Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANTI KORUPSI

“ Faktor Penyebab Korupsi dan Bentuk – Bentuk Korupsi di


Indonesia”

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah anti korupsi dengan judul “ FAKTOR PENYEBAB KORUPSI DAN
BENTUK – BENTUK KORUPSI DI INDONESIA ”. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah anti korupsi sebagai salah satu penilaian dalam mata
kuliah.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku – buku, jurnal, makalah, dan
artikel yang berkaitan dengan Faktor Penyebab Korupsi dan Bentuk – Bentuk Korupsi di
Indonesia . Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai kritik dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Balikpapan, 10 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH............................................................................................3
2.1 Pengertian Nilai.................................................................................................................3
2.2 Pengertian Pancasila.........................................................................................................3
2.3 Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila....................................................3
2.4 Pancasila Sebagai Pedoman dalam Keseharian................................................................3
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................4
Kesimpulan..................................................................................................................................4
Saran............................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Korupsi dari bahasa latin : corruption dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk,
rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat
publik, baik politis maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya
diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik
yang dipercayakan kepada mereka. Secara harfiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat dan
merusak. Jika membicarakan tentang korupsi memang akan menemukan kenyataan semacam itu
karena korupsi menyangkut segi-segi moral, sifat dan keadaan yang busuk, jabatan dalam instansi
atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, faktor
ekonomi dan politik, serta penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah
kekuasaan jabatannya.
Banyak kasus-kasus korupsi yang akhir-akhir ini mendapatkan putusan bebas, dalam hal ini
kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia dan khususnya kasus-kasus korupsi yang terjadi di
Jayapura, Papua, terdakwa di putus bebas oleh pengadilan. Terhadap terdakwa sesungguhnya
putusan bebas itu tidak menjadi permasalahan. Akan tetapi ada indikasi bahwa telah terjadi
permainan di Pengadilan.
Korupsi terjadi dikalangan lembaga pemerintahan (eksekutif), dan terjadi pada banyak
anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( legislatif), dan juga terjadi pada Penegak Hukum (yudikatif).
Dan lebih parahnya lagi terjadi pada Pejabat-pejabat Daerah, dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati
serta jajarannya. Korupsi yang dilakukan oleh beberapa Pejabat di Jayapura, Papua, lebih banyak
menyangkut penyalahgunaan kewenangan jabatan yang ada pada mereka dan hal tersebut berkaitan
dengan Alokasi Dana yang sudah ditetapkan dalam APBD disetiap tahun, yang mengakibatkan
kerugian keuangan Negara bahkan ada yang nilainya mencapai lebih dari 1Milyar. Akan tetapi tidak
sedikit pelaku tindak pidana korupsi, yang setelah di bawah ke Pengadilan tindak pidana korupsi di
Jayapura, Papua, mereka diputus bebas oleh Pengadilan
Permasalahan yang terjadi adalah di mana pelaku yang sudah melakukan tindak pidana
korupsi diputus bebas. Adapun penilaian dari masyarakat bahwa kemungkinan besar ada permainan
di Pengadilan. Dan di sisi lain ada indikasi yang kuat bahwa koruptor itu bisa dibuktikan, dan bisa
jadi karena Pengadilan memutus sembarang. Misal, kasus korupsi penyalahgunaan kewenangan
jabatan dan penggelapan Dana APBD disetiap tahun yang mengakibatkan kerugian keuangan
Negara dan pelakunya adalah Bupati dan Wakil Bupati serta jajarannya yang disidangkan di
Pengadilan tindak pidana korupsi, Jayapura , Papua, diputus bebas. Dalam hal ini, yang menjadi
pertanyaan adalah apakah Pengadilan memutus sembarang? Dan ataukah ada permainan di 4
Pengadilan sehingga terdakwanya diputus bebas. Misalnya saja, Bupati di Kabupaten pemekaran
baru di Papua, yang melakukan penggelapan Dana APBD sebesar 3Milyar dan proses sampai ke
pengadilan tindak pidana korupsi dan diputus bebas oleh pengadilan dan ada indikasi bahwa pelaku
tindak pidana korupsi melakukan penyuapan kepada beberapa hakim dan akhirnya pelaku diputus
bebas. Kejahatan seperti itu seharusnya di bawah ke meja hijau dan diproses secara hukum dan
diberi sanksi sesuai dengan perbuatannya.
Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak lama dengan menggunakan berbagai
cara, sanksi terhadap pelaku korupsi sudah diperberat, namun hampir setiap hari kita masih
membaca atau mendengar adanya berita mengenai korupsi. Berita mengenai operasi tangkap tangan
1
(OTT) terhadap pelaku korupsi masih sering terjadi. Yang cukup menggemparkan adalah
tertangkap tangannya 41 dari 45 anggota DPRD Kota Malang oleh KPK. Kemudian, tidak kalah
menggemparkannya adalah berita mengenai tertangkap tangannya anggota DPRD Kota Mataram
yang melakukan pemerasan terkait dengan dana bantuan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang
terdampak bencana gempa bumi Lombok, NTB. Di bawah ini akan diuraikan mengenai penyebab,
hambatan, solusi dan regulasi korupsi di Indonesia. Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni
corruptio. Dalam bahasa Inggris adalah corruption atau corrupt, dalam bahasa Perancis disebut
corruption dan dalam bahasa Belanda disebut dengan coruptie. Agaknya dari bahasa Belanda itulah
lahir kata korupsi dalam bahasa Indonesia.1 Korup berarti busuk, buruk; suka menerima uang sogok
(memakai kekuasaannya untuk kepentingan sendiri dan sebagainya).2 Korupsi adalah perbuatan
yang buruk (seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya).
Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat
setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau,
tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam masyarakat hanya
akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness. 6 Tidak akan ada kerja sama dan
persaudaraan yang tulus. Fakta empirik dari hasil penelitian di banyak negara7 dan dukungan
teoritik oleh para saintis sosial menunjukkan bahwa korupsi berpengaruh negatif terhadap rasa
keadilan sosial dan kesetaraan sosial. Korupsi menyebabkan perbedaan yang tajam di antara
kelompok sosial dan individu baik dalam hal pendapatan, prestis, kekuasaan dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang bisa diambil dari latar belakang di atas diantaranya, yaitu :

