laki dehidrasi, mengalami
(packed cell polisitemia kehilangan
Dewasa: 40-50%
volume, PCV) vera, diare darah akut,
adalah berat, asidosis anemia,
persentase Perempuan diabetikum, leukemia,
volume Dewasa : 36- emfisema penyakit
eritrosit dalam 44% paru, iskemik hodgkins,
darah yang serebral, limfosarcoma,
dimampatkan eklamsia, efek mieloma
dengan cara pembedahan, multiple, gagal
diputar pada dan luka ginjal kronik,
kecepatan bakar. sirosis
tertentu dan hepatitis,
dalam waktu malnutrisi,
tertentu. defisiensi vit B
dan C,
kehamilan,
SLE, athritis
reumatoid,
dan ulkus
peptikum.
3 Eritrosit jumlah Dewasa laki-laki : polisitemia kehilangan
eritrosit per 4.50 6.50 vera, darah
milimeterkubi hemokonsentr (perdarahan),
k atau (x106/L) asi/dehidrasi, anemia,
mikroliter dataran tinggi, leukemia,
dalah. Seperti Dewasa penyakit infeksi kronis,
hitung perempuan : kardiovaskuler mieloma
leukosit, untuk 3.80 4.80 multipel,
menghitung (x106/L) cairan per
jumlah sel-sel intra vena
eritrosit ada Bayi baru lahir : berlebih, gagal
dua metode, 4.30 6.30 ginjal kronis,
yaitu manual (x106/L) kehamilan,
dan elektronik hidrasi
(automatik). Anak usia 1-3 berlebihan
tahun : 3.60
5.20 (x106/L)

Anak usia 4-5


tahun : 3.70
5.70 (x106/L)

Anak usia 6-10


tahun : 3.80
5.80 (x106/L)

4 Trombosit komponen sel 150.000- (trombositosis (trombositope


darah yang 400.000 /L ) dapat nia) dapat
dihasilkan ditemukan ditemukan
oleh jaringan pada penyakit pada demam
hemopoetik, keganasan, berdarah
dan berfungsi sirosis, dengue,
utama dalam polisitemia, anemia, luka
proses ibu hamil, bakar,
pembekuan habis malaria, dan
darah. berolahraga, sepsis. Nilai
Penurunan penyakit ambang
sampai imunologis, bahaya pada
dibawah pemakaian <30.000
100.000/ L kontrasepsi sel/mm3.
berpotensi oral, dan
untuk penyakit
terjadinya jantung.
perdarahan Biasanya
dan hambatan trombositosis
pembekuan tidak
darah. berbahaya,
kecuali jika
>1.000.000
sel/mm3.
5 Leukosit menghitung Dewasa : 4000- pneumonia, terutama
jumlah 10.000/ L meningitis, virus, malaria,
leukosit per Bayi /anak : 9000- apendisitis, alkoholik, SLE,
milimeterkubi 12.000/ L tuberkolosis, reumaotid
k atau Bayi baru lahir : tonsilitis, dll. artritis, dan
mikroliter 9000-30.000/ L Dapat juga penyakit
darah. terjadi hemopoetik(a
Leukosit miokard nemia
merupakan infark, sirosis aplastik,
bagian hepatis, luka anemia
penting dari bakar, kanker, perisiosa).
sistem leukemia,
pertahanan penyakit
tubuh, kolagen,
terhadap anemia
benda asing, hemolitik,
mikroorganis anemia sel
me atau sabit ,
jaringan asing, penyakit
sehingga parasit, dan
hitung julah stress karena
leukosit pembedahan
merupakan ataupun
indikator yang gangguan
baik untuk emosi.
mengetahui
respon tubuh
terhadap
infeksi.
6 Laju Endap kecepatan Metode LED yang LED yang
Darah sedimentasi Westergreen meningkat sangat rendah
( LED) eritrosit dalam Laki-laki : 0 15 menandakan menandakan
darah yang mm/jam adanya infeksi gagal jantung
belum atau inflamasi, dan
membeku, Perempuan : 0 penyakit poikilositosis.
dengan 20 mm/jam imunologis,
satuan gangguan
mm/jam. LED nyeri, anemia
merupakan uji Metode Wintrobe hemolitik, dan
yang tidak Laki-laki : 0 9 penyakit
spesifik. LED mm/jam keganasan.
dijumpai
meningkat Perempuan 0
selama proses 15 mm/jam
inflamasi akut,
infeksi akut
dan kronis,
kerusakan
jaringan
(nekrosis),
penyakit
kolagen,
rheumatoid,
malignansi,
dan kondisi
stress
fisiologis
(misalnya
kehamilan).

TAMBAHAN HASIL LAB LEUKOSIT


Jenis Nilai normal Melebihi nilai normal Kurang dari nilai
normal
Basofil 0,4-1% inflamasi, leukemia, tahap stress, reaksi
40-100/L penyembuhan infeksi atau hipersensitivitas,
inflamasi kehamilan,
hipertiroidisme
Eosinofi 1-3% Umumnya pada keadaan stress, luka bakar, syok,
l 100-300/L atopi/ alergi dan infeksi hiperfungsi
parasit adrenokortikal.
Neutrofi 55-70% Inflamasi, kerusakan Infeksi virus,
l jaringan, peyakit Hodgkin, autoimun/idiopatik,
(2500-7000/L) leukemia mielositik, pengaruh obat-obatan
hemolytic disease of
Bayi Baru Lahir newborn, kolesistitis akut,
61% apendisitis, pancreatitis
akut, pengaruh obat
Umur 1 tahun 2%

Segmen 50-65%
(2500-6500/L)

Batang 0-5% (0-


500/L)
Limfosit 20-40% infeksi kronis dan virus kanker, leukemia, gagal
ginjal, SLE, pemberian
1700-3500/L steroid yang berlebihan

BBL 34%

1 th 60%

6 th 42%

12 th 38%
CD4 600 - 1500 /mm3 Makin tinggi jumlah sel CD4 Apabila jumlahnya
berarti makin baik sistem merosot dibawah 200,
imun. sistem kekebalan tubuh
tidak dapat bekerja
sempurna. Dengan jumlah
CD4 dibawah 200, infeksi
sederhana dapat
menimbulkan masalah
karena tubuh tak dapat
melawannya. Virus,
bakteri, jamur dan
parasite dapat
menimbulkan infeksi.
Monosit 2-8% Infeksi virus, parasit, anemia Leukemia limfositik,
hemolitik, SLE< RA anemia aplastic
200-600/L

Anak 4-9%
CATATAN TAMBAHAN

Indeks Eritrosit

Mencakup parameter eritrosit, yaitu:

1.Mean cell / corpuscular volume (MCV) atau volume eritrosit rata-rata (VER)
MCV = Hematokrit (l/l) / Jumlah eritrosit (106/L)
Normal 80-96 fl

2.Mean Cell Hemoglobin Content (MCH) atau hemoglobin eritrosit rata-rata


(HER)
MCH (pg) = Hemoglobin (g/l) / Jumlah eritrosit (106/L)
Normal 27-33 pg

3.Mean Cellular Hemoglobin Concentration (MCHC) atau konsentrasi


hemoglobin eritrosit rata-rata (KHER)
MCHC (g/dL) = konsentrasi hemoglobin (g/dL) / hematokrit (l/l)
Normal 33-36 g/Dl

4.Red Blood Cell Distribution Width (RDW)


RDW adalah perbedaan/variasi ukuran (luas) eritrosit. Nilai RDW berguna
memperkirakan terjadinya anemia dini, sebelum nilai MCV berubah dan
sebelum terjadi gejala. Peningkatan nilai RDW dapat dijumpai pada
anemia defisiensi (zat besi, asam folat, vit B12), anemia hemolitik,
anemia sel sabit. Ukuran eritrosit biasanya 6-8m, semakin tinggi variasi
ukuran sel mengindikasikan adanya kelainan.
RDW = standar deviasi MCV / rata-rata MCV x 100
Nilai normal rujukan 11-15%

5.HASIL UJI LAB CRP


Definisi
CRP atau C-Reactive Protein adalah protein plasma yang diproduksi oleh
hati sebagai reaksi dari adanya infeksi, luka pada jaringan, dan proses
inflamasi. Proses inflamasi merupakan proses reaksi tubuh terhadap
adanya luka atau infeksi. Proses ini sebenarnya bermanfaat untuk
mencegah infeksi namun seringkali proses inflamasi terjadi secara
berlanjut dan menyebabkan gangguan pada organ-organ tertentu,
contohnya pada jaringan sendi dan tulang yang menyebabkan arthtritis
atau pada pembuluh darah yang menyebabkan atherosclerosis. Kadar CRP
di dalam tubuh akan meningkat dengan cepat bahkan hingga 1000 kali
lipat, sekitar 6 jam setelah proses inflamasi terjadi. Inilah yang
menyebabkan kadar CRP banyak digunakan sebagai indikator terjadinya
proses inflamasi di dalam tubuh.
Fungsi CRP adalah sebagai penanda peradangan dan menentukan
perkembangan penyakit atau efektifitas pengobatan.

Metode Pengukuran CRP


Pengukuran CRP dilakukan dengan pengambilan darah dari pembuluh
darah vena, biasanya dilakukan pada bagian siku atau belakang telapak
tangan. Darah yang telah diambil kemudian dianalisa kadar CRP-nya
dengan menggunakan suatu senyawa antiserum yang dapat digunakan
untuk mengukur kadar protein tersebut. Ada 3 jenis metode pengukuran
CRP, yaitu

Conventional CRP . Metode pengukuran ini digunakan untuk


menganalisa adanya infeksi, kerusakan jaringan, dan gangguan-
gangguan akibat proses inflamasi. Metode ini dapat mengukur kadar
CRP secara tepat pada kadar 5 mg/l atau lebih. Orang yang sehat
biasanya memiliki kadar CRP di bawah 5 mg/l, sedangkan adanya proses
inflamasi ditunjukkan dengan kadar CRP sebesar 20-500 mg/l.
High Sensitivity CRP ( hsCRP ). Metode pengukuran ini digunakan untuk
menganalisa kondisi-kondisi yang mungkin berhubungan dengan proses
inflamasi. Metode ini bersifat lebih sensitif sehingga dapat mengukur
kadar CRP secara tepat hingga 1 mg/l.

Cardiac CRP ( cCRP ). Metode pengukuran ini digunakan untuk


menganalisis tingkat resiko penyakit jantung. Metode ini memiliki
sensitivitas yang menyerupai dengan hsCRP , namun menggunakan
metode analisa yang lebih sensitif sehingga hasil yang diperoleh lebih
spesifik untuk menentukan resiko penyakit jantung

Carciac CRP dan Penyakit Jantung Seperti telah dijelaskan sebelumnya,


proses inflamasi pada pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit
atherosclerosis. American Heart Association dan US Centers for Disease
Control and Prevention telah menetapkan kelompok risiko sebagai berikut:

Kadar cCRP Tingkat Resiko Penyakit


(mg/l) Jantung
1.0 Rendah
1.0 3.0 Sedang/ Rata-rata
3.1 10.0 Tinggi

Nilai-nilai tersebut hanya merupakan bagian dari proses evaluasi untuk


penyakit kardiovaskuler.Tambahan faktor-faktor risiko yang perlu
dipertimbangkan adalah peningkatan kadar kolesterol, LDL, trigliserida, dan
glukosa. Selain itu, merokok, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diabetes
juga meningkatkan tingkat risiko.

Catatan kecil :
CRP meningkat dan penanda peradangan lainnya adalah Luka Bakar,
Trauma, Infeksi, Peradangan, aktif inflamasi arthritis, dan Kanker tertentu.

6.HASIL UJI LAB ELISA


Definisi
ELISA adalah singkatan dari enzym linked immunosorbent assay. Tes
ELISA menggunakan komponen dari sistem kekebalan tubuh dan bahan
kimia untuk mendeteksi respon imun dalam tubuh (misalnya, untuk
mikroba menular). Uji ELISA melibatkan enzim (suatu protein yang
mengkatalisis reaksi biokimia), hal ini juga melibatkan antibodi atau
antigen (molekul kekebalan). Tes ELISA secara luas digunakan untuk
mendeteksi zat yang memiliki sifat antigenik, terutama protein (sebagai
lawan dari molekul kecil dan ion seperti glukosa dan kalium). Zat yang
terdeteksi oleh tes ELISA termasuk hormon, antigen bakteri dan antibodi.

Metode ELISA (enzym-linked immunosorbent assay) metode dalam


penelitian dengan Berdasarkan : Ikatan spesifik antara antigen (Ag)
antibody(Ab). ELISA dipakai untuk pengujian semua antigen, hapten atau
antibody. Paling banyak dipakai di laboratorium klinis, misalnya uji
immunoglobulin G dan E, hormone seperti insulin, esterogen dan
gonadotrofin.

Beberapa type ELISA, sebagai berikut :


1. Direct ELISA, biasanya digunakan dengan kompetisi dan Inhibisi
ELISA. Digunakan untuk deteksi antigen.
2. Indirect ELISA, antigen terikat pada plate. Digunakan untuk deteksi
antibody.

3. Sandwich ELISA, antibodi terikat pada Plate. Digunakan untuk deteksi


antigen.

4. Capture ELISA, antihuman antibodi terikat pada Plate. Digunakan


untuk deteksi antibody.

