Sebelum melakukan usaha-usaha pemasyarakatan program KB,perlu dipahami beberapa nilai lama
dalam bidang kependudukan khususnya masyarakat yang tinggal dipedesaan.Mengajak seseorang
untuk mengikuti program KB, berarti mengajak mereka untuk meninggalkan nilai dan norma
lama.Nilai-nilai lama tersebut antara lain:
2.Khususnya dalam masyarakat agraris,semakin banyak anak semakin menguntungkan bagi keluarga
dalam penyediaan tenaga kerja dalam bidang pertanian.
3.Kedudukan anak laki-laki sebagi factor penerus keturunan masih amat dominant.Karena tidak
memiliki keturunan laki-laki dikalangan kelompok masyarakat tertentu,berarti putusnya hubungan
dengan silsila kelompok.
4. Bagi masyarakat desa dan sebagian besar masyarakat kota pembicaraan terbuka mangenai
seksualitas adalah sesuatu yang tabu.Adanya pola pikir masyarakat yang kurang sehat tentang
makna keturunan.
Dalam praktek secara operasional di lapangan,tidak jarang bahwa para Bidan di hadapkan dengan
masalah yang menyangkut KB,yang harus diputuskan atas dasar pertimbangan etika dan moral. Dari
sekian pendapat yang di ajukan oleh pasien, dapat diambil beberapa kesimpulan yang amat
berharga bagi para tenaga Bidan yang menangani masalah KB.
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karena bidan
merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat berhubungan dengan
klien serta harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat
menjalankan praktik kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik,
serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam
pelayanan kebidanan.
Menurut Dary 1 Koehn dalam The Ground of Professional Ethics (1994), Bahwa bidan dikatakan
profesional bila menerapkan etika dalam menjalankan praktik kebidanan . Dengan memahami peran
sebagai bidan akan meningkatkan tanggung jawab profesionlnya kepada pasien atau klien. Bidan
berada pada posisi yang baik, yaitu mempasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan
pengetahuan tentang etika untuk menerapakan dalam strategi praktik kebidanan.
Dari bagan aliran diatas menunjukan alur yang senantiasa berurutan, pada tahap pertama bidan
dengan pasien dihubungkan dengan suatu dialog, forum informasi ,kemudian terjadi pilihan (choice)
dan pengambilan keputusan
Sehingga baik persetujuan maupun penolakan sebaiknya dituangkan secara tertulis, jika terjadi
permasalahan, maka secara hukum bidan mempunyai kekutan hukum karena mempunyai bukti
tertulis, jika terjadi permasalahan, maka secar hukum bidan mempunyai kekuatan, karena
mempunyai bukti tertulis yang menunjukan bahwa prosedur pemberian informasi telah dilalui dan
keputusan ada ditangan klien untuk menyetujui atau menolak. Hal ini sesuai hak pasien untuk
menentukan diri sendiri, yaitu pasien berhak menerima atau menolak tindakan atas dirinya setelah
diberi penjelasan secara jelasnya. Akhirnya bahwa manfaat informed consent adalah untuk
mengurangi kejadian malpraktek dan agar bidan lebih berhati-hati dan alur pemberian informasi
benar-benar dilakukan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan untuk megatasi masalah etik
moral yang mungkin terjadi dalam pelayanan kebidanan.