Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah mengenai “Analisa Kasus Korupsi Hambalang” ini dapat
terselesaikan dengan baik meskipun masih sederhana.
Ucapan terimakasih kami berikan kepada rekan-rekan Tingkat II Reguler B yang telah
membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Harapan dibuatnya makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan tentang Analisa
Kasus Korupsi Hambalang. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan ilmu pengetahuan penulis. Maka dengan senang
hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, korupsi adalah budaya yang merusak struktur
bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit
korupsi merupakan bahaya latent yang harus diwaspadai baik oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat itu sendiri. Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu
dibicarakan oleh publik, terutama dalam media massa baik lokal maupun
korupsi ini. Pada dasarnya, ada yang pro adapula yang kontra. Akan tetapi walau
kebersamaan bangsa.
Korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi
1
Wertheim (dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat
menawarkan hadiah dalam bentuk balas jasa juga termasuk dalam korupsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Korupsi?
4. Apa sajahkah nilai-nilai dan prinsip yang dilanggar dari kasus korupsi Hambalang ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Korupsi
korupsi dan prinsip, serta dampak yang ditimbulkan dari kasus korupsi
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
2
Menambah referensi dokumen di perpustakaan Kampus 3 Poltekkes Kemenkes
Semarang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Birokrasi adalah alat kekuasaan bagi yang menguasainya, dimana para pejabatnya
etimologi, maka perkataan birokrasi berasal dari kata bureau dan kratia (Yunani), bureau
artinya meja atau kantor dan kratia artinya pemerintahan. Jadi birokrasi berarti pelayanan
yang diberikan oleh pemerintah dari meja ke meja. Max Weber memandang Birokrasi
sebagai suatu istilah kolektif bagi suatu badan yang terdiri atas pejabat-pejabat atau
sekelompok yang pasti dan jelas pekerjaannya serta pengaruhnya dapat dilihat pada
keputusan politik, namun dalam prakteknya birokrasi telah menjadi kekuatan politik yang
potensial yang dapat merobohkan kekuasaan. Birokrasi juga merupakan alat politik untuk
sebenarnya bukan tanpa kendali tetapi tetap dibatasi oleh perangkat kendali dari luar dan
dari dalam. Birokrasi juga dapat dibedakan dengan dua tipe, yaitu tipe birokrasi klasik
Korupsi merupakan satu diantara banyak masalah dalam birokrasi. Banyak para
ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat dari struktrur bahasa dan cara
penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya mempunyai makna yang sama.
Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi tingkah laku individu yang
4
kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus
dari kekuasaan, demi keuntungan pribadi, salah urus terhadap sumber-sumber kekayaan
denagan alasan hukum dan kekuatan senjata) untuk memperkaya diri sendiri.
dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan
pribadi atau keluarga, sanak saudara dan teman. Wertheim (dalam Lubis, 1970)
yang menawarkan hadiah dalam bentuk balas jasa juga termasuk dalam korupsi.
B. Kasus Hambalang
Pendidikan Nasional pada 2003-2004, yang saat itu butuh pusat pendidikan dan pelatihan
Berdasar kajian verifikasi tahun 2004, muncul lima lokasi yakni Karawang, Cariu, Bogor,
Tahun 2007 diusulkan perubahan nama dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan
5
Ide pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional
tercetus sejak jaman Menteri Pemuda dan Olahraga dijabat oleh Adiyaksa Dault.
Dipilihlah wilayah untuk membangun, yaitu tanah di daerah Hambalang, Bogor, Jawa
Barat. Namun pembangunan urung terealisasi karena persoalan sertifikasi tanah. Saat
Menpora dijabat Andi Alfian Mallarangeng, proyek Hambalang terealisasi. Tender pun
Angelina Sondakh, dan teman dekat Anas, Mahfud Suroso. Masalah sertifikasi juga
berhasil diselesaikan.