1. Apa pengertian GUI ?


2. Bagimana cara kerja GUI ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan GUI ?
4. Apa saja mekanisme kerja GUI ?
5. Sebutkan dan jelaskan contoh GUI ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya, yaitu :
1. Memberikan pemahaman tentang GUI.
2. Memberikan pengetahuan terkait bagaimana cara kerja GUI.
3. Memberikan pengetahuan kelebihan dan kekurangan GUI.
4. Memberikan pengetahuan mekanisme kerja GUI.
5. Memberikan pengetahuan terkait contoh GUI.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu dapat membantu pembaca dalam memahami
pengertian GUI, cara kerja GUI, kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan GUI,
mekanisme kerja dan contoh – contoh GUI.

2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian GUI


GUI yang dikenal sebagai Graphical User Interface merupakan bagian dari sebuah system
yang berhuna untuk melakukan interaksi antara pengguna mobile / computer ke dalam system
computer/ mobile atau lebih terkenalnya merupakan suatu bagian antarmuka dari sebuah perangkat
teknologi. GUI sendiri bukanlah merupakan sebuah system operasi melainkan sebuah desain
antarmuka pada sebuah perangkat teknologi agar perangkat teknologi sekarang lebih interaktif
dibandingkan dengan perangkat teknologi masa lalu.
Secara sederhana GUI juga bisa diartikan sebagai media visual yang dapat membuat
pengguna perangkat teknologi memberikan perintah tertentu terhadap perangkatnya tanpa mengetik
pertintah tersebut. Dengan adanya GUI, perintah dapat dikonversikan menjadi ikon- ikon dalam
layer monitor sebuah perangkat yang dapat diklik untuk melalui fungsinya sehingga membuat
pengguna menjadi lebih mudah menjalankan sebuah aplikasi tanpa perlu mengetik perintah
kedalam bentuk teks.
GUI diciptakan untuk mempermudah user berkomunikasi dan menggunakan computer dan
hardwarenya. Dari masa ke masa, berbagai GUI diciptakan tidak hanya untuk memudahkan
pengguna dalam berkomunikasi dengan computer miliknya, namun juga mempercantik tampilan
dari computer itu sendiri. Jenis GUI yang bisa kalian lihat pada umunya dapat dilihat pada interface
system operasi yang biasa kalian gunakan adalah tombol, menu, scroll bar, kursor, dan masih
banyak lagi jenisnya. Dan tak lupa juga GUI selalu berubah – ubah mengikuti perkembangan
zaman.

2.2 Cara kerja GUI


GUI direpsentasikan menggunakan beberapa gambar yang disebut sebagai elemen GUI.
Dengan elemen – elemen seperti window, icon, dan menu. Computer dapat menjalankan perintah
seperti membuka, menghapus, dan memindahkan file. Sistem operasi GUI tidak hanya bisa
dijalankan menggunakan mouse, akan tetapi juga bisa dijalankan menggunakan pintasan
keyboard.Misalnya jika iingin menampilkan window dalam laptop, maka dengan menekan pintasan
keyboard yang memiliki logo window, bisa menampilkan window tanpa menggunakan mouse.
Tujuan GUI adalah memberikan kemudahan bagi pengguna tanpa perlu memahami input
kode untuk memproses perinntah tersebut. Developer juga dapat mengubah tampilan interface
sefleksibel mungkin tanpa mengubah fungsi yang ada. Dalam cara kerjanya teknologi ini
menggunakan prinsip desain seperti pola software model-view-contoller. Artinya informasi
eksternal dan internal akan dipisahkan.

3
Informasi yang ditampilkan pada pengguna hanyalah fungsi yang dapat digunakan, mereka
tidak perlu mengerti seperi apa input kode yang digunakan untuk menjalankan perintah tersebut.
Sehingga user tidak akan bingung dan interaksi dilakukan secara mudah. Dalam pembuatannya,
developer dapat membuat interface sebebas mungkin sesuai kebutuhannya. Fungsinya yaitu
memudahkan user.
2.3 Kelebihan dan kekurangan GUI
Dengan adanya perkembangan GUI, tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan GUI
begitu sempurna. Hal ini dapat diketahui dengan adanya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
oleh GUI, diantarnya sebagai berikut.

Kelebihan dari GUI, antara lain sebagai berikut :


1. Adanya kemudahan interaksi anatara user dengan computer berkat adanya GUI.
2. Tampilan GUI memiliki desain yang menarik.
3. Cara menggunakan GUI lebih mudah bagi pengguna/user.
4. Tampilan GUI mempunyai resolusi gambar yang tinggi.
5. Menarik minat pengguna.
6. Masa Latihan pengguna yang singkat.
7. Pengguna akan lebih mudah melakukan interaksi apapun sesuai dengan kebutuuhannya.

Kekurangan dari GUI, antara lain sebagai berikut :


1. Daya serap pada memori yang sangat besar.
2. Tampilan GUI membutuhkan banyak tempat pada layar.
3. Semakin canggih hardware maka semakin bagus tampilan gambar GUI.
4. Aplikasi berbasis GUI membutuhkan lebih banyak RAM untuk dapat dijalankan
5. Perintah tersembunyi harus dicari menggunakan file Bantuan (Help)
6. Menggunakan lebih banyak daya dalam pemrosesannya dibandingkan dengan jenis
antarmuka lainnya.
7. GUI menjadi lebih kompleks jika pengguna perlu berkomunikasi dengan computer
secara langsung
8. Fungsi system hanya sesuai dengan rancangan program developer

2.4 Mekanisme cara kerja GUI


Lingkungan GUI yang komprehensif terdiri dari 4 komponen, yaitu :

4
1. Window Manager
Bertanggung jawab untuk mengelola dan mengatur jendela ( window ) yang ditampilkan
di layar.
Ini termasuk penempatan jendela, ukuran serta menyediakan akses dimana pengguna
bisa memodifikasi jendela seperti memindahkan, mengubah ukuran, dan menutup
jendela.
2. Widget Toolkit
Widget toolkit atau dikenal sebagai GUI toolkit framework menyediakan Kumpulan
komponen atau widget GUI, seperti tombol, menu, kotak centang, dan scroll bar.
Widget toolkit juga menyertakan mekanisme penanganan kejadian untuk merespons
interaksi pengguna dengan widget.
3. Graphics System
Graphic system bertanggung jawab untuk merender elemen grafis GUI agar elemen
visual bisa ditampilkan diantarmuka pengguna.
4. Input Device
Input Device bertanggung jawab untuk mengirimkan tindakan atau masukan pengguna
ke lingkungan GUI untuk menghasilkan respons yang sesuai. Perangkat ini mungkin
mencakup keyboard, mouse, stylus, dan layar sentuh.
Terkadang elemen GUI digunakan untuk berkolerasi dengan objek dunia nyata.
Misalnya trash yang menggunakan elemen trash karena mempunyai pengertian dan
tujuan yang sama yaitu sebagai lokasi file yang terhapus.

2.5 Contoh GUI


1. Windows ( Microsoft )
Microsoft Windows merupakan system operasi yang dikembangkan manggunakan
antarmuka berbasis GUI.
2. Unix
Unix merupakan system operasi yang diciptkan oleh Ken Thompson dan Dennis
Ritchie, dikembangkan oleh AT & T Bell Labs. Unix didesain sebagai portable
operation system, Multitasking dan multi – user.
Sistem Operasi UNIX lebih menekankan diri pada Workstation dan Server, Karena
faktor ketersediaan dan kompatibilitas yang tinggi menyebabkan UNIX dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi sehingga UNIX pun dikembangkan oleh banyak
pihak dan menyebabkan banyak sekali varian dari UNIX ini.
3. Linux
Linux awalnya dikembangkan oleh Linus Torvalds yang pada mulanya sekedar emulasi
terminal yang dibutuhkan untuk mengakses server Unix. Linux merupakan kloningan
dari MINIX ( salah satu varian UNIX ), peralatan system dan pustakanya umumnya
berasal dari system operasi GNU
4. Widget GUI
Widget GUI diciptakan, dioperasikan dan dihapus (dikeluarkan) oleh software aplikasi
melalui toolkit API, contohnya :
- Box Field

5
- Table Field
- Button
- Radio Field
- Toggle Field
- Bar Field
- Scroll Bar
- Slide Bar

6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asdasd

Saran
Asdasd

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai