Anda di halaman 1dari 15

MEMECAHKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN ETIKOLOGAL

DALAM ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Oktavia Dwi Pradesti/2021190001


Fany Oktaviany/2021190007
Rahma Nur Khotimah/2021190011

Kelompok 1
Kode Etik
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus
diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Fungsi pengetahuan etik bagi bidan adalah memberikan bantuan
yang positif bagi bidan untuk menghindarkan dari prasangka dalam
melakukan pekerjaannya.
Etik memliki dimensi kode etik, yaitu : anggota profesi & klien,
anggota profesi & sistem kesehatan, anggota profesi & profesi
kesehatan, sesama anggota profesi. Kode etik merupakan suatu
pernyataan komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi
bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan baik yang
berhubungan dengan klien, keluarga masyarakat, teman sejawat,
profesi dan dirinya sendiri.
A. Memecahkan Masalah Yang Berkaitan Dengan Etikolegal
Dalam Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Paradigma Tentang Kehamilan
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan banyak terjadi
perubahan pada ibu hamil baik perubahan fisik maupun perubahan psikis .
Oleh karena itu ibu hamil harus beradaptasi, apabila seorang ibu hamil
memandang bahwa kehamilannya bahwa kehamilannya adalah suatu
keadaan yang membebani kehidupannya maka ia akan sulit beradaptasi
terhadap perubahan fisik maupun psikisnya. Untuk mengantisipasi supaya
dampak-dampak negative seperti yang dipaparkan diatas tidak terjadi terlalu
berat pada ibu, dan untuk mengantisipasi supaya persalinan berlangsung
aman dan tidak terjadi trauma yang terlalu berat, baik terhadap ibu maupun
janin, ibu hamil diberi asuhan kehamilan.
B. Konseling Asuhan Kehamilan
a) Aspek pengetahuan
Konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang
bertujuan untuk perubahan pada diri klien. Tiga tujuan oleh
Krumboltz, yaitu : • Mengarahkan perilaku yang tidak sehat
menjadi perilaku yang sehat • Membimbing klien untuk
membuat keputusan
Membimbing klien untuk mencegah timbulnya masalah
Langkah-langkah pelaksanaan konseling asuhan kehamilan:
a. Tahap persiapan
• Menyiapkan ruangan yang nyaman,tenang dan kondusif
• Menyiapkan alat-alat peraga sesuai dengan kebutuhan
• Menyiapkan alat tulis, catatan,kartu ibu sesuai dengan
kebutuhan.
Lanjutann…