miliar. Perusahaan yang dipimpin Mahfud itu dikomisarisi oleh Athiyyah Laila, istri
Anas. Selain itu, PT Adhi Karya juga menggelontorkan dana terima kasih senilai Rp 100
miliar. Setengah dana itu dipakai untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Partai
Demokrat dan sisanya dibagi-bagikan oleh Mahfud kepada anggota DPR RI, termasuk
kepada Menpora Andi Mallarangeng. Selain itu, Anas juga mendapatkan gratifikasi
penjara, dan denda Rp 200 juta serta subsidar 2 bulan kurungan kepada mantan Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dalam kasus tindak pidana korupsi
Hambalang, Bogor. Atas perbuatan tersebut Andi telah menguntungkan pihak lain,Proyek
6
Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
C. Analisa Kasus
a. Jenis korupsi
Dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan menpora ini maka jenis korupsi ini
1. Mercenery corruption, yakni jenis tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk
kekuasaan (Benveniste).
kesepakatan timbal balik antara pihak pembeli dan pihak penerima, demi
keuntungan ini oleh kedua – duanya. Hal ini terbukti dengan terjadinya
hubungan timbal balik menguntungkan pihak lain dan dia sendiri dengan
3. Korupsi otogenik, yaitu korupsi yang terjadi ketika seorang pejabat mendapat
Hal ini terbukti dalam hal ini Andi sebagai pejabat memegang kekuasaan
sehingga sebagai pejabat yang terkait dalam hal ini Andi memiliki pengetahuan
7
tentang bagaimana anggaran yang digunakan sehingga menguntungkan pihak
lain dan dirinya sendiri dengan merugikan keuangan negara sebesar Rp 464,391
miliar,
b. Faktor Penyebab
Dalam kasus korupsi yang melibatkan mantan menpora ini maka faktor
GONE Theory yang dikemukakan oleh Jack Boulogne dibagi menjadi 4 yaitu:
kecurangan.
8
- Meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan
masyarakat.
perusahaan
dalam bentuk peraturan dan kontrol akibat kegagalan pasar (market failure).
- Korupsi menjadi bagian dari welfare cost memperbesar biaya produksi, dan
masyarakat
- Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian, dan juga
proses demokrasi.
dan kredibilitas suatu lembaga yang diduga terkait dengan tindak korupsi.
9
- Fungsi pemerintah mandul
Ada beberapa upaya penggulangan korupsi yang ditawarkan para ahli yang
sebagai berikut :
dan membangun etos kerja pejabat maupun pegawai tentang pemisahan yang
jabatan dan pekerjaan, teladan dan pelaku pimpinan atau atasan lebih efektif
10
5. Terbuka untuk kontrol, adanya kontrol sosial dan sanksi social
pegawai
wewenang yang saling tindih organisasi yang sama, birokrasi yang salin
e. Pelanggaran
penyimpangan nila – nilai dan prinsip anti korupsi. Pada kasus Hambalang ini
a) Kejujuran
sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak
11
curang. Dalam berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki
makna satunya kata dan perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai
yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang
kehidupan sosial.
b) Kepedulian
seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana alam, serta turut
lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam maupun sosial
c) Kemandirian
dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang
d) Kedisiplinan
12
hidup yang disiplin. Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai
pekerjaan.
e) Tanggung Jawab
jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-
f) Kerja Keras
merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan
13
target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa
adanya pengetahuan.
g) Kesederhanaan
h) Keberanian
kuat.
i) Keadilan
pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian
Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak
14
tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan
a) Akuntabilitas
aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi
(de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun
15
pelaksanaannya, akuntabilitas harus dapat diukur dan
b) Transparansi
masa mendatang.
c) Kewajaran
16
informatif. Komperehensif dan disiplin berarti mempertimbangkan
dasar asas value for money untuk menghindari defisit dalam tahun
fairness.
d) Kebijakan
17
kultur kebijakan. Kebijakan anti korupsi akan efektif apabila
korupsi dan kualitas dari isi kebijakan tergantung pada kualitas dan
atau undang-undang anti korupsi. Lebih jauh lagi kultur kebijakan ini
korupsi.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi merupakan satu diantara banyak masalah dalam birokrasi. Banyak para
penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi
kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pribadi atau keluarga, sanak saudara dan
teman. Faktork kasus korupsi mantan menpora ini adalah greeds (keserakahan),
bidang Poltik dan Demokrasi, terhadap bidang hokum dan terhadap pertahanan dan
keamanan. Nilai – nilai anti korupsi yang dilanggar adalah kejujuran, kepedulian,
19