Table ELISA

Jenis Referen Specim Volum Transport CPT Method


ELISA ce en e temperat code Reference
range ure
IgM negative serum, 0.5 ml 2 8 C. 8677 Naot Y,
ELISA 0.0-1.4, CSF (preferred) 8 Remington J.
(for equivoc ; ambient An enzyme-
patients al 1.7- or frozen linked
6 1.9, (acceptabl immunosorb
months positive e) ent assay for
of age > 2.0 detection of
or older) (serum); IgM
negative antibodies to
0.0 - Toxoplasma
0.3, gondii : use
positive for diagnosis
> 0.4 of acute
(CSF) acquired
toxoplasmosi
s. J Infect Dis
142:757-
766, 1980
IgA Patient serum 0.5 ml 2 8 C. 8677 Stepick-Biek
ELISA >6 (preferred) 7-59 P, Thulliez P,
months ; ambient Araujo F,
of age: or frozen Remington
negative (acceptabl JS. IgA
0.0 - e) antibodies
1.4, for diagnosis
equivoc of acute
al 1.5 - congenital
2.0, and acquired
positive toxoplasmosi
> 2.1 s. J Infect Dis
Infants 162:270-
<6 273, 1990
months
of age:
negative
0.0 -
0.9,
positive
> 1.0
IgE reported serum 0.5 ml 2 8 C. 8677 Wong S,
ELISA as (preferred) 7-59 Hadju M,
(offered negative ; ambient Ramirez R,
as , or frozen Thulliez P,
compon equivoc (acceptabl McLeod R,
ent of al or e) Remington
Toxo positive JS. Role of
Panels specific
only) immunoglob
ulin E in
diagnosis of
acute
toxoplasma
infection and
toxoplasmosi
s. J Clin
Microbiol
31:2952-
2959, 1993

7.HASIL UJI LAB PCR

Definisi

Atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung


keberadaan virus HIV di dalam darah. Tes ini dapat dilakukan lebih cepat
yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV.

Jen Referenc Specimen Volum Transport CPT Method


is e range e temperat cod Referenc
ure e es
PC reported Amniotic Minim 2 8 C on 8779 Grover C,
R as fluid um ice or cold 8 Thulliez P,
"toxoplas (collected at volum packs Remingto
ma DNA > 18 weeks e: preferred; n J,
detected" gestation) 3 ml frozen Boothroy
or Preferr acceptable d J. Rapid
"toxoplas ed ; overnight prenatal
ma DNA Volum delivery diagnosis
not e: of
detected" Other body 10 ml 2 8 C on congenita
fluids ice or cold l
packs; Toxoplas
Minim frozen ma
um acceptable infection
volum ; overnight by using
e: delivery polymera
3 ml se chain
Preferr reaction
CSF ed and
(cerebrospinal volum Frozen amniotic
fluid) e: preferred; fluid. J
10 ml 2 8 C on Clin
ice or cold Microbiol
packs 28:2297-
acceptable 2301,
Minim ; overnight 1990.
Ocular um delivery
volum Parmley
fluids
e: Frozen S, Goebel
(vitreous
0,4 ml preferred; F,
and
Preferr 2 8 C on Remingto
aqueous)
ed ice or cold n JS.
volum packs Detection
e: acceptable of
1 ml ; overnight Toxoplas
delivery ma gondii
in
Minim cerebro-
Whole
um EDTA or spinal
blood
volum citrate fluid from
Bone
e: tube; 20 AIDS
marrow
0,1 ml 25 C; patients
Preferr overnight by
ed delivery polymera
volum se chain
e: reaction. J
Urine 0,5 ml 2 8 C on
ice or cold Clin
packs Microbiol
preferred; 30:3000-
Minim frozen 3002,
um acceptable 1992
volum ; overnight
e: delivery
1 ml
Solid
Preferr
tissues
ed Frozen
(A referral to
volum preferred;
our
e: 2 8 C on
consultants
5 ml ice or cold
is
packs
recommend
Minim acceptable
ed)
um ; overnight
volum delivery
e:
6 ml
Preferr
ed
volum
e:
10 ml

Minim
um
volum
e:
25 mg
Preferr
ed
volum
e:
50 mg

DAFTAR PUSTAKA

Dharma R, Immanuel S, Wirawan R. Penilaian hasil pemeriksaan hematologi


rutin. Cermin Dunia Kedokteran. 1983; 30: 28-31.
Gandasoebrata R. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta: Dian Rakyat; 2009.
hal. 11-42.
Ronald AS, Richard AMcP, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari,
editor : Huriawati Hartanto, Tinjauan klinis hasil pemeriksaan
laboratorium, edisi 11. Jakarta: EGC; 2004.
Sutedjo AY. Mengenal penyakit melalui hasil pemeriksaan laboratorium.
Yogyakarta: Amara Books; 2008. hal. 17-35.
Theml H, Diem H, Haferlach T. Color atlas of hematology; principal
microscopic and clinical diagnosis. 2nd ed. Stuttgart: Thieme; 2004.
Vajpayee N, Graham SS, Bem S. Basic examination of blood and bone
marrow. In: Henrys clinical diagnosis and management by laboratory
methods. 21st ed. Editor: McPherson RA, Pincus MR. China: Saunders
Elsevier; 2006. hal. 9-20.

Anda mungkin juga menyukai