b. Tahap pelaksanaan
• Greet : menyapa klien dengan keluarga (bila di dampingi).
• Ask : menanyakan secara rinci kepada ibu tentang masalah
kehamilan yang sedang di hadapi.
• Tell : memberi informasi kepada ibu tentang cara/metode
yang bisa
di gunakan untuk memecahkan masalah kehamilan yang
sedang di
hadapi.
• Help : membantu ibu memilih cara yang tepat untuk
mengatasi
permasalahan yang sedang dihadapi.
• Explain : menjelaskan secara rinci teknik pelakasanaan cara
yang
di pilih untuk pemecahan masalah dan disepakati dengan ibu
hamil/suami.
• Return : membuat kesepakatan dengan ibu untuk pertemuan
berikutnya/kunjungan ulang untuk mengevaluasi keberhailan
cara
pemecahan masalah yang di laksanakan
• Refer : bila di perlukan tindakan kolaborasi/rujukan ke tenaga
yang
berkompeten sesuai dengan kebutuhan/kondisi ibu.
C. Pendekatan Pada Pelaksanaan Konseling
• Pendekatan direktif
Tujuan konseling adalah membantu klien untuk mengganti
tingkah lakunya yang tidak sesuai.
• Pendekatan non-direktif
Tujuan konseling adalah memberikan kesempatan kepada
klien secara bebas mengekspresikan dan merencanakan
pemecahan masalah yang dihadapi.
• Pendekatan elektik
Tujuan konseling membantu klien memahami
permasalahan yang dihadapi, menyusun rencana tindakan
pemecahan masalah yang dihadapi sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
• Masalah yang memerlukan konseling ibu hamil
Beberapa masalah ibu hamil yang membutuhkan
konseling :
• Penerimaan / tanggapan ibu yang tidak positif terhadap
kehamilannya
• Ketidakmampuan ibu beradaptasi terhadap perubahan fisik
akibat kehamilannya
• Kemampuan yang kurang memadai dalam mengantisipasi
tanda bahaya penyakit yang menyertai kehamilan karena
masalah sosial ekonomi / pengetahuan
• Dukungan keluarga yang tidak optimal
• Pemilihan tepat / penolong persalinan
• Persalinan tindakan
Contoh kasus :
1. Seorang ibu hamil berdasarkan pemeriksaan USG hsmil
kembar,tetapi ibu
hamil tidak menerima bahwa dirinya hamil kembar.
2. Seorang ibu hamil yang tidak bisa mengambil keputusan apakah
harus
bersalin di tolong bidan atau dukun, karena mertuanya
menyarankan
bersalin supaya di tolong dukun.
3. Seorang ibu hamil yang mengalami anemia berat/pre-eklamsi, ibu
memandang hal itu sebagai bawaan bayi dan tidak membahayakan
kehamilannya sehingga tidak perlu penanganan yang khusus.
4. Ibu hamil menolak kehamilannya karena hamil akibat kegagalan
penggunaan alat kontrasepsi.
b) Aspek Keterampilan
Keterampilan yang harus dimiliki oleh bidan untuk
melaksanakankonseling adalah :
• Tekhnik membuka pembicaraan
• Tekhnik menerima sasaran apa adanya
• Tekhnik mengulang pembicaraan
• Tekhnik memantulkan perasaan
• Tekhnik bertanya dengan pertanyaan terbuka
• Tekhnik mendukung pertanyaan
• Tekhnik mengakhiri pembicaraan
c) Aspek Sikap
Sikap yang harus di kembangkan oleh bidan dalam melaksanakan
konseling :
• Ramah ,sopan dan wajar
• Mudah menyesuaikan diri dan menerima orang lain
• Bisa memahami dan merasakan perasaan orang lain (empati)
• Hangat,semangat,selalu ceria dan bergairah
• Sabar dan rendah hati
• Jujur, lembut, peka dan bijaksana
Menghadapi masalah etik dan moral dalam
pelayanan kebidanan

Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan


salah satunya
adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung
jawab terhadap
keputusan yang dibuat berhubungan dengan klien serta harus
mempunyai
tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil.
Menurut Dary 1 Koehn dalam The Ground of Professional
Ethics
(1994),Bahwa bidan dikatakan profesional bila menerapkan
etika dalam
Pada tahap pertama bidan dengan pasien dihubungkan dengan
suatu dialog,forum informasi ,kemudian terjadi pilihan (choice)
dan pengambilan keputusan.
1. Menyetejui, sehingga menandatangani from persetujuan
2. Menolak, dengan menandatangani form penolakan
Sehingga baik persetujuan maupun penolakan sebaiknya
dituangkan secara tertulis, jika terjadi permasalahan, maka
secara hukum bidan mempunyai kekuatan hukum karena
mempunyai bukti tertulis, yang menunjukkan bahwa prosedur
pemberian informasi telah dilalui dan keputusan ada di tangan
klien untuk menyetujui atau menolak. Hal ini sesuai hak pasien
untuk menentukan diri sendiri , yaitu pasien berhak menerima
atau menolak tindakan atas dirinya setelah diberi penjelasan
secara lebih jelas.
A. Kesimpulan
Pelayanan Kebidanan merupakan bentuk pelayanan profesional
yang menjadi bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.
Pelayanan ini diberikan kepada perempuan selama masa sebelum
hamil, masa kehamilan, persalinan, masa nifas, neonatus, bayi,
balita, anak prasekolah, dan keluarga berencana yang sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.
Jadi, pelayanan praktik kebidanan sangat erat terkait dengan
hal dan perihal hidup manusia, bahkan sejak sebelum individu
manusia tersebut berada dalam kandungan ibunya. Praktik
kebidanan bersifat komprehensif sehingga selain menguasai
keilmuan terkait langsung dengan layanan kebidanan, bidan perlu
memahami aspek etika; kode etik; dan moralitas, regulasi terkait
pelayanan kesehatan dan reproduksi, dan standar pelayanan
TERIMA
KASIH
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai